Kecakapan Pengawas Partisipatif 2
Kecakapan Pengawas Partisipatif 2
PENGAWAS
PARTISIPATIF 2
(Pemanfaatan Media Sosial dalam Pengawasan Pemilu dan Pemahaman Masyarakat dalam Memahami
Aturan (Politik Uang, Politisasi SARA, Hoax dan Ujaran Kebencian)
Materi disampaikan pada kegiatan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Dasar Tahun 2021 di 7 (tujuh) titik :
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya, Kota Bandung dan
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, Juni – Juli 2021.
• Karya tulis
• Berita
• Opini
• Essay
• Artikel
• Menulis blog
• Vlog Kepemiluan/Pengawasan Partisipatif
Intinya : Mengolah data/fakta/informasi akurat yang anda miliki, menyajikannya ke
publik dengan memberikan tambahan ulasan/opini/pendapat pribadi (tidak
bertentangan dengan data/fakta yang disajikan/dijadikan sumber informasi) yang
ditujukan untuk memengaruhi opini publik.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL
DALAM PENGAWASAN PARTISIPATIF
Pojok Pengawasan
Forum Warga
Pengabdian Masyarakat
POLITIK UANG
POLITISASI SARA
DISINFORMASI (HOAX)
Waktu
DASAR
Dampak
PEMILU PENGERTIAN
Pencegahan
PRAKTEK
POLITIK
UANG
Pengawasan
Larangan
Analisa
Kesimpulan
WAKTU dan
SEBAB
TEMPAT
DAMPAK PENCEGAHAN
LARANGAN ANALISA
Pendidikan Politik Salah Satu Cara
Di Indonesia Yang Efektive Dalam
Masih Rendah Mendulang Suara
SEBAB
Kesejahteraan Menjadi Budaya
Masyarakat Yang atau Tradisi
Tidak Merata
WAKTU
BENTUK
Bentuk
Uang
Lainnya
Pertemuan Terbatas
Rapat Umum
Situasi dan/Atau
Iklim Politik
Menjadi Tidak
Stabil
DAMPAK
Menghilangkan
Merusak
Kesempatan
Demokrasi Dan
Munculnya
Merugikan
Pimpinan Daerah
Masyarakat
Yang berkualitas
PROSES
SOSIALISASI PATROLI
HUKUM
Patroli politik uang pada masa
Partisipatif bersama Pemilih Menindak tegas terhadap
hari tenang bersama Kepolisian
Pemula laporan politik uang
dan Kejaksaan
• Pelanggaran terhadap larangan ketentuan pada ayat (1) huruf c, huruf f, huruf g, huruf i,
dan huruf j, dan ayat (2) merupakan tindak pidana Pemilu
• Dalam hal terbukti pelaksana dan tim Kampanye Pemilu menjanjikan atau memberikan
uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara
langsung atau tidak langsung untuk: a. tidak menggunakan hak pilihnya; b. menggunakan
hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemilu dengan cara tertentu sehingga surat suaranya
tidak sah; c. memilih Pasangan Calon tertentu; d. memilih Partai Politik Peserta Pemilu
tertentu; dan/atau e. memilih calon anggota DPD tertentu, dijatuhi sanksi sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
• Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan sengaja
menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta
Kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (1) huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah)
POLITIK UANG UNTUK GOLPUT (pasal 515)
• Setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan
atau memberikan uang atau materi lainnya kepada Pemilih supaya tidak
menggunakan hak pilihnya atau memilih Peserta Pemilu tertentu atau
menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak
sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)
M E N U R U T C L A I R E WA R D L E D A R I
FIRST DRAFT
SATIRE atau KONTEN YANG KONEKSI YANG KONTEN YANG KONTEN YANG
PARODI KONTEN TIRUAN KONTEN PALSU
MENYESATKAN SALAH SALAH DIMANIPULASI
• Tidak ada niat • Penggunaan • Ketika sebuah • Konten baru yang • Ketika judu, • Ketika konten yang • Ketika informasi
merugikan namun informasi yang sumber asli ditiru 100 % salah dan gambar,atau asli dipadankan atau gambar yang
berpotensi sesat untuk didesian untuk keterangan tidak dengan konten asli dimanipulasi
mengelabui membingkai sebuah menipu serta mendukung konten informasi yang untuk menipu
isu atau individu merugikan salah
Mengelola
• Cek alamat situs / sumber berita
• Bedakan fakta dan opini
• Mengikuti Komunitas yang kredible
Memutus
• Hindari trend ikut-ikutan – cukup sampai disini
• Acuhkan
• Tegur
• Unfollow
• Laporkan
Elemen Berita HOAX
• Menggunakan kalimat peruasif yang memaksa seperti : Sebarkanlah!,
Viralkanlah!, dan sejenisnya.
• Artikel penuh huruf besar dan tanda seru.
• Merujuk pada kejadian dengan istilah seperti kemarin, dua hari yang lalu,
seminggu yang lalu (tidak ada tanggal dan hari yang jelas).
• Lebih merupakan opini dari seseorang, bukan fakta.
Tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam
bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok lain
dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, disabilitas, orientasi
seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain.
Pasal 14 dan 15
Undang-Undang Pasal 311 ayat 1
Pasal 310 KUHP
Nomor 1 Tahun KUHP
1946