Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IMPLEMENTASI lOT BIDANG PENDIDIK

DISUSUN OLEH :
TEONI GULO
NPM : 218520041

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK


UNIVERSITAS MEDAN AREA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................2
A. Latar Belakang………………………………………………………………..………………3
B. Perumusan Masalah ...........................................................................5
C. Batasan Masalah...................................................................................5
D. Tujuan Masalah……….……………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
A.Tijauan Pustaka…………………………………………………………………………….…6
B. Landasan Teori……………………………………………………………….…..……….7-13
BAB III……………………………………………………………………………………………………14
A.Metodologi Penelitian………………………………………………………………...…14-16
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………..….17
A. Kesimpulan Dan Saran……………………………………………………………….…..17
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...…18
C. (Buku Jurnal/Artikel)……………………….…………………………….…………….…19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanfaatan teknologi dalam Pendidik adalah hal yang tidak perlu diperdebatkan
lagi, bahwa teknologi informasi dan komunikasi (Information & Communication
Technology) telah memberikan dampak yang positif bagi dunia Pendidik. Serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Selain itu, teknologi
informasi dan komunikasi juga akan semakin berkembang pesat dengan
ditambahnya penerapan Internet of Things di berbagai bidang, salah satunya
bidang Pendidik. Internet of Things memiliki potensi dalam mendukung proses
pembelajaran dengan mengoptimalkan komunikasi dan interaktifitas, baik antara
manusia dengan manusia, manusia dengan benda, maupun benda dengan benda.
• IoT (Internet of Thing) merupakan sebuah konsep yang bertujuan
untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang
tersambung secara terus menerus Adapun penggunaannya seperti
berbagi data,remote control, dan penerimaan sensor, termasuk juga
pada benda. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan
apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke
jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu
aktif. Pada perkembangan teknologi jaringan saat ini, maka kebutuhan
akan pertukaran data semakin tinggi. Hal ini dilakukan untuk salah
satu upaya dengan cara mengembangkan koneksi pada jaringan lokal
menggunakan LAN maupun wifi untuk dapat terkonfigurasi satu sama
lain.
B. Perumusan Masalah
1) Bagaimana Sejarah IOT?
2) Apa unsur pembentukan IOT
3) Bagaimana Cara Kerja IOT ?
4) Apakah Manfaat dari IOT Ini?
5) Apa Yang Dimaksud IOT Smart City?

• C. Batasan Masalah
Membatasi identifikasi masalah
diatas,permasalahan yang diteliti dibatasi oleh
factor “Materi yang dipergunakan tentang
Microsoft Excel”

D. Tujuan Masalah
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk menegetahui
secara dasar bagaimana
sejarah,cara kerja dan manfaat dari IOT itu sendiri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
 

Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu
• Penelitian-penelitian mengenai penggunaan gamifikasi untuk
sebuah proyek IOT belum banyak dilakukan sebelumnya, hanya
beberapa peneliti yang sudah menggunakanya seperti yang
dilakukan oleh Dimosthenis Kotsopoulos, Stavros Lounis , Cleopatra
Bardaki, Thanasis Papaioannou dengan judul ” Designing an IoT-
enabled Gamification Application for Energy Conservation at the
Workplace: Exploring Personal and Contextual Characteristics”.
Dimana mereka merancang sebuah aplikasi untuk penentuan faktor-
faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika merancang dan
mengembangkan aplikasi gamification yang mendidik karyawan di
tempat kerja, menuju perilaku konsumsi energi yang lebih
berkelanjutan. Dimana platform pemantauan energi yang diaktifkan
IoT untuk tempat kerja akan dikembangkan, dengan tujuan akhir
untuk mengubah perilaku konsumsi energi karyawan melalui
aplikasi gamification.
Landasan Teori

2.1. IOT (Internet Of Things)


Pengggunaan komputer dimasa datang mampu mendominasi pekerjaan manusia dan
mengalahkan kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan elektronik dari jarak
jauh menggunakan media internet, IOT (Internet Of Things) memungkinkan pengguna untuk
mengelola dan mengoptimalkan elektronik dan peralatan listrik yang menggunakan internet. Hal
ini berspekulasi bahwa di sebagian waktu dekat komunikasi antara computer dan peralatan
elektronik mampu bertukar informasi di antara mereka sehingga mengurangi interaksi manusia.
Hal ini juga akan membuat pengguna internet semakin meningkat dengan berbagai fasilitas dan
layanan internet.
Tugas dari IOT (Internet Of Things) adalah menjembatani antara dunia fisik dan dunia
informasi. Seperti bagaimana mengolah data yang diperoleh dari peralatan eletronik melakui
sebuah interface antara pengguna dan peralatan itu.
• 2.2. Smart Home Rumah Cerdas (Smart Home)

adalah aplikasi gabungan antara teknologi dan pelayanan yang


dikhususkan pada lingkungan rumah dengan fungsi tertentu yang
bertujuan meningkatkan keamanan, efisiensi dan kenyamanan
penghuninya. Teknologi yang dirancangan untuk rumah pintar ini
bertujuan untuk memudahkan pemilik rumah dalam memantau kondisi
peralatan elektronik yang terhubung dari gadget yang dimiliki.
2.3. Ethernet Shield

Ethernet Shield menambah kemampuan arduino board agar terhubung


ke jaringan komputer. Ethernet shield berbasiskan cip ethernet Wiznet
W5100. Ethernet library digunakan dalam menulis program agar arduino
board dapat terhubung ke jaringan dengan menggunakan arduino ethernet
shield. Pada ethernet shield terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat
digunakan untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan.

