Anda di halaman 1dari 42

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KONTRAK

DALAM PENGADAAN BARANG/JASA


PEMERINTAH

Oleh :
Drs Budy Hermawan, M.Si.

KEGIATAN PELATIHAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR


KECAMATAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
slide : canva.com
JENIS PENGADAAN PADA PBJP

Barang Pekerjaan Konstruksi

Jasa Konsultansi Jasa Lainnya

PBJ DAPAT DILAKUKAN SECARA TERINTEGRASI


Jelaskan cara PBJP

3
CARA PBJP

Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri


oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain, organisasi
kemasyarakatan atau kelompok masyarakat

Swakelola

Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh


Pelaku Usaha

Penyedia
TUJUAN PBJP
Menghasilkan B/J yang tepat*
untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.

Meningkatkan Penggunaan produk


dalam negeri
Meningkatkan Pengadaan
berkelanjutan
Meningkatkan Peran serta UMK
Mewujudkan Pemerataan
Tujuan dan Koperasi
ekonomi dan perluasan PBJ
kesempatan berusaha
Meningkatkan Peran pelaku usaha
nasional
Meningkatkan
Keikutsertaan industri
kreatif Mendukung pelaksanaan penelitian
dan pemanfaatan Barang/Jasa Hasil
Penelitian
PRINSIP PBJ

Efisien Efektif

Transparan Terbuka

Bersaing Adil

Akuntabel
usaha
mikro

Usaha Kecil

usaha
kecil
Peran Usaha Kecil dalam PBJP

• Mengalokasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari nilai anggaran
belanja barang/jasa yang dikelolanya untuk penggunaan produk usaha kecil
dan/atau koperasi dari hasil produksi dalam negeri.
• Paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai
Pagu Anggaran sampai dengan Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)
diperuntukan bagi usaha kecil dan/atau koperasi.
• Nilai paket Pengadaan Jasa Konsultansi konstruksi sampai dengan Rp 1 M
diperuntukan bagi usaha kecil dan/atau koperasi.
• Nilai Pagu Anggaran pengadaan dikecualikan untuk paket pekerjaan yang
menuntut kemampuan teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil dan
koperasi.
Produk Dalam Negeri

Dalam pelaksanaan PBJ, K/L/Perangkat Daerah wajib :

1. Menggunakan barang/jasa hasil produksi dalam


negeri, termasuk rancang bangun dan
perekayasaan nasional
2. Menggunakan produk dalam negeri jika terdapat
produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN
ditambah nilai BMP paling sedikit 40 %

LKPP dan/atau K/L/Pemda mencantumkan produk dalam


negeri dalam katalog elektronik
PBJ SECARA ELEKTRONIK

Penyelenggaraan PBJ dilakukan secara elektronik


menggunakan sistem informasi yang terdiri atas Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem
pendukung

PBJ secara elektronik dengan memanfaatkan E-


marketplace meliputi katalog elektronik, toko daring, dan
pemilihan penyedia

Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP)


10
PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN PBJP

Peningkatan kualitas perencanaan PBJ dapat dilakukan dengan cara:

1.
1 PA selaku penanggung jawab kegiatan, dalam 2.
2 PA selaku penanggung jawab kegiatan, dalam melakukan
melakukan penyusunan RKA yang di dalamnya penyusunan RKA perlu mempertimbangkan untuk
terdapat PBJ telah mempertimbangkan hal-hal melibatkan para pihak dalam ekosistem pengadaan,
sebagai berikut: antara lain:
a. Identifikasi kebutuhan barang/jasa sesuai dengan a. UKPBJ, termasuk pengelola pengadaan barang/jasa,
Rencana Kerja Anggran; personel lainnya dan agen pengadaan; dan
b. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai b. APIP masing-masing K/L/PD
kebutuhan;
c. Ketersediaan barang/jasa dan/atau penyedia di 3.
pasar; 3 Dalam penyusunan Perencanaan Pengadaan, PA/KPA dan
PPK perlu mempertimbangkan:
d. Ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan dalam a. hasil monitoring evaluasi pada tahun sebelumnya;
bentuk produk/jasa dalam negeri; dan b. analisis pasar; dan/atau
e. Penyusunan RAB sesuai spesifikasi teknis/KAK c. rekomendasi strategi pengadaan.
sebagai dasar pengusulan anggaran.
Kewenangan Pejabat Penandatangan Kontrak
No Pejabat Penandatangan Kewenangan
Kontrak
1 Pengguna Anggaran (PA) PA sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak.

2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ❑ PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai pejabat
penandatangan kontrak, mempersiapkan proses pengadaan
barang/jasa tanpa ada PPK; atau
❑ PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai PPK sedangkan
PPK melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal 11
Perpres Nomor 12 Tahun 2021..

3 Pejabat Pembuat Komitmen Melaksanakan tugas sesuai dengan yang tercantum di dalam pasal 11
(PPK) PerPres 12 tahun 2021
Jelaskan jenis dan bentuk kontrak Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah!

13
Jenis Kontrak
Jenis Pengadaan
Jasa
Pekerjaan Jasa
Jenis Kontrak Barang Jasa Lainnya Konsultan
Konstruksi Konsultansi
Konstruksi
Lumsum
Harga Satuan
Gabungan lumsum dan
Harga Satuan
Kontrak Payung
Biaya Plus Imbalan
Putar Kunci
Waktu Penugasan
Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa Konsultansi
lainnya

Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

Surat Perintah > 50 juta s.d > 50 juta s.d


≤ 200 juta ≤ 100 juta
Kerja (SPK) 200 juta 200 juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

e-purchasing/pembelian melalui toko  


Surat pesanan
daring
SENAM OTAK dulu Guys
PENGENDALIAN
KONTRAK
Pihak yang memiliki kewenangan mengendalikan kontrak
adalah Pejabat Pembuat Komitmen.

Para pihak melakukan pengawasan/pengendalian terhadap


pelaksanaan Kontrak baik secara langsung atau melalui pihak
lain yang ditunjuk. Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat
dilaksanakansecara sendiri-sendiri atau bersama-sama
oleh :
a. Pejabat Penandatangan Kontrak;
b. pihak ketiga yang independen;
c. Penyedia; dan/atau
d. pengguna akhir.
CATATAN PENGENDALIAN KONTRAK

Pemahaman akan tahapan dalam pelaksanaan kontrak dapat


menjadi pendekatan untuk mengatur strategi pelaksanaan dan
pengendalian kontrak, sejak penyusunan rancangan,
termasuk dalam penyediaan tertib dokumentasi kontrak
Bukti Pembelian / Pembayaran

Kuitansi

BUKTI KONTRAK SPK

Perlu perlakuan
Surat Perjanjian secara khusus dalam
pelaksanaan dan
pengendalian
kontrak
Surat Pesanan
PENGENDALIAN KONTRAK
BERDASARKAN BUKTI KONTRAK
No. Bukti Kontrak Catatan Pengendalian
1 1. Bukti Pembelian / Pembayaran • Bersifat langsung transaksi, sehingga hak dan
2. Kuitansi kewajiban masing-masing pihak dapat langsung
diselesaikan.
• Dibutuhkan kemampuan pihak yang bertransaksi
memahami barang/jasa yang diterima sesuai
spesifikasi kebutuhan

2 1. SPK • Memuat hak dan kewajiban yang direalisasikan


2. Surat Perjanjian setelah membuat perjanjian, sehingga perlu
3. Surat Pesanan pengendalian atas ketentuan di dalam kontrak
• Semua pihak melakukan pengendalian sesuai
kepentingan masing-masing di dalam
kontrak
1. Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia
2. Penetapan SPPBJ LINGKUP PELAKSANAAN
3. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
4. Penandatanganan Kontrak KONTRAK
5. Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah Pengiriman
(SPP)
7. Pemberian Uang Muka
8. Penyusunan Program Mutu
9. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
10. Mobilisasi
11. Pemeriksaan Bersama
12. Pengendalian Kontrak
13. Inspeksi Pabrikasi
14. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
15. Perubahan Kontrak
16. Penyesuaian Harga
17. Keadaan Kahar
18. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak
19. Pemutusan Kontrak
20. Peninggalan
21. Pemberian Kesempatan
22. Denda dan Ganti Rugi
Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia
Setelah menerima laporan hasil pemilihan Penyedia, PPK melakukan
reviu atas laporan hasil pemilihan, memastikan:
a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan; dan
b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan
untuk melaksanakan Kontrak, termasuk keberlakuan data isian
kualifikasi.
Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima atau menolak
hasil pemilihan Penyedia tersebut.
Apabila PPK menerima hasil pemilihan Penyedia, dilanjutkan dengan
Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil pemilihan Penyedia, maka PPK
menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan disertai dengan alasan dan bukti. Selanjutnya, PPK dan Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan melakukan pembahasan bersama terkait
perbedaan pendapat atas hasil pemilihan Penyedia. Dalam hal tidak
tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan diserahkan kepada
PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan.
Berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan
Kontrak memutuskan menerbitkan SPPBJ jika
menerima hasil pemilihan Penyedia tersebut.

Keyakinan yang cukup dan memadai : Penetapan SPPBJ


1. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah
dilaksanakan berdasarkan prosedur
yang ditetapkan; dan
2. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia
memiliki kemampuan untuk melaksanakan
Kontrak.

SPPBJ ditetapkan oleh Pejabat Penandatangan


Kontrak. Dalam hal Tender/Seleksi dilakukan
mendahului tahun anggaran, SPPBJ dapat
diterbitkan setelah persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran atau Rencana Kerja Anggaran
Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Penandatanganan Kontrak

Persiapan Penandatanganan Pelaksanaan Penandatanganan


Kontrak Kontrak

Rapat Persiapan :
Pelaksanaan :

1. Finalisasi rancangan Kontrak; 1. DIPA/DPA telah ditetapkan;


2. Kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti 2. penandatangan kontrak dilakukan paling
Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb; diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA
3. Rencana penandatanganan Kontrak; belum disahkan; dan
dan/atau 3. ditandatangani oleh Pihak yang berwenang
4. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau menandatangani Kontrak.
dikonfirmasi pada saat Evaluasi penawaran.
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah
Pengiriman (SPP)

SPMK  PK / JL / JK 5

4,5

3,5

SPP  B 2,5

1,5

0,5

Paling lama 14 hari kerja setelah 0

tandatangan Kontrak atau 14 hari


kerja sejak penyerahan lokasi
pekerjaan
Pemberian Uang Muka
Penyedia dapat mengajukan permohonan uang muka secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai
dengan rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana
pengembaliannya.
Pemberian uang muka disertai jaminan Uang Muka
(senilai uang muka yang diberikan)
Perubahan
Kontrak
Dapat dilakukan
• Semua Jenis Kontrak

Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan
tersedia anggaran
• Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
Dalam hal terdapat
perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat
menambah atau mengurangi volume yang pelaksanaan dengan gambar
tercantum dalam Kontrak
dan/atau spesifikasi
P a s a l 54 P e r p r e s 1 6 / 2 0 1 8 b e s e r t a p e r u b a h a

teknis/KAK yang ditentukan


dalam dokumen Kontrak,
menambah dan/atau mengurangi jenis
Perubahan Kontrak

PPK bersama Penyedia


kegiatan
dapat melakukan perubahan
kontrak
Dalam hal perubahan
nnya

kontrak mengakibatkan
mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan penambahan nilai kontrak,
kondisi lapangan perubahan kontrak dilaksanakan
dengan ketentuan penambahan
nilai kontrak akhir tidak melebihi
mengubah jadwal pelaksanaan 10% (sepuluh persen) dari
harga yang tercantum dalam
Kontrak awal.
Dalam hal terdapat
perbedaan antara kondisi
Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah lapangan pada saat
administrasi, dapat dilakukan sepanjang disepakati pelaksanaan dengan gambar
kedua belah pihak
dan/atau spesifikasi teknis/KAK
yang ditentukan dalam
dokumen
perintah Kontrak
perubahan dan/atau
dari
Pejabat
Perubahan Kontrak

Penandatangan Kontrak,
Lampiran2PerLKPP12/20

Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan PPK bersama Penyedia


kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
menetapkan tim ahli atau tenaga ahli. dapat melakukan perubahan
kontrak
Pekerjaan tambah
dilaksanakan dengan ketentuan: a.
tidak melebihi 10% dari harga yang
21

Perubahan Kontrak diberlakukan untuk Kontrak tercantum dalam perjanjian/Kontrak


Lumsum, Kontrak Harga Satuan, Kontrak Gabungan awal; b. tersedia anggaran untuk
Lumsum dan Harga Satuan, dan Kontrak Putar Kunci.
pekerjaan tambah; dan
c. dapat diberikan tambahan
waktu untuk pelaksanaan
pekerjaan.
perubahan pekerjaan

perubahan Harga Kontrak

PERUBAHAN KONTRAK
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau
Kontrak hanya dapat diubah Masa Pelaksanaan
melalui adendum Kontrak

perubahan personel manajerial dan/atau peralatan


utama

perubahan Kontrak yang disebabkan masalah


administrasi
PERUBAHAN PEKERJAAN
No. Kondisi Aspek Perubahan
1 Perbedaan antara kondisi a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum
lapangan pada saat dalam Kontrak;
pelaksanaan dengan gambar b. menambah dan/atau mengurangi jenis
dan/atau spesifikasi teknis kegiatan/pekerjaan;
yang ditentukan dalam c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau
dokumen Kontrak gambar pekerjaan;
d. mengubah jadwal pelaksanaan
pekerjaan
2 Tidak terjadi perubahan a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kondisi lapangan namun ada kegiatan/pekerjaan;
perintah perubahan dari b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau
Pejabat Penandatangan gambar pekerjaan;
Kontrak c. mengubah jadwal pelaksanaan
pekerjaan
Catatan :
1) Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
2) Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum
Kontrak.
3) Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan Kontrak
dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari harga yang
PERUBAHAN HARGA KONTRAK
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Kebutuhan perubahan harga a. perubahan pekerjaan
kontrak dari kondisi semula b. penyesuaian harga
c. Peristiwa Kompensasi

Catatan :
1) Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi
2) Ketentuan terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.
3) Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.
PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Kebutuhan perubahan jadwal a. perubahan pekerjaan
dari kondisi semula b. perpanjangan Masa Pelaksanaan
c. Peristiwa Kompensasi

Catatan :
1) Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal:
perubahan pekerjaan, Peristiwa Kompensasi, dan/atau Keadaan Kahar.
2) Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
3) Perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.
4) Memperhatikan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
5) Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan
dalam Adendum Kontrak.
PERUBAHAN PERUBAHAN KONTRAK YANG
DISEBABKAN MASALAH ADMINISTRASI
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Perubahan Kontrak yang disebabkan Masalah administrasi, seperti antara lain pergantian
masalah administrasi, dapat Pejabat Penandatangan Kontrak atau perubahan
dilakukan sepanjang disepakati rekening penerima.
kedua belah pihak

Catatan :
1) Perubahan didasari sebab dan dokumentasi yang jelas
2) Dituangkan dalam perubahan kontrak
Kontrak Kritis
1. Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana
lebih besar 10%
2. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana lebih besar 5%;
3. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan kurang dari 5%
dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan
Keadaan
Kahar
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam kontrak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

Keadaan Kahar
• Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
• Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan kontrak.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat melewati Tahun
Anggaran.
• Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak.
Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Kontrak berakhir apabila


karena keadaan kahar pekerjaan telah selesai
dilakukan secara tertulis dan hak dan kewajiban
oleh Pejabat para pihak yang terdapat
Penandatangan Kontrak dalam Kontrak sudah
dengan disertai alasan terpenuhi.
penghentian pekerjaan.
Pemutusan Kontrak
• Pemutusan Kontrak adalah
tindakan yang dilakukan
oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak
atau Penyedia untuk
mengakhiri berlakunya
Kontrak karena alasan
tertentu.
Pemberian Kesempatan

Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak
berakhir, namun Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan
Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda
keterlambatan.
Denda dan Ganti Rugi
1. Sanksi finansial yang dikenakan
kepada Penyedia sesuai ketentuan
yang berlaku karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.
2. Sanksi finansial dapat berupa sanksi
ganti rugi atau denda keterlambatan.
3. Cidera janji/wanprestasi dapat berupa
kegagalan bangunan, menyerahkan
jaminan yang tidak bisa dicairkan,
melakukan kesalahan dalam
perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan
barang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan
hasil audit, dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian pembangunan di unit
Kecamatan, maka Camat memiliki hak
dan tanggung jawab sebagai ;
PA/KPA, Pejabat Pembuat Komitmen,
pengawas , pengendali dan
penanggung jawab kegiatan
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai