• P. falciparum: menginvasi
semua stadium eritrosit
Alan F Cowman et al. Cell 167, October 20, 2016 • P. vivax: terutama retikulosit
Daerah Endemis Tinggi
• Gejala tidak spesifik – Sebagian besar tanpa gejala
• Anemia dan distress pernapasan biasa didapatkan
• Possible comorbidity: bronchopneumonia, Infeksi SSP, diare,
kecacingan, sepsis berat
• Profil terapi malaria sangat bervariasi: terapi tidak sesuai,
sudah mendapatkan terapi, dosis obat tidak sesuai, etc
Malaria atau bukan?
• Semua tanda dan gejala dan ditemukan parasit malaria dalam
darah dengan mikroskopis/RDT di diagnosis sebagai malaria
• Analisis apakah tanda dan gejala tersebut disebabkan malaria
atau co-morbiditas: Sulit untuk dipastikan
• Malaria yang tidak terdeteksi atau salah penanganan dapat
menjadi fatal
Pengobatan malaria berat atau malaria tanpa komplikasi: oral
atau intravena?
Obat antimalaria
intravena/parenteral
Malaria tanpa
komplikasi Obat
antimalaria oral
Miller et al. Nature 415, February 7, 2002
Dihydroartemisinin-piperakuin- DHP
(DHA 40 mg and PPQ 320 mg) selama 3 hari
BB < 25 kg: minimum DHA 2.5 mg/kg BB dan PPQ 20 mg/kg BB per hari
Bayi < 5 kg: DHP = dosis BB 5 kg
Dihydroartemisinin-piperakuin- DHP
(DHA 40 mg and PPQ 320 mg) selama 3 hari
WHO 2022 and Kemenkes 2020
Primakuin:
• Pf single dose 0.25 mg/kgBB
• Pv dan PO 0.25 mg/kgBB selama 14 hari
Tidak dapat diberikan pada:
Ibu hamil, bayi < 6 bulan, Ibu menyusui
bayi <6 bulan, Defisiensi G6PD
Defisiensi G6PD:
• Pertimbangkan primakuin 0.75 mg/kg BB
satu kali per minggu selama 8 minggu
• Pemantauan ketat gejala hemolisis berat
Flipchart Pojok Malaria YPKMP
Flipchart Pojok Malaria YPKMP
Flipchart Pojok Malaria YPKMP
Penggunaan Primakuin pada tanpa G6PD testing:
Pertimbangkan Risk-benefit nya
• Kejadian relapse tinggi
• Kejadian Pv tinggi
• Prevalensi G6PD
rendah
• Edukasi tanda dan
gejala hemolisis akut
Ibu Hamil:
Kina + Klindamisin
Tanpa primakuin
Vivax malaria:
Kina + primakuin 14 hari
Efek Samping
Cinchonism
• Tinnitus, gangguan pendengaran ringan
• Sakit kepala, mual, pusing, kadang terdapat gangguan
penglihatan
• Reversible
• Hypoglikemia (intravenous)
Edukasi Pentingnya minum obat
• Efek samping kadang mengganggu
• Tidak taat minum obat karena lupa atau efek samping
• Pengobatan menjadi tidak efektif
Take Home Message
• Diagnosis dini dan pengobatan segera dapat mencegah
kematian dan menurunkan risiko transmisi malaria
• Ketaatan minum obat diperlukan untuk klirens parasit pada
semua malaria dan klirens hypnozoites pada penderita malaria
vivax
• Monitoring pengobatan malaria penting untuk dilakukan
• Belum ditemukan adanya bukti resistensi parasit terhadap
artemisinin dan piperaquine di Kab Mimika
Terimakasih
WHO Criteria of Severe Malaria
1. Impaired consciousness (including unrousable coma)
2. Prostration: unable to sit, stand and walk without assistance
3. Multiple convulsions: >2 episodes in 24 hours
4. Deep breathing and respiratory distress
5. Acute pulmonary edema and acute respiratory distress syndrome
6. Circulatory collapse or shock
7. Acute Kidney Injury
8. Clinical jaundice plus other vital organ dysfunction
9. Abnormal bleeding
WHO, 2012
1. GCS < 11/15 or Blantyre<2 / 5,
2. Hb<5g/dl or Hct<15% in children; Hb<7 g/dl or Hct<20% in adults
3. Cr>3mg/dl +/- Urine Output <400ml day-1
4. Plasma Glucose < 40mg/dl
5. Asexual Parasitaemia > 10% in Africa (>2-4% in lower endemic area)
6. Systolic BP <80mmHg and <50mmHg in children and cool peripheries
7. Hemoglobinuria/Black urine
8. Acidosis HCO3<15 mmol/L
9. Hyperlactataemia (lactate>5 mmol/L)
WHO 2022 and Kemenkes 2020
Malaria Berat:
Anak BB < 20 kg:
• Artesunate 3 mg/kg BB per dosis pada jam
ke 0,12 dan 24 selanjutnya setiap 24 jam
sampai pasien bisa minum peroral (terapi IV
minimal harus 24 jam)