Anda di halaman 1dari 18

MAKNA BUDAYA

KERJA
BERRI KHARISMA
2101071
PERTEMU TD 1.1O
Unsur-Unsur
Falsafah Budaya
Kerja
1 Pemerintah
Unsur-Unsur Falsafah Budaya
Kerja Pemerintah
Falsafah negara, bangsa dan masyarakat Indonesia telah jelas dimuat dalam
Pembukaan UUD Dasar 1945 yang kita namakan PANCASILA. Nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya merupakan cermin nilai-nilai luhur yang hidup di
masyarakat. Dalam menghadapi tantangan apapun, hakekat nilai-nilai luhur
tersebut tidak bisa berubah, yang berubah adalah nilai-nilai instrumental yang
disesuaikan dengan perkembangan lingkungan. Untuk itu kualitas SDM dituntut
responsive atau peka, penuh prakarsa, bersikap proaktif, terampil, mandiri, disiplin,
integritas tinggi dan lain-lain. Implementasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam
organisasi menuntut perubahan cara komunikasi, dan yang biasa dilakukan secara
vertikal dan atas ke bawah; menjadi hubungan lebih horisontal dan partisipatif.
Demikian juga gaya kepemimpinan menjadi lebih banyak mengajak dari pada
memerintah, memberikan keteladanan, mendorong dan memberikan kepercayaan
lebih besar kepada bawahan. Sebagai konsekuensi gaya partisipatif tersebut maka
dalam pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

3
Dengan gaya manajemen seperti tersebut di atas akan
mendorong bawahan menjadi lebih merasa ikut memiliki,
ikut bertanggungjawab dan Modul Diklat Prajabatan
Golongan III 15 mawas diri. Hal ini sangat penting bagi
pengembangan SDM agar mampu memberikan sumbangan
kerja yang terbaik atau optimal bagi manajemen. Dengan
masuknya nilai-nilai budaya dalam manajemen diharapkan
akan terjadi peningkatan kualitas SDM, kualitas cara kerja
dan kualitas produknya.

4
Kualitas produk
Mengenai kualitas produk dapat diukur dari beberapa aspek antara lain :
1. Kesesuaian dengan mutu yang diminta oleh pelanggan, mereka menyatakan puas
atau tidak, kalau mereka tidak puas, berarti kualitas produk tersebut belum
mencapai standarnya, dan harus disempurnakan;
2. Setiap orang dalam organisasi mempunyai sifat peran sebagai pemasok pelanggan
baik yang berorientasi internal maupun eksternal. Setiap pelanggan mempunyai
dimensi persyaratan mutu yang berbeda-beda tergantung pada Budaya Kerja
Organisasi Pemerintah 16 keperluannya. Oleh karena itu untuk menciptakan
produk barang atau jasa diperlukan kerjasama internal maupun eksternal agar
produk tersebut dapat memenuhi standard yang dipersyaratkan oleh pelanggan.
Untuk kerjasama yang intensif perlu diciptakan jaringan kerja yang menerobos
kekakuan birokrasi seperti jaringan kerja horisontal, vertikal dan diagonal;
3. Orientasi pada pencegahan lebih baik dari pada memperbaiki kesalahan, karena
biaya perbaikan akan menjadi lebih mahal dan mempengaruhi daya saing.
Falsafah yang terkenal untuk kegiatan itu antara lain Do it right at the first time, 5
Zero Defect Zero biscrepencies;
4. Untuk mencegah pemborosan agar mutu menjadi lebih baik perlu
diperhatikan hal-hal berikut: pembiayaan, yang antara lain meliputi
penilaian inspeksi, pengujian dan tugas lain, pencegahan latihan,
mencari penyebab, koreksi, pengembangan, kegagalan kerusakan,
perbaikan, kerja ulang, kurang waktu, kegagalan eksternal penghentian
jaminan, kerusakan, kehilangan pelanggan, keluhan dan perbaikan;
5. Mutu terletak pada sumbernya, yang berarti setiap SDM adalah
inspektur kualitas bagi pekerjaannya. Untuk mencapai tingkat optimal
cara kerja seperti itu diperlukan, kerjasama melalui kelompok tertentu,
mereka diberi pelatihan dan peralatan teknik untuk pemecahan
masalah, sehingga mereka mampu mencegah kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi; Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17
6. Mutu dapat diraih melalui cara perbaikan yang berkesinambungan, hal
ini merupakan falsafah manajemen yang mendekatkan tantangan atau
tuntutan dengan cara kerja melalui proses yang berkesinambungan dan
mencapai kemenangan kecil. 6
Makna
budaya kerja
pemerintah 7
“ Budaya kerja merupakan sikap hidup
yang didasari oleh nilai pandangan hidup
yang telah menjadi sifat, kebiasaan dan
kekuatan pendorong yang membudaya
dalam kehidupan suatu
kelompok/masyarakat/organisasi yang
tercermin dalam perilaku, kepercayaan
yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.

8
“ Dapat dikatakan bahwa budaya pekerjaan juga
merupakan kumpulan asumsi dasar yang
dipelajari sebagai akibat dari masalah
pemecahan perusahaan dalam proses
penyesuaian. Inilah sebabnya mengapa budaya
pekerjaan terkait dengan mentalitas karyawan
dan ini akan mempengaruhi kinerja kerja
karyawan.

9
Macam-macam budaya kerja
A. Budaya Klan
Dalam organisasi yang berkebudayaan klan ini, setiap
anggota dalam organisasi memiliki rasa kebersamaan dan
kekeluargaan. Para pemimpin atau pemimpin organisasi
dianggap sebagai mentor dan bahkan sebagai figur yang
bertindak sebagai kepala keluarga.

B. Budaya Adhokrasi
Budaya organisasi jenis ini didasarkan pada energi dan
kreativitas. Anggota organisasi atau Karyawan didorong
untuk berani mengambil resiko, bereksperimen dan berpikir
di luar kebiasaan untuk menyelesaikan sesuatu. 10
Macam-macam budaya kerja
C. Budaya Pasar
Budaya ini dibangun atas dasar dinamika persaingan dan
pencapaian hasil nyata, fokusnya adalah pada tujuan atau
hasil. Organisasi tipe kebudayaan pasar ini berpusat pada
lingkungan eksternal yaitu pelanggannya.

D. Budaya Hierarki
Budaya organisasi jenis kebudayaan hirarki ini dilandasi oleh
struktur dan kendali. Lingkungan kerja bersifat formal dan
pengendalian yang ketat. Kepemimpinan didasarkan pada
koordinasi dan pemantauan yang terorganisir dengan budaya
yang menekankan efisiensi dan prediktabilitas. 11
BUDAYA kerja (corporate culture) saat ini menjadi isu besar pada perusahaan atau
lembaga pemerintahan yang ingin terus hidup berkembang. Trennya kian membuncah
seiring tantangan revolusi industri 4.0 yang menuntut perubahan budaya pada sumber
daya manusia (SDM) yang ada.Semangat yang ingin ditonjolkan pada era tersebut adalah
sistem yang cepat, adaptif, terukur, dan efisien. Pada saat implementasinya sudah berjalan
dengan masif, maka disinyalir akan banyak lapangan pekerjaan manusia yang “dikudeta”
seperangkat komputer atau robot. Oleh karena itu dalam perspektif layanan publik,
pergerakan pemerintahan banyak mengalami dinamisasi dan embrionya berasal dari
seluruh SDM pemerintahan. Dalam konstelasi perubahan, peran pemerintah akan lebih
banyak berfungsi sebagai fasilitator dan quality assurance atas services yang akan
dilakukan. Dengan fungsi yang lebih sedikit tentunya organisasi pemerintah akan
mengalami squizzing (mengecil) dan beberapa layanan sudah akan berbasis digital (lebih
cepat dan lebih accessible).Gaya kebijakan publiknya pun semestinya juga membutuhkan
penyegaran. Dalam struktur pelayanan publik, justru pemerintah bertindak sebagai
pelayan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan publik, bukan sebaliknya. Hal-hal
mendasar seperti inilah yang mungkin bisa meningkatkan efektivitas kebijakan, karena
gagasan-gagasan yang dilahirkan pemerintah bertindak sebagai jawaban atas kegelisahan
masyarakat.Lalu, apa yang semestinya dilakukan pemerintah dalam beberapa periode
waktu ke depan? 12
Budaya kerja
pemerintah
⊹Di dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)
yang terbaru, budaya kerja pemerintah sudah ditata agar
mendukung terlaksananya sistem pemerintahan yang efektif dan
kompeten. Salah satu poin yang menarik adalah gagasan
pemberlakukan merit systems.

⊹Sistem merit adalah seperangkat kebijakan dan manajemen


ASN yang berpijak pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
yang dikemas untuk tujuan keadilan dan kewajaran terhadap
sistem kerja ASN. Maksud dari konsep ini cukup baik, yakni
agar kinerja ASN bisa optimal karena bidang yang
dioperasionalkan sesuai dengan kompetensinya.
13
Budaya kerja di
perusahaan
Bagaimana Implementasi Budaya Kerja di Perusahaan?
Implementasi budaya kerja di perusahaan bisa terbentuk dari banyak faktor,
umpamanya seperti bagaimana perusahaan ini memupuk nilai-nilainya dari
awal atau mengakumulasi berbagai keputusan yang pernah dijalankan seiring
berjalannya bisnis.Dari hal-hal tersebut akhirnya bisa membentuk sebuah
budaya kerja yang diimplementasikan ke setiap orang yang berada di dalam
perusahaan tersebut.Dengan budaya yang tepat dan bisa diimplementasikan
oleh setiap orang yang ada di perusahaan tersebut termasuk para petingginya,
maka sebuah bisnis dappat berkembang dengan pesat.Ambil contoh dari
Netflix. Perusahaan satu ini menjadi besar dan solid tentunya juga karena
memiliki budaya kerja yang baik.Budaya tersebut dibentuk dari filosofi
perusahaan yang menjunjung “people over process”.

14
BUDAYA KERJA DI
PERUSAHAAN
1 Judgement – Intuisi yang tajam
berdasarkan data untuk
mengambil keputusan.
2 Communication – Memiliki
kemampuan berkomunikasi
dengan baik.
3 Curiosity – Haus akan belajar
dan mencari tahu.
4 Courage – Berani mengemukakan
pendapatnya.
5 Passion – Menginspirasi orang
lain dan juga optimis 15
Selflessness – Membantu
6 sesama dan berikan yang
terbaik untuk Netflix alih-
alih pribadi.
Innovation – Terbuka akan
7 perubahan dan juga
kreatif.
Inclusion – Mampu
8 berkolaborasi dengan
siapapun di perusahaan.
Integrity – Memiliki
9 kejujuran dan bersih dari
intrik politik pribadi
maupun kelompok.
Impact – Berfokus pada
10 hasil dan mampu memberi
pengaruh baik.
Saya bernama Berri kharisma
Tupoksi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Bekerja di instansi Dinas Perhubungan
(DISHUB)
PERILAKU YANG PERILAKU YANG KOMITMEN SAYA
SAYA SAYA
TINGGALKAN KEMBANGKAN
1. MALAS 1. KERJA KERAS Komitmen saya
2. APATIS 2.TANGGUNG sebagai ASN yang
3. INDISIPLINER JAWAB baik akan
4. KERAS KEPALA 3.KREATIF menjalankan tugas
5. TIDAK 4.CEPAT TANGGAP dan amanah yang
BERTANGGUNG 5.LOYALITAS telah diberikan
JAWAB 6. DISIPLIN dengan sebaik
baiknya serta
menjaga hubugan
baik dengan pegawai 17
ma
kasih

18

Anda mungkin juga menyukai