Anda di halaman 1dari 17

Bahan Ajar Pertemuan 6

Filsafat Pendidikan Matematika

Senin, 19 September 2022


Masalah kekinian yang dihadapi Dunia:
Penyebaran Pandemi dan Penyebaran Informasi/Berita
di Tengah Masyarakat
Kejadian Pertama Covid-19
• Saat ini, masyarakat di seluruh dunia telah
terjangkit penyakit coronavirus 2019 (COVID-
19), yang merupakan pandemi kelima setelah
pandemi flu 1918. Dalam hitungan bulan,
wabah COVID-19 telah mengakibatkan krisis di
berbagai negara di dunia. Ketahui lebih lanjut
tentang sejarah Coronavirus mulai melanda
dunia, dibawah ini.
Kejadian Kota Wuhan_Tiongkok
• Sejarah Coronavirus bermula pada laporan pertama
wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus
pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir
Desember 2019. Tanggal paling awal timbulnya kasus
adalah 1 Desember 2019. Gejala dari pasien meliputi
demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang
didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia.
Awalnya, penyakit itu disebut pneumonia Wuhan oleh
pers karena gejala yang serupa pneumonia. Hasil
sekuensing genom menunjukkan bahwa agen
penyebabnya adalah coronavirus baru
Masalah dunia
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk
sementara menamai virus baru 2019 novel
coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020
dan kemudian secara resmi mengubahnya
menjadi penyakit coronavirus 2019 (COVID-
19) pada 12 Februari 2020.
• Ahli Indonesia: Prof. Widowati Guru Besar FSM
UNDIP: Matematika Real Problem Solving –
Pengendalian Penyebaran Covid-19
Penyebaran Covid-19 Melalui Virus
• Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan
coronavirus masih satu keluarga dengan
coronavirus penyebab wabah Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East
Respiratory Syndrome (MERS). Ketiga wabah ini
memiliki kecepatan infeksi yang berbeda dalam
menjangkiti para korban. Di antara ketiganya,
COVID-19 adalah yang tercepat dalam
mengakibatkan infeksi antar manusia.
Indikasi SARS
• Dalam dua tahun terakhir dunia dilanda pandemi Covid-19. Covid-19
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis
baru, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). Salah satu upaya yang bisa dijadikan untuk mencegah
penyebaran Covid-19 adalah dengan pelaksanaan vaksinasi. Namun
ada kasus reinfeksi yang menyebabkan sesorang dapat mengalami
infeksi ulang setelah pulih dari Covid-19. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan informasi terkait dinamika perkembangan Covid-
19 setiap waktu berdasarkan model yang mempertimbangkan
adanya kondisi reinfeksi dan vaksinasi. Model matematika yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah model SIRIDV yang
mempertimbangkan adanya kondisi reinfeksi dan vaksinasi.
Model Penyebaran Covid-19
• Selanjutnya model matematika akan dianalisis
menggunakan simulasi numerik. Simulasi numerik
yang digunakan adalah metode Runge-Kutta orde
4 yang tersedia pada pemrograman menggunakan
bahasa Julia. Dinamika perkembangan Covid-19
pada penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah
populasi yang sembuh dari penyakit Covid-19
terus meningkat dan jumlah populasi yang rentan
berkurang setelah dilakukan vaksinasi.
Pembentukan Model
• ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT
COVID-19 DENGAN LOCKDOWN DAN KARANTINA
Analysis of Mathematical Models of Spread COVID-19
with Lockdown and Quarantine Muhammad Manaqib,
Maghvirotul Azizah, Eti Hartati S., Savira Pratiwi, Raza
Aqil Maulana. Prodi Matematika, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Tangerang Selatan,
15412, Indonesia Corresponding author e-mail:
muhammad.manaqib@uinjkt.ac.id
Penelitian UIN tentang Model Penyebaran Covid-19

Penelitian ini menggembangakan model matematika penyebaran penyakit


COVID-19 SEIR dengan lockdown dan karantina. Pembentukan model diawali
dengan membuat asumsi dan diagram kompartemen alur penyebaran COVID-
19 dengan lockdown dan karantina. Kemudian dibentuk sistem persamaan
diferensial nonlinear berdasarkan diagram kompartemen tersebut. Analisis
sistem dilakukan dengan menentukan titik ekuilibrium dan bilangan
reproduksi dasar (𝑅𝑅0). Hasilnya diperoleh dua buah titik ekuilibrium yakni
titik ekuilibrium bebas penyakit yang eksistensinya tanpa syarat dan titik
ekuilibrium endemik yang eksistensinya bergantung pada bilangan reproduksi
dasar (𝑅𝑅0 > 1). Selanjutnya, analisis kestabilan titik ekuilibrium bebas
penyakit menggunakan analisis nilai eigen matriks Jacobi dan Kriteria Routh-
Hurwitz diperoleh titik kestimbangan bebas penyakit bersifat stabil asimtotik
lokal jika 𝑅𝑅0 < 1. Terakhir simulasi model dilakukan untuk memberikan
gambaran geometris dari solusi dan untuk mendukung teorema yang
diperoleh. Hasil simulasi numerik yang dilakukan mendukung hasil analisis
dinamik yang diperoleh. Kata Kunci : Lockdown, Karantina, COVID-19,
Bilangan Reproduksi Dasar, dan Kestabilan Titik Ekuilibrium
Uraian dan Contoh Hukum Pandemi/Epidemi (Wabah)

• Ilustrasi Permasalahan Epidemi dan Informasi dalam Pemecahannya


• Anggaplah pada suatu tempat terdapat populasi penduduk
sebanyak P, mengalami serangan suatu wabah (epidemi). Diandaikan
bahwa epidemi selama jangka waktu tertentu tidak mengakibatkan
kematian atau sembuhnya seseorang. Dengan pengandaian atau
asumsi tersebut ternyata bahwa laju bertambahnya orang yang
terserang wabah (epidemi) tersebut pada setiap saat adalah
berbanding lurus dengan hasil kali antara jumlah orang yang
terserang wabah (epidemi) dengan jumlah orang yang masih sehat
(belum terserang) pada saat tersebut. Formulasikanlah laju
bertambahnya orang (populasi) yang terkena wabah setiap saat t.
Pembentukan model dari fenomena
• Pembentukan model matematika dengan memisalkan peubah bebas
adalah wabah dan peubah adalah jumlah populasi (orang) yang
terserang wabah setiap saat t adalah P(t).
• Contoh Persoalan Hukum Pandemi/Epidemi (Wabah)
• Diketahui di Kelurahan Wong Ai NI di Taiwan yang berpenduduk
sebanyak 10.000 jiwa, mengalami wabah pandemic covid-19 dimana
laju perubahan jumlah penduduk yang mengalami wabah terhadap
waktu adalah jumlah penduduk yang mengalami wabah berbanding
lurus dengan jumlah penduduk yang tidak mengalami wabah. Pada awal
sensus di Kelurahan tersebut terhadap penduduk telah mengalami
wabah pandemic covid-19 adalah 7 jiwa, kemudian setelah 5 hari
kemudian penduduk mengalami wabah 20 jiwa. Berapakah penduduk
Kelurahan yang mengalami wabah setelah 2 minggu ?
Fenomena penyebaran informasi
• Pembentukan pemodelan penyebaran informasi dan
penyebarannya dan mencari solusi penyelesaian dengan
menentukan kondisi initial sistem fenomena yang terjadi.
• Penyebaran berita yang merebak dengan cepat dari
mulut ke mulut. Dimana penyebarannya berbanding
lurus dengan jumlah massa yang telah mendengar isu
dengan jumlah massa yang tidak mendengan berita
tersebut. Tuliskan model matematik, dengan memisalkan
N sebagai jumlah mahasiswa yang mendengar isu
tersebut
Latihan 1
• Pada tanggal 30 September 2022 di salah satu kawasan di Jakarta hadir
100.000 sekelompok massa mendeklarasikan supaya Efendi Simbolon
sebagai anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan diberhentikan, karena
pernyataannya bahwa TNI serupa dengen gerombolan ormas, pimpinan
disharmoni, tidak patuh, peristiwa mutilasi yang terjadi di Papua,
Pembunuhan dua sejoli dilakukan oleh TNI, dan kasus-kasus lain. Pada
saat awal pertama seorang peserta mngissukan bahwa akan terjadi
pengusiran secara paksa yang bersangkutan dari Senayan. Berita tersebut
merebak dari mulut ke mulut. Di mana penyebarannya berbanding lurus
jumlah sekelompok massa yang telah mendengar isu dengan yang tidak
mendengar isu tersebut. Tuliskan model matematika, dengan memisalkan
N sebagai jumlah penduduk yang berkumpul tersebut, bila berita isu
tersebut merebak dari mulut ke mulut peserta lima menit, ternyata
sekelompok massa sudah mengetahui ada pengusiran paksa sebanyak 20
orang. Berapa banyakah peserta aksi (P) yang telah mendengar berita
tersebut setelah seperempat jam?
Latihan 2
• Pada tanggal 19 September 2022, di salah satu kawasan kampus di
Medan hadir 15.000 orang mahasiswa. Pada saat awal seorang
mahasiswa mengisukan bahwa akan terjadi pengerahan massa secara
besar-besaran pada tanggal 01 September 2022 dalam rangka
menolak kenaikan harga BBM. Berita tersebut merebak dengan cepat
dari mulut ke mulut. Dimana penyebarannya berbanding lurus dengan
hasil kali jumlah mahasiswa yang telah mendengar isu dengan
mahasiswa yang tidak mendengar berita tersebut. Tuliskan model
matematik, dengan memisalkan N sebagai jumlah mahasiswa yang
mendengar isu tersebut, serta berapa banyak mahasiswa yang telah
mendengar berita tersebut setelah 10 menit kemudian. Dimana setelah
5 menit ternyata mahasiswa telah mengetahui berita tersebut sebnayak
20 orang.
Latihan 3
• Pada periode awal bulan Maret 2020 di suatu daerah di Wuhan Negara
Tiongkok yang berpenduduk 200.000 jiwa terdata oleh pemerintah bahwa
penduduk tersebut mengalami 15 jiwa wabah dengan gejala yang paling
umum: demam, batuk kering, kelelahan. Gejala yang sedikit tidak umum:
rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata
merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada
kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki. Gejala serius:
kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa tertekan pada
dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. Kemudian setelah
seminggu kemudian dari penduduk tersebut telah mengalami gejala yang
sama sebanyak 38 orang. Pola penyebarannya adalah bahwa laju perbahan
jumlah orang yang mengalami wabah terhadap waktu berbanding lurus
dengan jumlah yang kena wabah dengan jumlah yang sehat. Berapa
orangkah penduduk daerah tersebut setelah dua minggu kemudian?
Program S3 Pendidikan Matematika Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
Unggul di Indonesia

TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai