LOGIKA

MATEMATIKA
PERNYATAAN DAN KALIMAT
TERBUKA
 Pernyataan : kalimat yang mempunyai nilai hanya benar
saja atau hanya salah saja.
 Penulisan pernyataan dapat diwakilkan (dilambangkan)
dengan huruf kecil
 Kalimat Terbuka: kalimat yang memuat variabel
sehingga nilai kebenarannya bergantung pada variabel.
PERNYATAAN DAN KALIMAT
TERBUKA
CONTOH
 Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat.

3+2=1

 Bilangan prima genap adalah 2.

 Berapa hasil dari 2 + 3?

 Silakan anda duduk di sini.

 Jangan membuang sampah sembarang tempat!

 x + 2 =5
PERNYATAAN BERKUANTOR
 kuantor: pengukur kuantitas/jumlah.
 pernyataan berkuantor: pernyataan yang mengandung
kata semua, setiap, ada, beberapa, terdapat.
 Kuantor ada dua jenis: (1) kuantor universal (semua) dan
(2) kuantor eksistensial (ada).
 Lambang-lambang yang dipakai dalam pernyataan
berkuantor:
 : untuk semua
 : terdapat/ada
 : sehingga / berlaku
CONTOH :
1. Semua manusia pasti akan meninggal.
2. Setiap murid akan diberikan sebuah buku tulis yang baru.
3. Ada binatang pemakan tumbuhan.
4. Terdapat bilangan prima yang kuadratnya adalah bilangan
genap.
5.
2
6.  x  , x 0
x    3 x  2  5
INGKARAN (NEGASI) SUATU PERNYATAAN

 Ingkaran dari suatu pernyataan: pernyataan yang mempunyai nilai

kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan asal.
 Ingkaran dari pernyataan p ditulis ~p

 Biasanya ingkaran diperoleh dengan cara

(1) menambahkan “tidak benar bahwa” diawal kalimat,

(2) menyisipkan kata “tidak/bukan”,
(3) membuang kata “tidak/bukan”
(4) mengubah lambang “ = “ menjadi “ ≠ “
(5) mengubah lambang “ > “ menjadi “ ≤ “ atau sebaliknya,
(6) mengubah lambang “ < “ menjadi “ ≥ “ atau sebaliknya.
 Ingkaran pernyataan berkuantor: mengubah kuantor  menjadi 
atau sebaliknya dan mengingkar kalimat utamanya.
CONTOH :
 p : Jakarta adalah ibukota negara Indonesia.
~p : Tidak benar bahwa Jakarta adalah ibukota negara
Indonesia.
~p : Jakarta bukan ibukota negara Indonesia.
p:3+2=5

~p : 3 + 2 ≠ 5
p:3+2<5

~p : 3 + 2 ≥ 5
CONTOH :
2
 p: x  , x 0
2
 ~p : x  , x  0

 p : x    3 x  2  5
 ~p: x    3 x  2  5

 p : Ada siswa yang tidak naik kelas.

 ~p : Semua siswa naik kelas.

 p: Tidak ada siswa yang tidak mengerjakan PR.

 ~p : Ada siswa yang tidak mengerjakan PR.

PERNYATAAN MAJEMUK
 Pernyataan Majemuk : Gabungan dari 2 atau lebih pernyataan
dengan menggunakan dan, atau, jika maka, atau jika dan
hanya jika.
Lambang-lambang:
 Konjungsi : dan (tetapi, meskipun, walaupun): 

 Disjungsi : atau : 

 Implikasi : jika .. maka.. : 

 Biimplikasi : ... jika dan hanya jika ... : 

TABEL KEBENARAN:
konjungsi disjungsi implikasi bimplikasi

p q p q p q p q p q
B B B B B B

B S S B S S

S B S B B S

S S S S B B
CONTOH :
TENTUKAN NILAI KEBENARAN DARI PERNYATAAN
MAJEMUK DIBAWAH INI

 5 + 3 = 8 atau 4 adalah bilangan prima.

(benar)
 5 + 3 = 8 dan 4 adalah bilangan prima.
(salah)
 Jika 5 + 3 = 8, maka 4 adalah bilangan prima.
(salah)
 5 + 3 = 8 jika dan hanya jika 4 adalah bilangan prima.
(salah)
NEGASI DARI PERNYATAAN
MAJEMUK

~ ( p  q )  (~ p  ~ q )

~ ( p  q )  (~ p  ~ q )

~ ( p  q)  ( p  ~ q)

~ ( p  q)  ( p  ~ q)  (q  ~ p)
CONTOH:
TENTUKAN NEGASI DARI PERNYATAAN BERIKUT:
 Toni belajar dan Andi bermain.
Jb . Toni tidak belajar atau Andi tidak bermain
 Tina menangis atau Rini tertawa.

Jb . Tina tidak menangis dan Rini tidak tertawa.

 Jika hari hujan, maka ibu sedih.

Jb. Hari hujan dan ibu tidak sedih

 Tina kaya jika dan hanya jika ia rajin belajar.

Jb. Tina kaya dan tidak rajin belajar atau ia rajin belajar
dan Tina tidak kaya
 KONVERS, INVERS DAN KONTRAPOSISI

Jika kita mempunyai sebuah implikasi pq

maka kita bisa membuat beberapa buah implikasi
yang lain, yaitu
q p , disebut konvers

~ p ~ q , disebut invers

~ q ~ p , disebut kontraposisi
CONTOH :
Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan
“Jika saya naik kelas, maka saya dapat hadiah”

Jwb:
Konvers: “Jika saya dapat hadiah, maka saya naik kelas”
Invers : “Jika saya tidak naik kelas, maka saya tidak dapat
hadiah”
Kontraposisi: “Jika saya tidak dapat hadiah , maka saya
tidak naik kelas”
PENARIKAN KESIMPULAN
 Proses penarikan kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataan yang
diketahui nilai kebenarannya disebut premis

Kemudian dengan menggunakan prinsip logika dapat diturunkan pernyataan baru

(kesimpulan/ konklusi)

Penarikan kesimpulan tersebut sering juga disebut argumentasi

Suatu argumentasi dikatakan sah jika premis-premisnya benar,

maka konklusinya juga benar
1. MODUS PONEN

pq premis 1
p premis 2

q kesimpulan/konklusi

Contoh:
 Jika saya punya uang banyak, maka saya akan membeli rumah premis 1
 Saya punya uang banyak premis 2

Maka konklusinya adalah Saya akan membeli rumah

2. MODUS TOLLENS

pq premis 1
~q premis 2

~ p kesimpulan/konklusi

Contoh:
 Jika hari ini cuaca cerah , maka saya datang ke pestamu premis 1
 Saya tidak datang ke pestamu premis 2

Maka konklusinya adalah Hari ini cuaca tidak cerah

 3. SILLOGISME

pq premis 1
qr premis 2

 pr kesimpulan/konklusi

 Contoh:
 Jika hari ini hujan, maka saya tidak berangkat ke sekolah premis 1
 Jika saya tidak berangkat sekolah, maka ayah akan marah premis 2

Maka konklusinya adalah: Jika hari ini hujan, maka ayah akan marah
 N’ T B E COME
DO
!
LIKE ME

Belajarlah
sepanjang hayat
SEMUA MANUSIA PERLU MAKAN DAN
MINUM
Ingkaran
Ada manusia yang tidak perlu makan dan minum
SEMUA MANUSIA TIDAK PERLU MAKAN
DAN MINUM
Ingkaran
Ada manusia yang perlu makan dan minum
ADA HEWAN PEMAKAN TUMBUHAN
 Ingkaran
Semua hewan bukan pemakan tumbuhan
ADA HEWAN BUKAN PEMAKAN
TUMBUHAN
 Ingkaran
Semua hewan pemakan tumbuhan
JIKA HARI HUJAN MAKA PONTIANAK
BANJIR
Ingkaran
Hari hujan dan pontianak tidak banjir
JIKA HARI HUJAN MAKA PONTIANAK
TIDAK BANJIR
Ingkaran
Hari hujan dan pontianak banjir
JIKA SAYA RAJIN BELAJAR, MAKA SAYA
NAIK KELAS

Konvers: Jika saya naik kelas, maka saya rajin belajar

Invers : jika saya tidak rajin belajar, maka saya tidak naik
kelas

Kontraposisi: jika saya tidak naik kelas , maka saya tidak

rajin belajar