Anda di halaman 1dari 9

KEDUDUKAN SOSIAL PERUSAHAAN

Kelompok 6
A062221022
Adinda Rizky Satwika
A062221031
Putri Permatasari
Mutmaina A062221047
DEFINISI TANGGUNGJAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN

Schermerhorn (1993) memberi definisi


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk
bertindak dengan cara-cara mereka sendiri
dalam melayanai kepentingan organisasi dan
kepentingan public eksternal.
PERKEMBANGAN DAN MOTIF TANGGUNGJAWAB SOSIAL

TSP merupakan Keedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar


yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines yaiu, 3P :
1. 1. Profit, perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari
keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi
dan berkembang.
2. 2. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan
program CSR seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar
perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan
kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang
merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat
3. 3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan
berkelanjutan keragaman hayati. Beberapa program TSP yan
berpijak pada prinsip ini biasanay berupa penghijaunan lingkungan
hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman,
pengembangan pariwisata (ekoturisme ) dll
MODEL TANGGUNGJAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN
Menurut Saidi dan Abidin ( 2004:64-65) ada empat
model pola TSP di Indonesia :
1. Keterlibatan langsung,
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan,
3. Bermitra dengan pihak lain,
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu
Konsorsium,
COMDEV DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Comdev berangkat dari pendayagunaan hibah pembangunan yang dicirikan oleh adanya
langkah proaktif beberapa pihak dan kemampuan mereka dalam mengelola program
dalam merespon kebutuhan masyarakat disuatu tempat. Hibah pembangunan merujuk
pada bantuan selektif pada satu lembaga nirlaba yang menjalankan satu kegiatan yang
sejalan dengan pemberi bantuan yang dalam hal ini adalah perusahaan.
PERATURAN PERUNDANGAN CSR
PERATURAN PERUNDANGAN
CSR

Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization)


sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai
pihak untuk membentuk tim (working group) yang membidani lahirnya panduan dan
standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000: Guidance
Standard on Social Responsibility.
BERAGAM CSR OLEH PERUSAHAAN

Di Indonesia sekarang ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang


melaksanakan program CSR. Bentuknya pun sangat beragam dan manfaatnya
bisa diterapkan di semua kalangan.

1. PT Jababeka Infrastruktur
2. PT Unilever Indonesia, Tbk
3. PT Bakrie Sumatera Plantations
4. PT Adaro Indonesia, Tbk
5. PT Indominco Mandiri
6. PT Bank Mandiri, Tbk
7. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
8. PT HM Sampoerna,
9. PT Tambang Batubara Bukit Asam
10. PT Arutmin Indonesia Si
11. PT Bakrieland Development
12. PT Berau Coal
Kesimpulan

Dengan menjalankan CSR tentunya banyak memberikan manfaat bagi


berbagai pihak, diantaranya: Meningkatkan citra positif dan memperkuat
brand perusahaan di mata publik. Dapat membuka kesempatan kerja sama
baru antara perusahaan dengan pihak lain. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang menjadi target CSR. Jika Sebuah perusahaan yang
mengabaikan tanggung jawab sosial berarti tidak menaati peraturan
pemerintah. Hal ini dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan dan
kesuksesan bisnis perusahaan untuk kedepannya. Perusahaan yang tidak
menjalankan CSR berpeluang lebih besar memiliki citra buruk secara sosial
dan lingkungan. Kendala yang masih banyak ditemukan di lapangan dalam
pelaksanaan CSR adalah masalah biaya, SDM yang kompeten, distribusi
kegiatan serta penentuan target, bentuk kegiatan, masalah perizinan dan
regulasi, kurangnya kemitraan, sosialisasi kegiatan, pemahaman mengenai
pelaksanaan dan evaluasi di lapangan, dan masih banyak lagi.
T H A N K YO U

Anda mungkin juga menyukai