Anda di halaman 1dari 20

Adaptasi psikologis kehamilan

dan kebutuhan psikologis


kehamilan

Kelompok 3

- else adek safitri


(112402S200016)
- Mauliana (112402S20005)
Topik pembicaraan

Adaptasi psikologis Kebutuhan psikologis


kehamilan : kehamilan :
1.Keluhan psikologis 1.Suport keluarga
2.Perubahan pssikologis 2.Suport tenaga kesehatan
3.Adaptasi psikologis 3.Rasa aman dan nyaman
4.Persiapan jadi ortu
5.Persiapa sibling
Adaptasi psikologis kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa transisi sosial dan
psikologis yang amat kritis. Berdasarkan tinjauan keilmuan,
kehamilan merupakan proses fisiologis dan normal, yang tidak
hanya berhubungan dengan aspek biologis saja, namun
berhubungan dengan aspek sosial, budaya, psikologikal,
emosional dan spiritual seorang perempuan dalam kehidupan.
A. Keluhan psikologis kehamilan

Selama menjalani masa kehamilan, tak hanya


kesehatan fisik yang harus Anda jaga, Moms. Kesehatan mental pun
perlu mendapat perhatian. Ya, masa kehamilan yang biasanya
dianggap sebagai momen kebahagiaan, buat sebagian wanita malah
bisa menimbulkan gangguan psikologis dan masalah mental.

Umumnya, merasa bingung dan khawatir saat hamil


atau menjelang persalinan merupakan hal yang normal dialami oleh
ibu hamil. Namun, jika tidak diatasi, kebingungan dan kekhawatiran
tersebut akan berdampak pada munculnya gangguan psikologis yang
bisa Anda derita. Berikut ini beberapa gangguan psikologis yang bisa
dialami oleh ibu hamil.
1. Depresi
Depresi adalah salah satu hal
yang paling banyak dialami
ibu hamil, terlebih saat hari
kelahiran semakin dekat.. Ini
adalah gangguan suasana hati,
suatu penyakit biologis yang
disebabkan oleh perubahan
kimia di otak
Depresi saat hamil yang tidak
segera ditangani tentu saja
dapat memberikan dampak
buruk yang berbahaya bagi
ibu dan bayi, seperti
menyebabkan bayi lahir
prematur, lahir dengan berat
badan rendah, dan gangguan
tumbuh kembang
2. Mood Swing
Kehamilan memiliki efek yang kuat terhadap perubahan mood.
Karena itu, sangat normal apabila bumil mengalami mood
swing, emosi dan suasana hati yang naik turun. Penyebabnya
adalah perubahan tubuh dan hormon ibu hamil. Peningkatan
hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan di
trimester pertama akan membuat mood Anda naik turun.

3. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)


saat hamil, wanita cenderung mengalami gangguan mental
OCD. Bentuk gangguan yang sering dialami oleh wanita hamil
antara lain adalah terobsesi untuk selalu bersih-bersih, selalu
memeriksa keadaan janin atau bayinya, dan timbulnya
pikiran-pikiran buruk mengenai masa depan janin di dalam
kandungannya.
4. Cemas Berlebihan (Tokofobia)

Kecemasan yang dihadapi selama hamil hingga menjelang


persalinan adalah sesuatu yang wajar terjadi pada ibu hamil. Namun
jika Anda mengalami kecemasan berlebihan, jangan-jangan Anda
menderita tokofobia, jenis fobia yang terjadi jika wanita hamil
mengalami panik, perasaan takut berlebihan, serta sakit secara fisik dan
emosional jelang persalinan atau ketika memikirkan tentang persalinan.
Ia bahkan mengalami ketakutan berlebihan sejak masa kehamilan.
5. Gangguan Makan
•Gangguan maka bisa dipicu oleh perubahan bentuk tubuh
Moms saat hamil. Salah satunya adalah mommyrexia, yaitu
masalah psikologis yang membuat bumil tak ingin menambah
berat badan, atau setidaknya meminimalkan kenaikan berat
badan mereka.

•Kenaikan berat badan yang berlebih saat kehamilan memang


berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi, tidak
menambah berat badan yang cukup saat hamil juga membuat
kesehatan ibu dan janin dalam bahaya. Sang bayi mungkin akan
mengalami perkembangan yang tidak sempurna, sementara
Anda sendiri berisiko kekurangan nutrisi dan masalah
kesehatan
B. Perubahan psikologis kehamilan

1) Trimester Pertama
Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen
dalam tubuh meningkat dan ini menyebabkan timbulnya
mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering
kali membenci kehamilanya, banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
2) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat,
tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang,
ibu sudah menerima kehamilanya dan mulai dapat
mengunakan energi dan pikiranya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan
ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di
luar dari dirinya sendiri.

3) Trimester Ketiga
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
C. Adaptasi psikologis kehamilan

Dalam mencapai tugas perkembangan pada masa kehamilan,


perempuan melalui tiga fase adaptasi berdasarkan pembagian
trimester kehamilan

Pembagian berdasarkan trismester

Trismester 1 Trismester 2 Trismster 3


Trismester 1
Pada awal kehamilan, seorang perempuan akan
beradaptasi terhadap peran barunya untuk menerima
kehamilan dan meyesuaikan diri terhadap peran barunya ke
dalam kehidupan kesehariannya. Ia harus bisa merubah konsep
diri menjadi calon orang tua. Pada tahap ini, ia memiliki tugas
perkembangan untuk menerima kehamilannya meskipun belum
ada tanda yang pasti, mengidentifikasi peran baru, dan
mengatur kembali hubungannya dengan lingkungan sekitar
karena kehamilannya

Pada trismester ini ibu


mengalami perubahn
hormon, sehingga bberapa
ibu merasakan mual
muntah
Trimester 2
pada trimester kedua, ia mulai mengalihkan perhatiannya ke dalam
kehamilannya. Ia menerima janin yang ada dalam kandungannya,
sebagai bagian yang tumbuh dan terpisah dari dirinya yang
memerlukan asuhan. Waktu dimana perempuan sudah mampu
membedakan dirinya dengan janin yang dikandungnya, merupakan
awal hubungan peran ibu dan anak yang melibatkan sebuah
tanggungjawab.

Trimester 3
Pada fase akhir kehamilan, seorang perempuan mulai realistis
menerima peran sebagai seorang ibu yang mempersiapkan diri untuk
melahirkan dan mengasuh anaknya. Perempuan yang positif dalam
menerima perannya, akan secara aktif mempersiapkan diri dengan
melakukan kunjungan antenatal, berkomunikasi dengan ibu hamil
lain untuk memperoleh info yang terbaik tentang peran barunya
Kebutuhan psikologis kehamilan
a. Support Keluarga
kehamilan merupakan krisis bagi
kehidupan keluarga yang dapat diikuti
dengan stres dan kecemasan. Perubahan
dan adaptasi selama kehamilan tidak
hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh
anggota keluarga. Oleh karena itu,
selama kehamilan seluruh anggota
keluarga harus terlibat terutama suami.
Dukungan dan kasih sayang dari
anggota keluarga dapat memberikan
perasaan nyaman dan aman ketika ibu
merasa takut dan khawatir dengan
kehamilannya.
b. Support Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam


memberikan dukungan pada ibu hamil. Bidan sebagai tempat
mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus
mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil.
Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan
bidan/ tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Peran bidan dalam memberikan dukungan antara lain:
melalui kelas antenatal, memberikan kesempatan kepada ibu
hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu
dapat menghadapi perubahan selama kehamilan, membagi
pengalaman yang pernah dirasakan sendiri, dan memutuskan apa
yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi
kehamilannya.
c. Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan

Ketidak nyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu


selama kehamilan. Kerjasama bidan dengan keluarga sangat
diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi
masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami,
keluarga yang lain dan tenaga kesehatan dapat memberikan
perasaan aman dan nyaman selama kehamilan

Kebutuhan ibu hamil ada
dua, yaitu:

Menerima tanda- Merasa yakin akan


tanda bahwa ibu penerimaan
dicintai dan pasangannya terhadap
dihargai calon bayinya
D. Persiapan menjadi orang tua
Persiapan menjadi orang tua
sangat penting karena akan
terjadi banyak perubahan peran
ketika bayi lahir. Persiapan yang
tidak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi. Persiapan
menjadi orang tua mempunyai
dua komposnen yaitu:

1. Komponen yang bersifat praktis


dan mekanis, melibatkan
keterampilan kognitif dan motorik –
Keterampilan kognitif-motorik
misalnya memberi makan, menjaga
2. Komponen yang bersifat emosional,
dari bahaya. Kemampuan ini
melibatkan keterampilan afektif dan
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi
kognitif – Keterampilan kognitif-
dan budaya.
afektif misalnya: bersikap yang
lembut, waspada dan memberi
perhatian kepada bayinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bbl adalah:
•Temperamen
•Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
•Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka

Fase bulan madu


Fase Penantian •Sangat berdampak pada masa
•Berkaitan dampaknya puerperium, perlu mendapat
pada kehamilan perhatian pada asuhan
•Calon orang tua perlu 2 fase kebidanannya
menyelesaikan tugasnya untuk peralihan •Bersifat psikis dan bukan
menjadi orang tua, misalnya: merupakan saat damai dan gembira
menjadi
pembagian tugas dalam keluarga. •Hubungan antar pasangan
ortu
•Pasangan dalam fase ini akan memiliki peran penting dalam
mengalami perasaan yang hebat, membina hubungan baru dengan
tantangan, dan tanggung jawab bayi
•Merupakan fase yang beratà
adaptasi dengan anggota baru
e. Persiapan Sibling
Sibling rivaly adalah rasa persaingan antara saudara
kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Sibling ditunjukkan
dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis,
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya atau
melakukan kekerasan terhadap adiknya. Usia dan tingkat
perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh karena
itu, persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Persiapan
bagi anak mencakup penjelasan yang dilihat dan didengar.
Cara untuk mengatasi terjadinya sibling, antara lain:
•Menjelaskan pada anak tentang posisinya
•Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya
•Mengajak anak berkomunikasi dengan calon bayi yang ada
dalam kandungan ibunya
•Mengenalkan anak dengan profil bayi
Silahkan
bertanyaa.......

Anda mungkin juga menyukai