Gambar 2.1. Modul Ethernet Shield


2.4. Modul Relay
Relay adalah saklar elektrik yang menggunakan elektromagnet untuk memindahkan
saklar dari posisi off ke posisi on. Daya yang dibutuhkan relative kecil dari untuk
mengaktifkan relay tetapi relay dapat mengendalikan sesuatu yang membutuhkan daya
lebih besar. Terdapat beberapa jenis konfigurasi relay misalnya SPST dan SPDT yang
ditunjukkan gambar 2. Relay berfungsi sebagai saklar lampu. Prinsip kerja relay adalah
elektromagnetik untuk merubah kondisi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan tegangan yang lebih tinggi. Ada dua macam jenis relay yaitu:
1. Normally Close (NC) dengan kondisi awaI saklar selalu berada pada posisi tertutup
(close).
2. Normally Open (NO) dengan kondisi awaI saklar seIaIu berada pada posisi terbuka
(open). (Angger Dimas Bayu Sadewo, Edita Rosana Widasari, Adharul Muttaqin; 2017)

Gambar 2.2. Modul Relay 4 Channel


2.5. App Inventor
App Inventor adalah sistem perangkat lunak untuk membuat aplikasi pada perangkat
Android. Uniknya, App Inventor dibuat tidak seperti system pengembangan aplikasi biasa,
di mana seorang programmer harus menuliskan baris-baris kode program, melainkan
dengan interaksi visual berbasis grafis.

2.6. Arduino Mega 2560


Arduino adalah Board berbasis mikrokontroler atau papan rangkaian elektronik open
source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input
tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler
bertugas sebagai otak yang mengendalikan proses input, dan output sebuah rangkaian
elektronik.
2.7. Software Arduino
Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa
pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah
melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis
program kedalam Arduino
Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:
1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program
dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino
disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa
processing (kode program) kedalam kode biner karena
kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang
dipahami oleh mikrocontroller.
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode
biner kedalam memori mikrocontroller.
2.8. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik
yang terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O (input/output), bahkan sudah
dilengkapi dengan ADC (Analog-to-Digital Converter) yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler adalah tersedianya RAM (Random Access Memory) dan
peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
Dengan mikrokontroler tersebut pengguna sudah bisa membuat sebuah sistem untuk
keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang
menggunakan remote control televisi (smart home), jam digital, text berjalan, termometer
digital, dan lain-lain.

2.9. Sensor Arus ACS712


Sensor ACS712 adalah sensor arus dengan memanfaatkan Hall effect. Cara kerja sensor
ACS712 yaitu dengan membaca arus yang mengalir pada kabel tembaga yang terdapat di
dalamnya yang menghasikan medan magnet yang ditangkap oleh Hall Effect IC dan diubah
menjadi tegangan proporsional. Sensor ini untuk mengumpulkan informasi dari arus
listrik yang mengalir dalam jaringan tenaga listrik, dan mikrokontroler untuk
memonitor nilai yang dikumpulkan oleh sensor untuk membuat keputusan yang
diperlukan sesuai pada sistem yang digunakan.
2.10. Wirelles Local Area Network
Wireless Local Area Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network
yang biasa kita jumpai. Wireless merupakan salah satu jaringan komputer local yang
memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data.
Teknologi wireless adalah salah satu pilihan yang tepat untuk menggantikan teknologi
jaringan yang terdiri dari banyak kabel dan sebuah solusi akibat jarak antar jaringan yang
tidak mungkin dihubungkan melalui kabel Ada beberapa komponen yang dibutuhkan
dalam sebuah jaringan wireless atau nirkabel terdiri atas empat komponen utama, yakni :
a. Wireless Card, Wireless card ini digunakan untuk menagkap sinyal yang dikirim ke
bagian ini sehingga diperoleh penggunaan yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan
beberapa penggunaan lainnya.
b. Wireless Router atau wireless access point, adalah perangkat yang berperan penting
dalam sebuah jaringan wireless, bertugas mengatur dan menghubungkan koneksi beberapa
peralatan WiFi.
c. Extension Point, berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh.
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab metodologi ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan prosedur analisis data dan
metode verifikasi data.
3.1.Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bidang pendidikan yaitu untuk mendeskripsikan
tentang pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 1
Tengaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dapat
diartikan sebagai berikut :
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang
alamiah, dimana penelitiadalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan datadilakukan secara
triangulasi Penelitian ini akan menggali fenomena tentang pemanfaatan teknologi informasi sebagai
sumber belajar siswa di SMA Negeri 1 Tengaran.
3.2.Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Tengaran,akan tetapi
keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti hanya mengambil kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Tengaran. Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, dan siswa
SMA Negeri 1 Tengaran.
3.3.Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer, sehingga dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan sumber primer “Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.”
3.4.Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Penulis sebagai instrumen
harus memahami penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang bidang yang
diteliti untu menjaga validitas data yang digunakan dalam penelitian. Peneliti
menggunakan beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, salah satunya adalah
pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan pewawancara dalam
memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi terstruktur.
3.5. Unit Analisis
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam
teknik sampling yang dapat digunakan pada penelitian. Teknik sampling penelitian
kualitatif berbeda dengan teknik sampling dalam penelitian kualititatif. Penelitian kualitatif
khususnya studi kasus, cenderung menggunakan penarikan sampel secara purposif yaitu
penarikan sampel bertujuan.” Informan dalam penelitian ini yaitu siswa, guru, dan kepala
sekolah. Guru yang dijadikan informan adalah guru ekonomi yang memanfaatkan teknologi
informasi sebagai sumber belajar di kelas.

3.6.Prosedur Analisis data


Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan
metode analisis yang mendiskripsikan gambaran obyek penelitian secara sistematis, sesuai
dengan fakta yang terjadi secara akurat. . Analisis deskriptif dipilih karena data kualitatif
yang diperoleh senantiasa akan bertambah sampai data tersebut jenuh. Analisis
pendahuluan dilakukan peneliti untuk menentukn fokus penelitian dan ketika memasuki
lapangan, penulis akan menggunkan model interakif
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN DAN SARAN

Semakin berkembangan teknologi internet serta berkembangannya


keperluan komunikasi data dan manusia maka akan terus muncul
berbagai macam teknologi, dalam tulisan ini penulis memaparkan
sejarah, teknologi dan penerapan internet of things. Dalam
perkembangannya internet of things menjadi topik penelitian yang terus
bisa dilanjutkan dalam berbagai bidang seperti yang telah dipaparkan
dalam tulisan ini.Untuk penelitian berikutnya perlu bahan studi yang
lebih banyak sehingga didapatkan hasil review yang lebih lengkap
meliputi beberapa bagian keilmuan yang menggunakan Internet of
Things
B.DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonymous, "Yuk Ketahui Sejarah Singkat Mengenai Internet of Things (IoT)," 16 Juli
2016. [Online]. Available: https://idcloudhost.com/yuk-ketahui-sejarah-singkat-
mengenai-internet-things-iot/. [Accessed 1 Juli 2020].
[2] Anonymous, "Cara Kerja Konsep Internet of Things," 25 Maret 2019. [Online]. Available:
http://www.myspsolution.com/news-events/cara-kerja-konsep-internet-of-things/.
[Accessed 1 Juli 2020].
[3] J. Anjarwati, "IoT (Internet of Things): Pengertian, Manfaat, dan Contoh," 26 Februari
2020. [Online]. Available: https://tekno.foresteract.com/iot-internet-of-things/.
[Accessed 1 Juli 2020].
[4] Anonymous, "Seperti ini Penerapan IoT Dalam Membangun Smart City," [Online].
Available: https://blog.gamatechno.com/penerapan-iot-membangun-smartcity/.
[Accessed 1 Juli 2020].
[5] Anonymous, "Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) di Jakarta Smart City,"
[Online]. Available: https://smartcity.jakarta.go.id/. [Accessed 1 Juli 2020]
C. JURNAL

ABSTRAK
Penelitian ini menerapkan tinjauan pustaka sistem untuk mengupas sekitar 50 penelitian
yang berkaitan dengan Internet of things (IoT) baik penelitian yang berbasis nasional
maupun internasional. Dalam penelitian ini akan mendalami penerapan IoT dalam
kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan,
hingga transportasi. Selain beberapa bidang tersebut, dalam penelitian ini juga mereview
beberapa penelitian yang menerapkan IoT dalam bidang yang lebih spesifik dalam
kehidupan manusia. Hasil dari penelitian ini menjelaskan tentang rendahnya angka
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti Indonesia, rata-rata penelitian nasional yang
berkaitan dengan pengembangan IoT tidak melebihi 10% dari keseluruhan penelitian yang
telah diulas. Penelitian yang telah dilakukan hanya terfokus pada bidang pendidikan dan
keamanan, kurangnya penyebaran ide pada pengembangan IoT sehingga mengakibatkan
rendahnya angka penelitian IoT pada bidang-bidang lainnya. Rendahnya angka penelitian
yang dilakukan dapat ditingkatkan dengan bantuan pemerintah dalam penyediaan
fasilitas yang memadai dan adanya peneliti kesadaran untuk mengembangkan penelitian
yang lebih berbobot dan kaya akan informasi serta dapat mengikuti perkembangan dunia.

Anda mungkin juga menyukai