Anda di halaman 1dari 21

OLEH

YUNITA RETNOSARI, S.Si


NEUTRON YOGYAKARTA
 Pertumbuhan adalah: proses pertambahan ukuran,
volume dan massa sel.
 Ciri-ciri pertumbuhan:
a. bersifat kuantitatif/terukur
b. irreversible/ tidak dapat kembali ke bentuk semula
Pada tumbuhan dan hewan pertumbuhan ditandai
dengan pertambahan panjang, tinggi, berat.

 Perkembangan adalah proses untuk menuju kedewasaan


 ciri-ciri perkembangan:
a. Terjadi perubahan sifat
b. bersifat kualitatif/ tdk terukur
Kematangan dalam perkembangan ditandai dengan
kemampuan menghasilkan gamet
 Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi
dua:
1. Pertumbuhan primer
- terjadi karena aktivitas jaringan meristem
primer di ujung akar atau di ujung batang
- menyebabkan pertambahan panjang atau
tinggi

2. Pertumbuhan Sekunder
- terjadi karena aktivitas jaringan meristem
sekunder berupa kambium
- menyebabkan pertambahan diameter
Daerah ujung akar
dibedakan menjadi 3:
1. Daerah pembelahan:
tersusun atas sel
meristematik
2. Daerah pemanjangan:
sel penyusunnya
memiliki volume yg lebih
panjang
3. Daerah
differensiasi/pemasakan
: sel-selnya mengalami
modifikasi menjadi
rambut akar
 Tunas apikal
menyebabkan batang
bertambah tinggi
 Tunas samping akan
tumbuh menjadi
cabang batang
 Protoderm akan
menjadi epidermis
 Meristem dasar akan
menjadi korteks
 Prokambium akan
menjadi silinder pusat/
stele
Kambium memiliki kemampuan
membelah dua arah:
- Luar: membentuk floem
- Dalam: membentuk xilem

Kecepatan pembelahan sangat


dipengaruhi oleh musim. Ketika
musim kemarau lebih lambat
dibandingkan
musim penghujan. Perbedaan ini
membentuk formasi yang disebut
lingkaran tahun
 pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan biji.
 Tahap-tahap perkecambahan biji:
1. Imbibisi air
2. Plepasan hormon giberelin oleh adanya air
3. Hormon giberelin memacu sintesis enzim amilase dan protease
4. Enzim amilase dane enzim protease merombak amilum dan protein
didalam endosperm atau kotiledon.
5. Glukosa dan asam amino hasil perombakan digunakan sebagai sumber
nergi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan

 Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum


dapat membuat makanan sendiri. Embrio mengambil makanan dari
endosperm atau dari kotiledon.
 Perkecambahan biji mutlak memerlukan air dan kondisi yang
memenuhi syarat. Apabila syarat-syarat perkecambahan tidak
terpenuhi, maka biji tetap dalam keadaan tidur/Dorman
1. Tipe epigeal 2. Tipe hipogeal
kotiledon terangkat keatas Kotiledon tetap berada
permukaan tanah dibawah permukaan tanah
 Kotiledon/ daun
lembaga: tempat
penyimpan cadangan
makanan
 Kaulikulus/ batang
lembaga
- ruas batang diatas
kotiledon disebut
Epikotil
- ruas batang dibawah
kotiledon disebut
hipokotil
 Radikula/ calon akar
merupakan ujung dari
hipokotil
 1. Faktor Dalam: Gen dan Hormon
 2. Faktor Luar:
- nutrisi
berdasarkan jumlah yang dibutuhkan, nutrisi
pada tumbuhan dibedakan menjadi:
a. Makronutrient: N,P,K,C,H,O,S,Mg,Fe
b. mikronutrient: Mo, Pb, Cu,
- air
- kelembaban
- cahaya
- suhu
 Fotoperiodisme merupakan respon tumbuhan terhadap
penyinaran matahari.
 Berdasarkan fotoperiodisme, tumbuhan dibedakan
menjadi:
1. Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
tumbuhan yang berbunga ketika masa pencahayaan
lebih pendek. Ex: aster, krisan
2. Tumbuhan berhari panjang (long day plant)
tumbuhan yang berbunga ketika masa pencahayaan
lebih panjang. Ex: bayam, kentang, gandum
3. Tumbuhan berhari netral (neutral day plant)
tumbuhan yang pembungaannya tidak dipengaruhi
periode penyinaran. Ex: kapas, mawar
 A. AUKSIN
Peranan auksin :
1. Memacu pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang
2. Menghambat pertumbuhan tunas samping (tunas
lateral)/ menyebabkan dominansi apikal
3. Memacu partenokarpi ( pembuahan tanpa penyerbukan)
4. Merangsang pembelahan sel kambium vasikuler

Kerja hormon auksin terhambat oleh adanya cahaya


yang menyebabkan terjadinya peristiwa fototropisme
dan etiolasi (pertumbuhan yang cepat ditempat gelap)
 Peranan :
1. Mendorong perkecambahan biji
2. Mengakhiri masa dormansi biji
3. Merangsang pembentukan serbuk sari
4. Memacu pertumbuhan raksasa (melebihi ukuran
normal)

C. SITOKININ
Peranan:
1. Memacu pembelahan sel
2. Menunda pengguguran daun dan buah
3. Menghambat penuaan
4. Menghambat dominansi apikal
Merupakan hormon penghambat pertumbuhan
Peranan :
1. Memacu pengguguran daun
2. Memacu menutupnya stomata

E. ETILEN
Peranan
1. Memacu proses pematangan buah

F. ASAM TRAUMALIN
Peranan:
1. Mempercepat regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan/ terluka
 Merupakan hormon yang berperan dalam
organogenesis tumbuhan. Berdasarkan organ
yang dipengaruhi, kalin dibedakan menjadi:
1. Rhizokalin: mempengaruhi pembentukan akar
2. Anthokalin: mempengaruhi pembentukan bunga
3. Kaulokalin: mempengaruhi pembentukan batang
4. Filokalin: mempengaruhi pembentukan daun
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dibedakan menjadi dua
tahap:
1. Tahap embrio: zigot – morula – blastula – gastrula –
organogenesis
2. Tahap pasca embrio: regenerasi, metamorfosis

1. Tahap Embrio
A. zigot
Berupa satu sel hasil peleburan antara sel kelamin jantan/ sperma
dan sel kelamin betina/ ovum
B. Morula
merupakan hasil pembelahan zigot yang brulang kali membentuk
segerombolan sel yang mirip buah anngur/ arbei
C. Blastula
Merupakan hasil pembelahan morula yang ditandai dengan
terbentuknya rongga yang disebut blastocoel
D. Gastrula
embrio mengalami proses diferensiasi dan menghasilkan 3 lapisan
emrional yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
E. Organogenesis
pembentukan organ dari ketiga lapisan embrional:
ektoderm: rambut, sistem saraf, kelenjar keringat, alat indra
mesoderm: tulang, otot, organ reproduksi, organ ekskresi
endoderm: organ pencernaan, organ pernapasan
A. Regenerasi
Merupakan proses perbaikan tubuh
yang luka atau rusak
Contoh:regenerasi cacing planaria
 Metamorfosis merupakan perubahan ukuran,
bentuk dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu
stadium ke stadium berikutnya.
 Metamorfosis dibedakan menjadi 3:

1. Metamorfosis sempurna (Holometabola)


Urutan stadiumnya: telur-larva-pupa-imago
(dewasa)
ex; kupu,, semut, lebah, katak
2.Metamorfosis tak sempurna (hemimetabola)
urutan stadiumnya: telur-nimfa-imago (dewasa)
ex: belalang, kecoa, jangkrik
3.Tidak mengalami metamorfosis (Ametabola)
urutan stadium: telur-imago (dewasa)
ex. kutubuku
Matamorfosis sempurna Metamorfosis tak sempurna

Anda mungkin juga menyukai