Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN PANCASILA

DARI MASA KE MASA


KELAS : IX (Sembilan)
Rabu, 31 Agustus 2022
• Pancasila adalah dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang
berarti lima, dan sila yang berarti dasar.
• Pancasila sebagai dasar negara memiliki perkembangan dari tiap
periode dengan pemimpin yang berbeda pula. Dalam perwujudannya,
Pancasila selalu mengalami pasang-surut.
• Penerapan Pancasila di Indonesia dari masa ke masa menjadi empat
rentang waktu, yaitu Awal Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan
Reformasi.
Awal Kemerdekaan

• Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan
dengan penerapan pancasila.
• Berikut adalah masalah-masalah penerapan pancasila di awal kemerdekaan:
• - Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
• - Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
• - Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
• - Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
• - Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
• - Perubahan RIS Menjadi NKRI
• Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling
membantu dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup.
Orde Lama (1945-1966)

• Di masa orde lama ini dikenal juga dengan periode demokrasi terpimpin. Ini
artinya seluruh hal yang keputusan berkaitan dengan pemerintahan dipegang
penuh oleh pemimpin negara.
• Pemimpin negara di masa orde lama adalah Presiden Soekarno.
• Awalnya demokrasi terpimpin ini muncul karena banyaknya gerakan separatis
(memisahkan diri). Hal ini membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga
pembangunan ekonomi terhambat.
• Orde lama terjadi pada tiga periode berbeda yaitu :
• periode 1945-1950,
• periode 1950-1959, serta
• periode 1959-1966.
• Di tahun 1945-1950, Indonesia sebagai negara peralihan dari bangsa terjajah
menjadi bangsa yang merdeka menjalani proses adaptasi penerapan ideologi
bangsa, yaitu Pancasila. Beberapa masyarakat ada yang setuju dan sebagian merasa
keberatan.
• Kemudian di tahun 1950-1959, sistem demokrasi berhasil diterapkan melalui pemilu
1955 yang dilakukan untuk memilih anggota konstituante. Akan tetapi, para anggota
yang terpilih tidak dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan. Sehingga, pada
tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.
• Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
• Dibubarkannya Konstituante.
• Diberlakukannya kembali UUD 1945. Tidak berlakunya lagi UUD 1950.
• Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
• Pada periode 1959-1966, Soekarno selaku presiden mengubah sistem pemerintahan
menjadi sistem Demokrasi Terpimpin. Selain itu, presiden memperluas peran militer
dalam unsur politik dengan menggabungkan POLRI dan TNI menjadi ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia).
• Berikut adalah berbagai penyimpangan pada penerapan pancasila dan UUD 1945 di
masa orde lama:
• - Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS
No. XX/1963, yang menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.
• - Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960 yang
membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.
• - Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR, utusan
daerah, dan utusan golongan yang semuanya diangkat serta diberhentikan oleh
presiden
• Kemudian ada juga pemberontakan yang dipimpin oleh D.N Aidit pada 30 September
1965. Gerakan ini menginginkan Indonesia menjadi negara komunis.
• Namun pemberontakan ini berhasil diatasi dan seluruh pelakunya dijatuhkan hukuman.
Orde Baru (1966-1998)

• Karena banyaknya masalah dan penyimpangan di masa orde lama, akhirnya


Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden.
• Kemudian keluar Pengumuman Penyerahan Kekuasaan Pemerintah kepada
Jenderal Soeharto sebagai Pengemban Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966
pada tanggal 20 Februari 1967.
• Saat Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, era ini
dikenal dengan nama orde baru.
• Pada masa ini Indonesia mulai menganut konsep Demokrasi Pancasila.
• Menerapkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia merupakan visi dari
pemerintahan orde baru.
• Dengan naiknya Soeharto menjadi presiden menggantikan Soekarno
pada tanggal 22 Februari 1967. Awal orde baru, Presiden Soeharto
harus mengatasi kekacauan yang ada di indonesia, Soeharto
melakukan beberapa upaya pemulihan, yaitu:
• Rencana Pembangunan Lima Tahun (Replita).
• Pemilu.
• Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan
Pengalaman Pancasila.
• Pemerataan pembangunan.
• Selama menjalankan pemerintahan, beberapa masalah juga timbul
dan memicu demonstrasi yang terjadi pada tanggal 13-14 Mei 1998,
di antaranya adalah:
• Maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
• Hak menyatakan pendapat yang dibatasi.
• Peran ganda (dwifungsi) ABRI.
• Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998,  Soeharto mengundurkan diri
dari jabatannya setelah menjabat menjadi presiden selama tiga puluh
tahun. Dengan demikian berakhir pula masa Orde Baru.
Reformasi (1998-sekarang)

• Era reformasi dimulai dengan pergantian presiden dari Soeharto ke B.J. Habibie yang mulanya
berperan sebagai wakil presiden. Kepemimpinan tersebut dimanfaatkan untuk mereformasi
segala tatanan pemerintahan terdahulu. Langkah-langkah yang diambil oleh Habibie yaitu:
• Membentuk kabinet reformasi pada tanggal 22 Mei 1998.
• Memperbaiki sistem ekonomi dengan menaikkan nilai tukar rupiah dan rekontruksi
perekonomian nasional.
• Mereformasi bidang politik.
• Mengeluarkan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan
Pendapat di Muka Umum.
• Menyelesaikan masalah dwi fungsi ABRI.
• Mereformasi bidang hukum.
• Mengadakan sidang istimewa MPR untuk membuat ketetapan-ketetapan baru.

Anda mungkin juga menyukai