Anda di halaman 1dari 27

COAGULATION ANALYZER DAN

SPERM ANALYZER
Kelompok 6
Nama:
Yasinta Pratiwi S (3114010)
Freda Banyu R (3114033)
Fungki Nuriyanti (3114055)
COAGULATION ANALYZER
COAGULATION ANALYZER
Coagulation analyzer adalah peralatan yang dapat mengukur
kuantitas faktor-faktor yang berperan pada proses
hemostasis. Alat ini digunakan terutama untuk mendeteksi
kelainan pada pembekuan darah yang berhubungan dengan
penyakit tromboembolitik, trombositopenia, fungsi hati yang
buruk, hemofilia, penyakit von willebrand, dan kondisi lain.
Coagulation analyzer juga di gunakan untuk mengamati efek
obat, seperti heparin, antikoagulan oral, zat-zat trombotik,
dan agen anti trombsit pada seluruh komponen darah, serta
mengamati efek terapi komponen darah.
PRINSIP KERJA

Dengan menginkubasi plasma darah dalam


jumlah tertentu serta priode waktu tertentu, lalu
di campur dengan reagen sehingga terjadi proses
pembekuan, yang di deteksi melalui terbentuknya
fibrin. Beberapa metode yang digunakan dalam
pengukuran menggunakan coagulation analyzer
adalah deteksi mekanik, deteksi optik, dan
amperometric detection.
1. Deteksi mekanik:
A. Elektomekanis , pengukuran di lakukan berdasarkan perubahan
besaran arus oleh serat fibrin.
B.Elektromagnetomekanis,pengukuran dilakukan berdasarkan
peningkatan viskositas plasma saat fibrin terbentuk.
2. Deteksi optik:
A. Fotooptis, pengukuran dilakukan berdasarkan fenomena cahaya
yang terhambur oleh formasi serat fibrin.
B. Fotometrik, pengukuran dilakukan berdasarkan absorbansi (densitas
optik) dar cahaya monokromatik (menggunakan filter) yang melewati
kuvet saat reaksi. Cahaya yang di tranmisikan diukur dan dikonveksi
menjadi absorbansi yang sebanding dengan kosentrasi zat yang diukur.

 
3. Amperometric delection
Adalah metode deteksi yang menggunakan pengukuran
elektrokimia dari prothrombin time
setelah aktivitasi koagulasi darah dengan thromboplastin
rekombinan dari manusia.
Secara sederhana, darah yang bereaksi dengan bahan
kimia pada test strip akan menghasilkan
sedikit arus listrik yang di gunakan untuk mengukur
waktu pembekuan darah.
Dalam melakukan satu pengukuran, di butuhkan
plasma darah dan reagen dalam jumlah yang tepat.
Parameter berserta jumlah sampelnya dapat di lihat pada
tabel.
Parameter pemeriksaan Jumlah sampel yang di butuhkan
Prothombin Time (PT) 50 µL
Activated Partial Thromboplastin Time 50 µL
(APTT)
Fibrinogen (Fbg) 10 µL
Thrombotest (TTO) 20 µL
Normotest (NT) 10 µL
Thrombin Time (TT) 100 µL
Extrinsic Factor Deficiency Assay (II, 5 µL
V, VII, X)
Intrinsic Factor Defenciency Assay 5 µL
(VIII, IX, XI, XII)
CARA KERJA KOAGULASI ANALYZER DENGAN
METODE DETEKSI OPTIK
Cara kerja koagulasi analyzer dengan metode deteksi
optik.Campuran reagen antara plasma dan reagen yang di
paparkan memiliki panjang gelombang 600 nm. Kekeruhan arah
selama proses koagulasi di deteksi sebagai perubahan pada
insentitas cahaya yang terhambur. Dari perubahan intensitas ini di
gambarkan kurva koagulasi yang sesuai sehingga waktu koagulasi
dapat di tentukan, yaitu dengan metode deteksi persentase.
Cahaya yang diemisikan oleh sumber cahaya mecapai campuran
sampel reagen. Cahaya terhambur yang dihasilkan akan di terima
oleh photodiode, yang kemudian mengkonversi cahaya menjadi
sinyal elektrik. Sinyal ini di simpan dan di hitung menggunakan
komputer mikro untuk mendapatkan waktu koagulasi.
KOAGULASI DARAH DAN INTENSITAS CAHAYA TERHAMBUR

Untuk mengetahui koagulasi darah dengan cahaya yang terhambur,


dapat di lakukan pemeriksaan dengan langkah langkah berikut ini:
1. Tambahkan reagen yang telah diingkubasi dalam jangka waktu
tertentu.
2. Sesaat setelah reaksi di tambahkan, cahaya terhambur lemah dan
hampir tidak ada perubahan pada persediaan.
3. Saat reaksi mulai berlangsung, setar fibrin mulai terbentuk. Pada
saat yang sama, sediaan menjadi keruh sehingga terdeteksi
peninggkatan yang tajam pada intensitas cahaya terhambur.
4. Setelah di proses koagulasi selesai, peningkatan intensitas hilang
dan menjadi stabil pada level tertentu.
METODE DETEKSI TITIK KOAGULASI (MOTODE DETEKSI
PRESENTASI)

Level dari intensitas cahaya terhambur yang didapat saat


setelah reagen di tambahkan dan belum terjadi koagulasi, di
definisikan sebagai 0%. Level dari intensitas cahaya terhambur
yg didapat setelah proses koagulasi selesai di definisikan
sebagai 100%. Waktu yang di butuhkan untuk instensitas
cahaya terhambur mencapai presentase deteksi yang di
tentukan didapat dari kurva koagulasi. Dengan metode deteksi
titik koagulasi dapat di deteksi meskipun perubahan insensitas
cahaya terhambur yang terjadi sangat kecil.
Waktu koagulasi dapat di deteksi menggunakan sampel yang
memperlihatkan perubahan kecil pada intensitas cahaya
terhambur, atau sampel dengan kecepatan perubahan yang
rendah.
SPERM ANALYZER
SPERM ANALYZER
Alat analisis sperma (sperm analyzer) adalah alat yang
dapat melakukan deteksi dan analisis terhadap kepadatan,
aktivitas, serta motilitas sperma secara otomatis
Bagian penting dari alat ini yaitu mikroskop, kamera,
kamar hitung dan komputer.
Mikroskop berguna untuk memperbesar sampel cairan
semen, kamera untuk akuisisi data, kamar hitung untuk
tempat sediaan, sedangkan komputer berguna untuk
pengolahan citra dan perhitungan matematis terhadap
perbesaran tersebut.
SPESIFIKASI ALAT ANALISIS SPERMA
Variabel Minimal Maksimal

Waktu pemrosesan otomatis 45 detik 4,5 menit

Konsentrasi sperma yang 5 juta sel / mL 250 juta sel / mL


dapat diperiksa

Tegangan Listrik AC
220 Volt 240 Volt
Frekuensi Listrik AC
50 Hz 60 Hz
Alat analisis sperma dapat digunakan untuk
keperluan klinis dan penelitian. Alat ini dapat
digunakan di berbagai bidang ilmu
sepertikedokteran, biologi, kedokteran hewan, dan
peternakan.
Banyak institusi yang memerlukan alat ini, misalnya
laboratorium klinik, rumah sakit, klinik fertilitas,
unversitas, pusat penelitian, klinik kedokteran
hewan, perusahaan farmasi serta peternakan.
Di bidang klinis, alat analisis sperma dapat
emembantu dokter dalam penegakan diagnosis
berbagai kelainan jumlah, bentuk, dan pergerakan
sperma yang dapat menyebabkan infertilitas.
PRINSIP KERJA
Alat analisis sperma ,modern untuk aplikasi diagnostik rutin
bekerja dengan metode CASA (Computer Aided Sperm Analiysis).
Alat-alat ini mampu untuk mengukur motilitas dan kinematika
sperma serta memperkirakan konsentrasi sperma. CASA memiliki
dua keuntungan jika dibandingkan dengan metode analisis sperma
manual. Pertama, tingkat kepresisian dari CASA lebih tinggi.
Kedua, CASA dapat menyediakan data kuantitatif dari parameter-
parameter kinematika sperma. Instrumentasi CASA perlu
dihubungkan dengan perangkat lunak pada komputer yang dapat
melakukan pengorganisasian data dan analisis statistik. Alat ini
harus disiapkan dengan tepat supaya dapat bekerja secara optimal.
Dibutuhkan setidaknya dua ratus jalur sperma yang motil dari
tiap sampel untuk menganalisis pergerakan sperma. Oleh karena
itu, dibutuhkan lebih banyak sperma yang harus dapat dideteksi.
Sistem CASA harus dapat mempertahankan suhu sediaan pada
37’C, karena pergerakan sperma sangat sensitif terhadap suhu.
Karakteristik motilitas dan konsentrasi sperma dapat langsung
dinilai pada semen dengan konsentrasi sperma antara 2.000.000
sampai 50.000.000 per mililiter. Sedangkan pada sediaan yang
konsentrasi spermanya lebih tinggi, sediaan tersebut harus
diencerkan terlebih dahulu (lebih baik menggunakan caoran
semen dari orang yang akan dianalisis spermanya) untuk
mencegah kesalahan analisis yang disebabkan oleh tingginya
frekuensi benturan antarsperma.
CARA KERJA
Langkah pertama, sediaan harus disentrifugasi selama enam menit
untuk memperoleh cairan semen yang tidak mengandung sperma.
Lalu cairan semen ini ditambahkan pada sediaan yang akan
diperiksa sampai konsentrasinya lebih rendah dari 50.000.000 sel
per mililiter.
Ruang hitung sekali pakai dengan kedalaman dua puluh mikrometer
dapat memberikan hasil yang reliabel. Sistem ini menggunakan
ruang hitung ganda, kedua ruang hitung harus diisi dan dinilai.
Dari tiap ruang hitung, perlu dinilai enam lapang pandang.
Setidaknya pngsung atau perlu ada dua ratus spermatozoa yang
dinilai dari tiap ruang
Sediaan dapat diperiksa langsung atau diperiksa dari
rekaman video. Produsen biasanya merekomendasikan
penggunaan rekaman video, karena iluminasinya dapat diatur
sehingga dapat diperoleh kontras yang maksimal antara
kepala sel-sel sperma dengan latarnya. Waktu satu detik
sudah cukup bagi CASA untuk melakukan pengukuran dasar.
Konsentrasi dari sperma motil dan persentase motilitas dapat
ditentukan secara akurat dengan penggunaan CASA bersama
pewarnaan fluoresensi DNA.
Namun, validasi dengan hemositometer tetap penting
dilakukan. Instrumen CASA mendeteksi dan menghitung
kepala sperma yeng terfluoresensi.
Jika tidak dilakukan evaluasi mikroskopik, tidak dapat diketahui
apakah spermatozoa pada sediaan dalam kondisi utuh (kepala
menempel pada ekor) atau tidak.
Dalam proses penilaian morfologi sperma, analisis citra
memiliki potensi untuk pengembangan kuantifikasi, objektifitas
dan reproduksibilitasnya. Sistem komersial telah tersedia untuk
menghitung morfologi kepala dan bagian tengah sperma.
Walaupun demikian, CASA dapat menilai langsung kerusakan
ekor sperma yang berpengaruh pada motilitas sperma.
Sistem yang terotomasi memiliki potensi yang lebih besar dalam
hal objektifitas, presisi, dan reproduksibilitas dibandingkan
dengan sistem evaluasi manual yang dilakukan oleh teknisi yang
telah berpengalaman.
PARAMETER
Parameter-parameter yang  Indeks motilitas sperma
dapat dianalisis oleh alat  Kecepatan rata-rata
analisis sperma antara lain:  Distribusi kecepatan sperma
 Konsentrasi total sperma  Jumlah sperma total
 Motilitas sperma  Jumlah sperma yang motil
 Perhitungan morfologi normal  Jumlah sperma motil progresif
 Konsentrasi sperma yang  Jumlah sperma fungsional
motil  Persentase kepadatan sperma
 Konsentrasi sperma motil  Fraksi survival sperma
progresif  Persentase deformitas
 Konsentrasi sperma  Derajat keenceran
fungsional  Warna cairan semen
 PH cairan semen
NILAI NORMAL BEBERAPA PARAMETER YANG DAPAT
DIANALISIS
Parameter Batas Rujukan Minimal
Volume semen 1,4 mL
Jumlah sperma total 33.000.000 per ejakulasi
Konsentrasi sperma 12.000.000 per mL
Motilitas total 38%
Motilitas progresif 31%
Vitalitas sperma 55%
Persentase sperma bermorfologi normal 3%
PH semen 7,2
KELEBIHAN

 Dapat menganalisis berbagai sediaan sperma, baik itu


sperma segar, sperma yang telah dibekukan, sperma
yang telah dicuci, maupun sperma pascavasektomi.
 Sediaan sperma dapat langsung ditampilkan pada layar
komputer.
 Pembersaran optis bervariasi antara 300 hingga 500 kali.
 Hasil analisis tercetak secara otomatis.
 Tersedia mode analisis yang sangat sensitif untuk memastikan
diagnosis azoospermia, oligospermia, astenospermia, dan
validasi vasektomi.
 Dapat dihubungkan dengan komputer pribadi.
 Hasil analisis (angka, gambar, dan video klip) dapat diunduh ke
komputer dengan perangkat lunak yang telah disediakan oleh
produsen alat.
 Memiliki fitur kalibrasi dan tes otomatis yang terintegrasi.
KEKURANGAN

 Penyiapan sampel harus teliti


 Sulit membedakan antara kepala sperma dengan sisa-sisa
cairan mani, terutama jika konsentrasi sperma rendah.
 Sedikit perbedaan pada bayangan latar terhadap
pewarnaan sel dapat menyebabkan kesalahan klasisfikasi
hasil atau ketidakmampuan mengidentifikasi sperma.
× Harga alat ini masih relatif mahal.
× Perkembangan alat analisis sperma dapat lebih maju seiring dengan
kemajuan teknologi pengolahan citra. Semakin baik teknologi
pengolahan citra yang digunakan, peluang terjadinya kesalahan
analisis dapat diminimalisasi. Selain itu, apabila alat ini beserta
teknologi pendukungnya dapat diproduksi secara massal, diharapkan
harga alat ini bisa menjadi lebih murah, sehingga dapat digunakan
oleh lebih banyak institusi untuk kesehatan masyarakat dan
pengembangan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai