APARATUR KECAMATAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
SUKABUMI
Europe
DAERAH RHY
PUSAT Kewenangan Pemerintah Daerah
Kewenangan Pemerintah Pusat PENGELOLAAN dikelola dalam APBD
dikelola dalam APBN (Otonomi dan Desentralisasi)
PRESIDEN
Sebagai Kepala DISERAHKAN
DIKUASAKAN
Pemerintahan
(CEO)
34 411 97
Menkeu
Menteri/Pimpinan Walikota
Sebagai Gubernur Bupati
Lembaga Sebagai
Pengelola
Pengguna SKPD/SOPD SKPD/SOPD SKPD/SOPD
Anggaran dan
Anggaran dan Aset
Aset
Kekayaan Daerah
Dikelola Dalam Dipisahkan (BUMD)
Anggaran dan Penyertaan
Kekayaan Negara Instansi Dekonsentrasi Modal lainnya -
Dekonsentrasi 1.007 BUMD
Dipisahkan Vertikal
(BUMN) dan di Daerah
Penyertaan Modal Dikelola Dalam
Tugas BLU-D
Lainnya Anggaran Tugas
BLU-P Pembantuan Pembantuan
URUSAN PEMERINTAHAN
(Berdasarkan Pasal 9, 10, 11, 12, 13 dan 25 UU No. 23 Tahun 2014 )
1. Dilaksanakan sendiri
2. Dilimpahkan Wew. Kpd Ins Vert di Drh
Atau Gub sbg Wkl Pem Pus Berd Asas
Dekon DESENTRALISASI
6
U R U S A N P E M E R I N TA H A N K O N K U R E N
WAJIB PILIHAN
7
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGGARAN
Diacu
RPJPD RPJPN
20 tahun pedoman pedoman 20 tahun
pedoman Diperhatikan pedoman
RPJMD R
Renstra P Renstra
5 tahun
SKPD dijabarkan J dijabarkan K/L
5 tahun Diserasikan dg M
1 tahun
pedoman 1 tahun 5 tahun pedoman
Musrenbang
kondisi ekonomi makro Renja N
RKPD RKP Renja
Daerah; SKPD diacu 5 tahun K/L
diacu
asumsi penyusunan 1 tahun 1 tahun 1 tahun
APBD;
kebijakan Pendapatan
KUA PPAS menentukan skala
Daerah;
prioritas
pembangunan Daerah;
kebijakan Belanja
Dibahas menentukan prioritas Program
Daerah; bersama
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN dan Kegiatan untuk masing-
kebijakan Pembiayaan DPRD DGN KDH DPRD masing urusan
Daerah; dan
menyusun capaian Kinerja,
strategi pencapaiannya. RKA-SKPD
PEDOMAN
PENYUSUNAN Sasaran, dan plafon anggaran
RKA-SKPD sementara
TAPD
20 tahun 5 tahun
1 tahun KUA Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD
APBD
PPAS
Renstra Renja
RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD
Anggaran Peningkatan
Anggaran Kapasitas SDM Alokasi Anggaran
Fungsi Pendidikan Anggaran Kesehatan Sekurang-kurangnya Penguatan APIP
Alokasi Minimal 10% dari Infrastruktur Sebesar
0,34% Untuk Pemerintah
Anggaran Total Belanja Daerah yang
Bersumber Dari Dana Provinsi Dan Sampai Dengan
0,3%
Fungsi
Sekurang-kurangnya diluar Gaji Transfer Umum Untuk
0,16% Pemerintah 0,9% Dari
Pendidikan
20% dari APBD (DAU+DBH) Sebesar Kabupaten/Kota Dari Total Belanja Daerah
25% Total Belanja Daerah
Dalam hal Daerah tidak memenuhi alokasi belanja, menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran
Dana Transfer Umum, setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis
terkait.
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DAERAH
PP No. 12 Tahun Permendagri No. 86 Tahun 2017
01 05 (REVISI)
2019
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pengelolaan Keuangan Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda
Daerah Tentang RJPD Dan RPJMD, Serta Tata Cara
Perubahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD
PA/KPA dapat menetapkan lebih dari 1 Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN
(satu) PPTK di lingkungan SKPD/Unit yang menduduki jabatan struktural,
SKPD PA/KPA dapat menetapkan pejabat
fungsional selaku PPTK yang kriterianya
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran
Daerah dalam bentuk uang dianggarkan dalam kebutuhan penyelenggaraan
APBD secara bruto. Urusan Pemda
urusan Pemda
DIKLASIFIKASIKA
N APBD DISUSUN
SESUAI
kewenangan Daerah
organisasi
Pengeluaran
Penerimaan Daerah Daerah
MANAJEMEN RISIKO
(10 TERBESAR)
PERKARA TIPIKOR BERDASARKAN WILAYAH
Jumlah
No Wilayah
1 Pemerintah Pusat 409
2 Jawa Barat 115
3 Jawa Timur 103
4 Sumatera Utara 79
5 Riau dan Kepulauan Riau 68
6 DKI Jakarta 64
7 Sumatera Selatan 55
8 Jawa Tengah 51
Sumber : Data Statistik KPK 2004 –
2021,
https://www.kpk.go.id/id/statistik/pe
nindakan/
9 Lampung 34
10 Kalimantan Timur 28
KO MPETEN SIYAN G AKAN
D IBAN GUN
Pasal 63 UU ASN membangun
integritas
moral & kejujuran
motivasi &
semangat
nasionalisme &
kebangsaan
karakter kepribadian yang
unggul & bertanggungjawab
KONSEPSI PENGAWASAN
• Jenis-jenis pengawasan
• Tahapan Pengawasan
WA SAN
PENGERTIAN PENGAWASAN
HERUJITO -- pengawasan (controlling) ialah
mengamati dan mengalokasikan dengan tepat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
PROFESIONAL PEDULI
PENGERTIAN PENGAWASAN
SURIANSYAH -- pengawasan adalah suatu penilaian
yang merupakan suatu proses pengukuran dan verifikasi
dari serangkaian proses yang telah diselenggarakan
secara berkelanjutan
PROFESIONAL PEDULI
Secara Umum: Untuk menghindari kemungkinan
adanya terjadinya penyelewengan atau penyimpangan,
baik yang bersifat anggaran (budgeting) ataupun proses
(prosedur), serta kewenangan (authority).
Siagian -- Pengawasan dilakukan untuk mencegah
terjadinya deviasi dalam operasionalisasi suatu
rencana sehingga berbagai kegiatan operasional yang
sedang berlangsung, terlaksana dengan baik, dalam
arti bukan hanya sesuai dengan rencana, akan tetapi
juga dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
setinggi mungkin
PROFESIONAL PEDULI
Wursanto – “Pengawasan atau controlling bertujuan
untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan menyangkut kegiatan
antara hasil nyata yang dicapai dengan standar
membandingkan
yang telah ditetapkan…”
PROFESIONAL PEDULI
SILALAHI
1. Mencegah terjadinya penyimpangan pencapaian tujuan
yang telah direncanakan.
2. Agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang
telah digariskan atau ditetapkan.
3. Mencegah dan menghilangkan hambatan dan kesulitan
yang
akan, sedang atau mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
4. Mencegah penyimpangan penggunaan sumber daya.
PROFESIONAL PEDULI
5. Mencegah penyalahgunaan otoritas dan kedudukan.
Berdasarkan sifat pengawasan:
1.Pengawasan preventif, yaitu pengawasan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan atau
pelanggaran.
2.Pengawasan represif, yaitu pengawasan yang
dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan
dalam pelaksanaan kegiatan.
3.Pengawasan detektif, adalah pengawasan untuk
mendeteksi terjadinya penyelewengan/
penyimpangan/pelanggaran.
PROFESIONAL PEDULI
Berdasarkan cakupan pengawasan:
1) Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan
aparat pengawas intern pemerintah (APIP) dalam dari
instansi yang sama;
2) Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang
dilakukan oleh pihak/lembagadari luar instansi,
BPK, lembaga legislatif, dan masyarakat
misalnya;
umum.
PROFESIONAL PEDULI
Berdasarkan metode yang digunakan:
1.Pengawasan melekat adalah pengawasan yang secara
tugas dan fungsi melekat pada setiap pimpinan dalam
suatu unit organisasi.
2.Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang
dilakukan oleh aparat/unit organisasi yang
secara
fungsi dan tugasnya untuk melakukan pengawasan
dalam lingkungan instansinya.
PROFESIONAL PEDULI
CAKUPAN
PENGAWASAN
a. Aspek pengelolaan keuangan/anggaran;
b. Aspek barang/aset milik negara/daerah;
c. Aspek efisiensi dan penggunaan
efektivitas
keuangan/anggaran;
d. Aspek ketaatan pada peraturan;
e. Aspek pelaksanaan-kesesuaian dengan tugas dan fungsi;
f. Aspek SDM.
PROFESIONAL PEDULI
Sumber daya
manusia
Lingkup
Anggaran
Pengawasan
Teknik dan
mekanisme
PROFESIONAL PEDULI
1. Kebijakan
dan Pengawasan
Pembinaan
Pemerintahan Daerah
2. Bentuk Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah
MATERI
POKOK VII
PROFESIONAL PEDULI
3. Mekanisme Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2017, dinyatkan
bahwa “Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri”, yang dalam hal ini adalah
Menteri Dalam Negeri. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah
tersebut, dilaksanakan oleh Menteri Dalam Negeri untuk pembinaan umum,
dan oleh menteri teknis/kepala lembaga pemerintah nonkementerian, untuk
pembinaan teknis.
Dalam hal mekanisme pembinaan umum yang dilakukan oleh Menteri Dalam
Negeri, dilakukan terhadap Gubernur dalam hal urusan yang diserahkan
kepada Provinsi, dan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah pusat terhadap
Kabupaten/Kota dalam hal urusan yang diserahkan kepada Kabupaten/Kota.
PENGENDALIAN SEBAGAI BAGIAN DARI PROSES
MANAJEMEN
Organizing
SCOPE:
Pengawasan dan Pengendalian
Internal Organisasi
Planning MANAJEMEN Actuating TUJUAN:
1. Memastikan Visi, Misi dan
tujuan Organisasi tercapai
2. Memastikan pengelolaan
Controlling keuangan yang efisien, efektif ,
transparan dan akuntabel
3. Mencegah terjadinya Fraud
Sistem Pengendalian Intern (SPIP): Definisi & Tujuan
Pengamanan aset kepatuhan thdp peraturan
keandalan
pelaporan keuangan perundang-undangan
efisien efektif
Sumber Output,
ASSURANCE
Daya Outcome
Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui : 1. kegiatan yg efektif dan efisien,
2. keandalan pelaporan keuangan,
3. pengamanan aset negara, dan
4. ketaatan thdp peraturan perundang-undangan.
PP 60/2008, ttg Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Bab I Ps. 1 butir 1 dan 2
Peran SPIP: mencegah Fraud (1)
Fraud Triangle
Rasionalisasi/ Contoh:
Sistem 1) orang lain melakukan fraud, saya juga
Pengendalian Pembenaran
2) Saya kan hanya mengambil sedikit
Intern
Pemerintah
1) Pemantauan berkelanjutan
Pemantauan
2) Evaluasi secara berkala
Budaya Peduli Risiko
Sasaran dari budaya peduli risiko adalah; penciptaan & pengembangan budaya pengambilan keputusan (strategis
maupun operasional) melalui pertimbangan yg matang & penuh kehati-hatian dgn cara memanfaatkan proses manajemen
risiko yang baik.
Untuk mendapatkan proses manajemen risiko yg baik, maka diperlukan:
- Proses Identifikasi dan Assesment Risiko harus dilakukan dengan benar dan ber-sungguh2;
- Mengkomunikasikan seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi, dan
- Mempertimbangkan risiko dan manfaat atas setiap pengambilan keputusan.
Known
Unknown
Bertahan /
Collapse Tumbuh
MANAJEMEN RISIKO
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO PROSES MANAJEMEN RISIKO
KERANGKA KERJA MANAGEMEN RISIKO
01 02 03 04
Rancangan kerangka kerja Pengimplementasian Pemantauan & tinjauan Perbaikan berkelanjutan
untuk pengelolaan risiko manajemen risiko suatu kerangka kerja thd suatu kerangka kerja
PENILAIAN
03 RISIKO
PERLAKUAN PEMANTAUAN
04 RISIKO 05 DAN TINJAUAN
JABATAN : ......................................
kita diskusikan
TERIMAKASIH
budy1972125@gmail.com
SELAMAT
BELAJAR