Anda di halaman 1dari 28

Chapter 7 : BEHAVIORAL AND SOCIAL

COGNITIVE APPROACHES
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELAS G

KELOMPOK 5
1. Willson Lam 705180157
2. Robertus Aldo 705180196
3. Indah Yolanda P 705180342
4. Gwenn della 705140070
5. Suranthy M 705140144
1. WHAT IS LEARNING?
LEARNING adalah sebuah pengaruh yang
bersifat realtif permanen pada perilaku, pengetahuan,
dan keterampilan berpikir yang muncul melalui
pengalaman.
Approaches to Learning

1. Behavioral
 Behaviorism – sebuah paham yang menjelaskan bahwa
perilaku seharusnya dijelaskan melalui pengalaman observasi,
bukan mental proses

 Mental proses – pikiran, perasaan, motif yang tidak dapat


diobservasi secara langsung.
2. Cognitive (Cognition yang artinya pikiran)
 Dalam pendekatan ini, ada 4 pendekatan utama

Behavioral Social cognitive Information- Cognitive Social


processing Constructivist Constructivist
Menekankan Menekankan pada Menekankan pada Menekankan Menekankan
pada interaksi dari faktor bagaimana anak pada konstruksi pada kolaborasi
pengalaman, perilaku, memproses kognitif anak dari dengan lainnya
terutama lingkungan, dan informasi melalui pengetahuan dan untuk
reinforcement manusia(kognitif) atensi, memori, pemahaman memproduksi
dan punishment sebagai penentu berpikir, dan pengetahuan dan
sebagai penentu dari pembelajaran proses kognitif pemahaman
pembelajaran lainnya
dan perilaku
2. BEHAVIORAL APPROACHES TO LEARNING
Classical Conditioning
 Sebuah tipe dari learning dimana stimulus netral
dihubungkan dengan stimulus yang berarti

 Hal yang perlu diketahui dalam Classical


conditioning
1. UCS (Unconditioned Stimulus)
2. UR (Unconditioned Response)
3. CS (Conditioned Stimulus)
4. CR (Conditioned Response)
 Generalization– kecenderungan mengeluarkan
respon yang sama terhadap stimulus yang mirip

 Discrimination – Organisme merespon pada stimuli


tertentu saja, tidak pada yang lain

 Extinction– Pelemahan terhadap CR (respon) karena


hilangnya UCS (stimulus)
Operant Conditioning
 Sebuah tipe dari learning dimana konsekuensi dari perilaku dapat
mengubah frekuensi sebuah perilaku
 Hal yang perlu diketahui dalam operant conditioning
1. Reinforcement (Positive dan Negative)
2. punishment
Positive reinforcement Negative reinforcement Punishment
Perilaku: Murid menanyakan Perilaku: Murid Perilaku: Murid menyela
pertanyaan yang bagus mengumpulkan tugas tepat omongan guru
waktu
Konsekuensi: Guru memuji Konsekuensi: Guru berhenti Konsekuensi: Guru
murid memarahi murid memarahi murid

Perilaku kedepannya: Murid Perilaku kedepannya: Murid Perilaku kedepannya: Murid


menanyakan lebih banyak mengumpulkan tugas tepat berhenti menyela omongan
pertanyaan yang bagus waktu guru.
 Perbedaan punishment dan Negative reinforcement
negative reinforcement meningkatkan probabilitas
sebuah perilaku untuk diulang, sedangkan punishment
mengurangi probabilitas sebuah perilaku.

 Generalization – Memberikan respon yang sama


terhadap stimuli yang mirip.

 Discrimination – Membedakan antara stimuli

 Extinction – Respon berkurang karena tidak lagi di


“reinforced”
3. Analisis perilaku yang
diterapkan dalam
pendidikan
APA SAJA ANALISIS PERILAKU
YANG DITERAPKAN?
ADA 3 ANALISIS PERILAKU TERAPAN YANG SANGAT
PENTING DALAM PENDIDIKAN YAITU :
 MENINGKATKAN PERILAKU YANG DIINGINKAN
 MENGGUNAKAN DORONGAN DAN
PEMBENTUKKAN
 MENGURANGI PERILAKU YANG TIDAK
DIINGINKAN
Meningkatkan Perilaku yang di Inginkan
1. PILIH PENGUAT YANG EFEKTIF
2. BUAT PENGUAT KONTINGEN DAN TEPAT
WAKTU
3. PILIH JADWAL PENGUATAN TERBAIK
4. PERTIMBANGKAN KONTRAK
5. GUNAKAN PENGUATAN NEGATIF SECARA
EFEKTIF
6. GUNAKAN ANJURAN DAN PEMBENTUKAN
SEBELUMNYA
MENURUNKAN PERILAKU YANG
TIDAK DIKENALKAN

PAUL ALBERTO DAN ANNE TROUTMAN MENERAPKAN LANGKAH-LANGKAH


TERSEBUT :
 GUNAKAN PENGUATAN DIFERENSIAL
 HENTIKAN PENGUATAN (KEPUNAHAN)
 HAPUS RANGSANGAN YANG DIINGINKAN
Present Aversive Stimuli
(punishment)
Scale attitudes about corporal Punishment in
different countries
Chart Title

Malaysia

South Korea

United States

Canada

2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3 3.05 3.1 3.15 3.2

Series 1
Evaluating Operant
Conditioning And Applied
Behavior Analysis
 (Alberto & Troutman, 2017). Memperkuat dan menghukum
konsekuensi adalah bagian dari kehidupan guru dan siswa.
Guru memberi nilai, pujian dan teguran, tersenyum dan
cemberut. Belajar tentang bagaimana konsekuensi tersebut
mempengaruhi perilaku siswa meningkatkan kemampuan
Anda sebagai guru. Jika digunakan secara efektif, teknik
perilaku dapat membantu Anda mengelola ruang kelas
Anda. Memperkuat perilaku tertentu dapat meningkatkan
perilaku beberapa siswa dan digunakan bersamaan dengan
waktu habis dapat meningkatkan perilaku yang diinginkan
pada beberapa siswa yang tidak dapat diubah.
Bandura Social Cognitive
Theory
 self-efficacy
keyakinan bahwa seseorang
dapat menguasai situasi dan

 observational learning adalah


pembelajaran yang melibatkan perolehan
keterampilan, strategi, dan keyakinan
dengan mengamati orang lain
Processes in observational
learning

Attention
Production
Retention
Motivation
CONNECTING WITH STUDIES: Best Practices

Best Practices and Strategies for Effectively Using Observational


Learning

 Pikirkan jenis model apa yang akan disampaikan


kepada siswa
 Peragakan dan ajarkan perilaku baru
 Pikirkan cara untuk mempraktekkannya
 Pikirkan cara yang dapat digunakan sebagai model
 Mengevaluasi tamu kelas mana yang akan
memberikan model yang baik untuk siswa
 Pertimbangkan model yang diamati oleh anak-anak di
televisi, video, dan konten digital
Cognitive Behavioral Approaches

 Dalam pendekatan perilaku kognitif, penekanannya adalah


membuat siswa memantau, mengelola, dan mengatur perilaku
mereka sendiri daripada membiarkannya dikendalikan oleh faktor-
faktor eksternal (Spiegler, 2016). Pendekatan perilaku kognitif
mencoba untuk merubah kesalahpahaman siswa, membangun
keterampilan mereka, meningkatkan kontrol diri mereka, dan
mendorong sikap refleksi diri yang konstruktif (Miltenberger, 2016).
Self Instructional Methods

Ada beberapa strategi self-talk yang dapat digunakan siswa dan


guru untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan dengan lebih
efektif (Meichenbaum, Turk, & Burstein, 1975):

a. Bersiap dalam menghadapi kecemasan atau stress

b. Hadapi dan tangani kecemasan atau stress tersebut

c. Mengatasi perasaan pada saat-saat kritis

d. Gunakan pernyataan yang dapat memperkuat diri


 Self-Regulatory Learning terdiri dari self-generation, dan Self-
Monitoring yang mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku untuk
mencapai suatu tujuan.

 Tujuan akademiknya, yaitu seperti: (mengembangkan pemahaman


membaca, menjadikan diri seorang penulis yang lebih terorganisir,
belajar bagaimana caranya melakukan perkalian, dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang relevan) dan dalam sosial emosional
(mengendalikan kemarahan dalam diri, dan juga bergaul baik
dengan teman-teman sebayanya)
EVALUATING SOCIAL COGNITIVE
APPROACHES

 Pendekatan Social Cognitive telah membuat kontribusi


penting dalam mendidik anak-anak. Pembelajaran dapat
terjadi melalui melihat dan mendengarkan model yang
kompeten dan kemudian meniru apa yang dilakukan.
Penekanan dalam pendekatan perilaku kognitif pada self-
instruction, self-talk, dan self-regulatory learning
memberikan perubahan dari pembelajaran yang
dikendalikan oleh orang lain dengan tanggung jawab untuk
belajar sendiri.
Strategies for Encouraging Students to
Be Self-Regulated Learns
1. Membimbing siswa menjadi pelajar mandiri
2. Menciptakan lingkungan kelas yang menantang dan menarik
bagi siswa
3. Memberikan tips yang membantu siswa menjadi mandiri
4. Beri siswa kesempatan untuk melaksanakan aktivitas yang
direkomendasikan oleh Zimmerman dkk (1996) a.l:
memberikan proyek mengevaluasi diri sendiri bagi siswa
5. Buatlah model pembelajaran mandiri
6. Pastikan siswa tidak hanya belajar mandiri tetapi
mengkombinasikan dengan strategi efektif untuk belajar
What is LEARNING?

Perubahan yang relatif


permanen pada perilaku,
pengetahuan, dan keterampilan
REACH YOUR LEARNING GOALS
1. Approaches to learning
2. Behavioral approach to learning: perbandingan
antara classical conditioning dengan operant
conditioning
3. Applied behavior analysis in education:
menerapkan analisis perilaku pada pendidikan
4. Social cognitive approaches to learning:
merangkum pendekatan kognitif sosial terhadap
pembelajaran
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai