Anda di halaman 1dari 9

A

Nama: Nasywa Cahya Rufina


Kelas: XI IPS 4
Mapel: Seni
Absen 15: Pematung

AUGUSTE RODIN
BIOGRAFI 

Francois Auguste Rene Rodin atau yang lebih dikenal dengan Auguste Rodin, adalah seniman pematung
asal Perancis.  Rodin lahir pada 12 November 1840 di Paris, Perancis. Keluarganya termasuk kelas pekerja
dan sederhana. Sang ayah, Jean-Baptiste Rodin adalah seorang pencatat di kantor kepolisian. Sementara
ibunya bernama Marie Cheffer.

Sejak kecil, Rodin sangat menyukai seni dan telah mulai belajar menggambar sejak usia 10 tahun. Pada
usia 13 tahun, dia masuk sekolah menggambar, di mana dia semakin mendalami seni menggambar dan
pemodelan. Saat berusia 17 tahun, Rodin mencoba masuk sebuah sekolah khusus seni Ecole des Beaux-
Arts. 
Namun setelah mencoba sebanyak tiga kali, dia terus gagal dalam ujian masuk yang kompetitif. Setahun
berikutnya, pada 1858, Rodin yang berusia 18 tahun mulai mencari nafkah dengan bakat memahatnya. Dia
bekerja membuat hiasan yang terbuat dari batu. Pada 1862, saudara perempuannya Marie meninggal dan
dia tergerak untuk masuk gereja. Namun dua tahun berselang, dia bertemu dengan seorang penjahit wanita,
Rose Beuret, yang kemudian akan menjadi pendamping hidupnya. Meski keduanya tidak menikah hingga
1917, beberapa minggu sebelum kematian Rose. Bersama dengan Rose, Rodin memiliki seorang anak yang
lahir pada 1866 dan mereka beri nama Auguste Eugene Beuret. 
Selama bertahun-tahun, kemampuan dan pengalamannya sebagai pengrajin dan pematung semakin terasah. Namun belum ada yang melihat karyanya yang
masih banyak tersimpan di bengkel kerjanya karena dia tidak mampu membeli alat untuk pengecoran.

Selain itu, hubungannya dengan Carrier-Belleuse turut memburuk. Keduanya pun berpisah. Namun Rodin segera dapat menemukan pekerjaan lain di
Brussels. Pada tahun 1875, saat berusia 35 tahun, Rodin melakukan perjalanan ke Italia, yang memberinya rangsangan terhadap karya-karyanya yang lebih
ekspresif. Dari Italia, Rodin mengunjungi sejumlah tempat seperti Genoa, Florence, Roma, Napoli, dan Venesia, sebelum kemudian kembali ke Brussels.
Selama melakukan perjalanan, terutama di Italia, Rodin mendapat inspirasi dari karya-karya seni Michelangelo dan Donatello, membuatnya terlepas dari
seni akademis.

Pada 1877, Rodin kembali ke Paris. Dua tahun berselang, mantan majikannya, Carrier-Belleuse, yang saat itu telah menjadi direktur di sebuah pabrik
porselin, kembali menghubunginya dan memintanya membuat desain. Setelah sempat beberapa kali ditolak dalam berbagai kompetisi monumen yang akan
didirikan di kota-kota besar seperti London dan Paris, pada akhirnya Rodin mendapat kesempatan untuk membuat patung yang akan ditempatkan di City
Hall di Paris. Rodin membuat karya perunggu orisinal pertamanya, The Vanquished, yang kemudian dia ganti menjadi The Age of Bronze (1877). Karyanya
yang sangat realis menimbulkan kecurigaan bahwa Rodin membuat cetakan patungnya dari manusia sungguhan.

Karya keduanya adalah patung yang diberi judul St John the Baptist Preaching yang rampung pada 1878. Pada 1880, Rodin mendapat pekerjaan untuk
membuat sebuah karya gerbang yang akan digunakan untuk Museum of Decorative Arts yang akan dibangun. Meski pada akhirnya museum tersebut tidak
sampai dibangun, Rodin telah merampungkan karya yang dipesan yang kemudian dia beri judul The Gates of Hell. Karya berbentuk pintu tersebut
merupakan kombinasi dari 186 patung, salah satunya yang kemudian menjadi karyanya yang paling dikenal The Thinker. Pada 1884, Rodin kembali
mendapat pesanan untuk membuat monumen di Kota Calais. Monumen tersebut untuk memperingati pengorbanan orang-orang yang disandera Raja Edward
III dari Inggris pada tahun 1347 untuk menaikkan pengepungan kota yang dilanda kelaparan selama setahun. Rodin pun merampungkan monumen yang
kemudian diberi judul The Burghers of Calais. Patung tersebut rampung dalam waktu dua tahun namun baru resmi diperkenalkan ke publik pada 1895. Dan
pada 1913, patung perunggu dari Calais dipasang di taman Parlemen London untuk memperingati intervensi Ratu Inggris dalam memaksa suaminya Raja
Edward untuk memberikan grasi kepada para pahlawan.
Pada 1917, Rodin yang telah menjalin hubungan asmara dengan Rose Beuret selama 53 tahun akhirnya memutuskan untuk
menikahinya. Pernikahan tersebut terjadi pada 29 Januari 1917. Dua minggu setelah pernikahan mereka, Rose meninggal
pada 16 Februari. Di tahun yang sama, kesehatan Rodin mulai memburuk. Sejak Januari, dia semakin lemah karena
menderita influenza, hingga pada 16 November 1917, dokter menyebut Rodin menderita gangguan paru-paru yang parah.
Sehari setelahnya, Rodin meninggal di vilanya di Meudon, di pinggoran kota Paris. Rodin meninggal di usia 77 tahun.
Patung The Thinker diletakkan di samping makamnya di Meudon, sesuai dengan keinginannya semasa hidup agar patung
tersebut dijadikan sebagai batu nisannya.
HASIL KARYA YANG TERKENAL

THE THINKER  THE AGE OF BRONZE


FUNGSI & MANFAAT KARYA SENI

Patung arsitektur: dibuat untuk menunjang arsitektur atau kontruksi bangunan.


Dengan adanya itu bisa bernilai tinggi karena punya estetika atau keindahan,
apalagi sudah dirancang.

Patung kerajian: dibuat sebagai hasil karya kerajinan. Selain untuk dinikmati
keindahan, bahkan bisa dibeli dengan harga tinggi. 
Patung seni: dibuat hanya untuk dinikmati keindahan saja atau buat koleksi.
NILAI ESTETIS KARYA SENI

Seperti pada seni rupa dua dimensi, maka nilai estetis karya seni rupa tiga
dimensi dibangun oleh unsur-unsur seni rupa serta prinsip yang mendukung.
Dimana, faktor nilai estetis dalam karya seni ini adalah objektif dan subjektif.
Nilai estetis bersifat objektif berupa keindahan karya seni rupa berada pada
wujud karya seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Sedangkan nilai
estetis bersifat subjektif, berupa keindahan yang tidak hanya pada unsur-unsur
fisik yang diserap oleh mata secara visual tetapi ditentukan oleh selera
penikmatnya.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai