Anda di halaman 1dari 41

PENGKAJIAN SPIRITUAL DAN KULTURAL

Ns. Hotma Royani Siregar, M.Kep


SPIRITUAL
Definisi
 Spiritual adalah suatu yang multidimensi yaitu
dimensi aksistensial dan dimensi agama.
 Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dari

arti kehidupan
 Dimensi agama lebih fokus terhadap

hubungan seseorang dengan Tuhan Yang


Maha Esa.
PENDAHULUAN
 Spiritualitas penting dalam meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Spiritualitas juga penting dikembangkan untuk
dijadikan dasar tindakan dalam pelayanan
kesehatan. Aspek ini dinyatakan juga dalam
pengertian kesehatan seutuhnya oleh WHO pada
tahun 1984, yang oleh American Psychiatric
Assosiation (APA) dikenal dengan dengan rumusan
“bio-psiko-sosio-spiritual”.
Lanjutan....
 Kekosongan spiritual, kerohanian, dan rasa
keagamaan dapat menimbulkan permasalahan
psiko-sosial begitu juga sebaliknya. (Bussing et al)
dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa
pasien kanker yang memiliki sandaran sumber
religius yang kuat akan mengantarkan pasien
tersebut pada prognosis yang lebih baik dari yang
diperkirakan.
Lanjutan....
 Perawatan paliatif dapat menyentuh aspek spiritual
dengan cara membantu pasien untuk
mengidentifikasi kepercayaan spiritualitas positif
yang dimilikinya, sehingga pasein dapat
menggunakan kepercayaan tersebut untuk
menghadapi situasi kesehatannya.
Lanjutan...
 Pemahaman akan kebutuhan spiritualitas akan
mempengaruhi kualitas hidup individu secara
psikologis, dengan kata lain spiritualitas adalah
sesuatu yang menghidupkan semangat bagi
penderita kanker serviks untuk mencapai kesehatan
yang lebih baik. Pemahaman yang baik juga akan
membantu pasien dalam menerima kondisi yang
terjadi pada dirinya.
PENGKAJIAN
SPIRITUAL
PENGKAJIAN SPIRITUAL
SPIRIT :
 Sistem keyakinan

 Kehidupan spiritual yang penting untuk klien

 Makna hidup bagi klien

 Pengalaman Spiritual

 Menjelaskan keyakinan dan pelaksanaan agama yang

diyakini oleh klien


 Makna agama bagi klien

 Peran agama dalam kehidupan sehari-hari klien


Integrasi dengan Komunitas
1. Keterlibatan klien dengan kelompok spiritual
2. Seberapa penting kelompok tersebut bagi klien
3. Dukungan yang diberikan oleh kelompok tersebut
4. Dukungan yang diberikan oleh kelompok
berkaitan dengan penyakit klien
Ritual
1. Ritual yang dilakukan oleh klien sebagai bagian
dari kehidupan spiritual klien
2. Gaya/cara hidup yang didukung dan dilarang oleh
agama klien
3. Makna dari ritual keagamaan yang dijalani bagi
klien
4. Sejauh mana klien mengikuti pedoman dalam
agama yang dianutnya
Implikasi /keterlibatan
 Hal-hal tertentu dari kegiatan pengobatan dan
perawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan
agama yang dianut klien
 Aspek-aspek tertentu dari agama klien yang perlu
dipertimbangkan selama kegiatan peawatan
 Batasan-batasan hubungan yang diatur dalam
agama klien
 Kesediaan klien untuk mendiskusikan implikasi
keagamaan klien terhadap pelayanan kesehatan
Terminal events planing
(perencanaan peristiwa Terminal)

 Aspek tertentu dari kegiatan pengobatan dan perawatan yang


klien ingin tetap pertahankan atau tinggalkan terkait dengan
agama yang klien anut
 Praktik keagamaan yang ingin klien rencanakan selama
perawatan terminal di rumah sakit atau di rumah
 Bagaiman klien mendapatkan kekuatan untuk mengatasi
penyakitnya
 Alasan klien untuk tetap bersyukur meskipun dalam keadaan
sakit
 Bagaimana klien bisa mendapatkan kenyamanan saat klien
ketakutan atau mengalami nyeri (Putri, 2015)
Konsep kebutuhan perawatan spiritual

Ada sebuah konsep yang menjelaskan bahwa kebutuhan


perawatan spiritual dapat dilihat dari beberapa domain. Domain
yang pertama yaitu domain fisik, contohnya dengan adanya
pengalaman terhadap nyeri dapat menyebabkan individu lebih
berfokus pada spiritualitasnya jika berpikir tentang makna
penderitaan atau rasa sakit yang dihadapinya. Sama halnya
dengan harapan, rasa takut, permasalahan yang diakibatkan
oleh hubungan di dalam keluarga atau teman sekolah, masalah
financial, stigma adat dan perawatan medis merupakan contoh
dari pengalaman yang biasa dijumpai dan dapat dihubungkan
dengan konsep spiritulitas (bagian dari transcendent concern)
(Khoiriyati, 2016)
Pengkajian
Kultural Dalam
Keperawatan
PENDAHULUAN
 Bila penderita kanker mengalami rasa nyeri yang
sudah tidak dapat lagi diatasi dengan pendekatan
farmakologi, maka aspek sosial, kultural dan
spirituallah yang diharapkan masih mampu
meringankan rasa nyeri.
Lanjutan...
 Oleh karena itu, seorang pasien paliatif yang sudah
pada stadium lanjut harus mendapatkan perawatan
supportif agar gejala- gejala penderitaan fisik yang
timbul dapat diturunkan. Penderita merasa tidak
ditinggalkan sendiri dalam menghadapi rasa
sakitnya dan inilah dukungan utama yang mampu
meringankan penderitaan pasien paliatif
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang
ada pada “Sunrise Model” (Iskandar, 2010):

Faktor Agama Dan Falsafah


Faktor Teknologi
Hidup
 Perawat perlu mengkaji:  Faktor agama yang harus
persepsi sehat sakit, kebiasaan dikaji perawat yaitu:
berobat dan mengatasi masalah
agama yang dianut, status
kesehatan, alasan mencari
bantuan kesehatan, alasan klien pernikahan, cara pandang
memilih pengobatan alternative klien terhadap penyebab
dan persepsi klien tentang penyakit, cara pengobatan
penggunaan dan pemnfaatan dan kebiasaan agama yang
teknologi untuk mengatasi berdampak positif pada
permasalahan keesehatan.
kesehatan.
Faktor Sosial Dan Keterikatan Keluarga

 Pada tahap ini perawat mengkaji: nama lengkap,


nama panggilan, umur, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan
keputusan dalam keluarga dan hubungan klien
dengan kepala keluarga.
Nilai-Nilai Budaya Dan Gaya Hidup

 Yang perlu dikaji oleh perawat adalah posisi dan


jabatan yang dipegang oleh kepala keluaraga,
Bahasa yang digunakan, kebiasaan makan,
makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-
hari.
Faktor Kebijakan Dan Peraturan Yang Berlaku

 Pada tahap ini perawat perlu mengkaji: kebijakan


dan peraturan yang berkaitan dengan jam kunjung,
jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu,
cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
Faktor Ekonomi Faktor Pendidikan

 Faktor ekonomi yang  Perawat mengkaji


dikaji perawat yaitu: tingkat pendidikan
sumber biaya misal, klien, jenis pendidikan
asuransi, penggantian serta kemampuannya
dari kantor dsb. untuk belajar secara
aktif mandiri tentang
pengalaman sakitnya.
Prinsip-prinsip pengkajian budaya
 Jangan membuat asumsi
 Jangan membuat streotip bisa terjadi konflik
misalnya: orang padang pelit, orang jawa halus
 Menerima dan memahami metode komunikasi
 Menghargai kebutuhan personal dari setiap
individu
 Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien
 Menyediakan privasi terkait kebutuhan pribadi
CONTOH KASUS
PENGKAJIAN
1 Identifikasi Pasien
 Nama : NY. C
 Umur : 45 tahun

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Status Perkawinan: Menikah

 Agama / Suku : Kristen Protestan / Ambon

 Warga Negara : Indonesia

 Bahasa Yang Digunakan : Indonesia

 Pekerjaan : Pegawai Negri


 Alamat : Jakarta

2. Diagnosa Medis : Kanker Payudara Kanan Stadium IV


Keadaan Umum :

Keadaan Sakit
Pasien tampak sakit berat,pasien tampak berbaring lemah,

pasien tampak meringis, pasien mengatakan nyeri yang


rasakan seperti tertusuk- tusuk benda tajam dengan skala 9
dengan durasi ± 10 – 15 menit, wajah pasien tampak cemas
dan gelisah. Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluarga
dan perawat karena pasien tidak dapat melakukan aktivitas
sendiri.Pasien tampak berpakian tidak rapi dan tidak bersih.
Alasasan :Ku lemah, GCS 15 E4M6V5
GCS DAN Tanda – Tanda Vita :
 Kesadaran : Composmentis
 Respon Motorik : 6
 Respon Bicara : 5
 Respon Membuka Mata : 4 +
 Jumlah : 15

 Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg

 Suhu : 360c
 Pernapasan : 20x/menit
 Nadi : 88x/menit
Pengkajian Pola Kesehatan

1) Pola Presepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan


Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada benjolan atau kelaian
pada tubuh.
Riwayat penyakit saat ini
Keluhan Utama : Pasien mengatakan ada benjolan di payudara sebelah kiri
semakin hari semakin membesar dan terasa nyeri skala 9, terdapat massadan luka
pada payudara kanan
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Klien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit lainnya, tetapi pasien mengatakan sebelumnya pernah
berobat ke RS dan alternatif di daerah Ambon.
Riwayat kesehatan keluarga : Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
kanker payudara dalam keluarga.
 
