Anda di halaman 1dari 19

EFEK PANAS ....

lanjutan
PANAS REAKSI (REVEW DARI TERMO-1)
o Panas Laten
o Panas Pembentukkan
o Menghitung Panas Reaksi

PERTEMUAN-12
Panas latent molar, ∆Hv

Reaksi: : AB(c)  AB(v) •Panas laten molar akan selau


• AB: adalah zat murni diuapkan terlibat pada perubahan fase
pada tekanan tetap, tidak zat.
terjadi perubahan temperatur, Persamaan Reidel:
tetapi terjadi perpindahan Dimana :
panas dari lingkungan ke zat (∆Hn) = panas laten molar
tersebut (AB) penguapan pada Tn
•Panas yang dipindahkan Tn = titik didh normal
disebut panas laten penguapan. Pc = tekanan kritis
•Panas penguapan tiap satu mol Trn = temperatur reduced
zat disebut panas laten molar pada Tn (Trn = Tn/Tc)
(∆Hv) R = 8,314 Joule mol-1K-1
CONTOH MENCARI PANAS LATEN ZAT MURNI

Teladan: mencari panas laten


penguapan air. Untuk pada keadaan
Setiap senyawa kritis, H2O: Pc=220,55, Tc=647,1
memiliki dari pers Reidel diperoleh
keadaan kritis
(harga Pc, Tc, ∆Hn = 13,56 R Tn
Vc dll, lihat = 13,56 x 8,314 x 373,15 K
tabel) = 42.065 = 42,065
= 3,334
Perbandingan panas laten pada berbagai temperatur

Teladan: berapa panas laten air


pada 300oC?
Dengan data panas laten normal air
sbb:
∆H1: panas laten pada 100oC =
Persamaan Waston: 2,334 J grm-1 (teladan sebelumnya)
∆H2: panas laten pada 300oC
Tr1 = 0,557 ,
Tr2=573,15/647,1 = 0,886
Maka:

71 J grm-1
PANAS PEMBENTUKAN STANDAR, ∆H298
• Pada reaksi pembentukan suatu materi selalu
disertai pelepasan atau membutuhkan panas
• Keadaan pembentukan standar, 25oC dan 1 atm,
entalpi dinyatakan dengan ∆Hf,298 atau ∆Hf
Contoh:
½ N2 + 3/2 H2  NH3 , ∆Hf = -46,110 J atau
N2 + 3H2  2NH3 , ∆Hf = -92,220 J
• Panas reaksi pembentukan dapat dilihat pada tabel
eltalpi, dengan satuan panas per satuan mol
(kkal/mol atau BTU/lbmol)
PANAS PEMBENTUKAN

 Difinisi:
Panas pembentukan heat-formatioan (∆Hf) adalah panas
yang terlibat (dibutuhkan atau dilepas) untuk membentuk
satu senyawa dari elemen-elemennya.
 Misal:
C + ½ O2 + 2 H2  CH3OH, ∆Hf: panas pmbntk metanol

H2 + S + 2O2  H2SO4 , ∆Hf: panas pmbtk as sulfat

H2O + SO3  H2SO4 , ∆Hf: bukan panas pmtkn as.sulfat


mengapa?
 Untuk menentukan panas ∆Hf,298 suatu senyawa dapat
dilakukan pula analisis dengan menggabungkan data ∆Hf
senyawa lain.
Teladan:
Tentukan ∆Hf n-butana: 4C(s) + 5H2(g)  C4H10(g)
Penyelesaian:
Reaksi di atas dapat ditulis dengan mekanisne sbb,
4C(s) + 4O2(g)  4CO2(g) ∆Hf,298 = 4x-94,052k kal
5H2(s) + 2½ O2(g)  5H2O(g) ∆Hf,298 = 5x-57,798 kkal
4CO2(s) + 5H2O(g)  C4H10(g) + 6½ O2(g) ∆Hf,298 = 635,045 kkal
------------------------------------------------------------------------------ +
4C(s) + 5H2(g)  C4H10(g) ∆Hf,298 = ………… kkal
MENGHITUNG PANAS REAKSI

1.Keadaan nstandar, ∆HR,298


KEADAAN
REAKSI:
2. Keadaan diluar standar, ∆HR,T

1. Menghitung panas reaksi keadaan standar, ∆HR,298

Misal:
aA + bB  cC + dD
∆HR,298 =
∆HR,298 = (c x ∆Hf C + d x ∆HfD) – (a x ∆Hf A + b x ∆Hf B)
∆Hf A, ∆Hf B, ∆Hf C, dan ∆Hf D masing-masing dicari pada tabel
2. Menghitung ∆HR,T di luar keadaan standar

1. Reaktan didinginkan dari T ke keadaan standar


(25oC, 1 atm), ∆H dihitung dengan rumus:
∆Hr = r = reaktan
∆Hr: perubahan entalpi semua reaktan selama
pendinginan.
2) Reaksi berlangsung pada keadaan standar (298 K)
Misal: ∆HR,298 =
aA +bB  cC + dD 3) Pemanasan produk dari keadaan standar ke T. ∆H
berlangsung pada T dihitung dengan rumus:
∆Hp = p = produk
∆Hp: perubahan entalpi semua produk selama
pemanasan
Perubahan entalpi reaksi berlangsung pada
temperatur T,
∆HR,T = ∆Hr + ∆HR,298 + ∆Hp atau
∆HR,T = ∆HR,298 + ∆Hr + ∆Hp
Teladan: Hitunglah panas reaksi pembakaran metana pada temperatur 533K!
Penyelesaian:
Reaksi: CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) (basis 1 mol metana)

Reaktan: 1 mol CH4 533K Produk : 1 mol CO2


& 2 mol O2 & 2 mol H2O

∆Hr = ∆Hp =

298K
Reaktan Produk
298K CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O 298K

∆HR,298 =

Rumus:
∆HR,533 = ∆HR,298 + ∆Hp + ∆Hr atau
∆HR,533 = ∆HR,298 + +
 ∆HR,298 dapat dihitung dengan menggunakan data-data ∆Hf masing –masing senyawa.
 ∆Hp dan ∆Hr dapat dihitung dengan menggunakan data-data cp masing-masing
senyawa
NERACA PANAS PADA REAKTOR
 Prinsip:
• Dalam keadaan proses mantap, maka:
a) Jumlah panas masuk ke reaktor = jumlah panas
ke luar reaktor
b) Jika sistem (reaksi) bersifat eksotermis, maka
sistem akan memberikan panas ke lingkungan
(reaktor)
c) Jika sistem bersifat endotermis, maka sistem
akan mangambil panas dari lingkungan (reaktor)
SKEMA PROSES NERACA PANAS
Umpan, 30oC
A, B, M dan N
∆Humpan

Luaran, T
C, D, M dan N
tT, ∆HR,T ∆Hluaran

Reaksi: a A + b B  c C + d D

∆Humpan + ∆HR,T = ∆Hluaran + Q (beban kalor)


SKEMA ANALISIS
Reaksi: A + B  C + D KELUAR, T
C, D, M & N
UMPAN, 30oC ∆H reaksi, T ∆H luaran
A, B, M & N
∆H umpan ∆H = m

∆H = m

Langkah-langkah:
1. Hitung: ∆H umpan
2. Hitung, ∆H keluar
3. Hitung ∆H reaksi, T (langkah seperti yang dibahas sebelumnya yaitu: hitung ∆H
reaktan, ∆H 298 dan ∆H hasil reaksi)
4. Persamaan Neraca Panas pada reaktor, yang berpengaruh adalah hasil ∆H reaksi,T.
o Jika ∆H reaksi,T negatif maka persamaan neraca panas: ∆H umpan + ∆H reaksi,T = ∆H
keluar + Q beban pendingin
o Jika ∆H reaksi,T positif maka persamaan neraca panas: ∆H umpan + Q beban pemanas =
∆H keluar + ∆H reaksi,T
teladan: panas reaksi dan neraca panas

• 4. (UAS 2021) Bahan reaktan 9w gram (w=dua angka dari belakang NIM) terdiri dari 8x% berat AlCl3
(x= satu angka dari nomer absen pada daftar elearning) dan sisanya adalah MnO. Bahan tersebut
sebagai umpan pada reaktor masuk pada 30oC. Reaksi yang terjadi: 2 AlCl3(s) + 3 H2(g) --> 6 HCl(g)
+ 2 Al(s), ΔH298 = -415 Joule. Suhu reaksi 90oC Data Cp. AlCl3 = 13,25 + 0,02800T dan Cp. MnO =
7,43 + 0,01038T – 0,00000362T2, cp. H2 = 4,97 dan cp. HCl = 4,70 + 0,000837T (cp dalam kalori/mol
der). Diminta: buatlah neraca panas.(nilai 40)
langkah-langjah penyelesaian
1. selesaikan neraca massa. Ambil basis massa misal 100 kg bahan baku kerena komoposisi % adalah
persen berat dengan ALCl3 = 80% dan MnO= 20%.
a. AlCl3 = 80 kg = x kgmol dan MnO = 20 kg = y kgmol
reaksi: 2 AlCl3(s) + 3 H2(g) --> 6 HCl(g) + 2 Al(s), ΔH298 = -415 Joule
b. jumlah zat reaktan H2 dan hasil reaksi HCl dan Al ditentukan sesuai dengan kaidah azaz teknik kimia,
sehingga didapatkan neraca massa.
2. menghitung panas umpan dan panas hasil
a. hitung panas umpan
b.hitung panas hasil (luaran)
3. Panas reaksi:
a. hitung panas reaktan
b. panas reaksi standar (sdh ada = -415 Joule)
c. hitung panas hasil reaksi
4. nerana panas
panas umpan + panas reaksi = panas keluar + beban pemanas /pendingin.
LAMPIRAN
TABEL PANAS PEMBENTUKAN STANDAR
Data tabel ini ada di Handbooks Chemical
Engineering, Perry et.all atau beberapa sumber
yang lain

Anda mungkin juga menyukai