Anda di halaman 1dari 25

TINJAUAN PUSTAKA

PENYEBAB DAN TATALAKSANA KEJANG PADA BAYI


Oleh :
Nurhafizah Rafiani, S.Ked
NIM. 1930912320025

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FK ULM-RSUD ULIN BANJARMASIN
SEPTEMBER 2020
01
PENDAHULUAN

2
LATAR BELAKANG
Kejang pada
Neonatus Penyebab

Aliran darah ke otak


Glukosa di otak - HIE
Perubahan paroksismal dari
Asam Laktat di otak - Intrakranial hemoragik
fungsi neurologik seperti
perubahan perilaku, sensorik, - Gangguan Metabolik
motorik, dan fungsi autonom - Infeksi CNS
Kerusakan otak sistem saraf - Malformasi otak
- Gangguan
Metabolisme Bawaan
1-3 per 1000 kelahiran cukup bulan dan 14.28 per - Penyebab Genetik
1000 kelahiran kurang bulan di Italia

0.8 – 1.2 per 1000 neonatus per tahun di Amerika


Serikat
1.Baudou E, Cances C, Dimeglio C, et al. Etiology of neonatal seizures and maintenance therapy use: a 10-year retrospective study at Toulose Children’s hospital. BMC . 2019;19: 136-44
2.Vykuntaraju K, Gowda, Kulhalli P, et al. Etiological profile of afebrile seizures in infanrs in a tertiary care center from Southern India. JPN. 2019;14:82-5.
3.Pisani F, Facini C, Bianchi E, et al. Incidence of neonatal seizures, perinatal risk factors for epilepsy and mortality after neonatal seizures in the province of Parma, Italy. Epilepsia .2018;10:1-10.
4. Talkad S, Raghuveer MD, Rosey E, et al. Seizures in pre-term infants less than 29 weeks: Incidence, etiology and response to treatment. Kans J Med. 2020;13:134-42.
3
02
KEJANG PADA BAYI

4
DEFINISI
Kejang adalah depolarisasi berlebihan sel-sel neuron otak, yang mengakibatkan

perubahan yang bersifat paroksismal fungsi neuron (perilaku, fungsi motorik dan

otonom) dengan atau tanpa perubahan kesadaran. Kejang pada neonatus dibatasi

waktu yaitu kejang yang terjadi pada 28 hari pertama kehidupan (bayi cukup

bulan) atau 44 minggu masa konsepsi ( usia kronologis + usia gestasi pada saat

lahir ) pada bayi prematur.

1.Volpe JJ, Inder TE, Perlman JM. Volpe’s neurology of the newborn. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier.2018. 5
EPIDEMIOLOGI

Insiden kejang neonatal tahun 2018


1 – 4.4 per 1000 kelahiran di Amerika Serikat

5 per 1000 kelahiran di Iran

39.5 per 1000 kelahiran di Kenya

Insiden kejang neonatus di Indonesia di RSUD


Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto 2016-2017
Dari 90 kasus asfiksia didapatkan 33 kasus
mengalami kejang neonatal
1.Pellegrin S, Munoz FM, Padula M, et al. Neonatal seizures: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of immunization safety data. Vaccine. 2019;37:7596-609.
.2.Khanis A, Purbowati MR. Hubungan asfiksia neonatorum dan kejang neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto periode 2016-2017. Sainteks.
6
2018;15:73-9.
ETIOLOGI

Ensefalopati hipoksik-iskemik
Asfiksia Neonatorum

Adanya gangguan pertukaran gas melewati plasenta sehingga aliran


oksigen, pembuangan karbon dioksida dan hydrogen dari janin tidak
adekuat

Intrauterin, intrapartum, post natal

7
1.Allen KA, Brandon DH. Hypoxic ischemic encephalopathy: pathophysiology and experimental treatments. Newborn Infant Nurs Rev. 2011;11(3):125-35.
2. American College of Obstetricians and Gynecologists Task Force on Neonatal Encephalopathy. Neonatal encephalopathy and neurologic outcome. 2nd Ed. Pediatrics.
2014;133(5):1483-8.
.
Klasifikasi derajat Ensefalopati Hipoksik-Iskemik ( Sarnat dan Sarnat)

—John Cage

1.Sarnat HB, Sarnat MS. Neonatal encephalopathy following fetal distress: a clinical and electroencephalographic study. Arch neurol. 1976;33(10):696-705.
8
ETIOLOGI
Perdarahan pada
Perdarahan Intrakranial subaraknoid
Subdural
Intaventrikular
Parenkim otak

Infeksi TORCH
Infeksi Meningitis
Ensefalitis

Hipoglikemia
Gangguan Metabolik Hipokalsemia
Gangguan Elektrolit

Juventile Myoclonic Epilepsy


Genetik Benign Familial Neonatal Convulsion
Benign Rolandic Epilepsy
1.Dilena R, Liso PD, Capua MD, et al. Influence of etiology on treatment choices for neonatal seizures: A survey among pediatric neurologists. Brain Dev. 2019;41:595-9.
2.Pisani F, Facini C, Bianchi E, et al. Incidence of neonatal seizures, perinatal risk factors for epilepsy and mortality after neonatal seizures in the province of Parma, Italy. Epilepsia .2018;10:1-10.
3.Baudou E, Cances C, Dimeglio C, et al. Etiology of neonatal seizures and maintenance therapy use: a 10-year retrospective study at Toulose Children’s hospital. BMC . 2019;19: 136-44.
4.Soul JS. Acute symptomatic seizures in term neonates: Etiologies and treatments. Semin Fetal Neonatal Med. 2018;2:1-8.
9
PATOFISIOLOGI

1.Volpe JJ, Inder TE, Perlman JM. Volpe’s neurology of the newborn. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier.2018 10
PATOFISIOLOGI

1.Volpe JJ, Inder TE, Perlman JM. Volpe’s neurology of the newborn. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier.2018 11
KLASIFIKASI KEJANG DAN MANIFESTASI KLINIK


Subtle
Gerakan mulut atau lidah berupa menyeringai, terkejat-
kejat, menghisap, mengunyah, menelan atau menguap
• Nystagmus jerk
• Pada ekstremitas terjadi gerakan mengayuh atau
berenang
• Apne atau adanya perubahan tiba0tiba pada pola
pernafasan
• Tipe tersering pada bayi kurang bulan

Mioklonik
Gerakan mioklonik fokal biasanya melibatkan otot
fleksor pada ekstremitas.
• Kejang mioklonik multi-fokal yang terlihat sebagai
gerakan kejutan yang tidak sinkron pada beberapa
bagian tubuh
• Kejang mioklonik umum terlihan berupa fleksi kepala
dan batang tubuh dengan ekstensi atau fleksi
ekstremitas. Kejang ini berkaitan dengan ganggguan
SSP
1.Volpe JJ, Inder TE, Perlman JM. Volpe’s neurology of the newborn. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier.2018
2.Agrawal A. Neonatal seizures. Indian J Clin Pract. 2017;28:301-12.
3.Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. 3 rd ed. Banjarmasin. Sari Mulia Indah. 2019.
12
KLASIFIKASI KEJANG DAN MANIFESTASI KLINIK

Tonik Umum
• Terutama bermanisfestasi pada bayi kurang bulan (<
2500 g)
• Biasanya terlihat seperti fleksi atau ekstensi tonus
pada ekstermitas bagian atas, leher atau batang tubuh
dan berkaitan dengan ekstensi tonus pada ekstremitas
bagian bawah.