Pola Aktivitas dan Latihan :
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan sibuk
dengan pekerjaan setiap hari sehaingga pasien
jarang olaraga, dan kadang- kadang refresing dengan
keluarga ke tempat rekreasi.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas yang sudah menjadi
rutunitasnya karena sakit, pasien tidak mandi selama
sakit hanya wash lap di bantu perawatadan keluarga,
pasien ganti pakian atau kaian yang di pakai 1 x
sehari
Pola Tidur dan Istirahat
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan dalam
sehari pasien tidur ± 6 – 7 jam, jarang tidur siang
jika tidur siang ± 1 jam dan tidur malam 5- 6 jam.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan tidak bisa
tidur karena nyeri pada benjolan di payudara sebelah
kanan hilang timbul, hanya ± 3 – 4 jam.
Pola Kongnitif – Presepsi
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan pasien dapat menulis dan
membaca, mendengar, melihat, bekerja seperti biasa
dan dapat merasakan insensitivitas terhadap dingin,
panas,nyeri.
 
Kedaan saat sakit
Pasien mengatakanPasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan pasien dapat menulis dan
membaca, mendengar, melihat, tetapi pasien tidak
bisa bekerja dan tetap dapat merasakan sensitivitas
terhadap dingin, panas, nyeri , pasien mengatakan
sudah mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang
diderita
Pola Presepsi Diri – Konsep Diri
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
sebelumnya tetap percaya diri dengan keadaanya,
tidak ada dalam dirinya secara fisik yang
membuatnya merasa tidak nyaman dan malu.
Kedaan saat sakit :Paisen mengatakan mengatakan
pasrah terhadap penyakit yang diderita dan
hanyabisa berdoa saja. Pasien kurang percaya diri
dengan penampilannya, pasien malu dengan kondisi
penyakitnya(payudaranya) jika di lihat orang lain.
Pola Peran – Hubungan
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan menjalin hubungan
yang baik antara keluarga, sahabat, teman, dan orang – orang yang
berada disekitar pasien dan menjalankan peranya dengan baik sebagai,
seorang istri, ibu, dan wanita karir, dapatmengambil keputusan secara
mandiri.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakantetap menjalin hubungan yang
baik dengan yang baik antara keluarga, sahabat, teman, dan orang –
orang yang berada disekitar pasien dan, namun tidak menjalankan
peranya dengan baik sebagai, seorang istri, dan ibuserta tidak dapat
melakukan pekerjaan rumah maupun kantor .
Pasien mengatakan dalam pengambilan keputusan pasien tidak berani
mengambil keputusan sendiri untuk operasi dan pengobatan lanjutan
tetapi pasien selalu berunding dengan keluarga terutama suami.
Seksualitas – Reproduksi
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan pada sistem reproduksi, dan
tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan terjadi
perubahan pada kontur/bentuk payudara klien,
terdapat luka pada payudara kanan, dan terdapat
benjolan pada payudara kiri.
Pola Koping – Toleransi Stres
Keadaan sebelum sakit :pasien mengatakan
tidak ada sters atau masalah yang besar yang
mempengaruhi
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan sudah
mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang
diderita namun terus memikirkan keadaanya.
Nilai – Kepercayaan
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
melakukan ibadat secara rutin
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
kenapa Tuhan memberikannya penyakit seperti ini
kepada nya.
Pengkajian fisik
Keadaan umum : composmentis
 Pemeriksaan kepala: berbentuk bulat dan simetris ,ubun-
ubun teraba keras dan tidak cekung, kulit kepalakotor dan
tidak ada luka
 Mulut dan faring :Keadaaan bibir mukosa bibir kering,
keadaan gigi dan gusi nampak kotor , tidak ada gusi berdarah.
 Leher, ada pembesaran tiroid, Suara jelas, ada pembesaran
kelenjar limfa, tidak ada peningkatan pada vena jugularis,
denyut nadi karotis teraba
 Pemeriksaan integument :Tampak kotor dan lembab, akral
hangat, turgor kulit baik, kulit pasien kering di bagian
payudara kiri area masa
Lanjutan...
 Pemeriksaan payudara: Ukuran dan bentuk
payudara tidak normal ada benjolan di payudara
sebelah kiri dan ada nyeri tekan,nyeri skala 9, terdapat
luka pada payudara kanan dengan ukuran ± 15cm dan
kedalaman ±8cm, berwarna merah kekuningan dan
berbau.
 Fungsi motorik :Pasien tidak dapat berjalan dengan
baik tanpa alat bantu, pasien tidak mampu dapat
berdiri tegak
 Fungsi sensori :Pasien merasakan sentuhan ringan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik


2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeridan prognosa yang
tidak pasti
3. Kelemahan fisik berhubungan dengan perubahan fisiologis
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan fisik dan
psikologis
5. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan lesi dan kanker
6. Perubahan proses pikir berhubungan dengan proses penyakit
7. Gangguan fungsi keluarga berhubungan dengan proses penyakit dan
program pengobatan
8. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses penyakit dan
mekanisme pertahanan tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai