Anda di halaman 1dari 13

HUMANISME EKOLOGIS

& PROBLEM ANTROPOSENTRISME


ROLANSIUS LANTUR, OFM
Pokok Bahasan
• Pengantar
• Humanisme dan
Perkembangannya
• Humanisme dan Problem
Antroposentrisme
• Humanisme Ekologis
• Kebijakan Ekonomi dan Politik:
Tantangan Humanisme Ekologis
• Perspektif Komunitarian
• Penutup
Pengantar
• Beragam definisi atau arti humanisme:
• Humanisme tidak boleh disamakan dengan antroposentrisme
• Humanisme: menempatkan keberadaan manusia pada puncak
hierarki
• Humanisme (yang antroposentris) ditantang oleh krisis ekologi
(pemanasan global & berbagai bencana lingkungan)
• Brennan: konsep humanisme ekologis sebagai cara pandang
baru dalam mengartikan humanisme di tengah persoalan
kerusakan lingkungan.
Humanisme dan Perkembangannya

• Istilah “humanisme”, dari “humanitas (Lat.): studi


khusus tentang kemanusiaan (tata bahasa, retorika,
puisi, sejarah dan fisafat moral) pada abad XVIII.
Bidang studi ini berbeda dengan dengan teologi,
hukum, filsafat moral, filsafat teoritis dan sebagainya.

• Istilah ini sudah tampak pada sistem pendidikan


paidea Yunani antik, kemudian berkembang kurikulum
artes liberals di abad pertengahan. Humanisme lalu
menjadi narasi besar dan gerakan budaya pada masa
renaisans sekitar abad XV. Gerakan ini ditopang oleh
para pelajar (Umanista) yang mempelajari Kurikulum
Studia Humanitatis (yang kini disebut humanioralitas).
• bermacam-macam bentuk humanisme
• Selanjutnya, ada beragam
bentuk humanisme, antara ini memperlihatkan upaya-upaya dalam
beragam konteks untuk senantiasa
lain: melihat manusia sebagai pusat gravitasi
• humanisme klasik atau abad pertengahan
(system keyakinan),
yang tak pernah bisa diabaikan.
• humanisme renaisans (pribadi, pikiran, tubuh • Pada intinya humanisme adalah
manusia, kesejahteraan mausia, kemajuan,
kekuasaan manusia, dan kebebasan) gerakan sosio-kultural yang secara
• humanisme romantic Vs humanisme
sistematik berusaha mengartikulasikan
positivistic makna humanitas dan kodrat manusia:
• humanisme revolusioner vs humanisme liberal • apa kira-kira tujuan kepenuhan hidupnya
humanisme dan apa tolok ukur kemajuan peradaban
moral?
Humanisme dan
Problem
Antroposentrisme
• Leena Vilkka: adanya penekanan yang
berlebihan pada signifikansi manusia (human
beings) dan lantas mengabaikan signifikansi
dunia non-manusia dalam pengartian
humanisme.
• Banyak ekolog berkeberatan dengan
humanisme yang memberikan yang terlampu
memberikan tempat yang istimewa pada
manusia dan ha ini berbahaya karena
“manusia menjadi pusat dari alam semesta
dan menjadi alam sebagai instrumen untuk
kebutuhan manusia.
Humanisme Ekologis
• Humanisme ekologis (ecological humanism) adalah istilah yang digunakan oleh
Andrew Brennan dan juga Skolimowski. Konsep “humanisme ekologis” menawarkan
versi humanisme yang terintegrasi dengan lingkungan.
• Skolimowski menekankan perlunya wawasan moral bahwa manusia adalah bagian
dari alam dan alam diciptakan bukan untuk digunakan secara sewenang-wenang
oleh manusia. Nilai intrinsik lainnya adalah tanggung jawab dan kesederhanaan.
Untuk terjaganya keseimbangan dan respek pada alam, Skolimowski menawarkan
nilai-nilai ekologis seperti keberagaman, kekayaan, kompleksitas, dan eco-justice.
• Brennan menggunakan istilah humanisme ekologis
• untuk menghindari posisi etika ekstrim yang disebut dengan “shallow and deep
ecological”.
• mempresentasikan konsep “humanisme ekologis” sebagai jalan tengah
• Bagi Brennan, poin penting dari
humanisme ekologis adalah bahwa
manusia terikat erat dengan alam.
• Keterkaitan intrinsik antara manusia
dan alam membuat manusia tidak bisa
dipisahkan dari alam.
• Brennan menunjukkan bahwa alam
tidak hanya menjadi sumber
penghasilan bagi manusia atau secara
intrinsik terpisah dari manusia.
Identitas manusia dan nilai alam (value
of nature) saling terkait satu sama lain.
• Humanisme ekologis, pada dasarnya,
adalah pandangan komunitarian,
menegaskan aspek sosial dari kehidupan
manusia, bahwasanya manusia bukanlah
makhluk yang terisolasi.
• Komunitas yang terlibat ada dua macam.
• Pertama, sosial-budaya, yang
menyediakan institusi atau lembaga di
mana masyarakat dapat memperoleh
manfaat, dan berkontribusi dalam
berbagai kegiatan.
• Kedua, komunitas ekologis. Semua
aktivitas sosial budaya di atas tidak
bisa terlepas dari alam sekitar
Kebijakan Ekonomi dan Politik: Tantangan Humanisme
Ekologis

• Perlu pertimbangan etis untuk peka


terhadap alam dan lingkungan sekitar
terutama dalam hal kebijakan
ekonomi dan politik.
• Manusia adalah agen moral, dengan
pelbagai kapasitas untuk
mempertimbangkan sesuatu yang
baik, mempertimbangkan sikap atau
kebijakan dalam menghadapi
persoalan kerusakan lingkungan.
Perspektif Komunitarian
• Brennan mengajukan suatu perspektif baru,
yakni perspektif komunitarian. Perspektif
komuntarian ini membatasi kecenderungan
manusia untuk bertindak egois yang hanya
mengejar kepentingannya sendiri.
• Bagi Brennan, dalam lingkungan masyarakat
saat ini terdapat peningkatan isolasi individu
dari satu sama lain dan juga dari konteks yang
lebih luas, yakni konteks sosial-budaya.
• Keterasingan yang sama juga terjadi dengan
alam. Itulah sebabnya humanisme ekologis
menunjukkan perspektif komunitarian.
Bahwasanya, manusia memiliki peran penting
di dalam ekosistem sebab ia telah menjadi
bagian dari ekosistem
Penutup
• humanisme pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas dan kompleks. Karena
itu, mereduksi arti atau makna humanisme sebagai paham antroposentrisme
adalah suatu hal yang keliru.
• Dalam humanisme ekologis, Brennan mengajukan sebuah perspektif baru, yakni
perspektif komunitarian. Perspektif komunitarian ini menuntut sebuah tanggung
jawab manusia sebagai bagian dari ekosistem.
• Humanisme ekologis menuntut sikap kepedulian dan rasa hormat ekosistem yang
ada dan menjaga keseimbangan relasi individu dan sosial-budaya serta relasi
individu (masyarakat) dengan alam.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai