PUSKESMAS BANJAR I
1
Seksi TASKIT 3
Demografi Rabies di Indonesia dan Bali
RABIES
Penyakit menular akut sistem saraf pusat (SSP)
yang disebabkan oleh virus Rhabdovirus
Menyerang otak hewan berkembang dan
menyebar keseluruh jaringan saraf
Menimbulkan paralysis/kelumpuhan,
kejang dan berakhir dengan kematian.
Dapat menular dan menyerang manusia.
Belum ditemukan obatnya. Yang ada hanyalah
Vaksin Anti Rabies (VAR).
Penyelamat utama : Penatalaksanaan luka
gigitan dan kecepatan pemberian Vaksin Anti
Rabies (VAR)
5
RABIES
Cara Penularan
– Melalui gigitan hewan tertular rabies
diantaranya anjing, kucing, kelelawar
dan kera.
– Melalui non gigitan : jilatan pada
luka, transplantasi, kontak dengan
bahan yang mengandung
virus rabies pada kulit yang lecet
atau mukosa. 6
HOS
T
Semua hewan berdarah panas :
Anjing Afrika, Asia, dan Amerika
Latin kucing, kera/monyet, kelelawar.
rakun dan sigug Amerika Utara
rubah merah Eropa
9
PENGOBATAN
PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
Hari pertama satu kali lengan kiri dan satu kali lengan kanan
Hari ketujuh satu kali lengan kiri
Hari ke 21 satu kali lengan kanan
Booster satu kali hari ke-30 bila penderita diberi SAR
INDIKASI VAR
-Hewan penggigit mati atau lari
-Hewan penggigit menderita tersangka rabies (positif)
10
VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
JENIS VAKSIN DOSIS CARA & LOKASI PEMBERIAN WAKTU
ANAK DEWASA
DASAR 0,5 ml 0,5 ml Cara : IM 4 x pemberian
Lokasi : Regio Deltoideus Hari ke-0, 2x
VAR kanan & kiri Hari ke-7, 1x
Anak <1 th pangkal paha Hari ke-21, 1x
16