UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil ‘alamin
R E F E R A T
ISK
(INFEKSI SALURAN
KEMIH)
Oleh :
Bahtiar Nawabig Hidayatullah 6120018012
Dinda Ayu P. 6120018014
Pembimbing:
dr Efendi Sp.PD
D E PA R T E M E N / S M F P E N YA K I T D A L A M , PA R U , D A N J A N T U N G
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S N A H D L AT U L U L A M A S U R A B AYA
1
2018
DAFTAR ISI
• Tujuan Penulisan • Diagnosis banding
• Definisi • Penatalaksanaan
• Etiologi • Komplikasi
• Epidemiolgi • Prognosis
• Anatomi dan Fisiologi • Kesimpulan
• Klasifikasi • Daftar pustaka
• Patogenesis
• Gejala Klinis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
2
TUJUAN
3
DEFINISI
Infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri
akibat proliferasi suatu organisme. Beberapa istilah yang sering
digunakan dalam klinis mengenai infeksi saluran kemih :
• ISK uncomplicated (sederhana)
• ISK complicated (rumit)
• First infection (infeksi pertama kali)
• Infeksi berulang
• Asymtomatic significant bacteriuria (ASB)
4
ETIOLOGI
No Mikroorganisme Presentase
biakan (%)
Penyebab terbanyak
50 – 90
adalah bakteri gram- 1. Eschrichia coli
5
• Gambar. 4
gambaran bakteri
E.coli, berbentuk
basil dan adanya
fimbrae atau pili
7
ANATOMI
9
10
GEJALA KLINIS
Lokal Sistemik
Disuria Panas badan sampai menggigil
Polakisuria Septicemia dan syok
Stranguria
Tenesmus Perubahan urinalisis
Nokturia Hematuria
Enuresis nocturnal Piuria
Prostatismus Chylusuria
Inkontinesia Pneumaturia
Nyeri uretra
Nyeri kandung kemih
Nyeri kolik
Nyeri ginjal
11
12
PEMERIKSAAN FISIK
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
• Urinalisis
• Bakteriologis
• Tes Plat – celup (Dip - slide)
Radiologi
14
DIAGNOSA BANDING
15
PENATALAKSANAAN
• Infeksi saluran kemih (ISK) bawah : Hampir 80% pasien akan
memberikan respon setelah 48 jam dengan antibiotika tunggal, seperti
ampisilin 3 gram, trimetropim 200 mg.
• Bila pada pasien reinfeksi berulang (frequent re-infection) : Terapi
jangka panjang yang dapat diberikan antara lain trimetroprim –
sulfametoksazol dosi rendah (40 – 200 mg)
• Infeksi saluran kemih (ISK) atas : Flurokuinolon, Aminoglikosida
dengan atau tanpa ampisilin, Sefalosporin berspektrum luas dengan
atau tanpa aminoglikosida
16
Antimikroba Dosis Interval
Sefepim 1 gram 12 jam
1 mg/ kg BB 8 jam
17
KOMPLIKASI
• Komplikasi emphysematous cystitis, pielonefritis yang terkait spesies
kandida dan infeksi gram negatif lainnya dapat dijumpai pada pasien
DM.
• Pielonefritis emfisematosa disebabkan oleh MO (micro organisme)
pembentuk gas seperti E.coli, Candida spp, dan klostridium tidak
jarang dijumpai pada pasien DM.
• Pembentukan gas sangant intensif pada parenkim ginjal dan jaringan
nekrosis disertai hematom yang luas.
• Abses perinefritik merupakan komplikasi ISK pada pasien DM (47%),
nefrolitiasis (41%), dan obstruksi ureter (20%).
18
PROGNOSIS
19
KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan bakteriuria patogen bermakna dengan colony
forming units per mL CFU/ ml urin > 105 disertai manifestasi klinik.
ISK lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki karena
uretra perempuan lebih pendek dibandingkan laki-laki. Adapun faktor
predisposisi ISK antara lain: litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit
ginjal polikistik, DM, nefropati analgesik, senggama, kehamilan,
kontrasepsi, dan kateterisasi. Sebagian besar ISK disebabkan oleh invasi
bakteri Escherichia coli secara asending ke saluran kemih. Patogenesis
ISK dipengaruhi oleh patogenisitas bakteri (perlekatan mukosa dan
faktor virulensi), faktor tuan rumah (host) dan bacterial entry.
20
DAFTAR PUSTAKA
• Corwin EJ. Infeksi saluran kemih. In buku saku patofisiologi edisi 3. Jakarta : penerbit
buku kedokteran.
• Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
jilid II. Edisi 3. Jakarta. Fakultas kedokteran Universitas Indonesi a ; 2001
• Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
jilid I. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI; 2006
• Gardjito W. Puruhito, Iwan A et all. Saluran Kemih dan Alat Kelamin lelaki. In Buku Ajar
Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit EGC;2005
• Rani HAA, Soegondo S. Nasir AU et al. Standar Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi 2004. Jakarta : Pusat Penerbit an IPD FKUI; 2004
• Rani HAA, Soegondo S. Nasir AU et al. Panduan Pelayanan Medik - Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Edisi 2004. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2006
• Purnomo BB. Dasar – Dasar Urologi. Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto 2003
• Liza. Buku Saku Ilmu Penyakit Dalam. Edisi I. Jakarta : FKUI; 2006\
• Hecht F, Shiel WC. Urinary Tract Infect ion. Avalable at : Perbaruan erakhir (januari 2009)
21
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil ‘alamin
22