Anda di halaman 1dari 11

HALOGEN

HALOGEN
Berasal dari Bahasa Yunani yang artinya “Pembentuk Garam”. Dinamai demikian karena unsur-
unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam.
Sifat-sifat Halogen
Titik didih dan titik leleh dipengaruhi oleh
ukuran bentuk molekul dan gaya van der
waals

titik didih juga bisa dikaitkan dengan


wujud dari halogen
Struktur dan Wujud Halogen
 unsur halogen ditemukan berupa molekul diatomik (X2) dengan energi katan berkurang dari
Cl2 sampai I2, seiring dengan bertambahnya jari-jari atom.
Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan
Pada suhu kamar (25) F2 dan Cl2 berwujud gas, Br2 berwujud cair yang sangat mudah menguap,
dan I2 berwujud padat yang sangat mudah menyublim.
Warna, Aroma, dan Kelarutan
Unsur halogen dapat dikenali karena memiliki warna dan bau yang merangsang .
•Fluor (F) = kuning muda
•Klorin dan larutan klorin (Cl) = hijau muda (ingat aja klorofil)
•Bromin (Br) = merah tua
•Larutan bromin = Coklat merah
•Iodin padat (I) = hitam
•Larutan iodin = cokelat
•Uap iodin = ungu
•Larutan iodin dalam pelarut tak beroksigen (ex = CCl4) = merah ungu
Warna, Aroma, dan Kelarutan
•Kelarutan halogen dalam air (dari F2 ke I2) semakin kecil.
•Molekul F2 bereaksi sempurna dengan air
2F2 (g) + 2H2O (l) 4HF (aq) + O2 (g)
•Cl2 dan Br2 larut dalam air dengan lambat
•I2 sedikit larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion karena
membentuk ion poliiodida, contohnya I2 dalam larutan KI
Sifat Kimia
•Unsur fluor merupakan unsur paling reaktif karena memiliki jari-jari yang kecil
•Halogen memiliki kulit terluar sebanyak 7 elektron
•Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif karena memerlukan 1 tambahan elektron untuk
mencapai kestabilan atom. Kereaktifannya menurun dari F ke I
•Energi ionisasi dan afinitas elektron halogen sangat tinggi, itulah sebab mengapa halogen bersifat reaktif
•Memiliki energi disosiasi ikatan yaitu mengubah molekul halogen menjadi atom-atomnya. Sifat ini
menurun hingga unsur iodin, tapi fluor ke klorin turun drastis namun klorin hingga iodin naik
•Halogen memiliki sifat nonpolar, makanya gaya London bekerja pada unsur ini sehingga titik leleh dan
didihnya meningkat dari F ke I.
•Keelektronegatifan halogen sangat tinggi dan berada pada unsur Fluor (F), menurun hingga iodin (I)
Reaksi-Reaksi Halogen
1.Reaksi dengan logam
Reaksi ini menghasilkan garam dengan sebutan halida logam (logam + halida atau logam + halogen).
Contohnya:
Na(s) +1/2 Cl2(g) —> NaCl(s)
2Al(s) + 3Br2(g) —> 2AlBr3(s)
2.Reaksi dengan hidrogen
Reaksi ini membentuk asam kuat, namun kekuatan asam bertambah dari F ke I. Contohnya:
H2 + Br2 —> 2HBr
3.Reaksi dengan nonlogam dan metaloid
Kecuali karbon, bereaksi membentuk senyawa halida. Contohnya:
Si + 2F2 —> SiF4
2B + 3F2 —> 2BF3
P4 + 6Cl2 (klor terbatas) —> 4PCl3
P4 + 10Cl2 (klor berlebih) —> 4PCl5
Reaksi-reaksi Halogen
1.Reaksi dengan air
Reaksi ini membentuk asam dan membebaskan oksigen, serta menghasilkan reaksi autoredoks. Contohnya:
F2 + H2O —> 2HF + 1/2O2 (asam)
Cl2 + H2O —> HCl + HClO (autoredoks)
2.Reaksi dengan basa
Reaksi ini menghasilkan garam bersifat basa netral, dan terjadi reaksi redoks autoredoks. Contohnya
Cl2 + 2NaOH —> NaCl + NaClO + H2O (autoredoks)
Br2 + 2OH- —> Br- + BrO- + H2O (suhu rendah)
3I2 + 6OH- —> 5I- + IO3- + 3H2O (suhu tinggi)
3.Reaksi antarhalogen
Reaksi ini memiliki rumus reaksi:
X2 + nY2 —> 2XYn ; n adalah bilangan ganjil: 1,3,5,dan 7. Contohnya
3F2 + Cl2 —> 2ClF3
7F2 + I2 —> 2IF7
Daya Oksidasi Halogen
Halogen merupakan oksidator (pengoksidasi) kuat, hal ini dipengaruhi harga potensial reduksi
unsur-unsur halogen.

Unsur yang potensial reduksinya lebih besar dapat mengoksidasi unsur yang potensial
reduksinya lebih kecil .
F2 > Cl2 > Br2 > I2
Daya Reduksi Halida
Lawan dari pengoksidasi adalah pereduksi. Semakin kecil potensial reduksinya, sifat
pereduksinya semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai