Anda di halaman 1dari 17

Oleh

Peduli Sosial Juvita


STBA LIA
Sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada
umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota
komunitas manusia.
Pengertian
Minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang
lain.

Rasa kepedulian terhadap lingkungan sosial yang


diwujudkan seseorang dalam berbagai bentuk
kegiatan sosial.

Perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang di


hadapi orang lain
Menurut KBBI

01 02 03 04
Peduli -> Sosial -> berkenaan
dengan masyarakat atau
Kepedulian -> Kepedulian Sosial
mengindahkan, suka memperhatikan perihal sangat -> sikap
mengindahkan
memperhatikan, kepentingan umum
(suka menolong,
peduli, sikap (memprihatinkan)
menghiraukan. menderma dan mengindahkan. sesuatu yang
sebagainya)
terjadi dalam
masyarakat.
Menurut Para Ahli

 Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang
mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927).
 Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. (Salahudin, 2013: 112).
 Peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin membantu orang
lain dan masyarakat yang diperlukan (Sri Nawarti, 2011:30).
 Peduli sosial adalah usaha seseorang untuk menyelamatkan warga bangsa sesuai
dengan kemampuan dan kewenangan yang dimilikinya (Ahmadyani, 2008).
Mengamati dan meniru perilaku orang-orang yang
diidolakan.

Kesadaran akan timbal balik atau imbalan yang akan


Faktor diperoleh.

Pendukung Ingin merasakan kepuasan hati.

Tidak ingin orang lain merasakan kesusahan.

Munculnya perasaan iba.

Ingin berguna bagi orang lain.

Ingin membangun hubungan sosial.


Faktor Penghambat

1. Egoisme.
2. Sifat malas.
3. Takut.
4. Tidak adanya panutan.
5. Merasa bahwa dirinya juga kurang mampu.
6. Kurangnya kesadaran.
Manfaat
Membentuk perilaku altruisme seseorang.
Altruisme -> paham (sifat) yang lebih memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari
egoisme).
Perilaku altruisme dapat mengubah pandangan negatif yang
menyatakan bahwa manusia adalah makhluk Homo
Economicus yang segala perilaku dan kegiatannya selalu
memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, dan selalu
bertindak secara rasional dengan mempertimbangkan antara
pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
Dalam Agama Buddha I

 4 Dhamma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gotama


 1. Dāna, yaitu: membagi sebagian milik kita untuk menolong orang lain. Dāna merupakan praktik dasar agar kita mampu memupuk
solidaritas, kepedulian dan kebersamaan dengan keluarga, teman-teman, dan masyarakat tempat kita tinggal. Seseorang yang
memiliki kepedulian dengan membagi materi yang diperlukan untuk orang lain di masyarkat akan menjadi kecintaan bagi orang-
orang sekitar yang akan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya.
 2. Piyavācā, yaitu pembicaraan atau ucapan yang baik, sopan; ucapan yang bermanfaat; ucapan yang me-ngandung kebenaran;
mengenal kata maaf, terima kasih, dan sebagainya. Kata-kata yang menyenangkan bukan hanya sekadar kata-kata yang enak didengar
telinga saja, namun juga bermanfaat dan benar, tidak membual sehingga mereka yang mendengarnya akan merasa senang dan
mendapat manfaat.
 3. Atthacariyā, yaitu melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sebagai orang yang tinggal di masyarakat
maupun kelompok, saling membantu dan gotong royong merupakan dasar membina kebersamaan dan keharmonisan. Misalnya,
mengambilkan air minum untuk orang yang sedang kehausan, memberikan payung kepada mereka yang kehujanan, dan sebagainya. 
 4. Samānattatā, yaitu kemampuan memposisikan diri sama dengan orang lain. Secara pendidikan, ekonomi, kedudukan, dan lain-lain;
kita memiliki kelebihan, namun jika sedang berhubungan dengan orang lain, kita hendaknya bisa meninggalkan batasan-batasan
tersebut untuk mengendalikan ego sehingga orang lain yang memiliki pendidikan, ekonomi, kedudukan tidak sama dengan kita akan
mampu bergaul dengan nyaman.
Sudut Pandang Agama Buddha II

Dhῑro bhoge adhigamme, saṅgaṇhāti ca ñātake


Tena so kittiṁ pappoti, pecca sagge pamodatῑ’ti
Orang bijaksana, setelah memperoleh kekayaan, akan membantu sanak keluarga. 
Dengan membantu seperti itu, dia akan memperoleh kehormatan. 
Setelah meninggal akan berbahagia di alam surga.
(Khuddakanikāya Jātaka Chakkanipāta 27/936)
Sudut Pandang Agama Buddha III

 Guru Agung Buddha Gotama dalam Maṅgala Sutta, mengajarkan:


 Ñātakānañca saṅgaho, etaṁ maṅgalamuttamaṁ : menyokong sanak saudara,
itulah berkah utama.
 Orang bijaksana, ketika makmur, maju, dan memperoleh kekayaan duniawi selalu
mencari kesempatan untuk membantu sanak saudaranya,  karena perbuatan ini
merupakan keberkahan yang selalu diharapkan oleh semua orang
Menurut Pancasila I

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha
Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan
tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.
Menurut Pancasila II

Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab


Mengajak seluruh masyarakat untuk mengakui dan
memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang
memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban.
Adanya sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak
asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
Menurut Pancasila III

sila Ketiga : Persatuan Indonesia


Menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air,
bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider
serta loyal terhadap sesama warga negara.
Menurut Pancasila IV

 sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Mengajak masyarakat untuk aktif dalam memberikan
sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan
kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya
kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin
selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Ringkasan

 Inti dari peduli sosial sama yaitu saling membantu orang lain yang ada disekitar kita.
 Kepedulian sosial adalah suatu keberkahan yang diharapkan setiap orang.
 Banyak nilai-nilai Pancasila yang mendorong kita untuk melakukan tindakan peduli sosial dalam
kehidupan kita.
 Tindakan peduli sosial menciptakan sikap altruism.
 Altruisme adalah tindakan mementingkan kepentingan kebutuhan orang lain terlebih dahulu
daripada diri sendiri.
Terima kasih

Matur nuwun. tarima Kasih.


hatur nuhun, hatur nuhun pisan. sakalangkong.
terimo kasih. makaseh.
matur sukseme. makase. 
amanai. teurimong gaseh beh.
muliate. obrigado barak.
tampiaseh. Epanggawang
tarimo kasi. kurrusumanga.
sauweghele.

Anda mungkin juga menyukai