Fiksasi nitrogen
Nitrifikasi
Denitrifikasi
Imobilisasi
NItrobacter
proses pembentukkan NH3 dari N2 yang dikatalis
oleh enzim nitrogenase
N2 + 6H+ + 6e- + 12 ATP → 2 NH3 + 12 ADP + 12 Pi
Simbiotic bacteria :
Leguminose dan Rhizobia
Frankia dan Aktinomisetes (Actinomycetes)
Cyanobacterium (Blue Green Algae)
NH3
Tanaman Rhizobia
Fotosintat
Blue green algae (Anabaena azollae; pemfiksasi N)
simbion pada paku air Azolla pinnata
Klorosis pada
daun tua karena N
bersifat mobil
Fosfor untuk energi kimia Adenosine Tri Phosphate;
ADP; lemak pada membran sel; asam nukleat,
nukleotida
1. P terlarut H2PO4-; HPO42- dan PO43- (ortofosfat)
2. P organik, dari pelapukan bahan organik dan mikroba
tanah: Inositol fosfat, fosfolipid, asam nukleat, glukosa 1-
fosfat, gliserofosfat, dan fosfoprotein
3. P anorganik yang terikat dengan Ca, Fe, Al dan unsur
mikro lainnya, logam fosfat yang tidak larut
Sumber P dalam tanah :
1.Hasil dekomposisi bahan organik
2.Mikoorganisme
3.Batuan fosfat
Soil pH is
Insoluble a critical
Ca factor
Phosphates
3 4 5 6 7 8 9
Soil pH
diikat oleh ion-ion Al3+ atau Fe3+ yang larut dalam air
Al3+ + H2PO4- + H2O Al(OH)2 H2PO4 + 2H+
Ion terlarut mudah larut sukar larut
Aspergillus Bacillus
O O
║ ║
ROHPOH + H2O ROH + HOPOH
│ Fosfatase │
OH OH
(Ca, Fe, Al) – fosfat: sukar larut sehingga tidak tersedia untuk
tanaman; tidak dapat diserap tanaman
Mikroorganisme melarutkan P tanah yang terikat melalu mekanisme
produksi asam organik yang bereaksi dengan AlPO4, dan FePO4
OH OH
Al OH + asam organik Al OH + H2PO4-
H2PO4 asam organik
Phosphobacteria Pseudomonas, Bacillus, Mycobacterium, Micrococcus
fungi : Penicillium, Aspergillus, Fusarium, Sclerotium.
Mycobacterium
Mekanisme Mineralisasi dan Pelarutan P
OH- O
ROPOH H2O
Fosfatase
ROH HOPOH
OH- OH-
OH- OH-
Asam organik
Al3+ OH- Al3+ OH-
H2PO4- H2PO4-
Format, Asetat, propionat, laktat, glikolat, fumarat,
suksinat, sitrat, tartat, ketobutirat.
asam anorganik yang dapat berperan dalam pelarutan P adalah :
as. Nitrat, nitrit, sulfat.
Garam Ca3(PO4)2 dapat dilarutkan oleh asam nitrat, sulfat atau
oksalat, fumarat, dan asetat
Aspergillus niger
Pseudomonas
pseudoalcaligen
es
Bacillus sp.
Oksidasi: HPO32- HPO42-
(fosfit) Mikroba heterotrof (fosfat)
Reduksi : H3PO4 H3PO3 H3PO2
Mikorba anaerob dan fakultatif anaerob
fosfat berfungsi sebagai aseptor elektron
Reduksi P dihambat oleh : Nitrat dan Sulfat yang lebih dulu
digunakan sebagai aseptor elektron
Clostridium, E. coli
4. Immobilisasi P
Transformasi P-anorganik menjadi senyawa kompleks P di dalam sel
mikroba.
Kandungan P mikroba
fungi : 0.5 - 1% berat kering
Bakteri : 1 – 3 % berat kering
Fungsi sulfur untuk mikroba: bagian dari
protein (gugus sulfhidril –SH); asam nukelat,
ester sulfat, polisakarida, steroid, fenol,
coenzym yang mengandung S.
1. Mineral Tanah:
a. berasal dari residu tanaman, limbah hewan pupuk kimia, dan
hujan
b. banyak pada tanah dengan curah hujan rendah (CaSO4.
MgSO4. Na2SO4)
c. lapisan bawah tanah dan tanah rawa (FeS, FeS2 (pyrit), H2S)
d sulfida besi, sulfida tembaga, sulfat, elemen S.
Penicillium
Senyawa sederhana S diimobilisasi ke dalam sel
mikroba (bakteri, fungi, aktinomiset) sebanyak 0.1-
1% berat kering.
Jika kandungan S pada bahan organik rendah, maka
akan dimobilisasi untuk kebutuhan mikroba. Rasio
C : S yang baik untuk terjadinya imobilisasi
biasanya berkisar antara 200:1 sampai 400:1.
Sulfida elemen S oleh Thiobacillus dioksidasi menjadi
sulfat inorganik (SO42-). Sulfur dalam bentuk
elemental tidak dapat digunakan oleh tanaman atau
hewan, tetapi beberapa mo (bakteri dan fungi) dapat
mengoksidasinya menjadi sulfat
Mikroba yang berperan :
Bakteri : Thiobacillus (utama), Sulfolobus, Arthrobacter, Bacillus,
Flavobacterium, Pseudomonas,
Fungi : Streptomyces, Aspergillus, Penicillium, Microsporum.
b. Desulfotomaculum :
SH + CaSO4 H2S + Ca(OH)2 + 2H2O
Desulfovibrio desulfuricans
PELAJARI “NUTRIENT CYCLE” DI
http://www.millenniumassessment.org/documents/document.281.as
px.pdf
Main Messages
12.1. Introduction
12.3 Global Nutrient Cycles