Masalah kekinian yang dihadapi Dunia: Penyebaran Pandemi dan Penyebaran Informasi/Berita di Tengah Masyarakat Kejadian Pertama Covid-19 • Saat ini, masyarakat di seluruh dunia telah terjangkit penyakit coronavirus 2019 (COVID- 19), yang merupakan pandemi kelima setelah pandemi flu 1918. Dalam hitungan bulan, wabah COVID-19 telah mengakibatkan krisis di berbagai negara di dunia. Ketahui lebih lanjut tentang sejarah Coronavirus mulai melanda dunia, dibawah ini. Kejadian Kota Wuhan_Tiongkok • Sejarah Coronavirus bermula pada laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019. Tanggal paling awal timbulnya kasus adalah 1 Desember 2019. Gejala dari pasien meliputi demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia. Awalnya, penyakit itu disebut pneumonia Wuhan oleh pers karena gejala yang serupa pneumonia. Hasil sekuensing genom menunjukkan bahwa agen penyebabnya adalah coronavirus baru Masalah dunia • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sementara menamai virus baru 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020 dan kemudian secara resmi mengubahnya menjadi penyakit coronavirus 2019 (COVID- 19) pada 12 Februari 2020. • Ahli Indonesia: Prof. Widowati Guru Besar FSM UNDIP: Matematika Real Problem Solving – Pengendalian Penyebaran Covid-19 Penyebaran Covid-19 Melalui Virus • Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan coronavirus masih satu keluarga dengan coronavirus penyebab wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Ketiga wabah ini memiliki kecepatan infeksi yang berbeda dalam menjangkiti para korban. Di antara ketiganya, COVID-19 adalah yang tercepat dalam mengakibatkan infeksi antar manusia. Indikasi SARS • Dalam dua tahun terakhir dunia dilanda pandemi Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- CoV-2). Salah satu upaya yang bisa dijadikan untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan pelaksanaan vaksinasi. Namun ada kasus reinfeksi yang menyebabkan sesorang dapat mengalami infeksi ulang setelah pulih dari Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait dinamika perkembangan Covid- 19 setiap waktu berdasarkan model yang mempertimbangkan adanya kondisi reinfeksi dan vaksinasi. Model matematika yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model SIRIDV yang mempertimbangkan adanya kondisi reinfeksi dan vaksinasi. Model Penyebaran Covid-19 • Selanjutnya model matematika akan dianalisis menggunakan simulasi numerik. Simulasi numerik yang digunakan adalah metode Runge-Kutta orde 4 yang tersedia pada pemrograman menggunakan bahasa Julia. Dinamika perkembangan Covid-19 pada penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah populasi yang sembuh dari penyakit Covid-19 terus meningkat dan jumlah populasi yang rentan berkurang setelah dilakukan vaksinasi. Pembentukan Model • ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DENGAN LOCKDOWN DAN KARANTINA Analysis of Mathematical Models of Spread COVID-19 with Lockdown and Quarantine Muhammad Manaqib, Maghvirotul Azizah, Eti Hartati S., Savira Pratiwi, Raza Aqil Maulana. Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Tangerang Selatan, 15412, Indonesia Corresponding author e-mail: muhammad.manaqib@uinjkt.ac.id Penelitian UIN tentang Model Penyebaran Covid-19
Penelitian ini menggembangakan model matematika penyebaran penyakit
COVID-19 SEIR dengan lockdown dan karantina. Pembentukan model diawali dengan membuat asumsi dan diagram kompartemen alur penyebaran COVID- 19 dengan lockdown dan karantina. Kemudian dibentuk sistem persamaan diferensial nonlinear berdasarkan diagram kompartemen tersebut. Analisis sistem dilakukan dengan menentukan titik ekuilibrium dan bilangan reproduksi dasar (𝑅𝑅0). Hasilnya diperoleh dua buah titik ekuilibrium yakni titik ekuilibrium bebas penyakit yang eksistensinya tanpa syarat dan titik ekuilibrium endemik yang eksistensinya bergantung pada bilangan reproduksi dasar (𝑅𝑅0 > 1). Selanjutnya, analisis kestabilan titik ekuilibrium bebas penyakit menggunakan analisis nilai eigen matriks Jacobi dan Kriteria Routh- Hurwitz diperoleh titik kestimbangan bebas penyakit bersifat stabil asimtotik lokal jika 𝑅𝑅0 < 1. Terakhir simulasi model dilakukan untuk memberikan gambaran geometris dari solusi dan untuk mendukung teorema yang diperoleh. Hasil simulasi numerik yang dilakukan mendukung hasil analisis dinamik yang diperoleh. Kata Kunci : Lockdown, Karantina, COVID-19, Bilangan Reproduksi Dasar, dan Kestabilan Titik Ekuilibrium Uraian dan Contoh Hukum Pandemi/Epidemi (Wabah)
• Ilustrasi Permasalahan Epidemi dan Informasi dalam Pemecahannya
• Anggaplah pada suatu tempat terdapat populasi penduduk sebanyak P, mengalami serangan suatu wabah (epidemi). Diandaikan bahwa epidemi selama jangka waktu tertentu tidak mengakibatkan kematian atau sembuhnya seseorang. Dengan pengandaian atau asumsi tersebut ternyata bahwa laju bertambahnya orang yang terserang wabah (epidemi) tersebut pada setiap saat adalah berbanding lurus dengan hasil kali antara jumlah orang yang terserang wabah (epidemi) dengan jumlah orang yang masih sehat (belum terserang) pada saat tersebut. Formulasikanlah laju bertambahnya orang (populasi) yang terkena wabah setiap saat t. Pembentukan model dari fenomena • Pembentukan model matematika dengan memisalkan peubah bebas adalah wabah dan peubah adalah jumlah populasi (orang) yang terserang wabah setiap saat t adalah P(t). • Contoh Persoalan Hukum Pandemi/Epidemi (Wabah) • Diketahui di Kelurahan Wong Ai NI di Taiwan yang berpenduduk sebanyak 10.000 jiwa, mengalami wabah pandemic covid-19 dimana laju perubahan jumlah penduduk yang mengalami wabah terhadap waktu adalah jumlah penduduk yang mengalami wabah berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang tidak mengalami wabah. Pada awal sensus di Kelurahan tersebut terhadap penduduk telah mengalami wabah pandemic covid-19 adalah 7 jiwa, kemudian setelah 5 hari kemudian penduduk mengalami wabah 20 jiwa. Berapakah penduduk Kelurahan yang mengalami wabah setelah 2 minggu ? Fenomena penyebaran informasi • Pembentukan pemodelan penyebaran informasi dan penyebarannya dan mencari solusi penyelesaian dengan menentukan kondisi initial sistem fenomena yang terjadi. • Penyebaran berita yang merebak dengan cepat dari mulut ke mulut. Dimana penyebarannya berbanding lurus dengan jumlah massa yang telah mendengar isu dengan jumlah massa yang tidak mendengan berita tersebut. Tuliskan model matematik, dengan memisalkan N sebagai jumlah mahasiswa yang mendengar isu tersebut Latihan 1 • Pada tanggal 30 September 2022 di salah satu kawasan di Jakarta hadir 100.000 sekelompok massa mendeklarasikan supaya Efendi Simbolon sebagai anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan diberhentikan, karena pernyataannya bahwa TNI serupa dengen gerombolan ormas, pimpinan disharmoni, tidak patuh, peristiwa mutilasi yang terjadi di Papua, Pembunuhan dua sejoli dilakukan oleh TNI, dan kasus-kasus lain. Pada saat awal pertama seorang peserta mngissukan bahwa akan terjadi pengusiran secara paksa yang bersangkutan dari Senayan. Berita tersebut merebak dari mulut ke mulut. Di mana penyebarannya berbanding lurus jumlah sekelompok massa yang telah mendengar isu dengan yang tidak mendengar isu tersebut. Tuliskan model matematika, dengan memisalkan N sebagai jumlah penduduk yang berkumpul tersebut, bila berita isu tersebut merebak dari mulut ke mulut peserta lima menit, ternyata sekelompok massa sudah mengetahui ada pengusiran paksa sebanyak 20 orang. Berapa banyakah peserta aksi (P) yang telah mendengar berita tersebut setelah seperempat jam? Latihan 2 • Pada tanggal 19 September 2022, di salah satu kawasan kampus di Medan hadir 15.000 orang mahasiswa. Pada saat awal seorang mahasiswa mengisukan bahwa akan terjadi pengerahan massa secara besar-besaran pada tanggal 01 September 2022 dalam rangka menolak kenaikan harga BBM. Berita tersebut merebak dengan cepat dari mulut ke mulut. Dimana penyebarannya berbanding lurus dengan hasil kali jumlah mahasiswa yang telah mendengar isu dengan mahasiswa yang tidak mendengar berita tersebut. Tuliskan model matematik, dengan memisalkan N sebagai jumlah mahasiswa yang mendengar isu tersebut, serta berapa banyak mahasiswa yang telah mendengar berita tersebut setelah 10 menit kemudian. Dimana setelah 5 menit ternyata mahasiswa telah mengetahui berita tersebut sebnayak 20 orang. Latihan 3 • Pada periode awal bulan Maret 2020 di suatu daerah di Wuhan Negara Tiongkok yang berpenduduk 200.000 jiwa terdata oleh pemerintah bahwa penduduk tersebut mengalami 15 jiwa wabah dengan gejala yang paling umum: demam, batuk kering, kelelahan. Gejala yang sedikit tidak umum: rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki. Gejala serius: kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. Kemudian setelah seminggu kemudian dari penduduk tersebut telah mengalami gejala yang sama sebanyak 38 orang. Pola penyebarannya adalah bahwa laju perbahan jumlah orang yang mengalami wabah terhadap waktu berbanding lurus dengan jumlah yang kena wabah dengan jumlah yang sehat. Berapa orangkah penduduk daerah tersebut setelah dua minggu kemudian? Program S3 Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan Unggul di Indonesia