Anda di halaman 1dari 54

PEMERIKSAAN

KESEHATAN KERJA

Direktorat Bina K3 Ditjen PPK & K3 Kemnaker RI


Jakarta
PENDAHULUAN

Hak & Kewajiban (Permenakertrans No.3 Th.1982,psl.3)

1.Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan


Pelayanan Kesehatan Kerja.

2.Pengurus wajib memberikan Pelayanan


Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi
ASPEK PERUNDANGAN
• UU.No.1 Th.1970, Pasal 8 :
- Pengurus wajib melakukan pemeriksaan awal
- Pengurus wajib melakukan pemeriksaan berkala
• Permenakertrans. No.2 Th.1980
- Pemeriksaan Kesehatan Meliputi Awal,Berkala,Khusus
- Dokter Pemeriksa Kesehatan
• Permenakertrans. No.3 Th.1982
• UU.No.13 Th.2003,tentang Ketenagakerjaan : Pemberi
kerja wajib memberikan perlindungan yg mencakup
kesejahteraan,keselamatan dan kesehatan mental dan fisik
PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA :

1. Ciri Utama dlm pelaks.kegiatan bid.kesehatan


kerja/industri
2. Era Globalisasi Industri; Target hsl industri kompetitif &
produktif
3. TK aset perusahaan = sumber daya penentu jlnnya
industri
4. Tdk ada satupun kegiatan semua tktan industri bebas
bahaya
5. Bguna utk menjamin keamanan hsl produksi dg
meningkatkan kinerja&produktivitas kerja & Citra Perh.
6. Jenis & bentuk pemeriksaan disesuaikan dengan jenis &
kegiatan industri yang dilakukan
PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA :

6. Melindungi TK sehat,efisien,tetap dlm kondisi


optimal;meningkatkan kinerja&produktivitas kerja,sesuai
fisik&psikologisnya,cegah PAK&KK
7. Mrpkn bgn integral dr. pely.kesehatan yg diatur
pemerintah
8. Msh berorientasi penyakit,belum berorientasi sehat (saat
ini)
9. Pengrus. perusahaan berorientasi alat penyeleksi,
bukan sbg case finding> kendalikan&monitoring
10. Kewajiban pengurus perush.(Permenakertrans
No.Per.02/MEN/1980); Px.sblm Kerja,Px berkala,Px
Khusus
TujuanUsaha Pelayanan Kesehatan
(Permennakertrans No. 03/Men/1982)

• Memberikan bantuan kepada Tenaga Kerja dalam


penyesuaian diri dengan pekerjaannya
• Melindungi Tenaga Kerja thd setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja
• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
• Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi Tenaga Kerja yang sakit
Tujuan Usaha Pelayanan Kesehatan
(Permennakertrans No. 03/Men/1982)

• Pelayanan Kesehatan yang dilakukan untuk


pencegahan, diagnosa, menangani kecelakaan
kerja atau penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan serta pemberian rehabilitasi terhadap
pekerja yang mengalami kecelakaan atau
penyakit di tempat kerja.
• Salah satu lembaga K3 di perusahaan, sebagai
sarana perlindungan tenaga kerja terhadap setiap
gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan
atau lingkungan kerja
• Sarana penyelenggaraan upaya kesehatan kerja
yang bersifat komprehensif (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
Prosedur Pemeriksaan Tenaga Kerja
• Perencanaan untuk pemeriksaan kesehatan
• Menyusun pedoman pemeriksaan
kesehatan yang disesuaikan dengan
kemampuan perusahaan dan kemajuan Ilmu
Kedokteran
• Dalam waktu 2 (dua) bulan harus
melaporkan hasilnya pada Dirjen Bina
Lindung, Depnakertrans
CARA PENYELENGGARAAN /BENTUK
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

• Diselenggarakan sendiri oleh pengurus :


– Poliklinik perusahaan
– Rumah sakit perusahaan
• Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama dengan
dokter atau pelayanan kesehatan lain :
– JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) BPJS
– Dokter praktek swasta
– Puskesmas
– Poliklinik swasta
– Rumah sakit
– Dan lain-lain
• Diselenggarakan secara bersama antar beberapa perusahaan :
– Rumah sakit pekerja
– Poliklinik kawasan industri
– Dan lain-lain
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA MELIPUTI
(PERMENAKERTRANS No.PER.02/MEN/1980)

1. Pemeriksaan Fisik Lengkap


2. Kesegaran Jasmani
3. Rontgen Paru
4. Laboratorium rutin
5. Pemeriksaan lain yang dianggap perlu
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
(PERMENAKERTRANS No.PER.02/MEN/1980)

I. PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM BEKERJA (Px Awal)


- Px oleh dokter pd saat TK sblm diterima dlm
pekerjaannya
- Menilai kondisi pekerja dlm keadaan kesh.yg optimal
- Tdk mengidap penyakit menular
- Mengenal penyakit dlm keadaan dini (diobati) dpt bekerja
sesuai dgn keahliannya
- Data medis dasar sbg pertimbangan kompensasi jika
terjadi PAK
- Data medis dasar kriteria mendptkan asuransi
- Sbg permintaan dr perusahaan/personalia kpd dokter
perusahaan
- Penilaian serta peninjauan jika menerima pekerja yg
cacat agar ditempatkan pd pekerjaan yg sesuai
Jenis pemeriksaan kesh.sblm bekerja meliputi :
- Identitas :nama, umur, jenis kelamin, alamat, status
perkawinan, riwayat pekerjaan sebelumnya, rencana
penempatan/jenis pekerjaannya.
- Anamnesis : RPD, RPS, RP dlm keluarga, riwayat
pemaparan faktor resiko lingk kerja sebelumnya,
Wanita : riwayat kehamilan, persalinan.
- Pemeriksaan Fisik : Menyeluruh & sistematik : KU, vital
sign, visus mata, THT, Jantung, Paru, Perut, & organ
gerak.
- Pemeriksaan Penunjang : Foto Ro, Lab rutin, pemeriksaan
penunjang lain yg dianggap perlu sesuai kebutuhan.
- Tenaga Kerja : pemeriksaan kes sebelum bekerja 3 bln
sebelumnya oleh dokter berkompeten & tdk ada
keragu2an, tdk perlu pemeriksaan sebelum bekerja
Kesimpulan Hasil Px Sebelum Bekerja :

1. Cocok utk semua jenis pekerjaan/Fit for duty


- Dpt melakukan segala macam pekerjaan
- Tdk ada kelainan fisik

2. Cocok utk semua jenis pekerjaan namun dgn


lampiran catatan/Fit for duty with minor
correctable defect
- Dpt melakukan suatu pekerjaan
- Kelainan ringan yg dpt dikoreksi
- Kelainan visus, caries dentis
3. Hanya cocok utk pekerjaan yg
direkomendasikan/Fit for selected/limited duty
- Dpt melakukan pekerjaan/tugas ttt yg terbatas sebab ada
peny menetap
- Dpt bekerja yg khusus
- Ditempatkan pd tempat yg sesuai kondisi kesehatannya
- Tdk berbahaya bagi diri & sekitarnya
- Buta warna
4. Tdk cocok utk dipekerjakan/Unfit for duty
- Tdk dpt dipekerjakan saat ini
- Peny menular akut/kronik
- Gangguan jiwa, dsb
II. PEMERIKSAAN BERKALA

- Dilaksanakan sekurang2nya 1 thn sekali


- Pemeriksaan penting utk dpt mencegah
timbulnya ggn kesh. Akibat kerja sedini mungkin
- Mempertahankan derajat kesh. TK sesudah dlm
pekerjaannya
- Berguna utk mengetahui cara pemajanan &
pengendalian faktor resiko PAK
- Jika ditemukan kelainan, perusahaan wajib
menindaklanjuti
Kesimpulan Hasil Px Berkala :
- Sehat
- Perlu tindak lanjut : ada kelainan medis
yg ditemukan
- Perlu tindak lanjut dr segi pekerjaannya :
ada kelainan yg ditemukan dpt
mengganggu keselamatan kerja
III. PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS
- Rutin dilakukan
- TK absen/perawatan krn skt lebih dr 4 minggu
- TK absen stlh kecelakaan kerja
- TK absen lebih dr 2 minggu krn kecelakaan apapun
- TK absen terkait penyakit tertentu
(vertigo,sinkop,neoplasma,jantung,syaraf,infeksi
kronis,kebiasaan buruk,gangguan jiwa)
- Adanya keluhan dr TK atau atas pengamatan Pengawas
Keselamatan & Kesehatan Kerja
- Adanya penilaian Pusat Bina Hiperkes & Keselamatan
Kerja (Balai Hiperkes & KK)
- Adanya pendapat/keluhan umum di masy.
Kesimpulan Hasil Px Khusus :
- Sehat
- Perlu tindak lanjut : ada kelainan
medis yg ditemukan
- Perlu tindak lanjut dr segi
pekerjaannya : ada kelainan yg
ditemukan dpt mengganggu
keselamatan kerja
II. PEMERIKSAAN FISIK :

49. Tinggi Badan………………..cm, 50. Berat Badan…………………….kg, 51. Denyt nadi :…………………
52. Tekanan darah systole : ………………………. mm Hg.
53. Diastole : ………………………. mm Hg.
54. Suhu Badan : ………………………. ‘ C
55. Kepala dan muka : Kelainan-kelainan : ……………………………………………………………………….
56. Rambut : ………………………………………………………………………
57. Penglihatan : ………………………………………………………………………
58. Mata : ………………………………………………………………………
Reflek pupil : ………………………………………………………………………
59. Pendengaran : ………………………………………………………………………
60. Telinga : ………………………………………………………………………
61. Penciuman : ………………………………………………………………………
62. Tenggorokan : ………………………………………………………………………
63. Suara : ………………………………………………………………………
64. Lidah : ………………………………………………………………………
65. Rongga Mulut : ………………………………………………………………………
66. Gigi geligi : ………………………………………………………………………
67. Leher kelainan-kelainan : ………………………………………………………………………
68. Kelenjar Gondok : ………………………………………………………………………
69. Thorax : Kelainan-kelainan : ………………………………………………………………………
70. Jantung : ………………………………………………………………………
71. Paru - paru : ………………………………………………………………………
72. Abdomen:Kelainan-kelainan : ………………………………………………………………………
73. Hati : ………………………………………………………………………
74. Limpa : ………………………………………………………………………
75. Ginjal : ………………………………………………………………………
76. Genetalia : ………………………………………………………………………..
77. Tulang punggung (vertebrea)
kelainan-kelainan : ………………………………………………………………………..
Flexibilitas : ………………………………………………………………………..
78. Extremitas:Kelainan-kelainan,
Reflekx-reflek : ……………………………………………………………………….
79. Petella : ……………………………………………………………………….
80. Achilles : ……………………………………………………………………….
81. Patologik : ……………………………………………………………………….
82. Kulit : ……………………………………………………………………….
83. Koordinasi otot-otot : ……………………………………………………………………….
84. Kidal : ……………………………………………………………………….
85. Langkah (gait) : ……………………………………………………………………….
86. Tremor : ……………………………………………………………………….
87. Paralyes/parese : ……………………………………………………………………….
88. Kaku : ……………………………………………………………………….
89. PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI : ……………………………………………………………….
90. PEMERIKSAAN SINAR TEMBUS : ……………………………………………………………………….
91. PEMERIKSAAN LABORATORIUM : ……………………………………………………………………….
92. PEMERIKSAAN TAMBAHAN : ……………………………………………………………………….
93. KESIMPULAN : ……………………………………………………………………….
94. REKOMENDASI : ……………………………………………………………………….

Tgl
Dokter Penguji

(…………………………)
PNEUMOKONIOSIS
PEKERJA KELAPA SAWIT

-Pestisida

-Posisikerja
-Instrumen kerja
Trimming Emboss cutting line

Rubber sole heating

Heat stress
Trimming

Noise

Pounching
Primering
Organic Solvent
Cementing

Primering Phylon
Mental stress

Assembling Lean

Form primering pattern


Dermatitis Akibat
Kerja

CTS
Vibrasi Akibat Kerja
Vibrasi Akibat Kerja
MOBILE MCU

Anda mungkin juga menyukai