Anda di halaman 1dari 32

PENGUATAN

PENGEMBANGAN
KTSP

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN
MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa yang menjadi permasalahan dan
tantangan dalam pengembangan
KTSP?

WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI


KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TUJUAN KEGIATAN
Mendeskripsikan komponen-komponen KTSP

Menjelaskan acuan, prinsip, dan prosedur


pengembangan KTSP

Mengimplementasikan pengembangan KTSP hasil


diversifikasi

WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI


KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Alur Pembelajaran Penguatan
Pengembangan KTSP

WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI


KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DEFINISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
(PERMENDIKBUD NOMOR 61 TAHUN 2014 Dan PERMENDIKBUD NO 35 TAHUN 2018)
KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI


KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KOMPONEN KTSP
KOMPONEN KTSP KOMPONEN HASIL DIVERSIFIKASI
Permendikbud no. 61/2014
Hasil Analisis Konteks berdasarkan keberagaman potensi
daerah, keberagaman satuan pendidikan, dan
keberagaman peserta didik

VISI, Misi, dan Tujuan


1 VISI, Misi, dan Tujuan Penguatannya pada kesesuaian dengan hasil analisis
konteks dan terlihat pencapaian karakter peserta didik.
2 Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum:
Penguatannya pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler, dan pembiasaan, keterkaitannya dengan
hasil analisis konteks, karakter, literasi dan numerasi.
Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai
3 Pengaturan Beban Belajar dan Beban Pendidik.
Kerja sebagai Pendidik
Penguatannya pada beban belajar tidak hanya untuk
intrakurikuler, termasuk kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
4 Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan
ANALISIS KONTEKS Tujuan: Untuk mendapatkan
gambaran nyata tentang
ANALISIS KONTEKS kondisi dan situasi
DI SATUAN PENDIDIKAN sekolah

Keragaman Keragaman Keragaman


Peserta Didik Satuan Pendidikan Potensi Daerah

Analisis konteks terhadap Analisis konteks terhadap situasi Analisis konteks lingkungan sekolah dan kondisi
terhadap peserta didik berupa: internal sekolah antara lain masyarakat antara lain dilakukan terhadap:
• Bakat meliputi: • potensi alam misalnya maritim, dataran dan
• Minat • Jenjang Pendidikan pegunungan, pertambangan, pertanian
• • Jenis Pendidikan
Kemampuan • sosial ekonomi misalnya industri pertanian dan
• Layanan tertentu: Satap, Sekolah
• Tingkat emosional, ketekunan, manufaktur, wisata, kerajinan, dll
Alam, Sekolah Berasrama, dll
dan kepercayaan diri • Lokasi • adat dan budaya tercermin dari beragamnya
• Latar belakang sosial ekonomi • Sarpras seni, tari, alat musik, pakaian, bahasa, dan
• Latar belakang budaya • Arah pengembangan sekolah norma-norma yang berlaku di setiap suku dan
• Cita-cita daerah
• Arah pengembangan daerah
WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
HASIL ANALISIS
KONTEKS
PROSES ANALISIS KONTEKS
DI SATUAN PENDIDIKAN
HASIL ANALISIS

KARAKTERISTIK/
KEKHASAN
SATUAN
PENDIDIKAN
Keragaman Peserta
Didik
Keragaman Satuan
Pendidikan

Keragaman Potensi
Daerah
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan visi memuat:
a. cita-cita bersama dan mempromosikan nilai yang ada secara
ringkas, menarik perhatian, dan mudah diingat;
b. identitas lembagamya dan dengan jelas menyatukan esensi
organisasi;
c. titik temu dengan stakeholders dan memungkinkan kreativitas
VISI dan fleksibilitas; dan
d. inspirasi, motivasi, dan tantangan berprestasi.
2. Rumusan visi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan
merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga kependidikan,
dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan.
3. Rumusan visi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan misi memuat:
a. upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi dan apa yang
akan diharapkan, serta gambaran identitas lembaganya;
b. kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang merupakan
arah dan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
c. pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
MISI satuan Pendidikan;
d. dasar program pokok satuan Pendidikan; dan
e. keluwesan dan ruang gerak.
2. Rumusan misi berdasarkan masukan dari segenap pihak dan merupakan
hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga kependidikan, dan
steakholder lainnya, dan disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan.
3. Rumusan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Rumusan tujuan mengacu pada:
a. visi dan misi;
b. tujuan pendidikan nasional;
c. relevan dengan kebutuhan masyarakat; dan
d. standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan pemerintah;
TUJUAN 2. Rumusan tujuan memuat tingkat kualitas karakter peserta didik
dan identitas lembaga (sesuai kekhasan satuan pendidikan).
3. Rumusan tujuan mengakomodasi masukan dari segenap pihak
dan merupakan hasil keputusan rapat dewan guru, tenaga
kependidikan, dan steakholder lainnya, dan disosialisasikan
kepada warga satuan pendidikan.
4. Rumusan tujuan dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala.
MUATAN KURIKULUM

1. Intrakurikuler
2. Kokurikuler
3. Pembiasaan (menciptakan budaya sekolah)
4. Ekstrakurikuler
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
6. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
7. Perencanaan Pembelajaran
MUATAN KURIKULUM
KEGIATAN • Struktur kurikulum mengacu pada peraturan yang berlaku.
INTRAKURIKULER • Muatan lokal ditetapkan oleh pemerintah daerah dan/atau
ditentukan sekolah berdasarkan hasil analisis konteks.
• Kegiatan intrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
• Pengembangan literasi dan numerasi.
• Pengembaangan keterampilan 4 C.
• Pengelolaan pembelajaran mempertimbangkan hasil analisis
konteks.
• Fasilitasi sekolah terhadap pelaksanaan bimbingan konseling
(alokasi waktu dan pengadaan sarana pendukung).
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
MUATAN KURIKULUM
• Kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman,
KEGIATAN dan/atau pengayaan kegiatan intrakuriler.
KOKURIKULER
• Pelaksanaan kegiatannya di luar jam pelajaran intrakurikuler
(termasuk waktu libur), dapat dilakukan di sekolah ataupun di
luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan intrakurikuler.
• Kegiatan kokurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
• Mengembangkan literasi dan numerasi.
• Kegiatan kokurikuler menumbuhkembangkan karakter dan
masyarakat belajar (Learning Community).
• Kokurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
https://www.liputan6.com/regional/read/
tentang gambaran umum tentang pengelolaan kokurikuler
4082870/foto-kepiawaian-siswa-smp-sulap-
limbah-jadi-karya-kreatif?page=3 berupa deskripsi atau matriks.
MUATAN KURIKULUM
CONTOH MATRIKS KEGIATAN KOKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP

URAIAN
KEGIATAN PENANGGUNG
NO KEGIATA MAPEL KELAS KARAKTER PENILAIAN
KOKURIKULER JAWAB
N
         
 1
         
 2
         
 3
MUATAN KURIKULUM
PEMBIASAAN
Berikut contoh kegiatan pembiasan yang dapat dikembangkan sekolah:

No JENIS PEMBIASAAN KEGIATAN NILAI KARAKTER


1. Terprogram LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) Tanggun jawab, mandiri, gotong royong
GLS (Gerakan Literasi Siswa) Bernalar kritis
Pesantren Ramadhan Berakhlak Mulia

2. Rutin Upacara bendera Disiplin


Berdoa sebelum kegiatan Berakhlak mulia
Kunjungan perpustakaan Bernalar kritis

3. Spontan Budaya bersih Peduli lingkungan, gotong royong


Budaya rapi Disiplin
Budaya sehat

4. Keteladanan Perilaku Kepala Sekolah Percaya diri, amanah


Perilaku Guru Sopan santun, kolaborasi
Perilaku tenaga kependidikan Disiplin

Catatan:
Nilai Karakter disesuai dengan hasil analisis konteks, visi, misi, dan tujuan
sekolah
MUATAN KURIKULUM
KEGIATAN  Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat.
EKSTRAKURIKUL
ER  Kegiatan ekstrakurikuler dapat ditentukan melalui angket bakat minat
peserta didik.
 Pelaksaannya di luar jam pelajaran intrakurikuler (termasuk waktu libur)
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah.
 Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan berdasarkan hasil analisis
konteks.
 Mengembangkan literasi dan numerasi.
 Kegiatan ekstrakurikuler menumbuhkembangkan karakter dan masyarakat
belajar (Learning Community).
 Kegiatan ektrakurikuler yang tercantum pada dokumen 1 KTSP berisi
tentang gambaran umum tentang pengelolaan ektrakurikuler berupa
deskripsi atau matriks.
MUATAN KURIKULUM
CONTOH MATRIKS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA DOKUMEN 1 KTSP

KEGIATAN PEMBINA/
NO CAPAIAN KOMPETENSI KARAKTER WAKTU PENILAIAN
EKTRAKURIKULER PELATIH
 1      

 2      

 3      

4
MUATAN KURIKULUM
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN Perencanaan pembelajaran guru yang disusun adalah:
1.pemetaan kompetensi dasar;
2.perhitungan alokasi waktu berisi format jumlah minggu efektif dalam satu tahun;
3.pogram tahunan, merupakan sebaran materi dalam satu tahun, komponen yang
terdapat semester, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, dan keterangan;
4.distribusi alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang dilakukan dalam satu
tahun;
5.silabus disusun dengan memuat komponen tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian;
6.RPP mengacu pada aturan dan panduan RPP yang berlaku; dan
7.perencanaan remedial dan pengayaan.

Catatan:
Pembelajaran mengembangkan nilai karakter, literasi,
numerasi, kecakapan abad 21, dan diharapkan menciptakan masyarakat
belajar.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar sebagaimana yang tertuang dalam struktur kurikulum berdasarkan
Permendikbud nomor 35 tahun 2018 perubahan atas Permendikbud nomor 58
tahun 2014.
•Jumlah jam pelajaran per minggu 38 (tigu puluh delapan)
•Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit
(selama Pandemi Covid-19 dapat disesuaikan sesuai aturan pendukung ).
•Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. 
•Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta faktor lain yang dianggap penting. Berdasarkan
perhitungkan pemerintah, maksimal 2 (dua) jam/minggu. 
https://nasional.tempo.co/ •Jumlah minggu belajar efektif dalam satu tahun minimal 36 minggu (disesuaikan
dengan kalender akademik)

Catatan:
Pengaturan Beban belajar kegiatan kokurikuler termasuk pada struktur
kurikulum dengan alokasi waktu sesuai KD untuk kegiatan kokurikuler
MANAJEMEN KURIKULUM
Berikut contoh manajemen kurikulum yang dapat dikembangkan sekolah:

Perencanaan Pelaksanaan Supervisi Monitoring dan


Evaluasi
1. Membentuk Tim 1. Pelaksanaan 1. Supervisi akademis 1. Manual Monev
penyusun KTSP, Tim intrakurikuler 2. Supervisi pengelolaan 2. Pelaksana Monev
Supervis, dan Tim 2. Pelaksanaan kokurikuler kurikulum 3. Tindak lanjut hasil
Monev. 3. Pelaksanaan evaluasi
2. Menyusun rencana dan pembiasaan 4. Rekomendasi hasil
jadwal kegiatan 4. Pelaksanaan Monev untuk rencana
3. Menyamakan persepsi ekstrakurikuler tahun berikutnya
tentang KTSP
4. Menyusun draft KTSP
5. Sosialisasi draft
6. Finalisasi dan
Pengesahan KTSP
EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum terkait dengan dokumen perencanaan kurikulum, pelaksanaan
kurikulum, dan keberhasilan kurikulum. Evaluasi kurikulum dilaksanakan setiap
tahun berjalan, sesuai kebutuhan evaluasinnya.

• Evaluasi perencanaan kurikulum dilakukan telaah


dokumen kurikulum yang disusun berdasarkan
kebutuhan sekolah dan kesesuaian dengan
EVALUASI komponen kurikulum.
KURIKULUM • Evaluasi pelaksanaan kurikulum menyangkut
pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan
berdasarkan KTSP
• Evaluasi keberhasilan kurikulum secara keseluruhan
berdasarkan tujuan KTSP 
LEMBAR KERJA 2.1.
PENGUATAN PENGEMBANGAN KTSP
Tujuan
Setelah melakukan dan menggunakan lembar kerja ini peserta workshop
dapat:
• melakukan analisis konteks satuan Pendidikan, yaitu keberagaman potensi wilayah, keberagaman satuan
pendidikan, dan keberagaman peserta didik;
• menjelaskan komponen-komponen KTSP yang dapat dikembangan di sekolah berdasarkan hasil analisis
konteks;
• merumuskan visi, misi, dan tujuan berdasarkan hasil analisis konteks;
• mendeskripsikan rencana pengembangan kegiatan intrakurikuler dan pengaturan alokasi waktunya;
• mendeskripsikan rencana pengembangan kegiatan kokurikuler dan pengaturan alokasi waktunya;
• mendeskripsikan rencana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dan pengaturan alokasi waktunya; dan
• mendeskripsikan rencana beban belajar intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
LEMBAR KERJA 2.1.
PENGUATAN PENGEMBANGAN KTSP
Petunjuk
1. Peserta memahami materi yang telah disajikan, yaitu tentang
diversifikasi kurikulum dan penguatan pengembangan KTSP.
2. Peserta membuat kelompok diskusi dan berkolaborasi sesuai dengan
wilayah kota/kabupaten dengan menentukan salah satu sekolah
sebagai bahan diskusi.
3. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah hasil analisis
konteks yang terdapat pada KTSP.
LEMBAR KERJA 2.1.
PENGUATAN PENGEMBANGAN KTSP
Petunjuk
4. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah visi, misi, dan tujuan pada
KTSP serta merumuskannya sesuai kaidah perumusan dan mempertimbangkan
hasil analisis konteks yang telah dihasilkan.
5. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah kegiatan intrakurikuler pada
KTSP, dan membuat perencanaan intrakurikuler serta pengaturan alokasi
waktunya berdasarkan visi, misi, dan tujuan serta hasil analis konteks dengan
mengintegrasikan muatan lokal, literasi dan numerasi, serta kecakapan abad 21.
6. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah kegiatan kokurikuler pada
KTSP dan membuat perencanaan kokurikuler serta pengaturan alokasi waktunya
(berdasarkan visi, misi, dan tujuan serta hasil analis konteks) dengan
mengintegrasikan literasi dan numerasi, serta kecakapan abad 21.
LEMBAR KERJA 2.1.
PENGUATAN PENGEMBANGAN KTSP
Petunjuk
7. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah kegiatan ekstrakurikuler pada KTSP,
membuat perencanaan ekstrakurikuler, serta pengaturan alokasi waktunya (berdasarkan
visi, misi, dan tujuan serta hasil analis konteks) dengan mengintegrasikan literasi dan
numerasi, serta kecakapan abad 21.
8. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah kegiatan pembiasaan pada KTSP,
membuat perencanaan pembiasaan, serta pengaturan alokasi waktunya (berdasarkan
visi, misi, dan tujuan serta hasil analis konteks) dengan mengintegrasikan literasi dan
numerasi, serta kecakapan abad 21.
9. Peserta, melalui diskusi kelompok, melakukan telaah beban belajar pada KTSP dan
membuat pengaturan Beban belajar pelaksanaan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. (berdasarkan visi, misi, dan tujuan serta hasil analis konteks) dengan
mengintegrasikan literasi dan numerasi, serta kecakapan abad 21
Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun perubahan atas PP Nomor74 Tahun
2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan KTSP.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kepramukaan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Landasan Hukum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru
sebagai kepala sekolah.
Landasan Hukum
16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada satuan pendidikan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 sekolah menengah
pertama/Madrasah Tsanawiyah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 37 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan Nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah.
19. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan,
dan Kementrian Dalam Negeri No 01/KB/2020,Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan nomor 440-882 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun
ajaran dan Tahun akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019(Covid 2019).
20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP.
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Disease (Covid-19).
22. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam masa darurat penyebaran virus Disease (Covid-19).
Referensi materi dapat diunduh pada tautan
berikut: http://ditsmp.kemdikbud.go.id

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai