Anda di halaman 1dari 14

MATERI BAB 3 TENTANG

SUMBER PENERIMAAN ANGGARAN



DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1.Ayu Azhari
2.Siti Aisyah Ramadani
3.Cinta Agustina
4.Angelina Raya Pasaribu
5.Helmina Gultom
6.Regina Airin
7.Sismi Indriani
A. Pengelolaan Pendapat Negara
1.Pengertian Umum
a.Berdasarkan UU NO. 15 Tahun 2017 Tentang APBN


Surat utang negara (SUN) adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang
dalam mata uang rupiah ataupun voluta asing
-Surat berharga syariah negara (SBSN) adalah surat yang diterbitkan
berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian pernyataan
terhadap aset SBSN.
-Bantuan pemerintah yang belom ditetapkan statusnya (BPYBDS)
adalah bantuan pemerintah berupa barang milik negara yang berasal
dari Badan Usaha Milik Negara .
-Dana bergulir adalah dana yang dikelola olen badan layanan umum
umum tertentu untuk dipinjamkan dan digulirkan kepada
masyarakat/lembaga
-Kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensi menjadi
beban pemerintah akibat pemberian jaminan.
-Pinjaman luar negeri neto adalah semua pembiayaan yang brasal dari
penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman tunai dan
pinjaman kegiatan
-Pinjaman kegiatan adalah pinjaman luar negeri yang digunakan untuk pembiayaan
kegiatan tertentu
 b.Berdasarkan PP RI No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan
1)Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah
kepala daerah.


2)Pejabat pengelolaan keuangan daerah (PPKD)kepala satuan
kerja pengelolaan keuangan daerah.
3)Bendahara umum daerah (BUD)adalah PPKD yang bertindak
dlam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.
4)Kuasa bendahara umu daerah (BUD)adalah pejabat yang diberi
kuasa untuk melaksanakan tugas bendahara umum daerah.
2.Penerimaan Perpajakan
a.Pendapatan pajak dalam negeri
-pajak penghasilan migas
-pajak penambahan nilai pajak penjualan atas barang mewah
-cukai atas barang kena pajak
-pajak bumi dan bangunan (PBB)
-pajak penghasilan nonmigas
-pajak lainnya
 b.Pajak perdagangan internasional
-Penerimaan bea masuk
penerimaan negara yang tercantum dalam pos bea
masuk APBN adalah penerimaan yang berasal dari

pembayaran bea masuk oleh para importir sehubungan
dengan kegiatan memasukkan barang kedalam daerah
pabean.
-Pajak ekspor
penerimaan negara yang tercantum dalam pos pajak ekspor
pada APBN adalah penerimaan sebagai hasil pungutan pajak
yang dikenakan atas ekspor.
3.Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBK)
a.Penerimaan sumber daya alam
b.Bagian pemerintah atas laba BUMN
c.Surplus bank indonesia
d.Penerimaan negara bukan pajak lainnya
e.Pendapatan badan layanan umum(BLU)
 4.Penerimaan Hibah
penerimaan hibah adalah penerimaan pemerintah yang berasal dari
pemberian pihak lain, berupa uang atau barang, dari perorangan,
badan


hukum, atau negara dimana pemerintah tidak perlu mengembalikkan
atau membayar kembali uang/barang yang diterimanya.
B.Pendapatan Asli Daerah
1.pajak daerah
menurut UU No. 33 Tahun 2000, pajak daerah dibagi menjadi pajak
provinsi dan pajak kabupaten/kota
a.Pajak pemerintah daerah provinsi
-Pajak kendaraan bermotor(PKB) dan pajak kendaraan diatas air
-Bea balik nama kendaraan bermotor(BBN-KB)
-Pajak bahan bakar kendaraan bermotor(PBB-KB)
-Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air
permukaan(P3ABT/AP).
b. Pajak pemerintah daerah kabupatn/kota
-Pajak hotel dan restoran
-Pajak hiburan
-Pajak reklame
-Pajak peneranganan jalan
-Pajak bumi dan bangunan

c.Tata cara pembayaran dan penagihan pajak daerah
-kepala daerah menetapkan tanggal jatuh tempo pembayaran dan
penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 hari
-SKPD, SKPDKB, SKPDBKT, STPD,Surat keputusan banding yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar ditambah harus dilunasi
dalam jangka waktu paling lama satu bulan.
-kepala daerah atas permohonan wajib pajak setelah memenuhi
persyaratan yang ditentukan .
-tata carapembayaran/penyetoran,tempat pembayaran angsuran, dan
penundaan pajak diatur dengan keputusan kepala daerah
2. Retribusi Daerah
a. Jenis retribusi daerah
1. jasa
Yaitu kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat

2.Jasa usaha 
dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

retribusi jasa usaha terdiri atas :


-Pemakaian kekeyaan daerah
-Pasar grosir atau pertokoan
-Tempat pelelangan
-Terminal
-Tempat khusus parkir
3.Perizinan tertentu
Yaitu, kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin
kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan.
b.Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi daerah yaitu:
-Retribusi jasa umum ditetapkan berdasarkan kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa terkait, kemampuan masyarakat,
dan aspek keadilan.
-Retribusi jasa usaha ditetapkan berdasarkan pada tujuan memperoleh
keuntungan yang layak.
c. Tata cara pemenghutan retribusi daerah
-Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan atau diserahkan kepada
pihak ketiga.
-Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat waktu atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan
dan retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan


memggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daera(SKRD).
d. Tata cara pengajuan keberatan yaitu:
-Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada kepala daerah atau
pejabat yang ditunjuk atas Surat Ketetapan Retribusi Daerah(SKRD)
-Keberatan harus diajukan secara tertulis disertai alasan–alasan yang jelas
-Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan
pelaksanaan penagihan retribusi.
3. Dana Perimbangan
dana perimbangan dikelompokkan menjadi 3 bagian, yatu:
a.Pendapatan dari pajak daerah
1-bagian daerah dari penerimaan pajak bumi dan bangunan(PBB)
2-bagian daerah dari pajak penghasilan
b.Dana alokasi umum (DAU)
dana alokasi umum bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk
pemerataan kemampuan keuangan pemerintah daerah untuk membiayai
segala bentuk pengeluaran dalam rangka mewujudkan desentralisasi.
Tujuan dari pemberian dana alokasi umum kepada daerah provinsi atau daerah
daerah/kota adalah pemerataan dengan memperhatikan potensi daerah, luas daerah,
keadaan geografi, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan
c.Dana alokasi khusus (DAK)


dana alokasi khusus merupakan jenis dana yang telah dialokasikan dari APBN
kepada daerah tertentu yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan khusus.
4.Pendapat yang sah lainnya Yaitu:
a-Hasil penjualan kekayaan darah yang tidak dipisahkan
b-Jasa giro
c-Pendapatan bunga
d-Penerimaan atas tuntutan kerugian daerah
e-pendapatan denda jejak
5. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan yang terdiri atas bagian laba BUMD
dan hasil kerja sama dengan pihak ketiga.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah diperinci menurut objek pendapatan
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
a- Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD
b- Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara/BUMD
C- Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau
kelompok usaha masyarakat
C.Penerimaan pembiayaan
1. Pengertian umum 
Berdasarkan PP No. 58 Tahun 2005, pembiayaan daerah adalah semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaraan yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggarannya yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
2. Sumber penerimaan pembiayaan
Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah sumber
penerimaan pembiayaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.Hasil penjual aset yang dipisahkan, yaitu penerimaan daerah yang bersumber
dari hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dari kekayaan daerah.
b.Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah
menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari
pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar
kembali
c. Obligasi daerah adalah pinjaman daerah yang ditawarkan kepada publik melalui
penawaran umum dipasar modal
3. Pinjaman Daerah
a. Sumber pinjaman daerah
1-pemerintah pusat
2-pemerintah daerah lainnya
3-lembaga keuangan bank 
4-masyarakat
b. Prinsip dasar pinjaman daerah
1- Merupakan inisiatif pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan keenangannya
2-Merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan APBD yang digunakan untuk
menutup defisit APBD
3-Tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri
4-Tidak boleh melebihi batas defisit APBD dan batas kumulatif pinjaman daerah yang
dananya berasal dari luar negeri
c. Jangka waktu pinjaman daerah
1- Pinjaman jangka pendek
2- Pinjaman jangka menengah
3- Pinjaman jangka panjang
D. Prosedur Penerimaan Anggaran
1. Prosedur penerimaan kas APBD
Prosedur penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai dari
pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian
keuangan, hingga pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksana.
a. Penatausaha penerimaan PPKD

Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana
perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan
penerimaan.
b. Pembukaan penerimaan PPKD
pembukaan pendapatan oleh bendahara penerimaan PPKD
menggunakan buku penerima pendapatan PPKD.
Langkah-langkah pencatatannya adalah sebagai berikut:
1- Bendahara menerima PPKD mengisi kolom tanggal penerimaan dan
nomor bukti pada buku penerimaan PPKD berdasarkan nota kredit
atau bukti penerimaan lain yang sah,
2- Selanjutnya, bendahara penerimaan PPKD
3- Setelah itu, bendahara penerimaan PPKD mencatat nilai transaksi pada
kolom jumlah.
2. Dokumen Penerimaan Kas APBD
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas
APBD adalah sebagai berikut:
a. Surat tanda setor (STS)


b. Nota kredit bank
c. Surat ketatapan pajak daerah
d. Surat ketetapan retribusi daerah (SKRD)
e. Surat tanda bukti penerimaan anggaran
f. Buku jurnal penerimaan kas
g. Buku besar
h. Buku besar pembantu
3. Prosedur penerimaan pendapatan asli daerah yaitu:
a. Penyetoran uang rekening kas umum daerah dianggap sah setelah
kuasa BUD menerima nota kredit dari bank yang bertindak sebagai
rekening kas umum daerah.
b. Penerimaan daerah disektor ke rekening kas umum daerah .
c. Dokumen yang digunakan dalam prosedur dan penata usaha pajak daerah
dan retribusi daerah.
Prosedur pelaksanaan pendapatan daerah bendahara penerimaan yaitu:
1) Penggunaan anggaran menyerahkan surat ketetapan pajak (SKP)
daerah/surat ketetapan retribusi(SKR) kepada bendahara penerimaan
dan wajib pajak/retribusi


2) Wajib pajak/retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam
SKR daerah/SKR kepada bendahara penerimaan.
3) Bendahara penerimaan memverifikasikan kesesuaian jumlah uang
yang diterimanya dengan dokumen SKP daerah/SKR yang diterimanya
dan pengguna anggaran.

Anda mungkin juga menyukai