Oleh :
Drs Budy Hermawan, M.Si.
3
CARA PBJP
Swakelola
Penyedia
TUJUAN PBJP
Menghasilkan B/J yang tepat*
untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.
Efisien Efektif
Transparan Terbuka
Bersaing Adil
Akuntabel
usaha
mikro
Usaha Kecil
usaha
kecil
Peran Usaha Kecil dalam PBJP
• Mengalokasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari nilai anggaran
belanja barang/jasa yang dikelolanya untuk penggunaan produk usaha kecil
dan/atau koperasi dari hasil produksi dalam negeri.
• Paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai
Pagu Anggaran sampai dengan Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)
diperuntukan bagi usaha kecil dan/atau koperasi.
• Nilai paket Pengadaan Jasa Konsultansi konstruksi sampai dengan Rp 1 M
diperuntukan bagi usaha kecil dan/atau koperasi.
• Nilai Pagu Anggaran pengadaan dikecualikan untuk paket pekerjaan yang
menuntut kemampuan teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil dan
koperasi.
Produk Dalam Negeri
1.
1 PA selaku penanggung jawab kegiatan, dalam 2.
2 PA selaku penanggung jawab kegiatan, dalam melakukan
melakukan penyusunan RKA yang di dalamnya penyusunan RKA perlu mempertimbangkan untuk
terdapat PBJ telah mempertimbangkan hal-hal melibatkan para pihak dalam ekosistem pengadaan,
sebagai berikut: antara lain:
a. Identifikasi kebutuhan barang/jasa sesuai dengan a. UKPBJ, termasuk pengelola pengadaan barang/jasa,
Rencana Kerja Anggran; personel lainnya dan agen pengadaan; dan
b. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai b. APIP masing-masing K/L/PD
kebutuhan;
c. Ketersediaan barang/jasa dan/atau penyedia di 3.
pasar; 3 Dalam penyusunan Perencanaan Pengadaan, PA/KPA dan
PPK perlu mempertimbangkan:
d. Ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam a. hasil monitoring evaluasi pada tahun sebelumnya;
bentuk produk/jasa dalam negeri; dan b. analisis pasar; dan/atau
e. Penyusunan RAB sesuai spesifikasi teknis/KAK c. rekomendasi strategi pengadaan.
sebagai dasar pengusulan anggaran.
Kewenangan Pejabat Penandatangan Kontrak
No Pejabat Penandatangan Kewenangan
Kontrak
1 Pengguna Anggaran (PA) PA sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak.
2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ❑ PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai pejabat
penandatangan kontrak, mempersiapkan proses pengadaan
barang/jasa tanpa ada PPK; atau
❑ PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai PPK sedangkan
PPK melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal 11
Perpres Nomor 12 Tahun 2021..
3 Pejabat Pembuat Komitmen Melaksanakan tugas sesuai dengan yang tercantum di dalam pasal 11
(PPK) PerPres 12 tahun 2021
Jelaskan jenis dan bentuk kontrak Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah!
13
Jenis Kontrak
Jenis Pengadaan
Jasa
Pekerjaan Jasa
Jenis Kontrak Barang Jasa Lainnya Konsultan
Konstruksi Konsultansi
Konstruksi
Lumsum
Harga Satuan
Gabungan lumsum dan
Harga Satuan
Kontrak Payung
Biaya Plus Imbalan
Putar Kunci
Waktu Penugasan
Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa Konsultansi
lainnya
Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran
Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta
Kuitansi
Perlu perlakuan
Surat Perjanjian secara khusus dalam
pelaksanaan dan
pengendalian
kontrak
Surat Pesanan
PENGENDALIAN KONTRAK
BERDASARKAN BUKTI KONTRAK
No. Bukti Kontrak Catatan Pengendalian
1 1. Bukti Pembelian / Pembayaran • Bersifat langsung transaksi, sehingga hak dan
2. Kuitansi kewajiban masing-masing pihak dapat langsung
diselesaikan.
• Dibutuhkan kemampuan pihak yang bertransaksi
memahami barang/jasa yang diterima sesuai
spesifikasi kebutuhan
Rapat Persiapan :
Pelaksanaan :
SPMK PK / JL / JK 5
4,5
3,5
SPP B 2,5
1,5
0,5
Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan
tersedia anggaran
• Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
Dalam hal terdapat
perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat
menambah atau mengurangi volume yang pelaksanaan dengan gambar
tercantum dalam Kontrak
dan/atau spesifikasi
P a s a l 54 P e r p r e s 1 6 / 2 0 1 8 b e s e r t a p e r u b a h a
kontrak mengakibatkan
mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan penambahan nilai kontrak,
kondisi lapangan perubahan kontrak dilaksanakan
dengan ketentuan penambahan
nilai kontrak akhir tidak melebihi
mengubah jadwal pelaksanaan 10% (sepuluh persen) dari
harga yang tercantum dalam
Kontrak awal.
Dalam hal terdapat
perbedaan antara kondisi
Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah lapangan pada saat
administrasi, dapat dilakukan sepanjang disepakati pelaksanaan dengan gambar
kedua belah pihak
dan/atau spesifikasi teknis/KAK
yang ditentukan dalam
dokumen
perintah Kontrak
perubahan dan/atau
dari
Pejabat
Perubahan Kontrak
Penandatangan Kontrak,
Lampiran2PerLKPP12/20
PERUBAHAN KONTRAK
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau
Kontrak hanya dapat diubah Masa Pelaksanaan
melalui adendum Kontrak
Catatan :
1) Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi
2) Ketentuan terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.
3) Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.
PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Kebutuhan perubahan jadwal a. perubahan pekerjaan
dari kondisi semula b. perpanjangan Masa Pelaksanaan
c. Peristiwa Kompensasi
Catatan :
1) Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal:
perubahan pekerjaan, Peristiwa Kompensasi, dan/atau Keadaan Kahar.
2) Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
3) Perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.
4) Memperhatikan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
5) Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan
dalam Adendum Kontrak.
PERUBAHAN PERUBAHAN KONTRAK YANG
DISEBABKAN MASALAH ADMINISTRASI
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Perubahan Kontrak yang disebabkan Masalah administrasi, seperti antara lain pergantian
masalah administrasi, dapat Pejabat Penandatangan Kontrak atau perubahan
dilakukan sepanjang disepakati rekening penerima.
kedua belah pihak
Catatan :
1) Perubahan didasari sebab dan dokumentasi yang jelas
2) Dituangkan dalam perubahan kontrak
Kontrak Kritis
1. Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana
lebih besar 10%
2. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana lebih besar 5%;
3. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan kurang dari 5%
dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan
Keadaan
Kahar
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam kontrak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi
Keadaan Kahar
• Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
• Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan kontrak.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat melewati Tahun
Anggaran.
• Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak.
Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak
Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak
berakhir, namun Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan
Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda
keterlambatan.
Denda dan Ganti Rugi
1. Sanksi finansial yang dikenakan
kepada Penyedia sesuai ketentuan
yang berlaku karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.
2. Sanksi finansial dapat berupa sanksi
ganti rugi atau denda keterlambatan.
3. Cidera janji/wanprestasi dapat berupa
kegagalan bangunan, menyerahkan
jaminan yang tidak bisa dicairkan,
melakukan kesalahan dalam
perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan
barang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan
hasil audit, dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian pembangunan di unit
Kecamatan, maka Camat memiliki hak
dan tanggung jawab sebagai ;
PA/KPA, Pejabat Pembuat Komitmen,
pengawas , pengendali dan
penanggung jawab kegiatan
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA