Anda di halaman 1dari 13

Peran Mahasiswa Mewujudkan Persatuan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Lukman Yudho Prakoso


Latar Belakang
Peran Pemuda
Keutuhan NKRI
Sri Sundari
Latar Belakang
Persentase pemuda di perkotaan lebih besar daripada di perdesaan
Pemuda laki-laki lebih banyak daripada pemuda (58,88 persen berbanding 41,12 persen). Berdasarkan distribusi menurut
perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,99, wilayah, lebih dari separuh pemuda terkonsentrasi di Pulau Jawa (55,00
yang berarti setiap 102 pemuda laki-laki terdapat 100 persen). Sekitar 61,09 persen pemuda belum kawin, sementara yang
pemuda perempuan. berstatus kawin sebesar 37,69 persen dan sisanya adalah mereka yang
berstatus cerai hidup/mati.

1. Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang
merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan. Menurut hasil Susenas tahun 2021, perkiraan jumlah pemuda
sebesar 64,92 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23,90 persen).
2. Kualitas pemuda terutama dapat dilihat dari capaian pendidikan dan kesehatannya. Pada tahun 2021, terdapat setidaknya 3 dari
1000 pemuda Indonesia yang masih buta huruf. Sekitar satu dari empat pemuda tercatat sedang bersekolah, dengan angka
partisipasi sekolah (APS) pada kelompok umur 16-18 tahun, 19-24 tahun dan 25-30 tahun masing-masing sebesar 73,09 persen,
26,01 persen dan 4,81 persen.
3. Mayoritas pemuda telah menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat (38,93 persen) dan SMP/sederajat (35,55 persen). Sekitar
10,61 persen pemuda telah menyelesaikan pendidikan hingga PT dan sekitar 12,16 persen pemuda hanya tamat SD/sederajat,
sisanya tidak tamat SD atau belum pernah sekolah. Kelompok status ekonomi rumah tangga 20 persen teratas memiliki persentase
pemuda yang menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat ke atas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Indonesia memiliki 17.500 pulau, garis pantai terpanjang 81.000 KM Indonesia memiliki 92 pulau terluar (TERDEPAN)
yang tersebar di 19 provinsi. Sebanyak 67 pulau di antaranya berbatasan langsung dengan negara lain dan 12 pulau di
antaranya rawan diklaim oleh negara lain
Terdiri dari solidaritas kultural, merangkum tak
kurang dari 250 kelompok etnis dan bahasa

Pentingnya persatuan sebagai landasan berbangsa dan


bernegara Indonesia bukan hanya bertumpu pada perangkat
keras seperti kesatuan politik (pemerintahan), kesatuan
teritorial, dan iklusivitas warga, akan tetapi juga memerlukan
perangkat lunak berupa eksistensi kebudayaan nasional.
Bahwa persatuan memerlukan apa yang disebut Soekarno
sebagai "identitas nasional", "kepribadian nasional", dan
"berkepribadian dalam kebudayaan".
Peran Pemuda Indonesia Saat Kemerdekaan
Catatan sejarah bangsa ini menempatkan peran pemuda sebagai pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan
bangsa. Di mulai dari Budi Utomo tahun 1908, Sumpah pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.Pada
tanggal 28 oktober 1928 para pemuda dahulu mendeklarasikan diri mereka untuk menegakkan cita-cita  bangsa Indonesia
yakni terbebas dari para penjajah negeri ini. 
Peran Pemuda Indonesia Saat Kemerdekaan
Para pemuda yang mempelopori bangkitnya pergerakan nasional. Buktinya, organisasi-organisasi yang dapat
dikatakan pelopor pergerakan nasional semuanya didirikan oleh pemuda.

Sutomo baru berusia 20 tahun Suwardi Suryaningrat yang kemudian dikenal dengan Haji Samanhudi mendirikan Sarekat
(lahir 30 Juli 1888) Budi Utomo nama Ki Hajar Dewantara baru berusia 20 tahun Dagang Islam (SDI) pada tanggal 16
pada tanggal 20 Mei 1908. ketika mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 Oktober 1905 ketika ia baru berusia
bersama-sama Douwes Dekker dan Cipto
27 tahun. Ia lahir pada tahun 1878.
Mangunkusumo.
Peran Pemuda Dalam UU
1. Dalam UU Kepemudaan Bab V Pasal 19c yaitu pemuda
You can Resize without
bertanggung jawab dalam pembangunan nasional untuk
losing quality memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa (organisasi
You can Change Fill kepemudaan)
Color & 2. Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan
Line Color
mengisyaratkan pemuda hari ini harus menjadi generasi yang
mampu menjadi kekuatan moral, sosial kontrol dan agen
perubahan di setiap lini pembangunan negara. Perlibatan
pemuda dalam strategi Ketahanan Nasional sebaiknya
dilaksanakan secara sistematis dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan
FREE dan program pembangunan negara.
3. Didalam pembukaan undang-undang  Republik Indonesia No.
PPT 40 tahun 2009 tentang pemuda telah dijelaskan bahwa Negara
TEMPLATES mempunyai peranan tersendiri membantu generasi pemuda
www.allppt.com mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Peran Mahasiswa Mewujudkan Persatuan Dalam
Menjaga Keutuhan NKRI
1. Sebagai mahasiswa, pemuda memiliki tugas pokok utama
dalam tri dharma perguruan tinggi dalam hal ini mahasiswa
harus mampu dalam melaksanakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdiannya terhadapa masyarakat luas.
2. Agent of change memiliki kemampuan yang luar biasa
dalam mengubah keadaan Negara, karena di tangan pemuda
jugalah harapan bangsa ini dipertaruhkan untuk masa
depan. Rusaknya pemuda, artinya Negara tentu dalam
keadaan terancam dari dalam di masa yang akan datang.
3. Agent of problem solver
4. Agent of control. Berpijak dari Jo Grimmond mantan
anggota parlemen Inggris mahasiswa berontak terhadap
birokrasi dalam semua bentuk dan sikapnya.
“Mahasiswa harus berontak terhadap pikiran yang hanya
berpikir dalam organisasi yang dianutnya atau terhadap
kelaziman-kelaziman yang telah diindoktrinasikannya”.
Kristalisasi Sila “Persatuan Indonesia”
Arti dan Makna Persatuan Pancasila :
1. Nasionalisme
2. Cinta bangsa dan tanah air
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia
4. Menghillangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit
5. Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan

Butir implementasi sila ketiga :


6. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan
7. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara cinta tanah air dan bangsa. Kecintaan akan Indonesia
diwujudkan lewatt berbagai kegiatan seperti olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan SDM,
cinta produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia
8. Bangga, berani dan percaya diri sebagai WNI
9. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika. Adanya pergaulan
dan hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan agama sehingga terjalin masyarakat
yang rukun, damai dan Makmur.
10. Menyediakan ruang pengabdian yang baik bagi generasi bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Kristalisasi Sila “Persatuan Indonesia” Terhadap Mahasiswa

1. Cinta Tanah Air (1) Turut serta dalam menjaga wilayah NKRI dari ancaman dalam negeri ataupun luar negeri, (2) Menjaga
lingkungan dalam usaha men egah terjadinya pencemaran lingkungan, (3) Menumbuhkan jiwa-jiwa kemasyarakatan yang mampu
memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan (4) Menggunakan dan Mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang dipelajari untuk mengabdikannya pada Negara dan masyarakat.
2. Kemasyarakan. Seharusnya dengaan beragam latar belakang pendidikan dan jurusannya, mahasiswa semestinya mampu
mendatangkan inovasi, kreasi, hingga penemuan baru atau minimal sumbangsih pemikiran di dalam masyarakat. Member hal yang
bermanfaat sesuai bidang kompetensinya masing-masing, atau sebagai mahasiswa tentu ada kedewasaan lebih dalam anggapan
masyarakat untuk mengkonstruksi pemikiran masyarakat yang mungkin masih primitif menjadi lebih modern. Mengubah kebiasaan
masyarakat yang mungkin senang berpangku tangan menjadi lebih produktif menghasilkan, atau minimal jika belum bisa berbuat
apapun, mahasiwa hendaknya tidak menjadi beban masyarakat.
3. Media Sosial
Media sosial sudah menjadi trend di kalangan pemuda, seakan bagai pisau bermata dua media mampu berdampak positif jika benar
pemanfaatannya dan berbahaya jika menyimpang penggunaannya. Namun dalam fenomenanya, dampak negatif tersebut lebih sering
seakan muncul daripada manfaatnya. Mahasiswa sebagai pemuda intelektual tentulah harus bisa menjadi barisan terdepan dalam
penggunaan media sosial secara benar, cerdas, bijak, dan santun. Walaupun memang media sosial adalah menjadi ajang kebebasan
informasi, hubungan sosial, dan berekspresi tanpa mengenal lintas ruang dan waktu, tentu kebebasan tersebut harus bertanggung
jawab.Penggunaan media yang cerdas tentulah bukan hanya sebuah kewajiban, namun dari sana dapat belajar dan mengajari
masyarakat yang awam dalam bermedia. Menghindari cacian, hinaan, makian, atau bahkan mungkin fitnah yang bertebaran juga
meredam efek negatif dari penggunaannya. Memanfaatkan media sosial dengan hal-hal yang positif sesuai dengan nilai-nilai yang ada
pada Pancasila sehingga penggunaan sosial media tidak disalahgunakan oleh pemuda dan masyarakat misalnya membuka konten-
konten negatif seperti konten porno, konten terorisme dan lain sebagainya.
REFERENSI
1. Modul Wawasan Kebangsaan Tahun 2011
2. http://kumpulanberbagaimakalah.blogspot.com/2013/12/makalah-upaya-menjalin-kesatuan-
dan.html
3. http://singgihcongol.wordpress.com/artikel-2/persatuan-dan-kesatuan/
4. http://www.scribd.com/doc/37574458/1/A-Latar-Belakang-Masalah
5. http://aliflukmanulhakim.wordpress.com/2013/04/22/pancasila-sebagai-perekat-persatuan-dan-k
esatuan-bangsa/
6. Peran Pemuda dalam menjaga Keutuhan NKRI | Sang Penjelajah (banchien.blogspot.com)
TERIMA KASIH

Lukman Yudho Prakoso

Anda mungkin juga menyukai