Stadium Klinis HIV
Stadium Klinis HIV
09/08/22 2
Stadium klinis HIV dewasa (WHO)
Stadium Klinis 1
• Asimtomatis
• Limfadenopati Meluas Persistent
09/08/22 3
Stadium Klinis 2
09/08/22 4
Stadium Klinis 3
• Berat badan menurun >10% dari BB semula
• Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya berlangsung
> 1 bulan
• Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan
• Kandidiasis Oral (thrush)
• Hairy leukoplakia oral
• TB paru, dalam 1 tahun terakir
• Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
• Angiomatosis basiler
• Herpes zoster yang berkomplikasi
Skala Penampilan 3: selama 1 bulan terakir tinggal di tempat tidur < 50%
09/08/22 5
Stadium Klinis 4
09/08/22 7
Stadium klinis menurut jumlah CD4
09/08/22 8
Stadium klinis HIV Anak (WHO)
Stadium klinis 1
• Asimtomatik
• Limfadenopati generalisata
• Hepatosplenomegali
09/08/22 9
Stadium klinis 2:
09/08/22 10
Stadium klinis 3
• Malnutrisi sedang tanpa etiologi jelas yang tidak membaik dengan
terapi standar
• Diare persisten tanpa etiologi yang jelas (> 14 hari)
• Demam tanpa etiologi jelas (intermiten atau konstan, > 1 bln)
• Kandidiasis oral (di luar masa neonatal)
• Oral hairy leukoplakia (OHL)
• TB paru
• Dugaan pneumonia bakteri kambuh yang berat (> 2 episode dalam
6 bulan)
• Necrotizing ulcerative gingivitis/peridontitis akut
• Pneumonitis limfoid interstitialis (LIP)
• Anemi (< 8 g/dL), netropeni (< 1.000/mm3) atau trombositopeni
(<30.000/mm3) > 1 bulan
• Penyakit paru terkait HIV kronis termasuk bronkiektasis
• Kardiomiopati terkait HIV atau nefropati terkait HIV
09/08/22 11
Stadium klinis 4:
Keadaan dimana dugaan diagnosis dapat dibuat berdasarkan
tanda klinis atau investigasi sederhana
• Malnutrisi berat atau wasting berat tanpa etiologi jelas yang tidak
membaik dengan terapi standar
• Pneumonia Pneumocystis
• Dugaan infeksi bakteri berulang yang berat (> 2 episode dalam
1 tahun, mis: empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi,
meningitis selain pneumonia)
• Infeksi Herpes simpleks orolabial atau kulit yg kronis (lamanya
> 1 bulan)
• TB ekstra paru
• Sarkoma Kaposi
• Kandidiasis esofageal
• Toksoplasmosis Sus. saraf pusat
• Ensefalopati HIV
09/08/22 12
Stadium klinis 4 (lanjutan):
Keadaan dimana konfirmasi diagnosis dapat dilakukan.
09/08/22 13
Stadium klinis HIV Anak (CDC)
• Kategori N : tidak ada gejala
– Tidak mempunyai gejala dan tanda sebagai akibat infeksi HIV
– Atau hanya mempunyai satu keadaan yg terdapat pada kategori A
• Kategori A : gejala ringan
– Anak dengan 2 atau lebih kriteria tetapi tidak tertera dalam kategori
B&C
– Limfadenopati (>0,5 Cm) atau lebih pada 2 lokasi
– Hepatomegali
– Splenomegali
– Dermatitis
– Parotitis
– Infeksi pernafasan bag atas menetap atau berulang, sinusitis, otitis
media
09/08/22 14
• Kategori B : Gejala sedang
– Anak dengan gejala selain yg tertera pada kategori A atau C, yg
menunjukkan infeksi HIV
– Anemia, netropenia, trombositopenia menetap > 30 hari
– Meningitis bacterial, pneumonia atau sepsis (episode tunggal)
– Kandidiasis orofaringeal yg menetap (> 2bln) pada anak > 6 bln
– Kardiomiopati
– Infeksi sitomegalovirus pada usia < 1 bln
– Diare kronik atau berulang
– Hepatitis
– Stomatitis herpes simplex berulang (> 2 episode dlm 1 tahun)
– Bronkitis, pneumositis atau esofagitis HSV yg timbul sebelum 1 bln
– Herpes simplex 2 kali atau menyerang lebih dari 1 dermatom
– Leiomiosarkoma
– Pneumonia interstitial limfoid atau pulmonary hyperplasia komplex
– Nefropati
– Nokardiosis
– Demam > 1 bulan
– Toxoplasma yg muncul sebelum 1 bln
– Varisela berat
09/08/22 15
Kategori C : Gejala berat
09/08/22 16
Kategori Imunologi Berdasarkan
umur, jumlah CD4 dan persen CD4
Kategori
Imun < 12 bln 1 - 5 thn 6 - 12 thn
Kategori 3 : < 750 < 15 < 500 < 15 < 200 < 15
Supresi Berat
09/08/22 17
Stadium klinis 1 (WHO)
09/08/22 18
09/08/22 19
Kahn JO. N Engl J Med 1998;339:33-39
Persistent Generalized
Lymphadenopathy (PGL)
09/08/22 20
• Terjadi pada sampai 50% infeksi HIV
• Sampai 1/3nya tidak ada gejala lain
• PGL dapat mengecil secara perlahan selama
perjalanan penyakit dan dapat hilang sendiri
sebelum timbulnya AIDS
• Tidak ada terapi spesifik
09/08/22 21
Stadium klinis 2 (WHO)
09/08/22 22
Stadium Klinis 2
09/08/22 23
Dermatitis seboroika
• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
09/08/22 • ~ P. ovale 24
09/08/22 25
Pengobatan
• Higiene perorangan
• Anti fungal (selenium,
pyrithione Zn, obat
azole)
• Anti inflamasi (salep
steroid)
• Jika berat: keratolitik
(as.salisilat)
09/08/22 26
Papular pruritic eruption (PPE)
09/08/22 27
Papular pruritic eruption (PPE)
• Lengan, tungkai,
pinggang, bokong
• Simetris
09/08/22 28
Papular pruritic eruption (PPE)
• Pengobatan
– Steroid topikal
– Antihistamin
– Prednison jangka
pendek
– UVB, UVA
09/08/22 29
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)
1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total
09/08/22 30
Disebabkan oleh T. mentagrophytes
Pengobatan
– Itraconazol 200mg/hari selama 6-12 minggu
– Terbinafin 250mg/hari selama 6-12 minggu
09/08/22 31
ULKUS pada MULUT
09/08/22 32
Infeksi Herpes Simpleks
09/08/22 33
09/08/22 34
Terapi Herpes Simplex (HSV-1,2)
09/08/22 35
Infeksi yg insidensinya rendah
• Viral
– Varicella-Zoster
– Cytomegalovirus
• Fungal
– Histoplasmosis
• Bakterial
– Tuberkulosis
– Sifilis
09/08/22 36
Virus Varicella Zoster
• Mengenai saraf
sensoris
• Jika mengenai saraf
trigeminal,
menyebabkan
timbulnya lesi intraoral
atau ekstraoral
• SELALU UNILATERAL
VI Meeks, DDS, U Md Dental School
09/08/22 37
Virus Varicella Zoster
• Menyebar melalui
kontak langsung
• Biasanya
menyebabkan
komplikasi ke mata
CMV retinitis
• Dapat menyebabkan
ulkus intraoral
• Dapat melewati barier
transplasenta VI Meeks, DDS, U Md Dental School
09/08/22 39
Cytomegalovirus (CMV)
09/08/22 40
Mikobakterium tuberkulosis
09/08/22 41
Sifilis
Penyebab: T. pallidum
Terbanyak pd remaja
Terutama wanita PSK
Stadium:
Primer:
Chancre, oral/genital
Sekunder
Latent
Terapi:
Penicillin, cephalosporin, tetrasiklin
Mencegah sifilis kongenital pada 90% kasus
Jika tidak diobati, penyakit serius dan kematian
09/08/22 42
Ulkus aftosa
09/08/22 43
09/08/22 44
Limfoma Non-Hodgkin
09/08/22 45
Limfoma Non-Hodgkin
09/08/22 46
Limfoma Non-Hodgkin
09/08/22 47
Necrotising Gingivitis
09/08/22 48
Necrotizing Ulcerative
Periodontal
• Ditandai oleh ulkus gingiva yg nyeri dan dapat
menyebabkan hilangnya alveolus tulang
• Penanganan:
– Terapi antibiotik (Metronidazol, Klindamisin, Ko-
amoksiklav)
– Debridement jaringan nekrotik/sekuesterektomi
– Perawatan di rumah yang seksama
09/08/22 49
09/08/22 50
Necrotizing Stomatitis
Nekrosis jaringan
lunak yang luas di
atas tulang; sering
tidak ditemukan
penyebabnya
Bandingkan
dengan ulkus
aftosa di sebelah
kanan
09/08/22 51
Necrotizing Stomatitis
Terapi
• Deksametason eliksir
• 10 hari kemudian
• Perhatikan akar gigi
sebagai akibat nekrosis
jaringan lunak dan tulang
• Talidomid juga cukup
efektif, ttp teratogenik
• Perlu suplemen nutrisi,
karena nyeri waktu
makan
09/08/22 52
Cheilitis angularis
• Tampak sebagai
eritema atau
fissura pada sudut
mulut
• Sering mengikuti
kandidiasis
intraoral
09/08/22 53
Herpes zoster (shingle)
09/08/22 54
Multidermatomal Herpes zoster
09/08/22 55
Herpes zoster (shingle)
09/08/22 56
Stadium klinis 3 (WHO)
09/08/22 57
Stadium Klinis 3
• Berat badan menurun >10% dari BB semula
• Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya berlangsung
> 1 bulan
• Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan
• Kandidiasis Oral (thrush)
• Oral Hairy Leukoplakia (OHL)
• TB paru, dalam 1 tahun terakir
• Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
• Angiomatosis basiler
• Herpes zoster yang berkomplikasi
09/08/22 58
Diare kronis
Anamnesis/PF/Penanganan cairan
Pemeriksaan feses
Penyebab ? Ya Tx Spesifik
tdk
Tx empiris [kotrimoksazole atau kuinolon]
Perbaikan ? Ya Selesaikan Tx
tdk
Periksa kembali [berikan metronidazole]
Perbaikan ? Ya Selesaikan Tx
tdk
X-ray GI atau endoskopi
Penyebab ? Ya Tx Spesifik
tdk
Perbaikan: teruskan Tx 4 minggu
Tx empiris utk microsporidium
Tidak membaik: Tx antimotilitas
09/08/22 59
Kemungkinan penyebab diare kronis
berdasarkan CD4
Jumlah CD4
1. Semua jenis patogen ini terdapat lebih sering pada pasien immunocompromised.
2. Penyebab diare kronis hanya pd kelompok ini, tetapi dapat mencetuskan penyakit yang sembuh
sendiri pada lebih banyak pasien immunocompetent.
09/08/22 60
• Salmonela dan sigelosis
– Kotrimoksazol 2 X 960 (2 X 480) mg
selama 7 hari
– Ciprofloksasin 2 X 500 mg selama 7 hari
• Campilobakter
– Eritromisin 4 X 500 mg selama 5 hari
• Giardiasis
– Metronidazol 3 X 500 mg selama 5 hari
• E. histoltika
– Metronidazol 3 X 500 mg selama 7 hari
09/08/22 61
• Isospora beli
– Kotrimoksazol 3 X 960 (2X480 mg) selama
14 hari
• Strongyloidiasis
– Albendazol 400 mg/hari selama 3 hari
• Cryptosporidiosis
– Tidak ada pengobatan yang efektif.
• Microsporidiosis
– Albendazol
09/08/22 62
Demam
09/08/22 63
Kandidiasis oral
Infeksi jamur seperti kandidiasis pada mulut
merupakan salah satu penyebab yang sering
terjadi. Kandidiasis dapat meluas sampai ke
esofagus pada pasien AIDS. Menyebabkan
gangguan dan sakit menelan. Diagnosis
berdasarkan pada gejala klinis, rasa sakit di dada
sewaktu menelan. Endoskopi tidak dibutuhkan
kecuali pasien tidak memberi respon
pengobatan.
09/08/22 64
Candida albicans
Oral (thrush)
• Koloni atau kelompok pseudomembran berwarna
putih/kuning, yang terdapat dimana saja dalam rongga
mulut
• Dapat terlokalisir maupun meluas
• Dapat dgn mudah diangkat dgn menggosoknya
• Eritematus: tampak sebagai bercak kemerahan pada
mukosa
• Hiperplastik serupa dgn pseudomembran tetapi biasanya
melekat dengan jaringan
• Cheilitis angularis: fissura pd sudut mulut dgn atau tanpa
kolonisasi
09/08/22 65
Esofageal
• Lesi pseudomembran meluas ke farings bagian
bawah menyebabkan sulit menelan, mual, serta
nyeri retrosternal dan epigastrik
Diagnosis
• Pemeriksaan mikroscopis dari lesi yang dikerok
dgn menggunakan KOH
• Biopsi endoskopis
• Tampak miselium invasif ke jaringan pada
pemeriksaan endoskopi
09/08/22 66
Kandidiasis Pseudomembran
09/08/22 67
Kandidiasis Eritematus
09/08/22 68
Kandidiasis Hiperplastik
09/08/22 69
Kandidiasis Cheilitis angularis
09/08/22 70
Oropharyngeal Candidiasis
Pseudomembranous Erythematous
09/08/22 71
candidiasis (thrush) candidiasis
Candida
Esofagitis
09/08/22 72
Manajemen dan Terapi
• Langkah 1: Gunakan antifungal topikal
09/08/22 73
• Langkah 2: Terapi sistemik (diberikan jika tidak
ada perbaikan setelah 7 hari terapi topikal dan
untuk semua kasus kandidiasis esofageal)
• Pilihan pertama — Fluconazole (200 mg loading dose,
selanjutnya 100 mg/hari sampai gejala hilang. Jika tidak
ada fluconazole, gunakan Ketoconazole (200-400 mg
/hari)
• Pilihan kedua — Itraconazole (100 mg 2 x sehari, dosis
dapat dinaikkan sampai maksimum 400 mg sehari
selama 10 -14 hari)
• Pilihan ketiga — Amphotericin B (I.V.) (0.5-1.5 mg/kg per
hari)
• Gunakan terapi intermiten selama mungkin, untuk
memperlambat timbulnya kandida yang resisten
09/08/22 74
Oral Hairy Leukoplakia
Tampak sebagai lesi/plaque
atau seperti proyeksi rambut
bergelombang pada bagian
lateral lidah yang tidak nyeri
& tidak dapat hilang dgn
menggosoknya
Merupakan tanda supresi
imun & prognosis jelek
Pemeriksaan histopatologi
menunjukkan Eipstein-Barr
(EBV) intrasel
09/08/22 75
09/08/22 76
Oral Hairy Leukoplakia
• Terapi:
– Pd umumnya tidak memerlukan terapi,
kecuali alasan kosmetis
– Antiviral (acyclovir) 4 x 400 mg selama 10
hari dan topikal podophyllum resin telah
digunakan – hasilnya bersifat temporer
– Dapat membesar atau berkurang tanpa
pengobatan
09/08/22 77
Angiomatosis basiler (epiteloid)
Bakteri: Bartonella henselae,
Bartonella quintana,
Rochalimaea henselae
Terapi:
Eritromisin 500 mg 4 x sehari
atau
Azithromisin 500 mg 1 x sehari
selama 3-4 minggu
Periodontal Abscess
09/08/22 78
Sakit Kepala
[1]
Tidak
Nyeri
bakteri, hitung sel darah Daerah endemik
putih (lekosit), malaria?
basil tahan
- asam,
tinta India
Ya
Kepala
Mikroskopis darah Terapi
jika ada? malaria
Terapi empiris
Dijumpai penyebab spesifik? Pemeriksaan CSF tidak utk cryptococcal
tersedia? meningitis
Tanda-tanda iritasi [4]
meningen?
Tidak Terapi
simtomatis
Ya
• Toksoplasmosis
Defisit neurologis dan kejang
Toksoplasmosis dapat dicegah bila pasien
minum kotrimoksazol
09/08/22 80
Batuk dan sesak napas
Penyebab
• Sering
– Tuberkulosis
– Pneumonia Pneumocystis (PCP)
– Pnemonia bakterialis
• Kurang sering
– Infeksi jamur (kriptokokus, histoplasmosis)
– Atypical mycobacteria (MAC)
– Pneumonitis CMV
09/08/22 81
Batuk dan sesak napas
Penyebab Gejala X-foto Sputum
PCP Batuk- non produktif Infiltrat bilateral pada Induksi sputum pada
(tidak ada sputum), sesak lapangan tengah paru rumah sakit spesialistis.
napas dan demam selama Terapi PCP jika
1- 2 bulan gejala (dan x-foto dada
mengesankan PCP.
Tuberkulosis Batuk dengan sputum, Infiltrat lobus atas Basil Tahan Asam (BTA)
demam, berat badan adalah khas tetapi
turun 1-2 minggu pasien dgn HIV dapat
(atau lebih lama lagi) memberikan gambaran
X-foto yang atipikal dgn
infiltrat lapangan bawah
Pneumoni Batuk produktif, dgn Konsolidasi lobaris Bakteri Gram positif
bakterial sputum purulen dan
demam selama
- 1-2 mg
PCP terjadi lebih
perlahan dan biasanya
tidak ada sputum
09/08/22 82
Batuk dan sesak napas
Herpes zoster
Herpes simplex
Molluscum contagiosum
Infeksi virus Human papilloma virus
Oral hairy leukoplakia (EBV)
Kelainan
Onikomikosis
Bakterial Mikobacterial
Infeksi bakteri Follikulitis & furunkulosis Tuberkulosis
Impetigo & ecthyma Atipik
kulit
Mikobacteri
Anitretroviral,
Drug eruptions (mis: NNRTI)
Antibiotika
(mia: kotrimoksazole
)
Sarkoma Kaposi
Kanker Limfoma
09/08/22 85
Kulit
09/08/22 86
Kulit kering
09/08/22 87
Dermatofitosis
• Batas tegas, bersisik, plak
eritematus dengan tepi aktif
dan central healing
• Tinea corporis, T.cruris,
T.pedis, T.manuum,
T.capitis
• Pengobatan
– Krim antifungal topikal
– Shampoo antifungal
– Pengobatan sistemik
antifungal
09/08/22 88
Anogenital warts
• Risiko meningkat
untuk terjadinya
cervical displasia +/-
anal displasia
• Pengobatan
– Liquid nitrogen,
Electrocautery,
– CO2 laser,
– Podofilin
– Imiquimod
09/08/22 89
Genital Warts
09/08/22 90
Herpes simpleks
• Vesikel
berkelompok
pada dasar
erimates
• Lesi
ulseratif/kronik/
erosif
09/08/22 91
Herpes simpleks
• Terapi
– Asiklovir
– 5 X 200 mg
– Acyclovir IV
5mg/kg/8 jam
• Bila resisten asiklovir
– Foscarnet
– Cidofovir
09/08/22 92
Diagnosis Banding
Rash (ruam kulit)
HIV infection Other infections
An erythematous, non- Skin rashes are not a feature
pruritic, maculopapular rash of infectious mononucleosis,
is common during primary toxoplasmosis, or
HIV infection. cytomegalovirus infection.
Generally symmetrical. May
become generalized, with
lesions 5-10 mm in diameter.
Rashes involving the palms
The face or trunk is usually and soles are rare in most
affected, but extremities, viral infections.
including the palms and
soles, can also be involved.
09/08/22 93
Evolving Needs for Care & Support
Home &
Prevention Palliative Care
Anti-Retroviral Therapy
Opportunistic Diseases
Prevention & Treatment (eg.TB)
Psychological & Social Support
Voluntary Counselling & Testing
Uninfected Asymptomatic Early HIV Late HIV AIDS Terminal
HIV
HIV Disease Progression
09/08/22 94
09/08/22 95