2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila
pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.
3. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu
informasi tersebut dilipat gandakan.
1 Pembelahan sel pada prokariotik
Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga
hijau-biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel
pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk
nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara
umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam
tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya ratusan.
.2 Pembelahan sel pada eukariotik
Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama
adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih
banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk
linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel
somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, masing-masing berbeda satu
sama lainnya.
Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan
hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung
berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel
anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung
inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan
termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik,
misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.
Pada mahkluk hidup multiseluller ( bersel banyak ) dengan tipe sel eukariota terjadi dua macam pembelahan sel /
reproduksi sel yaitu mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan pembelahan yang terjadi secara bertahap.
Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan.
Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
1. Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan,sedangkan meiosis membentuk sel gamet (
pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah
kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi
2. Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ), sedangkan meiosis terjadi di
kali pembelahan.
5. Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah
kromosom sel induk, sedangkanpada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induk
6. Pada mitosis sel anak bersifat diploid
sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan
sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana
yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom,
dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru.
Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan
sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma.
Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk
melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti
dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan
yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung.
b. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan
sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis
(fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom,
yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar.
Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah
kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-
Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal
dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu
yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Hasil mitosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme
multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel
kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel
telur pada betina) membelah diri melalui proses yang
berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak
memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut
pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis,
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
Terjadi di sel kelamin
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan
pembelahan meiosis II.
Hasil meiosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).
2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Pembelahan sel tidak setara . Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah
sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel
anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu
sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.
Faktor Hormon. Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara
langsung dan kerjanya relatif lambat.
Menjelang metafase, beberapa ujung mikrotubul gelendong mitotic menempel pada setiap kinetokor
yang berada di dekatnya.Membran inti terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat
masuk ke dalam inti dan berhubungan dengan kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas
mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kearah ekuator sel. Setiap
kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang dinamakan kinetokor, yang terletak pada
daerah sentromer.Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-
kinetokor.Struktur ini menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-
nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke ekuator sel tanpa menambat pada kromosom.
c) Metafase. Kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya.
Pada metaphase, mikrotubul kinetokor memegang peranan penting yaitu mengatur letak dan arah
kromosom terhadap sumbu gelendong mitotic dan mengatur dan menggerakkan kromosom ke
bidang ekuatorial.Sentrosom berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada
pada bidang metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang sama antara spindle kedua kutub.
Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang metaphase. Untuk setiap
kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutub sel. Karena itu kromatid yang
sama dari setiap kromosom menambat pada mikrotubul-kinetokor yang tersusun radier dari kutub
yang berlawanan dari selinduk.
d) Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik
terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah.
Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai terbentuk
pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun.Membran inti terbentuk
dari potongan-potongan membran inti sel induk dan bagian lain dari system
endomembran.Sitokinesis terjadi pada saat anaphase dan telofase.Pada sel hewan, tanda
pertama yang terlihat adalah melekuknya selaput sel selama anaphase.Pelekukan terjadi di
daerah sekat metaphase atau bidang ekuatorial.
f) Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeleton
aktomiosin dan fusi sel, dan menghasilkan dua sel anak yang identik. Sitokinesis pada sel tumbuhan berlangsung
dengan cara yang berbeda. Sitoplasma dibagi dua oleh pembentukan dinding sel baru di dalam sel induk.Sekat
sel mulai terbentuk di bidang antara dua nukeus anakan.Sekat sel berhubungan dengan sisa mikrotubul kutub
gelendong mitotic yang membentuk suatu struktur yang disebut fragmoplas.Struktur ini mengandung dua
perangkat mikrotubul yang berhadapan. Vesikuli kecil yang berasal dari kompleks golgi dan berisi prazat dinding
sel tersusun sepanjang mikrotubul disebelah menyebelah fragmoplast dan diangkut kearah bidang ekuatorial
yang selanjutnya membentuk sekat sel.
v Sitokinesis terdiri atas dua macam, yaitu:
a.) Disjunctive
Sitokinesis yang disjunctive, menghasilkan sel-sel anak yang lepas-lepas.
Contoh: Profiliferasi limfosit dalam reaksi immune, sehingga terbentuk klon. Sel tidak berhubungan / berlekatan
satu sama lain
b.) Astral
Sitokinesis astral menghasilkan sel-sel anak yang masih berhubungan / berlekatan. Contoh: Cleavage pada zygote
membentuk blastula. Tiap sel dalam blastula (blastomer) masih berlekatan dan berhubungan. Hubungan antara sel
bersebelahan berupa gap junction, yang merupakan tempat keluar masuk / transport berbagai bahan bermolekul
kecil, ion, air, dan juga terjadi perimbangan muatan listrik.
3. Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan
pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam,
hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada
fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi
metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara
aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel
kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut