Anda di halaman 1dari 29

PEMBELAHAN, PERKEMBANGAN

DAN PEMBENTUKAN DINDING SEL


 Pembelahan sel adalah suatu proses dimana
material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu
pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan
pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan
meiosis’.  
 Sel-sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali
dari pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal
sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase
utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
    Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material
seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada organisme
tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal.
Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana
jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan
diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan.
 Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat
reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini
digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk
pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan
keturunan hingga akhirnya membantu membentuk
individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu
pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.
 Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda
melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu
melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada
juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah
melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel
germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan  yang
sangat cepat untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati.
 Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan
pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada
jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan
pembelahan setelah usia tertentu.
Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan  hanya
dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat
dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan
pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung
secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic,
pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan
pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan
amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
 Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah
digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh
pembelahan sel.
 Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada
jaringan nuftah.
 Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel dimana sel yang telah
mencapai volume pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi
sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan, organ atau
organisme baru. Diferensiasi meliputi 2 hal :
 1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
 2. Perubahan aktivitas fisiologis.
 Diferensiasi sel terjadi karena :
1. Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan
kepada sel anak pada saat pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang
tepat perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat
berkembang pada jalur yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan,
setiap informasi genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan
dan tidak digunakan. 

2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila
pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami degenerasi. 

3. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu
informasi tersebut dilipat gandakan.
 1 Pembelahan sel pada prokariotik
    Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga
hijau-biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel
pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
    Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk
nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara
umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam
tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya ratusan.
 .2 Pembelahan sel pada eukariotik
    Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama
adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih
banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk
linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel
somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, masing-masing berbeda satu
sama lainnya.
 Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan
hanya satu  dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung
berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel
anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung
inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan
termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik,
misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.

Pada mahkluk hidup multiseluller ( bersel banyak ) dengan tipe sel eukariota terjadi dua macam pembelahan sel /
reproduksi sel  yaitu mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan pembelahan yang terjadi secara bertahap.
 Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan.
 Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
 1. Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan,sedangkan meiosis membentuk sel gamet (
           

pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah
kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi
 2. Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ),  sedangkan meiosis terjadi di
           

dalam organ kelamin jantan dan betina


 3.            Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh
interfase, sedangkan meiosis berlangsung melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase
II – metafase II – anafase II – telofase II tanpa interfase
 4. Pada meiosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkanpada meiosis 1 sel induk mengalami dua
           

kali pembelahan.
 5. Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah
           

kromosom sel induk, sedangkanpada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induk
 6. Pada mitosis sel anak bersifat diploid
           

 (2n), sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid ( n ).


 3 Siklus sel
    Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali
darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas
lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase
dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel
dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.
  Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi
kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik
(sel bernukleus), proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum
berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis. Sel yang mempunyai
kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum memiliki fungsi
tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan
menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
 Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase
S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan
kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis
sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara
fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2
(ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis).
 Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak ada
perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari
siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke
kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase
Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu
bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika
kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan bahkan memasuki kondisi
resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai
sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai
proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk
fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan
pembelahan sudah tidak ada.
 4 Bagian Tipe Pembelahan Sel
 a. Amitosis Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan
    

sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan
sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana
yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom,
dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru.
Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan
sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri
 Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma.
Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk
melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti
dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan
yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung.
 b. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan
    

sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis
(fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
 Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom,
yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar.
Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
 Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah
kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
 Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-
Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
 Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal
dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu
yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
 Hasil mitosis :
 1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
     

 2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
     
 Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme
multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel
kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel
telur pada betina) membelah diri melalui proses yang
berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak
memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut
pembelahan biner.
 Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis,

istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase


mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan
mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel
tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya
oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan
mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap
tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
 c. Meiosis
    

 Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
 Terjadi di sel kelamin

 Jumlah sel anaknya 4

 Jumlah kromosen 1/2 induknya

 Pembelahan terjadi 2 kali

 Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan
pembelahan meiosis II.
 Hasil meiosis :
 1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).
     

 2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
     

 3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
     

 Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:


 1. mitosis : regenerasi
 2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
 5 Penyebab Diferensiasi
 Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata. Perbedaan tersebut disebabkan
karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub
yang satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya
tinggi. 

 Pembelahan sel tidak setara . Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah
sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel
anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu
sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.  

 Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan).  

 Faktor Hormon. Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara
langsung dan kerjanya relatif lambat.  

 Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll).


 Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens.
Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru. Khusus
dalam kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot
terbentuk akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi
menjadi blastula. Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula.
 Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm,
Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut,
sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otok, rangka,
alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi. Sedangkan endoderm
akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan seperti paru-
paru.
 FASA PADA SIKLUS SEL
 Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui
suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang
memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M,
dan fase persiapan, G1 dan G2:

1. Fasa S (sintesis) Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya,


sel tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan
tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama
dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M.
2. Fasa M (mitosis) Fase mitosis terdiri dari profase, prometafase, metaphase,
anaphase dan telofase. Tahapan pembelahan inti ini masing-masing tidak
sama waktunya. Fase mitosis atau fase pembelahan terdiri dari karyokinesis
atau pembelahan nukleus dan sitokinesis atau pembelahan sitoplasma.
 Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya
membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu:
 a)    Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada
saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.
 Pada periode profase terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma.Pada nukleus,
nukleuli menghilang.Serabut-serabut kromatin menjadi lebih menggulung rapat dan
melipat sehingga kian pendek dan tebal berubah menjadi kromosom, yang besar dan
tampak jelas. Kromosom kemudian berduplikasi menjadi dua kromatid anak yang sama,
dan kemudian bergabung pada sentromer. Spindle mitosis terbentuk di sitoplasma,
tersusun dari mikrotubul dan bergabung dengan protein, tersusun teratur di antara dua
sentrosom. Selama profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama lain dan
nampaknya bergerak sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul
diantara dua sentrosom.
 Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).

 Menjelang metafase, beberapa ujung mikrotubul gelendong mitotic menempel pada setiap kinetokor
yang berada di dekatnya.Membran inti terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat
masuk ke dalam inti dan berhubungan dengan kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas
mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kearah ekuator sel. Setiap
kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang dinamakan kinetokor, yang terletak pada
daerah sentromer.Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-
kinetokor.Struktur ini menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-
nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke ekuator sel tanpa menambat pada kromosom.
 c) Metafase. Kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya.
   

 Pada metaphase, mikrotubul kinetokor memegang peranan penting yaitu mengatur letak dan arah
kromosom terhadap sumbu gelendong mitotic dan mengatur dan menggerakkan kromosom ke
bidang ekuatorial.Sentrosom berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada
pada bidang metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang sama antara spindle kedua kutub.
Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang metaphase. Untuk setiap
kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutub sel. Karena itu kromatid yang
sama dari setiap kromosom menambat pada mikrotubul-kinetokor yang tersusun radier dari kutub
yang berlawanan dari selinduk.
 d) Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik
   

menuju pemintal kutub.


 Pada anafase terjadi pemisahan kromatida kromosom.Pada fase ini terjadi tarikan ke kutub
sehingga kromatid terpisah.Sentromer dari setiap kromosom mengganda, sehingga setiap
kromatid memiliki sentromer sendiri-sendiri.Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon
kromosom.Spindle mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan.Hal ini
dikarenakan mikrotubul kinetokor menambat pada sentromer.Mikrotubul kinetokor memendek
ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang bersamaan kutub dari sel juga bergerak
lebih jauh. Akhir dari anafase kedua kutub sel sama jaraknya dan merupakan kumpulan dari
kromosom.
 e) Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan
   

terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah.
 Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai terbentuk
pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun.Membran inti terbentuk
dari potongan-potongan membran inti sel induk dan bagian lain dari system
endomembran.Sitokinesis terjadi pada saat anaphase dan telofase.Pada sel hewan, tanda
pertama yang terlihat adalah melekuknya selaput sel selama anaphase.Pelekukan terjadi di
daerah sekat metaphase atau bidang ekuatorial.
f) Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeleton
    

aktomiosin dan fusi sel, dan menghasilkan dua sel anak yang identik. Sitokinesis pada sel tumbuhan berlangsung
dengan cara yang berbeda. Sitoplasma dibagi dua oleh pembentukan dinding sel baru di dalam sel induk.Sekat
sel mulai terbentuk di bidang antara dua nukeus anakan.Sekat sel berhubungan dengan sisa mikrotubul kutub
gelendong mitotic yang membentuk suatu struktur yang disebut fragmoplas.Struktur ini mengandung dua
perangkat mikrotubul yang berhadapan. Vesikuli kecil yang berasal dari kompleks golgi dan berisi prazat dinding
sel tersusun sepanjang mikrotubul disebelah menyebelah fragmoplast dan diangkut kearah bidang ekuatorial
yang selanjutnya membentuk sekat sel.
 v Sitokinesis terdiri atas dua macam, yaitu:
 

a.) Disjunctive
Sitokinesis yang disjunctive, menghasilkan sel-sel anak yang lepas-lepas.
 Contoh: Profiliferasi limfosit dalam reaksi immune, sehingga terbentuk klon. Sel tidak berhubungan / berlekatan
satu sama lain
b.) Astral
 Sitokinesis astral menghasilkan sel-sel anak yang masih berhubungan / berlekatan. Contoh: Cleavage pada zygote
membentuk blastula. Tiap sel dalam blastula (blastomer) masih berlekatan dan berhubungan. Hubungan antara sel
bersebelahan berupa gap junction, yang merupakan tempat keluar masuk / transport berbagai bahan bermolekul
kecil, ion, air, dan juga terjadi perimbangan muatan listrik.
3. Fasa G (gap)
 Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan

pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam,

sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa

hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada

fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi
metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara
aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel
kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
 Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut

dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa:


perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan
nutrisi.
4. 4.Interfase
 Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut
termasuk fase G1, S, G2. Interfase terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap G1, S dan G2.G1
dimana terjadi aktivitas biosintesa yang tinggi.Sel sedang aktif mensintesa ARN (transkripsi)
dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma baru, yang nantinya merupakan bahan
untuk membina sel anak.Peristiwa ini mendorong inti dan sitoplasma membesar.Lama G1
30-40% dari waktu daur.
Tahap S yaitu merupakan tahap replikasi dan transkripsi DNA, Dengan demikian sel anak
mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk. Lamanya juga 30-40% dari waktu
satu daur Tahap G2 merupakan tahap persiapan diri sel untuk membelah. Nukleus masih
nyata dibungkus membran inti mengandung satu atau lebih nucleolus. Dua sentrosom
muncul di luar inti, terbentuk selama awal interfase melalui proses replikasi dari sentrosom
tunggal. Mikrotubul meluas dari sentrosom dalam susunan radial dinamakan
aster).Kromosom telah menduplikasi (selama fase S) tetapi dalam keadaan ini tidak dapat
dibedakan sendiri-sendiri, karena masih dalam bentuk serabut kromatin yang terkemas
longgar.Pada periode ini semua bahan sitoplasma dan organel menjadi rangkap
dua.Lamanya 10-20% dari waktu daur.
 Siklus sel diatur oleh tiga macam molekul sebagai faktor
pengontrol yaitu:
 1. S-fase activator yang mengaktifkan fase S dan terdapat
hanya pada sitoplasma fase S yang bekerja memulai
sintesis DNA (menginduksi untuk memulia terjadinya
replikasi DNA).
 2. M-fase promoting factor yang hanya ada pada
sitoplasma fase M yang menyebabkan kondensasi
kromosom.
 3. M-fase delaying faktor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai