Anda di halaman 1dari 10

Revolusi

Tiongkok
9. Fikri Faturrahman XI IPS 3
Revolusi Tiongkok
Revolusi Xinhai, sering juga disebut Revolusi 1911
atau Revolusi Tiongkok, mengakhiri dinasti Qing
Manchu yang merupakan dinasti kekaisaran terakhir di
Tiongkok dan disusul dengan berdirinya Republik
Tiongkok pada 1 Januari 1912. Revolusi ini diberi
nama Xinhai (Hsin-hai) karena terjadi pada tahun
1911, yang merupakan tahun Xinhai ( 辛 亥 ) atau
siklus seksagesimal (siklus 60 tahunan) dari sistem
penanggalan kalender tradisional Tiongkok.Revolusi
ini sekaligus menandai akhir dari 2.000 tahun
pemerintahan kekaisaran dan awal era republik di
Tiongkok.
Latar Belakang
A. Perang Candu I dan II
Kedatangan bangsa-bangsa Barat mulanya diawali dengan perdagangan. Keadaan ini
berbeda dengan Tiongkok, karena yang menjadi komoditi adalah opium! Komoditas ini
dipilih karena mendatangkan keuntungan yang besar bagi Inggris. Sebetulnya,
mengonsumsi bahan ini telah dilarang oleh Kaisar karena menimbulkan dampak yang
buruk. Meski begitu, pihak Inggris tetap memaksa untuk memperjualbelikan komoditas
ini.Akhirnya, Kaisar memutuskan untuk menghentikan perdagangan tidak sehat
itu.Akibat larangan tersebut, Inggris memberi perlawanan dengan mengirim armada
angkatan laut dan berhasil menguasai kota pelabuhan Hongkong, Kanton, Xiamen,
Ningbo, Fuzhou, dan Shanghai. Tiongkok-pun terpaksa mengakui keunggulan Inggris
dengan menandatangani Perjanjian Nanking pada 1842.

Ternyata perangnya tidak berhenti sampai di situ. Pada 1856-1860 terjadi Perang Candu
II antara Dinasti Qing dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. Penyebabnya
karena bangsa barat berambisi untuk memperluas wilayah kekuasaan ke Tiongkok.
Penyebab lainnya adalah karena Tiongkok menghentikan kapal The Arrow milik Inggris.
Untuk mengakhiri perang, muncullah perjanjian Treaty of Nanjing pada Juni 1858.
Latar Belakang
B. Invasi Jepang
Tiongkok dan Jepang terlibat dalam perang selama setahun.Tepatnya 1894-1895,
perang ini disebabkan karena Pemberontakan Donghak. Perlu jadi catatan,
pemberontakan ini terjadi di Korea, bukan Tiongkok, Squad.Pemberontakan
dilakukan oleh petani-petani Korea yang marah dan pengikut agama Donghak,
suatu agama panteisme yang dipandang sebagai ideologi politik. Mereka marah
karena dibuat hukum palsu bagi mereka untuk membangun waduk, padahal
tujuannya hanya untuk mendapatkan pajak. Akhirnya, para petani mengamuk dan
pemerintah Korea yang ketakutan meminta bantuan pada Dinasti Qing
(Tiongkok).Setelah Tiongkok mengirimkan bantuan, Jepang marah karena posisi
Jepang saat itu sedang menguasai Semenanjung Korea. Tiongkok dianggap tidak
menghormati Jepang karena mengirim bantuan untuk Korea tanpa meminta izin
Jepang. Akhirnya perang tidak bisa dihindari. Tiongkok mengalami kekalahan
dalam perang ini dan harus menandatangani Perjanjian Shimonoseki pada 19
Maret 1895. Akibatnya, Tiongkok harus menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan)
kepada Jepang.Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan
liberalisme memunculkan kaum terpelajar. Salah satunya adalah dr. Sun Yat-Sen
(1866-1925).
Perlawanan Dari Dalam
Pemberontakan Taiping (1850-1864), merupakan perang saudara di Tiongkok yang
berlangsung dari tahun 1850 hingga 1864. Terjadi antara Dinasti Qing yang dipimpin

0 oleh suku Manchu dan gerakan milenarianisme Kristen dari Kerajaan Surgawi
Perdamaian.

1
• Pemberontakan Nian (1853-1868), merupakan pemberontakan senjata. Meski gagal
menjatuhkan Dinasti Qing, pemberontakan ini menyebabkan kekacauan dalam
berbagai aspek.

• Pemberontakan Panthay (1855-1873), adalah gerakan separatis yang terdiri dari suku
Hui dan Muslim Tiongkok yang menentang Dinasti Qing di Yunnan barat daya.

0 Gerakan ini muncul sebagai bagian dari gelombang ketidakpuasan etnis.


• Gerakan Boxer (1900-1901), merupakan pemberontakan terhadap kekuasaan asing di

2 sektor perdagangan, politik, agama, dan teknologi. Mereka menyerang orang asing
yang membangun jalur kereta api dan melanggar Feng Shui, dan juga orang Kristen
yang dianggap bertanggung jawab untuk dominasi asing di Tiongkok.
Proses Terjadinya Revolusi Tiongkok
Proses Revolusi Tiongkok terjadi pada 11 Oktober 1911 dipimpin oleh dr.
Sun Yat-Sen dan berhasil meruntuhkan Dinasti Qing. Revolusi ini terjadi
sebab rakyat kecewa dengan kepemimpinan Dinasti Qing, seperti
kekalahan perang atas bangsa Barat, ketidakcakapan kaisar-kaisar dalam
memimpin, serta penderitaan rakyat yang semakin berat menyebabkan
revolusi tak terhindarkan lagi.
Pada 1 Januari 1912, dr. Sun Yat-Sen diangkat sebagai presiden dan
Republik Tiongkok dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. Dr. Sun
Yat-Sen mengundurkan diri dan mendirikan partai Kuo Min Tang lalu
digantikan oleh Yuan Shih Kai pada 12 Februari 1912. Masa pemerintahan
Yuan Shih Kai tak berlangsung lama karena tahun 1916 ia meninggal
dunia.
Pemerintah kembali dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen, namun hanya sampai
tahun 1924. Kedudukannya digantikan Chiang Kai Shek dan berhasil
mempersatukan Tiongkok bagian utara dan selatan. Sayangnya, masa
pemerintahannya harus menghadapi perlawanan dari Mao Zedong yang
berpaham komunis. Mao Zedong berhasil memenangkan perlawanan
sehingga pada 1949 ia mendirikan Republik Rakyat Tiongkok yang
berpaham komunis sedangkan Chiang Kai Shek mendirikan negara
Taiwan. Akibatnya, paham komunis semakin berkembang, terutama di
Asia.
Pengaruh Revolusi Tiongkok

Revolusi Cina membawa dampak besar


dalam kehidupan masyarakat hingga saat ini,
salah satunya dengan menyadarkan bangsa-
bangsa Asia untuk turut mengadakan
perubahan dalam pemerintahannya. Akibat
munculnya Revolusi Cina, paham komunis
semakin berkembang dan mempengaruhi
peta politik dunia, terutama di kawasan Asia.
Paham komunis Cina ini kemudian
menyebar ke berbagai negara Asia, seperti
Vietnam, Kamboja, dan Indonesia.
Dampak Revolusi Tiongkok

Rakyat massa dipersilahkan mendidik diri dalam mengobarkan


revolusi kebudayaan.
Keberanian untuk melangkah maju telah berhasil menumbangkan
yang menganut sistem kapitalis.
Mencegah terjadinya tuduhan keliru terhadap rakyat revolusioner.
Sasaran pokok dari revolusi kebudayaan adalah menumbangkan
unsur unsur dalam partai komunis yang menganut paham kapitalis.
• Revolusi sosialis yang telah mencapai suatu tahapan baru telah
menegakkan orde baru yang mengembangkan gagasan dan
kebudayaan baru.
Dampak Revolusi Tiongkok
Bagi Indonesia
Revolusi China mampu memantik kesadaran dari bangsa-bangsa
di berbagai dunia untuk turut mengadakan perubahan, termasuk
Indonesia.
Pengaruh Revolusi China pada bangsa Indonesia terlihat dalam
upayanya menghadapi pejajahan kolonial Belanda.
Di China, revolusi diawali dengan gerakan nasionalisme melalui
pemberontakan Taiping yang disusul dengan Pemberontakan
Boxer.
Gerakan tersebut menginspirasi bangsa Indonesia untuk
melakukan perlawanan dan revolusi kemerdekaan dengan
munculnya gerakan kebangkinan nasional yang diawali dengan
berdirinya Budi Utomo.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai