Anda di halaman 1dari 46

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Nisa Megawati
1900030017
UPW V
Konsep "triangle factor"

2
Dasar pemberlakuan kesehatan dan
keselamatan kerja di Indonesia (I)

Pasal 86 UU no 13/2003
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai‑nilai agama.
Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal, diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.
• Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang‑ undangan yang
berlaku.  
Dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan
kerja di Indonesia (II)

Pasal 87 UU no 13/2003
 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.
 Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

4
Proses Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
• Proses manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja seperti proses manajemen
pada umumnya adalah penerapan berbagai
fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan (Sahab, 1997).
Fungsi Perencanaan, meliputi
• Perkiraan/peramalan (forecasting)
• Penetapan tujuan dan sasaran
• Menganalisa data, fakta dan informasi
• Merumuskan masalah
• Menyusun program
Fungsi Pelaksanaan, meliputi :

• Pengorganisasian
• Penempatan staf
• Pendanaan
• Implementasi program
Fungsi Pengawasan, meliputi :

• Pemantauan
• Evaluasi hasil kegiatan
• Pengendalian
Audit K3
• Audit K3 adalah suatu sistem pengujian terhadap kegiatan
operasi yang dilakukan secara kritis dan sistematis untuk
menentukan kelemahan unsur sistem (manusia, sarana,
lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat
dilakukan langkah perbaikan sebelum timbul
kecelakaan/kerugian (Payaman, 1993).
• Audit K3 memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
– Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi
bahaya dalam sistem di kegiatan operasi.
– Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan telah
dilaksanakan sesuai ketentuan pemerintah, standar
teknis, standar K3 yang handal dan kebijaksanaan yang
ditentukan manajemen.
– Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya
potensial sebelum timbul gangguan atau kerugian, serta
untuk pengembangan mutu/prestasi K3.
• Manfaat Audit K3 adalah :
– Manajemen/pengurus mengetahui kelemahan unsur sistem operasi
sebelum timbul gangguan operasi, insiden, atau kecelakaan yang
merugikan sehingga kerugian dapat ditekan dan kehandalan serta
efisiensi dapat ditingkatkan.
– Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu
pelaksanaan K3 yang ada saat ini, sasaran apa yang ingin dicapai di
masa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap
peraturan/perundang-undangan K3 yang berlaku.
– Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran
tentang K3 bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit K3.
– Peningkatan citra pengurus perusahaan.
BAHAYA K3
KEWAJIBAN PENGUSAHA (PENGURUS)
Kewajiban Tenaga kerja
Keselamatan Kerja
• Keselamatan kerja adalah “keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan”(Suma’mur, 1989).
• Penerapan keselamatan kerja ditujukan tidak hanya di satu
tempat kerja saja tetapi di segala tempat kerja baik berada di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara. Keselamatan kerja juga diterapkan diberbagai bidang
kegiatan seperti pertanian, industri, pertambangan,
perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain
lanjutan

• Keselamatan kerja juga berarti kondisi yang terlindungi


terhadap bahaya, kecelakaan, gangguan, kerusakan pada
kegiatan kerja.

• Keselamatan kerja sangat penting dalam perusahaan, karena


keselamatan tersebut menyangkut seluruh aspek dalam
perusahaan, mulai dari keselamatan dalam penggunaan
mesin-mesin industri, keselamatan dalam penggunaan alat-
alat kerja seperti soldier, gergaji, juga termasuk keselamatan
lingkungan tempat kerja dimana proses produksi itu
dilaksanakan.
Tujuan Keselamatan Kerja
• Tujuan utama dari keselamatan kerja, yaitu
(Suma’mur, 1989):
– Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
– Menjamin keselamatan setiap orang lain yang
berada di tempat kerja.
– Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan
secara aman dan efisien.
Hubungan antara Keselamatan Kerja dan Peningkatan
Produksi dan Produktivitas
• Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang
menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi dan ditekan sekecil-
kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.
• Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan
penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan
bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
• Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi-
kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor
manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
• Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan, keduanya
berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur essensial bagi kelangsungan
proses produksi.
• Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi
pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja,
sehingga sangat membantu bagi hubungan buruh dan pengusaha yang
merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.
Agar keselamatan kerja
tercapai, usaha dilakukan
• Job Hazard analysis: Proses untuk mempelajari
dan menganalisa suatu jenis pekerjaan
( SUMBER BAHAYA) kemudian membagi
pekerjaan tsb ke dalam langkah langkah
menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi.
• Risk Management : mengantisipasi
kemungkinan kerugian/kehilangan
(waktu,produktivitas,dll) yang berkaitan dengan
program keselamatan dan penanganan hukum

19
lanjutan
• Adanya Safety Engineer:memberikan pelatihan,
memberdayakan supervisor/manager lini
produksi,mampu mengantisipasi/melihat adanya
situasi kurang ‘aman’ dan menghilangkan yang
kurang aman tersebut
• Job Rotation
• Personal protective equipment (APD)
• Penggunaan poster/propaganda
• Perilaku yang berhati-hati

20
Contoh hasil analisa job hazard:
• Repetitive Stress Injuries: suatu kondisi yang
disebabkan terlalu banyak tekanan pada
persendian akibat melakukan suatu gerakan
berulang a.l Carpal Tunnel Syndrome : tekanan
pada syaraf karena penyempitan pembuluh
tempat syaraf tsb akibat gerakan/posisi
tertentu yang berulang
• Ergonomic problem Interaksi manusia dengan
usaha kerja,peralatan,perlengkapan,dan
lingkungan fisik yang kurang cocok/nyaman.
21
Program Keselamatan Kerja yang Efektif

• Didukung dari Manajemen Puncak


• Pelatihan memadai dalam masa Orientasi
mengenai keselamatan
• Pekerja yang sadar akan perlunya ‘safety’
dalam bekerja
• Lingkungan dan tempat kerja yang aman

22
Kekerasan dalam lingkungan kerja scr fisik dan
mental

• Karena jenis dan situasi kerja: shift malam,,pelayanan


publik. contoh supir taxi, penjual minuman,polisi,
• Krn berkaitan dengan cash. contoh peg. pompa bensin,
peg. bank
• Perusahaan kurang menjaga kemungkinan celah
kejahatan (kriminal biasa dan kejahatan kerah putih)

23
Mengapa bisa terjadi kecelakaan
ADA 2 HAL PENYEBAB KECELAKAAN

• KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION) (88%)


• TINGKAH LAKU TIDAK AMAN (UNSAFE ACT) (10%)
• TAKDIR ATAU NASIB (2%)
KECELAKAAN
• Suatu kejadian yang tidak
diduga semula dan tidak
dikehendaki yang
mengacaukan suatu
proses sehingga dapat
menimbulkan kerugian
harta benda, dan atau
korban manusia
termasuk penyakit
akibat kerja.
Studi rasio
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR PERILAKU FAKTOR KONDISI

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET
Bagaimana mengurangi tingkat kecelakaan kerja?

 Memperbaiki kondisi kerja


 Mengurangi perilaku berbahaya

Mengurangi perilaku berbahaya melalui:


1. Penempelan poster dan propaganda lain
2. Pemberian pelatihan
3. Pemberian insentif
4. Komitmen manajemen puncak
5. Pemberian prioritas pada keselamatan
6. Penyusunan kebijakan
7. Penetapan sasaran
8. Penyelenggaraan inspeksi
9. Kerja dan tingkat stres karyawan
SEBAB-SEBAB SEORANG MELAKUKAN
TINDAKAN TIDAK AMAN

1.Yang bersangkutan tidak mengetahui


2. belum mampu/kurang terampil atau
kurang ahli
3. kemauan tidak ada

Teknologi dan Rekayasa


Kondisi kerja rawan kecelakaan
Kondisi rawan kecelakaan termasuk:
 Peralatan keselamatan kurang
 Peralatan rusak
 Prosedur berbahaya
 Penyimpanan tidak aman
 Pencahayaan kurang
 Ventilasi tidak memadai

Teknologi dan Rekayasa


APA PERANAN PEKERJA ?

 aktif
 Melapor
 patuhi aturan
 Memberikan nasehat/saran
 Menggunakan alat keselamatan kerja.

Teknologi dan Rekayasa


PROSENTASE KECELAKAAN

Penyebab Prosentase
1. Jatuh 20%
2. Objek jatuh, bergerak, atau akan mengangkat 10%
3. Mesin 9%
4. Peralatan tangan 10%
5. Menabrak benda diam 6%
6. Alat angkat 5%
7. Terkena arus listrik 2%
8. Terbakar 2%
9. Terluka akibat mengangkat barang 30%
10. Lain-lain 6%

Teknologi dan Rekayasa


Studi rasio kecelakaan

Kecelakaan Besar/Fatal
1 Kejadian yang menyebabkan korban meninggal/cacat

Kecelakaan Kecil
Kejadian yang menyebabkan korban luka

Kerusakan property (alat/barang)

Nearmiss / hampir celaka


Kejadian tanpa menyebabkan kerugian
ALAT PELINDUNG DIRI

adalah jenis alat pelindung yang dipakai saat


bekerja

Fungsi ????
1. Melindungi:
2. Mata
3. Muka
4. Kepala
5. Telinga
6. Kaki
7. Tangan dan lengan
8. Seluruh tubuh

Teknologi dan Rekayasa


Lingkungan
• Lingkungan (debu, suhu, bising)
GAMBAR

Pada sekeliling kendaraan pengaduk Helm hendaknya dikencangkan


beton perlu dipasang pagar dengan benar
pembatas
terpisah, pada saat bergerak
mundur hendaknya ada asisten yang
memberikan bantuan.
GAMBAR

Di sekeliling lokasi pembangunan


perlu dipasang pagar pengaman

Dinding yang runtuh, bangunan yang


mudah runtuh harus dilengkapi
dengan
tanda-tanda dan pagar pengaman
GAMBAR

Kasus ini terjadi ketika alat penggali


lubang sedang mengangkat balok baja
CONTOH KASUS TERGENCET
Apa komentar saudara dan bagaimana alasan
komentar saudara dari gambar 1 dan 2 di bawah
(sesuai dengan K3)

auh

Gambar 1 Gambar 2
Apa komentar saudara dan bagaimana alasan
komentar saudara dari gambar 1 dan 2 di bawah
(sesuai dengan K3)

Gambar 2

Gambar 1

Anda mungkin juga menyukai