Anda di halaman 1dari 40

Bioteknologi Pertanian-PS Agroteknologi

Laboratorium Biologi Tanah, Dept Ilmu Tanah 2016


 Semua jenis kehidupan memerlukan nutrisi
 Nutrisi tidak hanya ada di makhluk hidup.
 Nutrisi bergerak antara makhluk hidup-tanah-
atmosfir: Siklus nutrisi
 Perubahan bentuk (transformasi)
 Siklus akan seimbang dan stabil jika organisme
yang terlibat selalu berkembangbiak dan
mempertahankan populasi yang konstan.
 Siklus karbon, oksigen, air, nitrogen, fosfor,
sulfur, besi (dan logam lainnya)  
Nitrogen berperan dalam produksi asam amino,
protein, dan asam nukleat.
 Proses-proses utama yang terjadi dalam
transformasi N :
 Mineralisasi

 Fiksasi nitrogen

 Nitrifikasi

 Denitrifikasi

 Imobilisasi

 N diserap tanama dalam bentuk NO – dan NH +


3 4
 Di dalam tanah N organik tidak tersedia untuk
tanaman sehingga harus diubah ke bentuk
Amonium (Amonifikasi) kemudian ke bentuk nitrat
(Nitrifikasi)
 N tersedia = dapat diserap oleh akar tanaman
 Proses pembentukkan NH3 (amonia) dari senyawa organik
(asam amino)
 Bacillus, Clostridium, Pseudomonas

Proses pembentukkan nitrat dari NH 3 melalui dua tahap :


1. Oksidasi amonia menjadi nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus
2NH3 + 3O2  2 HNO3 + 2 H2O  H+ + NO2-
Amonia as. Nitrous ionisasi ion nitrit

2. Oksidasi nitrit menjadi nitrat oleh :


Nitrobacter, Nitrococcus dan Nitrospina
NO2- + ½ O2  NO3- Nitrosomonas

Ion nitrit ion nitrat

NItrobacter
 proses pembentukkan NH3 dari N2 yang dikatalis
oleh enzim nitrogenase
 N2 + 6H+ + 6e- + 12 ATP → 2 NH3 + 12 ADP + 12 Pi

Free living (non simbiotic) bacteria: Azotobacter sp.,


Azospirillum sp., Acetobacter diazotrophicus

Simbiotic bacteria :
Leguminose dan Rhizobia
Frankia dan Aktinomisetes (Actinomycetes)
Cyanobacterium (Blue Green Algae)
NH3
Tanaman Rhizobia
Fotosintat
Blue green algae (Anabaena azollae; pemfiksasi N)
simbion pada paku air Azolla pinnata

Fiksasi N dihambat oleh nitrogen dan oksigen

Mekanisme menghindar oksigen:


•Leghaemoglobin pada nodula: warna nodula pink
•Eksopolisakarida di dinding sel Azotobacter
•Respirasi cepat oleh sel Azotobacter
•Pemisahan tempat fiksasi N: akinets pada Blue green alga
 Proses reduksi NO3 (nitrat) menjadi N2
2NO3  2NO2  2NO  N2O  N2

 Dapat terjadi secara :


- Biologis : oleh bakteri
Bacillus, Pseudomonas, Achromobacter,
Micrococcus.

- Kimia : akibat adanya penambahan


garam amonium
2HNO2 + CO(NH2)2 CO2 + 3H2O + N2
 Konversi N anorganik menjadi N organik
 Di tanah jika C/N tinggi (>15) N akan diinkorporasi
ke sel bakteri = digunanakan oleh bakteri sehingga
tanaman kekurangan N (klorosis)
 N dapat diimobilisasi secara abiotik oleh liat yang
bermuatan negatif mengadsoprsi NH4+

Klorosis pada
daun tua karena N
bersifat mobil
Fosfor untuk energi kimia Adenosine Tri Phosphate;
ADP; lemak pada membran sel; asam nukleat,
nukleotida
1. P terlarut H2PO4-; HPO42- dan PO43- (ortofosfat)
2. P organik, dari pelapukan bahan organik dan mikroba
tanah: Inositol fosfat, fosfolipid, asam nukleat, glukosa 1-
fosfat, gliserofosfat, dan fosfoprotein
3. P anorganik yang terikat dengan Ca, Fe, Al dan unsur
mikro lainnya, logam fosfat yang tidak larut 
Sumber P dalam tanah :
1.Hasil dekomposisi bahan organik
2.Mikoorganisme
3.Batuan fosfat

Bentuk P terlarut dlm tanah tergantung pada pH tanah :


Pada pH 5 - 6  H2PO4-
Pada pH 6 - 7  HPO42-
Pada pH > 7  PO43
Insoluble Al Minimum Fixation =
Phosphates Maximum Availability
P Fixation in Soil

Soil pH is
Insoluble a critical
Ca factor
Phosphates

3 4 5 6 7 8 9

Soil pH
 diikat oleh ion-ion Al3+ atau Fe3+ yang larut dalam air
Al3+ + H2PO4- + H2O Al(OH)2 H2PO4 + 2H+
Ion terlarut mudah larut sukar larut

 pengikatan oleh hidroksida Al atau Fe


OH OH-
Al OH + H2PO4- Al OH + OH-
OH H2PO4
Mudah larut sukar larut

 Pengikatan oleh mineral liat tanah

 (Al)---+ H2PO4- + 2H2O 2H+ + Al(OH)2 H2PO4


Dalam kristal mudah larut Sukar larut
Mineral liat
Ketersediaan P anorganik tanah ditentukan
oleh faktor-faktor :
1.     Kemasaman tanah
2.     Fe, Al, Ca, Mn, yang larut
3.     Tingkat dekomposisi bahan organik
4.     Kegiatan mikroorganisme

Peran mikroorganisme dalam transformasi P


1.Mineralisasisenyawa P organik
2.  Mengubah kelarutan senyawa P anorganik
3.  Oksidasi atau reduksi senyawa P anorganik
4.  Immobilisasi P
P organik
 
P anorganik
m.o. (enzim : fosfatase)

Bakteri, Fungi, Aktinomisetes


Aspergillus, Penicillium, Arthrobacter, Streptomyces,
Pseudomonas, Bacillus, Flavobacterium

Aspergillus Bacillus
O O
║ ║
ROHPOH + H2O ROH + HOPOH
│ Fosfatase │
OH OH
 (Ca, Fe, Al) – fosfat: sukar larut sehingga tidak tersedia untuk
tanaman; tidak dapat diserap tanaman
 Mikroorganisme melarutkan P tanah yang terikat melalu mekanisme
produksi asam organik yang bereaksi dengan AlPO4, dan FePO4

OH OH
 Al OH + asam organik Al OH + H2PO4-
H2PO4 asam organik
 Phosphobacteria Pseudomonas, Bacillus, Mycobacterium, Micrococcus
fungi : Penicillium, Aspergillus, Fusarium, Sclerotium.

Mycobacterium
Mekanisme Mineralisasi dan Pelarutan P

OH- O

ROPOH H2O
Fosfatase
ROH HOPOH

OH- OH-

OH- OH-
Asam organik
Al3+ OH- Al3+ OH-

H2PO4- H2PO4-
 Format, Asetat, propionat, laktat, glikolat, fumarat,
suksinat, sitrat, tartat,  ketobutirat.
 asam anorganik yang dapat berperan dalam pelarutan P adalah :
as. Nitrat, nitrit, sulfat.
 Garam Ca3(PO4)2 dapat dilarutkan oleh asam nitrat, sulfat atau
oksalat, fumarat, dan asetat
 

Aspergillus niger
Pseudomonas
pseudoalcaligen
es

Bacillus sp.
 
Oksidasi: HPO32- HPO42-
(fosfit) Mikroba heterotrof (fosfat)
Reduksi : H3PO4 H3PO3 H3PO2
 
 Mikorba anaerob dan fakultatif anaerob
 fosfat berfungsi sebagai aseptor elektron
 Reduksi P dihambat oleh : Nitrat dan Sulfat yang lebih dulu
digunakan sebagai aseptor elektron
 Clostridium, E. coli

 4.  Immobilisasi P
 Transformasi P-anorganik menjadi senyawa kompleks P di dalam sel
mikroba.
 Kandungan P mikroba
fungi : 0.5 - 1% berat kering
Bakteri : 1 – 3 % berat kering
 
Fungsi sulfur untuk mikroba: bagian dari
protein (gugus sulfhidril –SH); asam nukelat,
ester sulfat, polisakarida, steroid, fenol,
coenzym yang mengandung S.
1. Mineral Tanah:
a. berasal dari residu tanaman, limbah hewan pupuk kimia, dan
hujan
b. banyak pada tanah dengan curah hujan rendah (CaSO4.
MgSO4. Na2SO4)
c. lapisan bawah tanah dan tanah rawa (FeS, FeS2 (pyrit), H2S)
d sulfida besi, sulfida tembaga, sulfat, elemen S.

2. Belerang dalam atmosfir (dalam bentuk SO, SO2)


a. bentuk ini dapat langsung diserap tanah
b. terdistribusi melalui aliran air hujan

3. Belerang yang terikat secara organik (ikatan C-O-S), misalnya


chlorin sulfat
1. Mineralisasi S organik menjadi asam
amino dan ikatan S-H
2. Immobilisasi/Asimilasi
3. Oksidasi sulfur
4. Reduksi sulfat
 Dekomposisi molekul besar menjadi unit yang
lebih kecil; menjadi senyawa inorganik
 Tanaman menyerap sufat, mikroba tanah
mendegradasi tanaman menghasilkan asam
amino. Enzim yang berperan dinamakan
desulfurase.
 Bahan baku sulfur yang dimineralisasi dalam
bentuk sistein, metionin, taurin, vitamin B,
biotin, asam lipoit, tiosulfat, dan tiosianat
sehingga menghasilkan bentuk SO3 dan SO4 yang
dapat diserap oleh tanaman.
1. oksigen (O2) mempercepat mineralisasi
2. Temperatur: mesofil
3. Kelembaban: relatif rendah dan tidak tergenang
4. Kemasaman netral, jika dalam keadaan asam pelepasan
sulfat lambat
5. Asam amino mempercepat mineralisasi
6. Penicillium, Aspergillus

Penicillium
 Senyawa sederhana S diimobilisasi ke dalam sel
mikroba (bakteri, fungi, aktinomiset) sebanyak 0.1-
1% berat kering.
 Jika kandungan S pada bahan organik rendah, maka
akan dimobilisasi untuk kebutuhan mikroba. Rasio
C : S yang baik untuk terjadinya imobilisasi
biasanya berkisar antara 200:1 sampai 400:1.
Sulfida elemen S oleh Thiobacillus dioksidasi menjadi
sulfat inorganik (SO42-). Sulfur dalam bentuk
elemental tidak dapat digunakan oleh tanaman atau
hewan, tetapi beberapa mo (bakteri dan fungi) dapat
mengoksidasinya menjadi sulfat
Mikroba yang berperan :
Bakteri : Thiobacillus (utama), Sulfolobus, Arthrobacter, Bacillus,
Flavobacterium, Pseudomonas,
Fungi : Streptomyces, Aspergillus, Penicillium, Microsporum.

• Thiobacillus thiooxidans: bakteri khemoautotrof, pada pH <3,


mengoksidasi sulfur dengan reaksi sbb:

2S + 2H2O+ 3O2 2H2SO4 2H+ + SO42-


elemen sulfur asam sulfat ionisasi ion sulfat

• T. thioparus: sensitif terhadap asam, obligat khemoautotrof,


pH netral
5Na2S2O3 + 4O2 + H2O 5Na2SO4 + 2SO4 + 4S
 T. denitrificans : anaerob fakultatif, dapat menggunakan
nitrat sebagai akseptor elektron pada pH netral.
S + 6KNO3 + 2H2O K2SO4 + KHSO2 + 3 N
 T. ferooxidans penyebab korosi pada pipa besi; mengoksidasi
sulfur dan mengoksidas besi Ferro menjadi ferri
Aspergillus japonicus Penicillium nalgiovense
Reduksi sulfat (SO4= atau anion lain) menjadi sulfida

Reduksi sulfat dapat ditingkatkan dengan :


a. penambahan air (genangan)
b. penambahan bahan organik
c. kenaikan T
d. pH<5
Beberapa spesies bakteri fototrof hijau dan ungu
dapat mengoksidasi hidrogen sulfida yang dihasilkan
dari reduksi sulfat atau dekomposisi asam amino:

CO2 + 2H2S (CH2O) + H2O + 2S


Enzim karbohidrat
Cahaya
1. potensial redox rendah
2. Aerasi
3. pH>6
4. penambahan nitrat
5. adanya Fe dan Mn, mendorong oksidasi

Desulvofibrio (utama) dan Desulfotomaculum (obligat.anaerob)

a. Desulvofibrio desulfuricans : menggunakan H2 sebagai


elektron akseptor, dan elektron donornya terdiri atas
karbohidrat, asam organik dan alkohol.
SO4= + 4 H2 S= + 4 H2O

b. Desulfotomaculum :
SH + CaSO4 H2S + Ca(OH)2 + 2H2O
Desulfovibrio desulfuricans
PELAJARI “NUTRIENT CYCLE” DI
http://www.millenniumassessment.org/documents/document.281.as
px.pdf
Main Messages
12.1. Introduction
12.3 Global Nutrient Cycles

RINGKASAN TUGAS PERORANGAN


3 HALAMAN A4, TNR, 1,5 SPASI
Dikumpulkan via reginawanti@gmail.com pada 28
Februari 2018 jam 13.00

Anda mungkin juga menyukai