Tonik Fokal
• Terlihat dari postur asimetris dari salah satu
ekstremitas atau batang tubuh atau kepala tonik atau
deviasi mata
• Sebagian besar kejang tonik terjadi bersama dengan
difusi penyakit sistem syaraf pusat dan perdarahan
intracentrikula

1.Agrawal A. Neonatal seizures. Indian J Clin Pract. 2017;28:301-12.


2.Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. 3 rd ed. Banjarmasin. Sari Mulia Indah. 2019. 13
KLASIFIKASI KEJANG DAN MANIFESTASI KLINIK

Klonik
• Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang
Manifestasi klinik Jitteriness Kejang
perlahan dan berirama (1-3/menit).
• Setiap gerakan terdiri dari satu fase gerakan yang Abnormalitas gaze atau gerakan - +
cepat dan diikuti oleh fase lambat Tabel 3.1. Perbedaan Manifestasi Klinik Jitteri
• Perubahan posisi atau memegang ekstemitas yang bola mata
bergerak tidak akan menghambat gerakan tersebut
• Umumnya terjadi pada neonatus cukup bulan (>2500) Gerakan bersifar sensitif terhadap + -
• Tidak terjadi hilang kesadaran stimulus
• Berkaitan dengan trauma fokal, infark atau gangguan
metabolik. Tabel 3.1.
Gerakan berkurang dengan Perbedaan
fleksi + Manifestasi
- Klini

pasif

Perubahan fungsi otonom - +

Gerakan dominan tremor + -­

1.Agrawal A. Neonatal seizures. Indian J Clin Pract. 2017;28:301-12.


2.Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. 3 rd ed. Banjarmasin. Sari Mulia Indah. 2019. 14
03
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
PADA BAYI

15
DIAGNOSIS
Riwayat Prenatal

Riwayat Persalinan
Anamnesis
Riwayat Postnatal
- Melihat ciri kejang langsung
- Adanya perubahan status
kesadaran, apne, icterus, ubun-
ubun menonjol, suhu tubuh
tidak normal Step 06
Pemeriksaan fisik umum dan - Infeksi tali pusat
neurologis
- Laboratorium darah : Gula darah,
elektrolit, darah You
rutincan add dry leaves or
- Analisis gas darah even flowers to this mix
- Kultur darah dan cairan serebrospinal
- Kadar bilirubin
Pemeriksaan penunjang
- EEG
- Pencitraan kepala (USG, CT-Scan, MRI)
16
1.Sembiring JB. Buku ajar neonatus, bayi, balita, anak pra sekolah.Sleman. CV Budi utama. 2019.
2.Pudjiadi AH, Latief A, Budiwardhana N. Buku ajar pediatri gawat darurat.Jakarta. . Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2011
3.Cornet MC, Sands TT, Cilio MR. Neonatal epilepsies: Clinical management. Semin Fetal Neonatal Med.2018;1:1-9.
TATALAKSANA KEJANG PADA NEONATUS

Menjaga jalan nafas tetap Mengatasi kejang dengan Mencari dan mengobati
bebasSift
dengan
the flourresusitasi
to remove the memberikan obat
When the batter antiand
is thick kejang Bake thempenyebab kejang
for 20 minutes at a
lumps and add the ingredients homogeneous, fill up half of temperature of around 180
from the list each mold with it degrees Celsius

1.Volpe JJ, Inder TE, Perlman JM. Volpe’s neurology of the newborn. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier.2018 17
ALUR RESUSITASI NEONATUS

Possible different objects found at home that can get you inspired!

150,000+
People whose creativity is alive and kicking at home!

18
LANJUTAN TATALAKSANA

1. Larutan dextrose 10% (2cc/KgBB IV)


secara empiris
2. Kalsium glukonat (200 mg/KgBB IV)

1.Gomella TL, Eyal FG, Mohammed FB. Gomella’s neonatology: Management, Procedures, on call-problems, diseases, and drugs. 7 th ed. McGraw-Hill Lange. 2013
19
LANJUTAN TATALAKSANA
Obat Dosis Keterangan
Phenobarbital • Dosis awal: 10 - 20 mg/kg.tambahkan 5 • Merupakan obat pilihan.
mg/kg sampai maksimal 40 mg/kg • Berikan secara IV selama 5 mnt .
• Pemeliharaan: 3-5 mg/kg/hari bagi dalam • Tingkat Terapeutik: 20-40 g/ml.
beberapa dosis dan berikan setiap 12 jam .
• Berikan IM, IV, atau PO setiap 12 jam.
• Mulai terapi 12 jam setelah dosis awal

Phenyton • Dosis awal: 15-20 mg/kg IV selama 30 • Berikan IV dgn kec. maksimal 0.5
min. mg/kg/min
• Dosis rumatan: 3-5 mg/kg/hari • Dosis rumatan: 4-8 mg/kg/hari secara IV
cepat atau PO.
• Bagi dosis total dan berikan IV setiap 12
jam

Benzodiadepin • Lorazepam: 0.05 – 0.1 mg/kg • Berikan sec. IV.


• Diazepam: 0.1 – 0.3 mg/kg/dosis. • Ulangi setiap 15 menit untuk 2-3 dosis
jika perlu.
• Dosis maksimal adalah 2-5 mg.

1.Kemenkes RI. Buku saku pelayanan Kesehatan neonatal esensial. Jakarta. Kemenkes RI. 2010 20
Penobarbital 20mg/KgBB/dosis IV selama 5 menit

Masih Kejang

Kejang berhenti
Penobarbital Penobarbital 10mg/KgBB/dosis IV
3-5 mg/KgBB/hr IV/PO Masih Kejang
 

  Penobarbital 10mg/KgBB/dosis IV
 
ALUR
TATALAKSANA Phenytoin 20mg/KgBB/dosis IV
KEJANG PADA Masih Kejang, pertimbangkan pyridoxine 100 mg
NEONATUS Kejang berhenti
IV
Phenytoin Diazepam 0,1-0,3 mg/KgBB/IV
3-5 mg/KgBB/hr IV/PO
  Kejang berhenti

  Turunkan dosis OAE pelan-pelan


 

1.Kemenkes RI. Buku saku pelayanan Kesehatan neonatal esensial. Jakarta. Kemenkes RI. 2010
Pemeriksaan LCS, USG kepala/Ct scan, EEG 21
LANJUTAN TATALAKSANA

Terapi Hipotermi pada HIE

Menurunkan metabolism otak, menyimpan energi, dan mencegah


kegagalan energi sekunder dan kematian sel, sehingga tidak
terjadi fase cedera sekunder

Whole- body cooling


Selective head cooling
Suhu 33,5 ± 0,5°C
Suhu 34,5 ± 0,5°C

1.Alpan G, Feldman A, Perez JMR. Treating hypoxic ischemic encephalopaty with hypothermia. Neo Reviews. 2015;16(7):413-9.
22
04
PENUTUP

23
KESIMPULAN
Kejang adalah depolarisasi berlebihan sel-sel neuron otak yang mengakibatkan perubahan yang
bersifat paroksismal fungsi neuron (perilaku, fungsi motoroik, dan otonom).

Kejang pada neonatus dapat mengakibatkan kematian, atau jika hidup dapat menderita gejala sisa
atau sekuele yang berisiko tinggi terhadap kerusakan otak dan berdampak terjadinya kelainan
neorologik.

Penyebab tersering dari kejang adalah asfiksia yang dapat mengganggu fungsi pompa Na-K akibat
hipoksemia dan iskemia yang menyebabkan terganggunya potensial aksi sehingga terjadinya
Step 01 depolarisasi berlebihan pada sel-sel neuron. Step 03

Step 02 obat anti kejang, mengobati penyebab kejang.


Tatalaksana kejang pada neonatus meliputi resusitasi,

24
THANK YOU

25

Anda mungkin juga menyukai