Oleh : Dana Citra Wijaya NIM . 2613071001 Mahasiswa Teknik Metalurgi FT - UNJANI
LATAR BELAKANG
Aluminium salah satu material yang paling banyak digunakan Pada pesawat terbang aluminium dominan, salah satunya AL 2014 untuk SKIN 3 komponen sayap pesawat Airbus A320 Perlakuan panas salah satu cara untuk mengubah sifat material
TUJUAN
Mengetahui proses perlakuan panas material Al 2014 untuk SKIN 3 sayap pesawat Airbus A320. Mengetahui pengaruh proses Artificial Aging terhadap sifat mekanik (kekuatan dan kekerasan) dari material Al 2014 untuk SKIN 3 sayap pesawat Airbus A320. Pengaplikasian ilmu yang didapatkan selama perkuliahan pada dunia industri yang sesuai dengan bidang ilmu Teknik Metalurgi. Menambah ilmu dan wawasan yang belum diperoleh di perkuliahan. Mendapatkan pengalaman dunia industri
PT DIRGANTARA INDONESIA
Depot Penyelidikan, Percobaan, dan Pembuatan Pesawat Terbang (awal kemerdekaan) Produk dan Jasa Memproduksi sekitar 298 unit pesawat terbang dan helikopter (97 unit NC212, 38 unit CN235, 114 unit NBO105, 27 unit NBELL412, 22 NAS332). Memproduksi 50.000 unit roket dan 150 unit terpedo. Memproduksi 10.000 unit komponen pesawat terbang (F-16, Boeing, Airbus).
SKIN 3
kan antara sayap (wings) dengan badang pesawat (body). Seri aluminium yang dipakai untuk
SKIN 3
DIAGRAM ALIR
START Material Aluminium 2014A-2T-BSL 166 Heat Treating of Aluminium (Solution Treatment) T = 505 C / t = 22 menit Water Quenching t = 2 menit Stored at Cold Box Rolling Machine Haeusler Sretch form Sheet VTL 750 Metal Forming Inspection Cleaning Acetton used
Fitter Scratch Forming Heat treating of aluminium (artificial aging) T = 180 C / t = 5 jam Heat Treating Inspection Metal Forming Inspection Hardness and Conductivity Inspection Painting Painting Inspection Marking / Stamping Final Inspection
t = 22 menit
AL 2014
Quench = Water t = 2 menit Artificial Aging Forming Natural Aging t = 5 jam time
180 oC 25 oC
Cold Box T= - 5 o C
KOMPOSISI KIMIA
A l Cu Mg Cu A l Mg Si A l Zn Mg Mg A l Zn Mg Cu Al Zn Al Si Cu A l Si Si Al Mg A l Mg Mn Mn Al Mn
Component Al Si Fe Cu Mn Mg
Wt. % Remainder 0.50 1.2 0.7 3.90 5.0 0.4 1.2 0.2 0.8
No. Tensile Strength 1 448.73 MPa 420 min 2 447.74 3 439.30 4 446.53 5 446.85 6 444.11 7 456.65
Yield Strength 345 min MPa 392.90 393.83 383.50 390.43 390.18 390.78 403.84
Hardness 140 min .10 151.4 151.4 151.4 151.4 147.1 147.1 151.4
HASIL METALOGRAFI
Struktur mikro Material Al 2014 untuk kondisi T4 sebelum dilakukan proses Solution Treatment untuk proses pembentukan Skin 3 komponen sayap pesawat Airbus A320. Fasa yang terbentuk + Struktur mikro Material Al 2014 untuk kondisi T62. Fasa yang terbentuk terbentuk 3 + , presipitat yang terbentuk halus
AL 2014 T4
AL 2014 T62
HASIL METALOGRAFI
Struktur mikro Material Al 2014 untuk kondisi T4 sebelum dilakukan proses Solution Treatment untuk proses pembentukan Skin 3 komponen sayap pesawat Airbus A320. Fasa yang terbentuk terbentuk + dan lapisan pasivation Al2O3 Struktur mikro Material Al 2014 untuk kondisi T62. Fasa yang terbentuk terbentuk 3 + , presipitat yang terbentuk halus dan lapisan pasivation Al2O3
AL 2014 T4
AL 2014 T62
PEMBAHASAN
Proses Pengerasan presipitasi paduan Al Cu dari seri Al 2014 dapat diidentifikasi melalui 5 tahap, yaitu: Supersaturated solid solution ( ssss ) GP1 zones GP2 zones ( ) phase phase ( Cu Al 2 ) Perubahan dari fasa menjadi merupakan tahap terjadinya peningkatan harga kekerasan tertinggi. Setelahnya akan menurunkan harga kekerasannya. Dari struktur mikro Al 2014 terlihat fasa yang terbentuk pada kondisi T62 adalah fasa 3 + ini menandakan bahwa proses artificial aging yang dilakukan meningkatkan kekerasan dari material. Dari tabel harga kekuatan tarik dan kekerasan diperoleh harga kekuatan tarik dan kekerasan 14 sampel Al 2014 pada kondisi akhir T62 (artificial aging) dengan tebal sampel 1,6 mm. Harga rata-rata kekuatan tarik Al 2014 T62 adalah 421,16 MPa. Sedangkan harga kekerasan rata-rata Al 2014 T62 adalah 150,17 MPa.
Unsur tembaga dalam paduan aluminium berperan menjadikan material heat treatable yang akan meningkatkan kekuatan dan kekerasan dengan terbentuknya presipitat pada proses aging. Adanya unsur magnesium akan menghaluskan partikel dan meningkatkan kerapatan presipitat yang akan meningkatkan penguatan material. Magnesium akan meningkatkan energi ikatan antara solute atoms dan vacancies untuk membentuk ikatan yang stabil dengan difusi yang lambat. Pada temperatur kamar atom-atom Cu yang tadinya terjebak akan berdifusi keluar dan membentuk endapan/presipitat yang halus dan menyebar. Adanya presipitat ini akan menyebabkan kekerasan dan kekuatan naik. Peristiwa natural aging ini membutuhkan waktu yang relatif lama sekitar 96 jam. Oleh sebab itu, pada Al 2014 dipercepat dengan memanaskannya pada temperatur yang lebih tinggi sekitar 180oC 5oC selama 5 jam.
KESIMPULAN
1.Paduan Al 2014, merupakan paduan yang heat treatable sehingga dapat ditingkatkan kekuatannya melalui proses aging. 2.Pada paduan Al 2014 T4, terdapat proses aging menjadi Al 2014 T62. Kekuatan dari Al 2014 meningkat akibat proses pengerasan presipitat dengan tahapan sebagai berikut: Supersaturated solid solution ( ) GP1 zones GP2 zones ( ) phase phase ( Cu Al 2 ) 3.Proses solution heat treatmentmerupakan proses yang dilakukan untuk mempermudah pengerjaan clad dari Al 2014 T4 untuk pembentukan skin 3 komponen sayap pesawat Airbus A320. 4.Proses Artificial Agingmampu meningkatkan kekuatan tarik dan kekerasan dari material Al 2014. Harga rata-rata kekuatan tarik Al 2014 T62 adalah 421,16 MPa. Sedangkan harga kekerasan rata-rata Al 2014 T62 adalah 150,17 MPa.
SARAN
1.Disarankan untuk melakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan pada kondisi T4 di Laboratorium Metalurgi PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk mengukur peningkatan kekuatan dan kekerasan yang sebenarnya
Video