lanjutan
PANAS REAKSI (REVEW DARI TERMO-1)
o Panas Laten
o Panas Pembentukkan
o Menghitung Panas Reaksi
PERTEMUAN-12
Panas latent molar, ∆Hv
71 J grm-1
PANAS PEMBENTUKAN STANDAR, ∆H298
• Pada reaksi pembentukan suatu materi selalu
disertai pelepasan atau membutuhkan panas
• Keadaan pembentukan standar, 25oC dan 1 atm,
entalpi dinyatakan dengan ∆Hf,298 atau ∆Hf
Contoh:
½ N2 + 3/2 H2 NH3 , ∆Hf = -46,110 J atau
N2 + 3H2 2NH3 , ∆Hf = -92,220 J
• Panas reaksi pembentukan dapat dilihat pada tabel
eltalpi, dengan satuan panas per satuan mol
(kkal/mol atau BTU/lbmol)
PANAS PEMBENTUKAN
Difinisi:
Panas pembentukan heat-formatioan (∆Hf) adalah panas
yang terlibat (dibutuhkan atau dilepas) untuk membentuk
satu senyawa dari elemen-elemennya.
Misal:
C + ½ O2 + 2 H2 CH3OH, ∆Hf: panas pmbntk metanol
Misal:
aA + bB cC + dD
∆HR,298 =
∆HR,298 = (c x ∆Hf C + d x ∆HfD) – (a x ∆Hf A + b x ∆Hf B)
∆Hf A, ∆Hf B, ∆Hf C, dan ∆Hf D masing-masing dicari pada tabel
2. Menghitung ∆HR,T di luar keadaan standar
∆Hr = ∆Hp =
298K
Reaktan Produk
298K CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O 298K
∆HR,298 =
Rumus:
∆HR,533 = ∆HR,298 + ∆Hp + ∆Hr atau
∆HR,533 = ∆HR,298 + +
∆HR,298 dapat dihitung dengan menggunakan data-data ∆Hf masing –masing senyawa.
∆Hp dan ∆Hr dapat dihitung dengan menggunakan data-data cp masing-masing
senyawa
NERACA PANAS PADA REAKTOR
Prinsip:
• Dalam keadaan proses mantap, maka:
a) Jumlah panas masuk ke reaktor = jumlah panas
ke luar reaktor
b) Jika sistem (reaksi) bersifat eksotermis, maka
sistem akan memberikan panas ke lingkungan
(reaktor)
c) Jika sistem bersifat endotermis, maka sistem
akan mangambil panas dari lingkungan (reaktor)
SKEMA PROSES NERACA PANAS
Umpan, 30oC
A, B, M dan N
∆Humpan
Luaran, T
C, D, M dan N
tT, ∆HR,T ∆Hluaran
Reaksi: a A + b B c C + d D
∆H = m
Langkah-langkah:
1. Hitung: ∆H umpan
2. Hitung, ∆H keluar
3. Hitung ∆H reaksi, T (langkah seperti yang dibahas sebelumnya yaitu: hitung ∆H
reaktan, ∆H 298 dan ∆H hasil reaksi)
4. Persamaan Neraca Panas pada reaktor, yang berpengaruh adalah hasil ∆H reaksi,T.
o Jika ∆H reaksi,T negatif maka persamaan neraca panas: ∆H umpan + ∆H reaksi,T = ∆H
keluar + Q beban pendingin
o Jika ∆H reaksi,T positif maka persamaan neraca panas: ∆H umpan + Q beban pemanas =
∆H keluar + ∆H reaksi,T
teladan: panas reaksi dan neraca panas
• 4. (UAS 2021) Bahan reaktan 9w gram (w=dua angka dari belakang NIM) terdiri dari 8x% berat AlCl3
(x= satu angka dari nomer absen pada daftar elearning) dan sisanya adalah MnO. Bahan tersebut
sebagai umpan pada reaktor masuk pada 30oC. Reaksi yang terjadi: 2 AlCl3(s) + 3 H2(g) --> 6 HCl(g)
+ 2 Al(s), ΔH298 = -415 Joule. Suhu reaksi 90oC Data Cp. AlCl3 = 13,25 + 0,02800T dan Cp. MnO =
7,43 + 0,01038T – 0,00000362T2, cp. H2 = 4,97 dan cp. HCl = 4,70 + 0,000837T (cp dalam kalori/mol
der). Diminta: buatlah neraca panas.(nilai 40)
langkah-langjah penyelesaian
1. selesaikan neraca massa. Ambil basis massa misal 100 kg bahan baku kerena komoposisi % adalah
persen berat dengan ALCl3 = 80% dan MnO= 20%.
a. AlCl3 = 80 kg = x kgmol dan MnO = 20 kg = y kgmol
reaksi: 2 AlCl3(s) + 3 H2(g) --> 6 HCl(g) + 2 Al(s), ΔH298 = -415 Joule
b. jumlah zat reaktan H2 dan hasil reaksi HCl dan Al ditentukan sesuai dengan kaidah azaz teknik kimia,
sehingga didapatkan neraca massa.
2. menghitung panas umpan dan panas hasil
a. hitung panas umpan
b.hitung panas hasil (luaran)
3. Panas reaksi:
a. hitung panas reaktan
b. panas reaksi standar (sdh ada = -415 Joule)
c. hitung panas hasil reaksi
4. nerana panas
panas umpan + panas reaksi = panas keluar + beban pemanas /pendingin.
LAMPIRAN
TABEL PANAS PEMBENTUKAN STANDAR
Data tabel ini ada di Handbooks Chemical
Engineering, Perry et.all atau beberapa sumber
yang lain