Anda di halaman 1dari 28

RISK

AND

RETURN I

Organized by:
Drs,SETYOBUDI,SE.MM,Akt
KONSEP DASAR
• Konsep dasar: Investor menyukai return dan
tidak menyukai risiko:

High risk, High return.


Low risk, low return
RETURN: Dalam konteks investasi berarti harapan keuntungan di masa yang
akan datang sebagai kompensasi atas risiko investasi yang dilakukan

RISIKO: Bisa diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara


return aktual (realized return) dengan return yang diharapkan (expected
return)

Return Total = yield + capital gain (loss)


Yield adalah komponen return yang mencerminkan aliran kas atau
pendapatan yang bersifat periodik dari sebuah investasi
Capital gain (loss) adalah kanaikan atau penurunan harga sebuah
aset
SUMBER RISIKO

1. Risiko Suku Bunga


2. Risiko Pasar
3. Risiko Inflasi
4. Risiko Bisnis
5. Risiko Finansial
6. Risiko Likuiditas
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
8. Risiko Negara (country risk)

n
E ( R )   Ripri
i 1
RETURN YANG DIHARAPKAN
(Expected Return)

Untuk mengestimasi return suatu aset dilakukan


dengan menghitung return yang diharapkan atas aset
tersebut. Penghitungan return yang diharapkan bisa
dilakukan dengan menghitung rata-rata dari semua
return yang mungkin terjadi dan dari setiap return
yang mungkin terjadi terlebih dahulu diberi bobot
berdasarkan probabilitas kejadiannya. Rumus yang
digunakan untuk menghitung return yang diharapkan
dari sekuritas adalah:
n
E ( R)   Ripri
i 1

Di mana:
E(R) = return yang diharapkan dari sebuah sekuritas
Ri = return ke I yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-I
n = banyaknya return yang mungkin tejadi
CONTOH PENGUKURAN
RETURN SEBUAH ASET (SAHAM)
Keadaan Probabilitas Rate of Return on Stock
Ekonomi Kejadian PT Astra PT Unilever
International, Indonesia, Tbk
Tbk
Kuat 0.3 100% 20%
Normal 0.4 15% 15%
Resesi 0.3 (70)% 10%

Return yg diharapkan:
Astra: R = (100%x0.3) + (15%x0.4) + (-70%x0.3)
= 15%
Unilever: R = (20%x0.3) + (15%x0.4) + (10%x0.3)
= 15%
Distribusi Probabilitas Saham TLKM dan CPRO
    CPRO TLKM
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return Rate of Return Return Rate of Return
Kuat 0,3 100% 30% 20% 6%
Sedang 0,4 15% 6% 15% 6%
Resesi 0,3 -70% -21% 10% 3%
  1,0   k=15%   k=15%
Kedua saham mempunyai rate of return
yang sama yaitu 15% tetapi kurva normal
yang berbeda…..jadi semakin runcing kurva
normal rate of return sebuah saham maka
saham tersebut akan mempunyai risiko
yang lebih rendah karena kecil
kemungkinan rate of return saham tersebut
melenceng dari probabilitasnya.
Menghitung Risiko (stand alone risk)

Untuk menghitung besarnya risiko total dari suatu investasi bisa kita lakukan
dengan menghitung varian dan standart deviasi return investasi yang
bersangkutan.
Varian atau standart deviasi merupakan ukuran besarnya penyebaran
distribusi probabilitas yang menunjukkan seberapa besar penyebaran random
di antara rata-ratanya, semakin besar penyebarannya, semakin besar varian
atau standart deviasi investasi tersebut.
Rumus yang digunakan untuk menghitung varian atau standart deviasi adalah:

Varian Return ( )  Ri  E(R ) pri


2 2

dan
Standar Deviasi    ( 2 )1/ 2
Dimana:
2 = varian return
= standart deviasi
E(R) = return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
Penghitungan Varian dan Standar Deviasi Saham TLKM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Return Probabilitas (1) x (2) Ri - E{R} [Ri - E{R}]2 [Ri - E{R}]2 pri
(Ri) (pri)        
0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002
0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098
0,08 0,3 0,024 -0,000 0,0000 0,00000
0,10 0,1 0,010 -0,020 0,0004 0,00004
0,15 0,2 0,030 -0,070 0,0049 0,00098
  1,0 E{R} = 0,080     Varian = 0,00202
Standart Deviasi =  = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%
Menghitung Standar Deviasi Saham CPRO

ki - ķ (ki - ķ)2 (ki - ķ)2 Pi


100 - 15 = 85 7,225 (7225) (0,3) = 2.167,5
15 - 15 = 0 0 (0) (0,4) = 0,0
 70 - 15 =  85 7,225 (7225) (0,3) = 2167,5
Variance = σ2 = 4.335,0
  Standar Deviasi = σ = (σ2)1/2 = 4.335 1/2 = 65,84%

Menghitung Standar Deviasi Saham TLKM

ki - ķ (ki - ķ)2 (ki - ķ)2 Pi


20 - 15 = 5 25 (25) (0,3) = 7,5
15 - 15 = 0 0 (0) (0,4) = 0,0
10 - 15 =  5 25 (25) (0,3) = 7,5
Variance = σ2 = 15
  Standar Deviasi = σ = (σ2)1/2 = 151/2 =3,87%
KOEFISIEN KORELASI
Adalah ukuran standart risiko dari per unit return. Merupakan konsep
untuk membandingkan dua sekuritas yang memiliki return yang
diharapkan (expected return) yang besar tetapi di sisi lain juga memliki
standart deviasi yang rendah.

Standart Deviasi Return


Koefisien Variasi 
Return Yang Diharapkan

Sesuai dengan data dalam contoh diatas, koefisien variasi


sekuritas DEF bisa dihitung sebagai berikut:

0,0449
Koefisien Variasi 
0,080

 0,56125
Jika project X mempunyai ER = 60 dan SD = 15 dan
project Y mempunyai ER = 8 dan SD = 3 maka mana project yang lebih berisiko…???
Jika dihitung menggunakan koefisien korelasi maka project Y justru lebih berisiko karena
mempunyai risiko per unit yang lebih tinggi yaitu 0,375 dibandingkan project X sebesar 0,25
RISK

AND

RETURN I I

Organized by:
Drs,SETYOBUDI,SE.MM,Akt
MENGENAL KONSEP PORTOFOLIO

Dalam manajemen portofolio dikenal dengan konsep pengurangan risiko


sebagai akibat dari penambahan aset dalam portfolio.
Konsep ini sejalan dengan “law of large number” dalam ilmu statistik,
yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, maka semakin
besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan
dari populasi.
Atau prinsip dalam asuransi dimana risiko perusahaan asuransi akan
semakin kecil jika ada penambahan polis asuransi.
DIVERSIFIKASI ……???

Untuk menurunkan risiko investasi, investor perlu melakukan


“diversifikasi” yaitu membenuk portfolio sedemikian rupa sehingga risiko
dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.
Diversivikasi dapat dilakukan dengan membagi aset ke dalam beberapa
kelas investasi seperti saham, obligasi, mata uang, atau properti.
Atau bisa juga dengan melakukan diversifikasi pada satu aset misal
menyebar dana ke banyak jenis saham.
Masalah yang muncul adalah berapa persen dana yang akan
ditanamkan pada masing-masing kelas aset.
Beberapa prinsip diversifikasi adalah:
• Diversifikasi Random / Naif
• Diversifikasi Markowitz
Diversifikasi Random/Naif
Terjadi jika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai
jenis saham yang berbeda dengan harapan agar varian return sebagai
ukuran risiko portofolio tersebut bisa diturunkan. Diversifikasi ini
mengabaikan karakteristik dari saham yang bersangkutan.

Diversifikasi Markowitz
Diperkenalkan oleh Henry Markowitz (1950an), yaitu diversifikasi yang
memasukkan pengaruh karakteristik saham seperti tingkat return yang
diharapkan saham atau klasifikasi sektor suatu saham. Diharapkan seorang
investor akan lebih selektif dalam memilih aset yang memberikan manfaat
diversifikasi yang paling optimal.
Bagaimana diversifikasi dijalankan…???

Markowitz mengajarkan bahwa dalam menghitung risiko portofolio tidak


boleh dilakukan dengan hanya menjumlahkan jumlah risiko dlam masing-
masing aset tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut
terhadap risiko portofolio (kovarian)
Konsep Koefisien Korelasi
Adalah ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif
(relative comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi,
ukuran ini menjalaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu
dengan lainnya. Biasanya dilambangkan dengan (ρi,j) dan berjarak
(berkorelasi) antara +1,0 s/d -1,0 dimana
Jika ρi,j = +1,0 berarti korelasi positif sempurna
Jika ρi,j = -1,0 berarti korelasi negatif sempurna
Jika ρi,j = 0,0 berarti tidak ada korelasi
Arti dari koefisien korelasi:
1. Penggabungan dua saham yang berkorelasi positif sempurna
(+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
Risiko portofolio yang dihasilkan dari penggabungan ini hanya
merupakan rata-rata tertimbang dari risiko individual yang ada
dalam portofolio.
2. Penggabungan dua saham yang berkorelasi nol akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan. Semakin banyak
jumlah saham yang tidak berkorelasi (0) dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang
diperoleh.
3. Penggabungan dua buah saham yang berkorelasi negatif
sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua saham
tersebut
Contoh korelasi negatif sempurna
Contoh berkorelasi positif sempurna
MENGHITUNG RETURNS PORTOFOLIO

• Return yang diharapkan dari suatu portfolio


adalah rata-rata tertimbang (weighted average)
dari semua return yang diharapkan dari aset-aset
dalam sebuah portfolio:

kp  w1k 1  w2 k 2  ...  wnkn


n
kp  i1wiki
Expected Nilai Investasi
Contoh: Saham Return (ki) (wi)
TLKM 14% 25,000
UNVR 13% 25,000
ASII 20% 25,000
SMGR 18% 25,000

Berapakah return yg diharapkan dari portfolio ini?


Kp = w1k1+w2k2+w3k3+w4k4
= 0,25(14%)+0,25(13%)+0,25(20%)+0,25(18%)
= 16,25 %

Jadi,,,,,return portofolio dari keempat saham diatas adalah sebesar 16,25%


Menghitung Risiko Portofolio

Risiko portofolio tidak bisa dihitung hanya dengan menjumlahkan risiko


masing-masing sekuritas yang ada dalam portofolio.
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu:
•Varians setiap sekuritas
•Kovarian antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
•Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
Contoh Menghitung Risiko Porotfolio

Seorang investor mempunyai portofolio saham dengan data


sebagai berikut

Saham Bobot
Expected return Standart Deviasi
ASII 25% 30% 25%
UNVR 75% 20% 14%
“Berapakah risiko dari portofolio diatas….?”
Setelah kita menghitung varian dari portofolio diatas, langkah
selanjutnya adalah menghitung standar deviasi portofolio tersebut
dengan rumus:

Jadi,,,,,risiko portofolio dari kedua saham diatas adalah sebesar 14,21 %

Anda mungkin juga menyukai