Anda di halaman 1dari 16

1

DESAIN
INDUSTRY
Kelompok 4 2

Desain Industry

ANSHARULLAH M RANDI HARIADI


AKHWAN ADAM RESKI AWALIA S
105841102018 105841104318
105841102418 105841101018

ST NURWAHIDAH

105841104018

ASHARI MAULANA ANDI AGUNG


NUR ANNISA TRI TIARA
www.yourcompany.com
105841102118 © 2017 The Worthy PowerPoint Presentation.
105841103718 105841101818 10584110118
Dasar Hukum 3

Dasar hukum Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri :

UUD UUD
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal Pengesehan Agreement Establishing the World Trade
33 Undang-Undang Dasar Negara Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Republik Indonesia Tahun 1954 Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564).

www.yourcompany.com
© 2017 The Worthy PowerPoint Presentation.
4
Pengertian Desain Industri

7
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi
garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri atau kerajinan
tangan.

Pengertian istilah desain secara etimologi, yaitu kata desain berarti rencana,
maksud, tujuan, membuat rencana.Desain dapat juga diartikan gagasan awal,
rancangan, perencanaan, pola, susunan, pikiran.
Permohonan Pendaftaran 5

Desain Industri
Dalam UU 31/2000 juga dijelaskan mengenai cara pendaftaran serta persyaratan yang harus dipenuhi ketika
mengajukan permohonan pendaftaran desain industri. Secara garis besar permohonan pendaftaran desain industri
diajukan menggunakan formulir permohonan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum
dan Ham secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, serta membayar biaya permohonan. Formulir permohonan
tersebut berisikan hal-hal berikut:
Tanggal, Bulan dan Tahun surat permohonan;
           
1. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain
2. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohonan
3. Nama dan alamat lengkap kuasa hukum jika permohonan diajukan melalui kuasa
4. Nama Negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan
hak prioritas.
           
Formulir tersebut harus ditandatangani oleh pemohon atau kuasa dengan melampirkan contoh fisik atau gambar
atau foto beserta uraian dari desain industri yang dimohonkan pendaftaran, surat kuasa khusus jika permohonan
diajukan melalui kuasa, dan surat pernyataan bahwa desain industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik
pemohon.
6
Pemeriksaan Desain Industri

Direktorat Jenderal melakukan pemeriksaan terhadap Permohonan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Direktorat Jenderal memberitahukan keputusan penolakan Permohonan kepada Pemohon apabila Desain Industri
tersebut dalam kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 atar membertahukan anggapan ditarik kembali
Permohonannya karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.

Pemohon atau Kuasanya diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atas keputusan penolakan atau anggapan
penarikan kembali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal diterimanya surat penolakan atau pembertahuan penarikan kembali tersebut.
Dalam hal Pemohon tidak mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), keputusan penolakan atau
penarikan kembali oleh Direktorat Jenderal sebagiamaan dimaksud dalam ayat (2) bersifat tetap.
Terhadap keputusan penolakan atau penarikan kembali oleh Direktorat Jenderal, Pemohon atau Kuasanya dapat
mengajukan gugatan melalui Pengadilan Niaga dengan tata cara sebagaiman diatur dalam Undang-Undang ini.
Pengalihan Hak dan 7

Ekslusif

Hak Desain dapat beralih atau dialihkan dengan:


pewarisan;
hibah;
wasiat;
sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Subjek Desain dan Hak 8

Ekslusif Pemegang Hak


Subyek Desain Industri

Pasal 6
1. Yang berhak memperoleh Hak
Data here Desain
Industri adalah PendesainLorem
atau Ipsum
two main data
menerima
has hak
tersebut dari Pendesain. statistical this
methodologies

2. Dalam hal Pendesain terdiri atas beberapa


orang secara bersama, Hak Desain Industri
diberikan kepada mereka secara bersama,
kecuali jika diperjanjikan lain.
Subjek Desain dan Hak 9

Ekslusif Pemegang Hak


Subyek Desain Industri

Pasal 7
1. Jika suatu Desain Industri dibuat dalam Data here
hubungan dinas dengan pihak lain dalam Lorem Ipsum has
two main data
lingkungan pekerjaannya, pemegang Hak Desain statistical this
methodologies
Industri adalah pihak yang untuk dan/atau
dalam dinasnya Desain Industri itu dikerjakan,
kecuali ada perjanjian alin kedua pihak dengan
tidak mengurangi hak Pendesain apabila
penggunaan Desain Industri itu diperluas
sampai ke luar hubungan dinas.
Subjek Desain dan Hak 10

Ekslusif Pemegang Hak


Subyek Desain Industri

Pasal 7
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat Data here
(1) berlaku pula bagi Desain Industri yang dibuat Lorem Ipsum has
two main data
orang lain berdasarkan pesanan yang dilakukan statistical this
methodologies
dalam hubungan dinas.
3. Jika suatu Desain Industri dibuat dalam
hubungan kerja atau berdasarkan pesanan,
orang yang membuat Desain Industri itu
dianggap sebagai Pendesain dan Pemegang Hak
Desain Industri, kecuali jika diperjanjikan lain
antara kedua pihak.
Subjek Desain dan Hak 11

Ekslusif Pemegang Hak


Subyek Desain Industri

Pasal 8
Data here
Lorem Ipsum has

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal two main data


statistical this

7 ayat (1) dan ayat (2) tida menghapus hak methodologies

pendesain untuk tetap dicantumkan namanya


dalam sertifikat Desain Industri, Daftar Umum
Desai Industri, dan Berita Resmi Desain Industri.
Subjek Desain dan Hak 12

Ekslusif Pemegang Hak

Lingkup Hak

Pasal 9
1. Pemegang Hak Desain Industri
Data here memiliki hak ekslusif
Lorem Ipsum has
untuk melaksanakan Hak Desaintwo main Industri
data yang
dimilikinya dan untuk melarang orang
statistical this
methodologies
lainn yang tanpa
persetujuannya membuat, memakai, menjual,
mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan
barang yang diberi Hak Desain Industri.
2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah pemakaian Desain Industri untuk
kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang hak
Desain Industri.
Pembatalan Pendaftaran 13

Desain Industry

Pembatalan pendaftaran desain industri tersebut bisa


terjadi karena permintaan pemegang hak desain industri
dan bisa juga karena adanya gugatan perdata dari pihak
lain. Pembatalan pendaftaran desain industri berdasarkan
6 Sudargo Gautama dan Rizwanto Winata, Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) Peraturan Baru Desain
Industri permintaan hak desain industri diatur dalam
Pasal 37 Undang-Undang Desain Industri.
Pelanggaran dan 14

Ketentuan Dana

Pelanggaran terhadap hak desain industri dengan sengaja merupakan suatu


tindak pidana kejahatan. Tindak pidana kejahatan yang dilakukan terhadap
desain bisa dapat diancam dengan pidana penjara. Pengaturan ketentuan
pidana dalam hukum desain industri selain menyangkut pelanggaran terhadap
hak pemegang desain industri atau pemegang lisensi, juga harus diatur
mengenai pelanggaran terhadap kewajiban menjaga serta menyimpan
kerahasiaan desain industri dan seluruh dokumen permintaan pendaftaran
desain industri. Pelanggaran terhadap kewajiban ini dipidana dengan pidana
penjara.
Pelanggaran dan 15

Ketentuan Dana

BIAYA
Pasal 45

1. Penerima setiap pengajuan Permohonan, pengajuan keberatan atas Permohonan,


permintaan petikan Daftar Umum Desain Industri, permintaan dokumen prioritas Desain
Industri, permintaan salinan Sertifikat Desain Industri, pencatatan pengalihan hak, pencatatan
pengalihan hak, pencatatan surat perjanjian Lisensi, serta permintaan lain yang ditentukan
dalam Undang-Undang ini dikenai biaya yang jumlahnya ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, jangka waktu, dan tata cara pembayaran
biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Presiden.
3. Direktorat Jenderal dengan persetujuan Menteri Keuangan dapat mengelola sendiri biaya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) berdasarkan peraturan perundang-undang
yang berlaku.
16

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai