Geologi Struktur Analisis Kekar
Geologi Struktur Analisis Kekar
ANALISIS
KEKAR
Fracture & stress states
Fracture orientations relative to the
principal stress orientations
• Stress = Gaya per satuan area yang
mengenai suatu bidang
• Kondisi stress yang mengenai suatu
objek misal batuan, memperlihatkan orientasi
dan besaran dari tiga stress, merupakan
TEGASAN UTAMA (principal stresses).
• Tegasan utama terorientasi tegak lurus satu
terhadap lainnya,
• Suatu blok batuan dengan stress yang
mengenainya dimaknai dengan simbol sigma
menunjukkan “compressive or tensile
stress”
• Besaran Tegasan Utama menunjukkan
bahwa
σ1
> σ2 > σ3.
• Compressive stress dan shortening
strain adalah sesuatu yang
penting
di dalam “rock mechanics and structural
geology” karena di bumi,
ketiga tegasan utama tersebut selalu
bersifat “compressive”.
• Faults (RED):
• Sesar terbentuk pada litologi dengan sudut lancip dan
membentuk orientasi dari sesar berpasangan (two conjugate
fault orientations).
• Sudut berkisar 25° s.d 40°, tetapi umumnya 30°.
http://www.naturalfractures.com/1.1.3.htm
Regional Fracture Orientations
http://www.naturalfractures.com/1.1.3.htm
Regional Fracture Orientations
http://www.naturalfractures.com/1.1.3.htm
Regional Fracture Orientations
http://www.naturalfractures.com/1.1.3.htm
Stress & Histogram
GEOLOGI STRUKTUR
⚫ Lebih luas lagi bahwa geologi struktur diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari bentuk bangunan dari kulit atau kerak bumi, yang dapat
dipelajari secara mikroskopik, mesoskopik, makroskopik, dan megaskopik
(Spencer, 1988)
⚫ Pengambilan dan pengukuran data yang baik dan seteliti adalah penting,
karena hal itu akan sangat diperlukan untuk analisis dan mempelajari
asal
geometri dan kinematik dari batuan yang disebabkan oleh gaya
(Hatcher, 1990).
⚫ Dengan demikian geologi struktur harus merupakan suatu analisis
geometri, kinematik dan analisa dinamik. Struktur geologi regional akan
menghasilkan tegasan utama pada suatu daerah yang lebih luas dan
selanjutnya didalamnya terdapat juga pola-pola tegasan setempat atau
lokal.
⚫ Pola tegasan baik regional maupun lokal akan menghasilkan retakan-
retakan shear zone, sesar, lipatan, “cleavage”, foliasi dan lineasi (Davis,
1996).
Lanjutan
⚫ Pola tegasan lokal dapat terdiri dari bermacam-macam arah
tegasan, hal ini dapat dilihat atau dapat diukur melalui retakan
batuan yang terjadi. Pola tegasan lokal ini tidak semuanya
berhubungan dengan pola tegasan regional, hal ini disebabkan
adanya retakan-retakan yang sudah ada sebelumnya atau pre-
existing fractures (Angelier, 1979 & Price, 1990)
⚫ Pengukuran dan analisis elemen-elemen struktur geologi pada
daerah-daerah kecil akan dapat memberikan hasil perkiraan
umur relatif sesar yang terbentuk, pola dan kronologi tegasan
yang bekerja serta mengetahui sejarah dan fasa tektonik
regional.
⚫ Pengambilan data elemen struktur meliputi kedudukan kekar-
kekar baik kekar tarikan atau tension dan kekar gerus atau
kekar shear zone, kedudukan urat kuarsa baik karena tegasan
ataupun tension dan kedudukan bidang sesar, sudut pergeseran
(“pitch”) serta jenis dan arah pergerakan sesar
Lanjutan
⚫ Analisis geometri berdasarkan pengukuran dari kedudukan
kekar shear zone dan kekar tension, bertujuan untuk
mengetahui pola umum tegasan utama maksimum dan
memperkirakan pola urat kuarsa yang terbentuk.
⚫ Demikian pula sebaliknya, pengukuran dari kedudukan urat
kuarsa yang disebabkan karena tension ataupun tekanan
adalah dapat digunakan untuk mengetahui pola tegasan
utama maksimum yang dominan terjadi serta untuk
membantu dalam proses memperkirakan sejarah tegasan
purba yang telah berlaku.
⚫ Untuk analisis data kekar, dan urat kuarsa adalah dengan
diagram kontur dengan menggunakan stereograf
hemisphere bawah dan program DIPS 2.0 dan analisasis
jenis strukturnya digunakan stereonet, sedangkan analisis
kinematiknya menggunakan program FAULTKINWIN.1.2
Teori terjadinya kekar
berdasarkan genesanya,
a) release joint,
b) tension join
c) extention joint
Kekar dan urat kuarsa yang terdapat di suatu daerah 1a) kekar tarik, 1b)
kekar gerus, 2a) kekar tarik yang terisi urat kuarsa, 2b) urat kuarsa yang
tersesarkan, 2c) urat kuarsa yang tergeruskan
⚫ Di lapangan untuk membedakan antara urat
hasil tegasan dan urat tension adalah melihat
bahwa urat tegasan dicirikan dengan adanya
pecah-pecah, kristal tidak baik, biasanya
terbentuk mineral di bagian tengah atau
tepinya.
⚫ Sedangkan urat tension cirinya adalah masif,
kristal baik, membentuk struktur sisir, mineral
kadang pada struktur sisir
Singkapan dari batuan andesit yang memperlihatkan kekar
kolom dan kekar gerus
Kekar gerus
⚫ Kekar tarik adalah kekar yang terjadi karena
regangan berarti kekar ini terbentuk setelah gaya
tegasan utama berkurang atau berhenti, tetapi
dapat juga bersamaan pada saat tegasan utama
masif aktif.
⚫ Kekar-kekar tarik yang terjadi sejajar dengan arah
tegasan utama maksimum disebut kekar tension,
sedangkan yang terbentuk tegak lurus dengan arah
tegasan utama maksimum disebut kekar pelepasan
(releas joint).
Kekar tarik terisi urat kuarsa yang
terbreksikan dan mengandung emas
pada breksi yang terubah menjadi argilik
Urat kuarsa
Tension gash fracture terisi urat kuarsa yang terbreksikan dan
mengandung emas, pada batuan andesitik Formasi Mandalika
Bidang sesar yang berupa fault gouge,
memotong breksi dari Formasi
Arjosari, lokasi K. Gamping.
bidang sesar pada breksi
breksi sesar
Bidang sesar yang berupa goras-garis pada batuan andesit hornblende
Formasi Mandalika yang dipotong oleh urat kuarsa
GEOLOGI STRUKTUR
ANALISIS KEKAR - II
Kekar berasosiasi dengan
Lipatan
(Fractures associated with Folds)
Fracture Patterns on Folds
Schematic of Fractures on Folds
Pola kekar yang berkembang
pada batuan sedimen (Stearns, 1968)
Satu kelompok : Tiga jenis Rekahan