Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN MUTU DAN APLIKASI KEGIATAN QUALITY ASSURANCE DI

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 4:
Menjaga Mutu / Quality Assurance (QA) Pelayanan Kesehatan

Menjaga mutu (QA) dalam Pelayanan Kesehatan merupakan suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
berdasarkan standar dan prosedur medis yang semestinya agar mutu pelayanan kesehatan tetap terjaga, ditinjau
dari pandangan pemberi pelayanan kesehatan maupun kepuasan pasien.

Kalau dari rangkaian proses Input-Proses-Output-Outcome-Impact, dalam pengertian QA lebih mengkhususkan


pada satu segi yaitu yang secara langsung berkaitan dengan proses pemberian pelayanan medis atau yang
diperlukan untuk kegiatan menjaga mutu pelayanan kesehatan.
PRINSIP QUALITY ASSURANCE (QA)

•Menurut Lori Di Prete Brown Empat Prinsip Quality Assurance:


1) QA berorientasi ke depan untuk mempertemukan kebutuhan dari harapan
pasien dan masyarakat;
2) QA memfokuskan pada sistem dan proses;
3) QA menggunakan data untuk menganalisis proses penyampaian pelayanan.
4) QA mendorong suatu pendekatan tim dalam pemecahan masalah dan
peningkatan mutu.
Utilization Review
• Utilization Review adalah satu metode yang dianjurkan oleh penjamin
asuransi untuk mengontrol pengeluaran-pengeluaran.

•Maksud review ini adalah untuk menetapkan apakah:


a. Pelayanan yang diberikan secara medis diperlukan;
b. Mutu pelayanan berdasar standar profesi perawatan kesehatan;
c. Perawatan diselenggarakan secara ekonomi konsisten dengan kebutuhan perawatan
kesehatan pasien.
Medical Care Evaluation
Apabila utilization review secara primer berhubungan dengan pembiayaan perawatan
kesehatan dan penggunaan.
Pelayanan Medical Care Evaluation (MCE) fokus pada mutu yang diselenggarakan oleh
institusi.
MCE studi dihubungkan dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas pengunaan dari
fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pelayanan yang konsisten dengan dua hal:
1). Kebutuhan pasien dan
2). Standar profesi yang disetujui dari perawatan kesehatan.

MCE studi yang cermat akan memberikan manfaat bagi pasien, staf, fasilitas pelayanan
dan masyarakat.
Tabel 1.1 Medical Care Evaluation dan Utilization Review

Medical Care Evaluation Utilization Review

Maksud Meningkatkan pelayanan medis Kontrol biaya-biaya

Target Pasien akan dating Individu pasien

Input Data dari kelompok pasien yang sama waktu lalu Data dari kartu aktif pasien dan provider di tempat tidur pasien

Keputusan Apakah perawatan, pelayanan lebih baik atau lebih berhasil sering terjadi Dapatkah rencana terapi yang sama dilaksanakan dalam keadaan sedikit
pada pasien kita? kurang mahal?

Tindakan Reorganisasi perawatan perlu Relokasi pasien, atau pembayaran tidak berlangsung untuk perawatan
perhatian untuk pasien akan dating rumah sakit yang akut.
PENDEKATAN SISTEM DALAM MENJAGA
MUTU PELAYANAN KESEHATAN
• 4 prinsip utama pendekatan QA dalam menjaga dan meningkatkan
mutu serta menyelesaikan masalah mutu yang timbul:
a. Fokus pada pasien, klien dan pelanggan
b. Fokus pada sistem dan proses
c. Fokus pada keputusan berdasarkan data
d. Fokus pada partisipasi dan tim kerja.
10 Langkah dan Proses Quality Assurance
1. Perencanaan QA 6. Mendefinisikan secara
operasional permasalahan
2. Membuat pedoman dan 7. Memilih suatu tim
menyusun standar-standar 8. Menganalisis dan mempelajari
3. Mengkomunikasikan standar masalah untuk identifikasi akan
dan spesifikasi penyebab masalahnya
9. Membuat solusi-solusi dan
4. Monitor mutu kegiatan-kegiatan untuk
5. Identifikasi masalah-masalah peningkatan
dan seleksi peluang-peluang 10. Melaksanakan dan
untuk peningkatan mengevaluasi upaya
peningkatan mutu
Mendesain Mutu/QA
• Langkah-langkahnya:
a. Merencanakan QA : mengembangkan visi dan strategi kegiatan visi dan
strategi kegiata QA, menetapkan tugas-tugas dan alokasi sumber daya.
b. Mengembangkan pedoman-pedoman dan standar-standar. Menetapkan
apa yang dikehendaki untuk pelayanan kesehatan yang bermutu.
c. Mengkomunikasikan pedoman-pedoman dan standar-standar, sadar,
mengerti dan percaya terhadapnya.
Kegiatan Quality Assurance di RS meliputi
• Tindakan pelayanan medis pada • Koordinasi pelayanan gawat
umumnya darurat
• Kegiatan-kegiatan pre dan pasca • Perawatan luka baring (bed sore)
operatif
• Perawatan luka bakar
• Kebijaksanaan terapi, termasuk
terapi antibiotika • Pertolongan partus
• Antisipasi dan kejadian reaksi • Pengendalian infeksi nosokomial
transfusi darah • Pengendalian infeksi jarum
• Pelayanan laboratorium suntik
• Pelayanan radiologi • Kebersihan dan sterilisasi alat
Kegiatan Pendukung Quality Assurance di
RS
• Pendidikan dan pelatihan medis berkelanjutan
• Pelatihan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
• Pedoman Praktik Klinis
• Peer review
• Audit medis
• Indikator-indikator klinik
• Akreditasi
• Sertifikasi
• Simposium, seminar, lokakarya, meeting ilmu kedokteran.
Fungsi Pengorganisasian Quality Assurance
di RS dilakukan pada
• Lini depan: pelayanan langsung sehari-hari • Lini belakang
• Pelayanan klinik (tindakan medis dan keperawatan) • Kebijakan manajemen mutu rumah sakit
• Pelayanan laboratorium
• Pelayanan radiologi
• Koordinasi pelayanan mutu bersama
• Rekam medis Komite Metik
• Kebersihan dan strelisisasi ruangan • Standardisasi prosedur pelayanan,
• Lini tengah: pelayanan tidak langsung atau akreditasi
periodik • Pendidikan dan latihan mutu
• Pengendalian infeksi • Penanganan keluhan, klaim dan
• Medical record review kepuasan pasien
• Drug usage review • Kegiatan lintas fungsional
• Case study
• Death case study
• Proyek peningkatan mutu pelayanan
• Komite Farmasi yang diperlukan
• Komite Medis • Monitoring dan evaluasi pelayanan mutu.
Upaya meningkatkan mutu pelayanan RS melibatkan berbagai
bentuk pelayanan (tidak terbatas pada pelayanan medis)

Model Pelayanan Rumah Sakit


Aplikasi Kegiatan Quality Assurance pada
Faskes Lainnya
1. Imunisasi; 6. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
2. Ante Natal Care (ANC); (ISPA);
3. Pengobatan TBC Paru; 7. Diare;
4. Malaria; 8. Gizi (kurang kalori protein,
anemia besi, kekurangan iodium);
5. Demam Berdarah Dengue;
9. Keluarga Berencana;
10. UKS, termasuk pengobatan
kecacingan.
Proses Pelayanan Kesehatan
1. Anamnese;
2. Pemeriksaan fisik/laboratorium;
3. Pengobatan/pemberian resep;
4. Penyuluhan;
5. Rujukan;
6. Sarana yang dipakai;
Standar Pengelompokan
1. Daftar tilik pengamatan pelaksanaan pelayanan;
2. Daftar tilik pengetahuan pasien;
3. Daftar tilik pengetahuan petugas;
4. Daftar tilik sarana yang dipergunakan dalam pelayanan.
5. Daftar isi pertanyaan daftar tilik menyesuaikan jenis penyakit /
Pelayanan Kesehatan Dasar.

Anda mungkin juga menyukai