Anda di halaman 1dari 30

TEOLOGI

SISTEMATIKA
Bibliologi DOSEN PENGAMPU
Teologi
Antropologi
Kristologi ANDRI OKTOVIANUS PELLONDOU, S.TH.,M.SI
Soteriologi
Eklesiologi
Eskatologi
1. Pengertian Teologi Sistematika
● Pengertian Teologi = Teologi diterjemahkan dari bahasa Yunani, dari kata
Theos : Allah & Logos : Ilmu
● Jadi Teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Allah. Sumber kajian
Allah adalah Alkitab. Berteologi harus selalu dari atas ke bawah, yaitu
dari penyataan Allah. Alkitab merupakan satu-satunya penyataan Allah
secara khusus untuk memperkenalkan diri-Nya.
● Setiap Ilmu memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal.
Objek material merupakan lapangan penyelidikan atau material yang bisa
diamati dan dipelajari. Sedangkan objek formal merupakan sudut
pandang dalam melihat objek material. Beberapa Ilmu bisa memiliki
objek material yang sama, tetapi yang membedakan satu sama lainnya
adalah objek formal.
● Objek Material Teologi adalah Alkitab. Sedangkan Objek formalnya
adalah Allah, sifat, karya, kehendak, dan rencana-Nya.
2
● Teologi Sistematika merupakan spesies dari genus Teologi. Spesies merupakan
kelompok di bawah genus, sedangkan genus merupakan kelompok yang
mencakupi.
● Teologi Sistematika mempelajari pokok-pokok Iman Kristen secara sistematis.
Pokok-pokok iman kristen yang dikaji dalam teologi sistematika merupakan
unsur-unsur atau seperangkat elemen yang membentuk sistem kepercayaan
orang Kristen. Setiap unsur/pokok saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Misalkan Doktrin Alkitab mempengaruhi doktrin Allah, Manusia, Kristus,
Keselamatan, Gereja, dan Eskatologi. Maka perubahan pada salah satu unsur
atau pokok tersebut akan mempengaruhi yang lainnya. Contoh : Jikalau kisah
Adam dan Hawa dianggap dongeng maka berarti dosa adalah dongeng
sehingga itu berarti penebusan Kristus di Salib untuk menebus dosa merupakan
dongeng. Artinya doktrin soal kejatuhan manusia ke dalam dosa akan
mempengaruhi kristologi, soteriologi, eklesiologi, dan eskatologi.

3
BIBLIOLOGI (DOKTRIN ALKITAB)
● Doktrin Alkitab harus dimulai dengan definisi Alkitab. Definisi membuka
pintu bagi kita untuk memahami apa itu Alkitab? Definisi yang berhasil akan
memperjelas makna Alkitab sehingga mampu membedakannya dari yang
bukan Alkitab. Ada beberapa alternatif definisi Alkitab :
1). Alkitab adalah buku yang berisi Firman Allah
2). Alkitab adalah Firman Allah
3). Alkitab adalah kitab suci orang Kristen
● Definisi pertama, Alkitab adalah buku yang berisi Firman Allah jelas gagal
membedakan Alkitab dari yang bukan Alkitab. Buku-buku teologi, dan buku-
buku renungan Kristen merupakan buku-buku yang berisi Firman Allah
karena mereka mengutip Firman Allah, tetapi Alkitab tidak mengutip Firman
Allah. Alkitab seratus persen Firman Allah. Alkitab merupakan tulisan yang
diilhamkan Allah.

4
● Definisi kedua, Alkitab adalah Firman Allah merupakan definisi yang tepat.
Semua yang bukan Firman Allah bukanlah Alkitab. Buku-buku Teologi dan buku-
buku renungan bukanlah Alkitab.
● Definisi ketiga, Alkitab adalah kitab suci orang Kristen juga merupakan definisi
yang tepat karena rujukannya tepat. Kitab-kitab yang bukan kitab suci bukanlah
Alkitab. Begitu juga kitab suci agama lain bukan Alkitab karena mereka bukan
kitab suci orang Kristen. Definisi ini tepat jikalau frase orang kristen merujuk ke
para pengikut Kristus.
● Karena Alkitab merupakan Firman Allah maka Alkitab tidak mungkin salah dan
tidak mungkin keliru. Jikalau kita mengatakan bahwa Alkitab bisa salah maka itu
berarti Allah bisa melakukan kesalahan. Jikalau kita mengakatan Alkitab bisa
keliru maka itu berarti Allah bisa keliru. Tapi kenyataannya, Allah tidak bisa
salah dan tidak bisa keliru. Segala tulisan yang dilhamkan Allah pasti benar dan
tepat.
● Prasangka kita terhadap Alkitab akan mempengaruhi sikap kita terhadap Alkitab
saat kita mempelajarinya. Prasangka kita terhadap Alkitab juga akan
mempengaruhi sikap kita terhadap Allah, diri kita sendiri, dan sesama. Prasangka
kita terhadap Alkitab akan mempengaruhi sikap dan pemahaman kita terhadap
doktrin-doktrin Kristen lainnya.
5
● Menurut Johanes Calvin, Alkitab merupakan sebuah Axioma. Dalam Filsafat,
Axioma merupakan kebenaran yang terbukti dengan sendirinya, sehingga tidak
membutuhkan pembuktian dari luar dirinya. Axioma membuktikan dirinya sendiri
benar. Menurut Johanes Calvin, Alkitab mampu membuktikan dirinya sendiri
sama seperti terang bisa membedakan dirinya dari gelap.
● Pernyataan Johanes Calvin ini berimplikasi pada teologi Kristen. Jikalau Alkitab
adalah Axioma maka teologi Kristen harus dideduksi dari Alkitab. Maka berteologi
selalu harus dari atas bukan dari bawah. Berteologi harus selalu dari Alkitab.
Tanpa Alkitab, maka semua kesimpulan manusia tentang Allah hanyalah
kumpulan opini-opini yang bisa salah dan keliru.

6
DOKTRIN ALLAH
• Konsep Allah Dalam Perjanjian Lama : Ada beberapa kata
dalam bahasa Ibrani yang digunakan untuk merujuk ke Allah, yaitu El, Elohim, Eloah, Adonai, dan
Yahwe atau kombinasi dan perkembangan dari nama-nama itu seperti El Shadday ( Allah Yang Maha
Kuasa0, El Olam (Allah Yang kekal), El Elyon (Allah Yang Maha Tinggi), El Roi (Allah Yang Maha
Melihat), El Bethel ( Allah Yang di Bethel), El Elohe Yisrael (Allahnya Israel), Yahwe Adonai (TUHAN
Tuhan), Adonai Yahwe (Tuhan TUHAN), Yahwe Yireh (TUHAN menyediakan), Yahwe Syalom (TUHAN
adalah keselamatan), dll.
• Kata El, Elohim, dan Eloah merupakan nama-nama yang digunakan sejak awal dalam Kitab Kejadian
sebelum nama Yahwe dan Adonai digunakan. El merupakan bentuk dasar dari Elohim dan Eloah.
Ketiga kata ini digunakan sebagai nama umum Allah dan juga sebagai gelar/sebutan tergantung
konteks penggunaannya. Sedangkan nama Yahwe merupakan nama diri Allah. Kata Yahwe pertama
kali dinyatakan oleh Allah kepada Musa dari nyala api yang keluar dari semak duri ( keluaran 3:11-15).
Yahwe berarti Aku adalah Aku. Artinya TUHAN tidak bisa dibandingkan dengan apa pun karena Dia
adalah Dia sendiri. Yahwe adalah eksistensi yang mandiri tanpa membutuhkan apa pun untuk
membuat-Nya ada. Yahwe juga berarti Allah Perjanjian yang setia dengan janji-Nya.
• Elohim merupakan bentuk jamak dari El yang berarti Allah Yang Maha Kuasa atau Allah yang Maha
Tinggi. Dalam Kejadian 1:26, dikatakan, “baiklah kita….”. Kata kita diterjemahkan dari kata Elohim.
Bentuk jamak Allah (Elohim) tidak berarti ada banyak Allah, melainkan bentuk jamak itu bisa berarti
kesempurnaan Allah. Bahkan bisa dipahami sebagai ketritunggalan Allah, yaitu tiga pribadi (Bapa,
Anak, dan Roh Kudus) dalam satu hakikat Allah. Jadi Allah itu satu tapi di dalam Dia yang satu itu ada
tiga pribadi yaitu pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
7
• Konsep Allah Dalam Perjanjian Baru : Ada beberapa nama Allah dalam Perjanjian Baru,
yaitu Theos, Kurious, Abba. Theos digunakan dalam Perjanjian Baru untuk merujuk ke
nama umum Allah. Kata Theos digunakan untuk mengantikan kata El/ Elohim/Eloah.
Dalam Perjanjian Lama, bahasa Ibrani untuk Allah adalah El maka dalam Perjanjian Baru,
bahasa Yunani untuk Allah yaitu Theos. Selain Theos, ada juga Kurious yang berarti
TUHAN. Kata kurious digunakan untuk menggantikan kata Yahwe dan Adonai. Lalu
ada lagi sebutan Abba yang artinya Bapa. Jadi dalam Perjanjian Baru, Allah juga disebut
sebagai Bapa. Sebutan ini untuk menunjukan kasih, kelemahlembutan, dan pemeliharaan
Allah atas umat-Nya sama seperti seorang Bapa terhadap anak-anaknya.
• Sifat-sifat Allah tidak dapat dipisahkan dari seluruh keberadaan Allah. Sekali pun Allah
itu satu tetapi di dalam diri-Nya ada kejamakan atau ada pluralitas. Contoh dalam diri
Allah Yang Satu itu ada berbagai sifat Allah seperti Maha Tahu, Maha Kudus, Maha
Mulia, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan Maha Kekal, dan sebagainya. Sifat Allah dapat
dibagi ke dalam dua kategori yaitu sifat2x Allah yang dapat dikomunikasikan kepada
manusia dan sifat-sifat Allah yang tak dapat dikomunikasikan kepada manusia.

8
● Allah Tritunggal : Selain ada berbagai sifat dalam diri Allah, ada juga
kejamakan/pluralitas lain dalam diri Allah, yaitu pluralitas pribadi. Dalam Allah
yang satu itu, terdapat tiga pribadi yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiga
pribadi itu saling berbeda satu sama lain dalam hal kepribadian tetapi mereka satu
dalam hakikat yaitu Allah. Jadi orang Kristen menyembah satu Allah sama seperti
yang dikatakan oleh Ulangan 6:4, tetapi dalam satu Allah itu ada tiga pribadi.
Bapa berbeda dengan Anak, dan Roh Kudus. Yang mati di kayu salib bukan
pribadi Bapa tetapi pribadi Anak, tetapi ketiga-Nya satu hakikat atau substansi
yaitu Allah. Bukti paling jelas yaitu saat Yesus/Anak dibaptis. Pada saat pribadi
kedua yaitu Anak sedang dibaptis, saat itu pribadi pertama yaitu Bapa sedang
berbicara dari langit, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan..” Dan pada saat itu, pribadi ketiga yaitu Roh Kudus turun seperti
burung merpati ke atas Yesus. Jadi Yesus adalah Allah sama seperti Bapa dan Roh
Kudus. Ketiga-Nya satu hakikat yaitu Allah tetapi berbeda pribadi. Jadi Allah
orang Kristen itu Cuma satu tapi pribadi-Nya tiga yaitu pribadi Bapa, Anak, dan
Roh Kudus. Roh Kudus bukan tenaga Allah tetapi seorang pribadi, Bukti dalam
Alkitab yaitu Roh Kudus disebut sebagai “Seorang penolong”. Roh Kudus
adalah seorang/person/pribadi, bukan sesuatu/something.
9
● Pribadi berarti memiliki pikiran, kehendak, dan sifat-sifat yang khas, tetapi
sifat-sifat dari ketiga pribadi tersebut tidak saling bertentangan tetapi saling
berkonsistensi satu sama lainnya. Ketiga pribadi tersebut disatukan dalam
satu hakikat yang sama yaitu Allah yang tak terbatas, Maha Sempurna, dan
Maha kekal.

10
DOKTRIN MANUSIA
• Pertanyaan pertama yang perlu diajukan dalam mempelajari soal manusia adalah, “Siapakah manusia itu?”
Atau lebih tepat, “Siapakah manusia menurut penciptanya?” Pertanyaan ini penting karena yang bisa
menjawab siapakah manusia adalah Sang Pencipta manusia itu sendiri. Dia yang menciptakan manusia
maka Dia mengetahui secara tepat siapakah manusia yang Dia rancang dan ciptakan itu. Dia juga
mengetahui untuk apa Dia menciptakan manusia atau apa tujuan hidup manusia. Maka untuk menjawab
pertanyaan tersebut, kita perlu mempelajari penyataan Allah tentang manusia. Apa kata Alkitab tentang
manusia?
• Dalam Kejadian 1:26 dikatakan bahwa manusia itu diciptakan segambar dan serupa dengan gambar dan rupa
Allah. Keserupaan manusia dengan Allah merupakan hakikat diri manusia yang membedakan manusia dari
ciptaan Allah yang lain.
• Para Bapak-bapak gereja sepakat bahwa gambar dan rupa Allah dalam diri manusia terutama terlihat dalam
sifat-sifat moral dan rasionalitas manusia. Namun, jikalau kita membaca dalam Alkitab, ada banyak sifat
gambar dan rupa Allah pada manusia. Sifat-sifat itu diturunkan dari sifat-sifat Allah ke manusia. Sifat moral
merupakan sifat asli Allah. Allah Maha Kasih, Maha Adil, Maha Suci, dan berbagai sifat moral lainnya.
Allah juga rasional. Allah memiliki akal budi. Allah konsisten dalam berpikir dan bertindak. Segala sifat-
sifat Allah tidak saling berkontradiksi (Logis). Sifat-sifat ini diturunkan kepada manusia, sehingga manusia
bisa berpikir logis, manusia sadar akan hal-hal baik karena ada hukum moral dalam diri manusia.
• Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, manusia kaya dalam segala hal. Manusia mengenal Allah secara
dekat, manusia kudus, dan begitu mulia. Namun kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia
kehilangan banyak hal. Gambar Allah pada manusia dicemari oleh dosa. Elemen-elemen gambar Allah masih
ada pada manusia, tetapi telah kotor oleh dosa. Manusia masih bisa berpikir logis seperti Allah tapi
seringkali dosa membuat manusia tidak konsisten. Manusia jatuh ke dalam berbagai kesesatan berpikir
karena dosa. Manusia tidak bisa membedakan antara kebenaran dan ketidakbenaran. Untuk itu maka
manusia perlu diselamatkan dari dosa melalui cara Allah dan bukan cara manusia. Cara Allah yaitu melalui
penebusan Kristus.

11
DOKTRIN KRISTUS
● Siapakah Kristus itu? Dalam Alkitab, Kristus merupakan pribadi kedua Allah. Kristus
adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Menjadi manusia yang
dimaksudkan bukan berubah rupa dari Allah menjadi manusia, melainkan Allah
mengambil substansi manusia. Jadi kristus adalah seratus persen Allah dan seratus
persen manusia. Kristus memiliki dua tabiat, yaitu tabiat Allah dan manusia. Kedua
tabiat ini tidak bercampur, tetapi juga tidak terpisah, melainkan keduanya bersatu
dalam pribadi Kristus.
● Sebagai Allah, Kristus itu Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Suci, Maha Sempurna,
Maha Kekal, dll. Sebagai Allah, Kristus tidak terbatas. Tetapi sebagai manusia,
Kristus terbatas seperti manusia lainnya. Sebagai manusia, Kristus bisa lapar, bisa
mengantuk dan tertidur seperti manusia lainnya. Sebagai manusia, Kristus pun
mengalami sakit dan penderitaan saat ditolak, dimaki, dihina, dicambuk, dipukuli,
hingga disalibkan.
● Mengapa Kristus harus datang ke dunia? Jawabannya, karena untuk menggenapi
rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Yohanes 3:16).

12
Tugas Rumah Mahasiswa :
● Carilah ayat-ayat yang membuktikaan bahwa Allah itu Esa atau satu
● Carilah ayat-ayat yang menjelaskan mengenai ketritunggalan Allah (minimal 5
ayat)
● Carilah ayat-ayat yang membuktikan bahwa Kristus adalah Allah
● Carilah ayat-ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah manusia dan ayat
bahwa Yesus lapar dan tertidur
● Ketik dan kirimkan ke email andripellondou511@gmail.com
● Jangan lupa tuliskan nama lengkap kalian, kelas, semester, dan prodi
● Tugasnya minimal satu halaman lebih.

13
DOKTRIN KESELAMATAN (SOTERIOLOGI)
● Soteriologi merupakan Doktrin yang mempelajari mengenai keselamatan. Soteriologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata soteria yang berarti keselamatan dan logos
yang berarti ilmu atau doktrin. Jadi soteriologi adalah ilmu atau doktrin mengenai
keselamatan.
● Mengapa manusia perlu diselamatkan? Manusia perlu diselamatkan karena manusia telah
jatuh ke dalam dosa. Dosa telah memperbudak dan membelenggu manusia. Pikiran dan
kehendak manusia serta seluruh sifat dan tingkah laku manusia dikendalikan oleh dosa.
Dalam Roma 3:1-8 dikatakan bahwa semua manusia berdosa dan tidak ada seorang pun
yang mencari Allah. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, bukan mereka yang
mencari Allah tetapi Allah yang berinisiatif mencari mereka. Kejadian 3:15 merupakan
Janji Allah mengenai keselamatan yang akan dianugerahkan melalui Kematian Kristus.
Kristuslah yang akan meremukan kepala ular (Iblis) dan membebaskan manusia dari
dosa.
● Karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan sesamanya maka
dibutuhkan seorang manusia yang tidak terikat oleh dosa, yaitu manusia tanpa dosa maka
Allah (pribadi kedua) mengambil tabiat manusia.
14
Ilustrasi : Bayangkan semua orang dalam sebuah penjara dalam keadaan diikat. Kaki
diikat, tangan diikat, mulut ditutup, mata ditutup lalu dirantai dengan besi berat. Apakah
mereka bisa melepaskan diri mereka sendiri? Lalu apakah mereka bisa melepaskan teman-
teman mereka? Jawabanya pasti tidak. Mereka membutuhkan seseorang dari luar yang
tidak terikat dan tidak dipenjara dan orang itu harus kuat sekaligus memiliki kunci penjara
agar bisa menyelamatkan mereka. Begitu juga semua manusia di bumi ini sudah berdosa
sehingga tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri apalagi sesamanya. Maka manusia
membutuhkan seorang manusia lain yang tidak berdosa untuk membebaskan manusia dari
dosa. Siapakah manusia yang tanpa dosa itu? Manusia yang tanpa dosa itu adalah Kristus.
Kristus lahir dari rahim Maria atau rahim seorang manusia. Yesus lahir sebagai manusia
tetapi Dia tidak berdosa seperti manusia lainnya.
Mengapa Penyelamat manusia harus seratus persen manusia dan seratus persen Allah?
Jawabannya : Dia harus seratus persen manusia karena manusialah yang bertanggungjawab
atas dosanya. Manusia yang harus dihukum karena manusia yang berdosa, bukan malaikat
dan juga bukan mahkluk lainnya. Maka Kristus menjadi manusia agar kemanusiaanNya
menderita, disalibkan dan mati untuk menanggung hukuman dosa yang seharusnya dipikul
oleh kita.

15
● Jadi Doktrin keselamatan berbicara mengenai bagaimana
\ manusia diselamatkan atau
dibebaskan atau ditebus dari Dosa dan penderitaannya.
● Kalau ada yang bertanya, Allah kan Maha Kuasa? Berarti Dia bisa mengampuni dosa semua
manusia tanpa harus melalui penyaliban Kristus kan? Tetapi mengapa Dia memilih cara salib?
Jawabannya : Ya, Allah bisa mengampuni dosa semua manusia tanpa melalui penyaliban
Kristus, tetapi karena kedaulatan Allah, maka Allah memilih caraNya dan bukan mengikuti
cara kita. Jadi penebusan dosa melalui kematian Kristus merupakan rencana dan keputusan
Allah. Dia memilih cara itu, karena Dia mau menegakan keadilan-Nya sekaligus kasih-Nya.
● Ilustrasi : Ada seorang Jendral, namanya Jendral Samila. Suatu ketika dia pergi berperang
bersama-sama prajuritnya untuk menyelamatkan rakyatnya termasuk Ibunya sendiri. Dalam
perjalanan pulang, ada anggota rombongan yang melaporkan bahwa barangnya telah dicuri.
Hukum di kerajaan mereka, jikalau ada yang mencuri maka dia harus dicambuk 50 kali.
Jendral Samila menyelidiki siapa yang telah mencuri dan dia kaget karena ternyata Ibunya
sendiri yang telah mencuri. Di suatu sisi dia ingin menegakan keadilan tapi di sisi lainya, dia
juga mengasihi Ibunya. Untuk mengatasi dilema tersebut maka Jendral Samila mengambil
keputusan untuk memberikan dirinya sendiri dicambuk menggantikan Ibunya. Kasih kepada
Ibunya ditegakan, tetapi keadilan juga ditegakan. Seperti itu juga Allah, Dia menjadi manusia
menggantikan manusia karena kasih-Nya tetapi juga untuk menegakan keadilan.

17
● Lalu Mengapa Penyelamat itu harus seratus persen Allah? Jawabannya : Supaya Dia dapat
menaggung beban murka Allah yang dahsyat atas dosa manusia karena penderitaan Kristus
bukan hanya psikologis dan fisik tetapi juga penderitaan neraka. Secara psikologis, Kristus
sejak masih dalam kandungan sudah ditolak oleh lingkungan, dan oleh sukunya sendiri. Dia
sering dihina, diludahi, dan selalu ada usaha untuk menangkap dan membunuh-Nya. Secara
fisik, Kristus dipukul, dicambuk, disalib, ditikam, hingga meninggal. Lalu puncak dari
penderitaan Kristus adalah saat Dia berteriak, “ya Allah-Ku ya Allah-Ku mengapa Engkau
meninggalkan Aku?”. Inilah penderitaan neraka yang dialami Kristus, yaitu kematian kekal atau
keterpisahan dari Allah. Walau Kristus ditinggalkan hanya beberapa jam tapi penderitaan karena
ditinggalkan itu sama nilainya dengan menderita di neraka selama-lamanya.
● Dalam 2Tesalonika 1:9 dikatakan bahwa hukuman kekal itu adalah dijauhkan dari hadirat Allah
dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. Dijauhkan dari hadirat Allah lebih sakit dan lebih menderita
daripada dibakar dengan api. Api dan belerang dalam kitab Wahyu hanyalah simbol atau
gambaran dari penderitaan neraka, tetapi sebenarnya lebih dari itu. Terpisah dari kekuatan Allah
berarti benar-benar Maha Lemah. Terpisah dari Sukacita Allah berarti benar-benar Maha
berdukacita. Orang-orang yang mengalami neraka berada di titik berlawanan dari Allah dan dari
segala berkat, kekuatan, sukacita, dan berkat, sehingga benar-benar terkutuk dan menderita.

16
● Jadi keselamatan merupakan seratus persen anugerah Allah. Keselamatan itu diterima
oleh manusia melalui Imannya kepada Kristus. Iman merupakan dasar dari
keselamatan yang kita harapkan dan bukti dari keselamatan yang tidak terlihat
karena masih akan datang (Ibrani 11:1). Jadi sekali pun keselamatan yang sempurna
itu akan digenapi pada saat kematian kita dan saat kedatangan kristus, tetapi
buktinya sudah ada saat ini yaitu iman kita.
● Lalu bagaimana dengan perbuatan baik? Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik
tapi oleh anugerah Allah. Kita diselamatkan oleh kebenaran Kristus tetapi kebenaran
itu diterima melalui Iman makanya Roma 1:1-2 dikatakan bahwa kita diselamatkan
oleh Iman. Dalam bahasa asli sebenarnya dikatakan bahwa kita diselamatkan melalui
Iman. Jadi iman hanyalah sarana yang melaluinya kita diselamatkan.
● Perbuatan baik merupakan buah-buah roh (Galatia 5) atau buah-buah dari Iman.
Perbuatan baik merupakan bukti dari Iman (Yakobus 2:26).

18
DOKTRIN GEREJA (EKLESIOLOGI)

● Kata gereja berasal dari bahasa portugis, yaitu igreja yang berarti rumah ibadah. Dalam
bahasa Yunani, ada beberapa kata yang berarti gereja yaitu Eklesia dan Kuriakon.
Eklesia terbentuk dari dua kata, yaitu dari kata ek dan kaleo. Ek berarti keluar dari dan
kaleo berarti dipanggil. Jadi gereja berarti orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia
ini untuk bersekutu dengan Kristus dan mendapat bagian dalam keselamatan yang
diperoleh-Nya melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
● Johanes Calvin membagi Gereja ke dalam dua aspek yaitu gereja yang kelihatan dan
tak kelihatan. Gereja yang kelihatan yaitu merujuk ke gereja secara institusi.
Sedangkan gereja yang tidak kelihatan yaitu persekutuan orang-orang percaya di segala
tempat dan waktu yang tidak terlihat oleh mata. Kepercayaan mereka kepada Kristus
tidak terlihat oleh mata. Orang-orang yang tergabung dalam gereja yang kelihatan,
belum tentu orang-orang yang termasuk dalam gereja yang tak kelihatan.

19
● Johanes Calvin berpandangan bahwa Gereja yang sejati merupakan
pemberita dan pendengar yang setiap pada Injil Allah dan melaksanakan
kehendak-Nya.
● Marthin Luther mengatakan bahwa Gereja merupakan persekutuan orang-
orang berdosa yang telah diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah, bukan
karena jasa-jasa mereka tetapi karena kebaikan Allah.
● Jadi, dapat disimpulkan bahwa gereja sejati atau yang tak kelihatan
merupakan persekutuan orang-orang berdosa tetapi perbedaannya adalah
mereka orang-orang berdosa yang telah dipanggil keluar dari dosa untuk
mengabdikan diri dan setiap kepada Allah. Kesetiaan kepada Allah
dibuktikan dengan kesetiaan terhadap kebenaran Injil serta mau taat dan
memberitakannya.

20
● Yesus sendiri menyebut gereja yang sejati merupakan sebuah kawanan kecil. Dalam Lukas
12:32, Yesus berkata “janganlah takut hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.” Mengapa gereja sejati disebut kawanan kecil? Padahal kita
lihat bahwa agama Kristen merupakan agama mayoritas di dunia? Itu artinya Gereja sejati yang
Yesus maksudkan bukanlah orang-orang yang beridentitas agama kristen, melainkan orang
Kristen yang sungguh-sungguh. Jadi ada banyak orang Kristen di dunia tetapi jumlah orang-
orang Kristen yang sungguh-sungguh setia itu hanyalah sedikit atau sebuah kawanan kecil.
Kawanan kecil inilah yang diselamatkan oleh Kristus karena Iman dan ketaatan mereka.
● Dalam Alkitab, gereja juga disebut sebagai tubuh kristus dan Kristuslah kepalanya. Sebagai
tubuh kristus, masing-masing anggota gereja memiliki karunianya masing-masing tetapi itu
dipergunakan untuk memuliakan dan melayani Tuhan.
● Gereja juga disebut sebagai persekutuan orang-orang percaya. Dalam Alkitab gereja tidak
dipahami sebagai sebuah organisasi tetapi sebagai sebuah persekutuan dimana setiap anggotanya
sama dimata Tuhan, miskin mau pun kaya, dari latar belakang suku mana pun.
● Gereja juga disebut sebagai Bait Roh Kudus atau Bait dari Allah yang hidup. Artinya, dalam
gereja sejati ada kehadiran Allah. Allah yang memerintah dan memelihara gereja-Nya dari
berbagai penyesatan dan dosa.
Tugas Rumah :
Cari ayat-ayat mengenai gereja sebagai persekutuan
orang percaya, tubuh kristus, Bait Roh Kudus, dan
Imamat yang rajani.

Selamat
Bekerja
DOKTRIN AKHIR ZAMAN (ESKATOLOGI)
• Eskatologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata eskatos yang
berarti akhir zaman, dan logos yang berarti doktrin atau ilmu. Jadi
Eskatologi adalah doktrin atau ajaran mengenai akhir zaman.
• Eskatologi dibagi menjadi dua, yaitu eskatologi umum yang
mempelajari mengenai kenyataan sejarah dunia dan seluruh
manusia di akhir zaman, dan Eskatologi Individu yang mempelajari
mengenai keadaan manusia secara individual saat mengalami
kematian hingga kebangkitan orang mati.
ESKATOLOGI UMUM
Ada tiga teori atau pandangan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali :
1. Teori pertama disebut premilenialisme. Menurut teori ini, Kristus akan
datang kembali yang kedua kali sebelum kerajaan seribu tahun (Milenium).
2. Teori kedua disebut Postmilenialisme. Teori ini berpandangan sebaliknya,
yaitu setelah Kerajaan Seribu Tahun (Milenium) berakhir barulah Kristus
datang yang kedua kali.
3. Teori ketiga disebut amilinialisme. Menurut teori ini, Kerajaan seribu tahun
yang dimaksudkan dalam kitab Wahyu bukanlah Kerajaan seribu tahun
seperti pandangan premilenialisme dan postmilenialisme. Menurut
Amilenialisme, Milenium atau Kerajaan Seribu Tahun sudah dimulai sejak
Kristus bangkit dan menang atas dosa dan maut.
● Tidak ada dukungan Alkitab untuk teori premilinialisme dan postmilenialisme, karena Kristus sudah mulai memerintah sejak
Dia bangkit dari kematian-Nya. Kerajaan Allah sudah dimulai sejak Injil diproklamasikan. Kerajaan seribu tahun yang
dimaksudkan dalam kitab Wahyu adalah kerajaan Allah itu sendiri yang ditandai dengan kemenangan Kistus atas Dosa dan
maut.

● Kerajaan Seribu Tahun tidak akan berakhir seperti teori premilenialisme dan postmilenialisme tetapi kerajaan itu akan
disempurnakan kemuliaan-Nya dalam kedatangan Kristus yang kedua kali.

● Kedatangan Kristus yang kedua kali ini disebut dengan istilah teologis Parousia. Kedatangan kristus yang kedua kali ini akan
terjadi sama persis seperti ketika Dia naik ke sorga setelah kebangkitan-Nya (Kisah Para Rasul 1). Dia akan datang di awan-
awan disaksikan oleh semua manusia dan menghakimi manusia secara adil.

● Sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, akan muncul berbagai macam tanda, seperti perang antara bangsa-bangsa,
munculnya berbagai penyakit, kelaparan, gempa bumi dan berbagai bencana alam. Selain itu akan semakin banyak muncul
nabi-nabi palsu atau para pengajar sesat yang mengajarkan hal-hal yang menyesatkan. Ancaman paling mengerikan yang
dihadapi gereja menjelang akhir zaman bukanlah penderitaan tetapi pengajaran sesat yang bertujuan merampas anak-anak
Tuhan dari keselamatan.
● Pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali juga akan ada kebangkitan orang-orang mati dan orang-orang percaya yang
tidak mati sampai kedatangan Kristus yang kedua kali akan terangkat ke surga menyongsong-Nya.
● Pada saat kedatangan-Nya, manusia akan dihakimi menurut perbuatannya. Orang-orang percaya yang melakukan perbuatan-
perbuatan baik yang lahir dari Iman kepada Kristus akan bersama dengan-Nya di Sorga, sedangkan yang tidak percaya
kepada-Nya akan dihukum di neraka, terpisah dari hadirat Allah.
ANTI KRISTUS DAN SEORANG ANTI KRISTUS
● Antikristus terbentuk dari dua kata yaitu anti yang artinya menolak, melawan, atau
anti dan Kristus. Jadi antikristus merujuk ke orang-orang yang menolak Kristus dan
ajaran-Nya. Entah mereka melakukan itu secara sadar ataukah karena kesesatan dan
kebodohan karena tidak memahami Alkitab secara tepat. Contoh : Orang-orang kristen
yang menafsirkan dan mengajarkan Alkitab secara salah. Mereka tidak menyadari
bahwa hal itu merupakan bentuk penolakan atau anti Kristus. Mereka menganggap
ajaran mereka sesuai Alkitab tetapi ternyata justru melenceng dari Alkitab dan
melawan maksud Allah.
● Alkitab mengatakan bahwa akan muncul banyak antikristus, tetapi Alkitab juga
berbicara mengenai seorang antikristus. Banyak antikritus sudah ada dari sejak
dahulu, tapi bagaimana dengan seorang antikristus? Louis Berkhof menafsirkan
seorang antikritus itu merupakan inkarnasi dari kejahatan dan Iblis. Jikalau Kristus
merupakan inkarnasi Allah dan kebenaran maka antikristus merupakan inkarnasi
kejahatan. Dia ada pemimpin dari para antikristus yang menolak, melawan dan
menunjukan sikap anti terhadap kristus dan ajaran-Nya.
MAKNA ANGKA 666
● Dalam Wahyu 13:18 dikatakan, “Yang penting di sini ialah hikmat : barangsiapa
yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu adalah bilangan
seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam (666).”
● Dalam Wahyu 13 juga dikatakan bahwa pada akhir zaman, semua orang diberikan
tanda 666 di dahi dan di tangan kanannya. Jikalau mereka tidak menggunakan tanda
itu maka mereka tak bisa membeli atau menjual.
● Dari ayat ini, dapat ditafsirkan bahwa 666 merupakan lambang dari seorang
Antikristus yang sudah dibahas sebelumnya. Sepertinya dia adalah seorang
pemimpin yang menguasai dunia dan ekonomi pada waktu itu, sehingga tidak
semua orang bisa berbelanja atau berjualan kalau tidak menerima tanda darinya.
● Lalu apa yang dimaksud dengan 666? Dan apa yang dimaksud dengan memberi
tanda pada tangan kanan dan di dahi?
● Dalam konteks Yunani dan Ibrani, angka 6 merupakan angka tidak sempurna atau
melambangkan ketidaksempurnaan. Sedangkan angka 7 merupakan angka sempurna. Jadi
666 merupakan angka tidak sempurna, sehingga maksud ayat itu mau katakan bahwa kuasa
seorang Antikristus itu tidak sempurna karena tidak bisa melawan Allah.
● Kalau kita baca Ulangan 6:4-9, di ayat itu juga berbicara soal tanda yang diikat di tangan
dan ditandai di dahi. Tapi tanda yang dimaksud dalam Ulangan 6:4-9 merupakan
pengajaran Firman Allah. Ulangan 6:4-9 berbicara soal pendidikan atau pengajaran yang
benar yaitu pengajaran Firman Allah. Tetapi dalam Wahyu 13, berbicara mengenai tanda
666. Itu berarti dapat ditafsirkan bahwa seorang Antikristus akan melawan Kristus melalui
pengajaran sesat. Jadi yang dimaksudkan tanda 666 ditaruh di tangan dan di dahi ada
hubungannya dengan pengajaran sesat yang akan dilancarkan oleh seorang Antikristus dan
sepertinya pengajaran itu akan diajarkan dalam dunia pendidikan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa seorang Antikristus yang akan datang itu akan menguasai Ekonomi dunia dan
Pendidikan dunia. Jadi 666 tidak boleh ditafsirkan secara harafia saja tetapi angka itu
merujuk ke seorang Antrikristus dan kesesatannya.
ESKATOLOGI INDIVIDU
● Eskatologi Individu berbicara soal aspek individu dari eskatologi atau soal akhir zaman dalam
konteks setiap individu. Eskatologi Individu berbicara soal kematian yang mengakhiri hidup
seorang individu hingga kebangkitan orang mati.
● Setiap kali berbicara soal akhir zaman, kita selalu membayangkan akhir dari dunia ini yang
disertai dengan kedatangan Kristus yang kedua kali. Hal itu ada benarnya & itu berhubungan
dengan eskatologi umum, namun ketika seseorang meninggal dunia, sebenarnya itu adalah
akhir hidup dia di dunia dan itu juga berhubungan dengan eskatologi umum.
● Kematian merupakan terpisahnya roh/jiwa manusia dari tubuhnya, tetapi itu bukan akhir dari
manusia itu karena dengan jiwa/rohnya dia masih sadar dan berpikir. Jiwa/roh manusia tidak
pernah lenyap tetapi setelah manusia meninggal, jiwa/rohnya kembali kepada Allah.
Pengkhotbah 12:7, “dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada
Allah yang mengaruniakannya”. Artinya setelah manusia meninggal, roh/jiwanya tidak
bergentayangan lagi di bumi, sehingga salah jikalau ada yang mengatakan bawah orang
kesurupan roh orang mati. Dalam Alkitab hanya ada kseurupan roh setan dan bukan roh orang
mati. Setan adalah malaikat yang jatuh, bukan manusia yang meninggal.
● Pada saat di dunia ini, penghakiman Allah sudah dimulai, hingga saat kematian. Saat seseorang meninggal
dunia, rohnya yang kembali ke Allah dihakimi oleh Allah. Yang tidak percaya dilemparkan ke neraka,
sedangkan yang percaya langsung ke sorga. Ada yang menafsir bahwa sebelum Kristus datang yang kedua
kali, orang yang meninggal akan dimasukan ke api penyucian atau ke tempat sementara (pulgatori), tapi ajaran
itu tidak sesuai Alkitab. Dalam Alkitab dikatakan bahwa penjahat di samping Yesus yang percaya pada Yesus
dikatakan oleh Yesus, pada hari ini juga engkau akan ada bersama –sama dengan Aku di taman Firdaus.
Firdaus yang dimaksudkan adalah sorga karena setelah Yesus bangkit, dikatakan Dia terangkat ke sorga.
● Pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali, penghakiman Allah akan dilaksanakan secara terbuka di
hadapan seluruh manusia. Mereka yang telah meninggal sebelumnya dan telah dihukum di neraka sama yang
telah menerima pahala di sorga akan disatukan kembali dengan tubuhnya yang telah terkubur di tanah. Inilah
kebangkitan. Jadi kebangkitan orang mati akan terjadi pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali lalu
dilanjutkan dengan penghakiman akhir.
● Orang-orang mati yang dibangkitkan pada akhir zaman ini bukan hanya orang-orang percaya tetapi juga
orang-orang tidak percaya untuk dihakimi.
● Orang-orang yang percaya akan dibangkitkan dan tubuhnya yang lama akan diubahkan menjadi tubuh baru.
Rasul Paulus mengilustrasikan tubuh baru itu seperti biji gandum. Biji gandum merupakan tubuh lama yang
ditanam lalu mati, tetapi kemudian dari biji yang mati itu, tumbuh tubuh baru yaitu tanaman gandum. Seperti
itu juga kebangkitan orang percaya. Tubuh mereka yang telah hancur akan dibangkitkan dengan bentuk
kemuliaan yang baru untuk menikmati sorga. Sedangkan orang2x yang tidak percaya akan bangkit dengan
keadaan mereka yang sengsara itu untuk dihukum dalam siksaan neraka selama-lamanya, yaitu mereka yang
tidak percaya bahwa Yesus satu-satunya Jalan keselamatan, kebenaran, dan hidup serta yang menyangkal
ajaran Alkitab.

Anda mungkin juga menyukai