Anda di halaman 1dari 60

PELATIHAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS

APARATUR KECAMATAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
SUKABUMI

Europe

Pengawasan dan Pengendalian


Pelaksanaan Pekerjaan
BUDY HERMAWAN
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Jawa Barat
Bandung, 28 September 2022
KEUANGAN BEBREU
NEGARA BG
L
A DJEA
DARIN
AALR
K R
GAILHY
NJGAL

DAERAH RHY
PUSAT Kewenangan Pemerintah Daerah
Kewenangan Pemerintah Pusat PENGELOLAAN dikelola dalam APBD
dikelola dalam APBN (Otonomi dan Desentralisasi)

PRESIDEN
Sebagai Kepala DISERAHKAN
DIKUASAKAN
Pemerintahan
(CEO)
34 411 97
Menkeu
Menteri/Pimpinan Walikota
Sebagai Gubernur Bupati
Lembaga Sebagai
Pengelola
Pengguna SKPD/SOPD SKPD/SOPD SKPD/SOPD
Anggaran dan
Anggaran dan Aset
Aset
Kekayaan Daerah
Dikelola Dalam Dipisahkan (BUMD)
Anggaran dan Penyertaan
Kekayaan Negara Instansi Dekonsentrasi Modal lainnya -
Dekonsentrasi 1.007 BUMD
Dipisahkan Vertikal
(BUMN) dan di Daerah
Penyertaan Modal Dikelola Dalam
Tugas BLU-D
Lainnya Anggaran Tugas
BLU-P Pembantuan Pembantuan
URUSAN PEMERINTAHAN
(Berdasarkan Pasal 9, 10, 11, 12, 13 dan 25 UU No. 23 Tahun 2014 )

ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM (Pasal 25)

1.POLITIK LUAR NEGERI PILIHAN


2.PERTAHANAN WAJIB (Pasal 12 Ayat 3)
3.KEAMANAN
4.YUSTISI
5.MONETER & FISKAL
NASIONAL YAN DASAR NON YAN DASAR
Dibagi berdasarkan
6. AGAMA (Pasal 12 Ayat 1 ) (Pasal 12 Ayat 2) kriteria Eksternalitas,
(Pasal 9) Akuntabilitas dan
SPM Efisiensi

1. Dilaksanakan sendiri
2. Dilimpahkan Wew. Kpd Ins Vert di Drh
Atau Gub sbg Wkl Pem Pus Berd Asas
Dekon DESENTRALISASI
6
U R U S A N P E M E R I N TA H A N K O N K U R E N

WAJIB PILIHAN

Berkaitan dengan pelayanan dasar Tidak berkaitan dengan pelayanan dasar

1. pendidikan; 1. tenaga kerja; 9. perhubungan; 1. kelautan dan


2. kesehatan; 2. pemberdayaan perempuan 10. komunikasi dan perikanan;
3. pekerjaan umum & dan pelindungan anak; informatika; 2. pariwisata;
penataan ruang; 3. pangan; 11. koperasi, usaha kecil, 3. pertanian;
4. perumahan rakyat & 4. pertanahan; dan menengah; 4. kehutanan;
kawasan pemukiman; 5. lingkungan hidup; 12. penanaman modal;
5. energi dan
6. administrasi kependudukan 13. kepemudaan dan olah
5. ketentraman & ketertiban raga; sumberdaya mineral;
dan pencatatan sipil;
umum serta perlindungan 7. pemberdayaan masyarakat 14. statistik; 6. perdagangan;
masyarakat; dan desa; 15. persandian; 7. perindustrian; dan
6. sosial. 8. pengendalian penduduk dan 16. kebudayaan; 8. transmigrasi
keluarga berencana; 17. perpustakaan; dan
18. kearsipan.

7
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGGARAN

Diacu
RPJPD RPJPN
20 tahun pedoman pedoman 20 tahun
pedoman Diperhatikan pedoman
RPJMD R
Renstra P Renstra
5 tahun
SKPD dijabarkan J dijabarkan K/L
5 tahun Diserasikan dg M
1 tahun
pedoman 1 tahun 5 tahun pedoman
Musrenbang
 kondisi ekonomi makro Renja N
RKPD RKP Renja
Daerah; SKPD diacu 5 tahun K/L
diacu
 asumsi penyusunan 1 tahun 1 tahun 1 tahun
APBD;
 kebijakan Pendapatan
KUA PPAS  menentukan skala
Daerah;
prioritas
pembangunan Daerah;
 kebijakan Belanja
Dibahas  menentukan prioritas Program
Daerah; bersama
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN dan Kegiatan untuk masing-
 kebijakan Pembiayaan DPRD DGN KDH DPRD masing urusan
Daerah; dan
 menyusun capaian Kinerja,
 strategi pencapaiannya. RKA-SKPD
PEDOMAN
PENYUSUNAN Sasaran, dan plafon anggaran
RKA-SKPD sementara

TAPD

PERDA RAPERDA Dibahas dan


dievaluasi
APBD APBD disetujui oleh
DPRD 11
FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
( UU 23/2014 Pasal 265 & Pasal 266)

menjadi pedoman dalam Apabila penyelenggara Pemerintahan


RPJPD perumusan visi, misi, dan Daerah tidak menetapkan Perda tentang
program calon kepala daerah RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan
kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak dibayarkan
sebagai instrumen evaluasi hak-hak keuangan yang diatur dalam
RPJMD penyelenggaraan Pemerintahan ketentuan peraturan perundang-
Daerah undangan selama 3 (tiga) bulan.

• sebagai instrumen evaluasi Apabila kepala daerah tidak menetapkan


penyelenggaraan Pemerintahan Perkada tentang RKPD, kepala daerah dikenai
RKPD Daerah
• menjadi pedoman kepala
sanksi administratif berupa tidak dibayarkan
hak-hak keuangan yang diatur dalam
daerah dalam menyusun KUA peraturan perundang-undangan selama 3
serta PPAS. (tiga) bulan.
DOKUMEN RENCANA PERANGKAT DAERAH
(Pasal 267 s.d Pasal 273)

Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah memuat


tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan dalam rangka ditetapkan dengan
pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan
Perkada
sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. setelah RPJMD
ditetapkan.
Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis
Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis K/L untuk tercapainya sasaran
pembangunan nasional.

Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah ditetapkan kepala


memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran
daerah setelah RKPD
yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan
INTEGRASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sistem Perencanaan Pembangunan Tahap Penganggaran


Daerah Daerah

20 tahun 5 tahun
1 tahun KUA Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD
APBD
PPAS

Renstra Renja
RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD

“Apa yang direncanakan dibuat anggarannya dan apa yang


dianggarkan telah (ada) dasar perencanaannya”
Pemerintah Daerah wajib memenuhi alokasi anggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk:

Anggaran Peningkatan
Anggaran Kapasitas SDM Alokasi Anggaran
Fungsi Pendidikan Anggaran Kesehatan Sekurang-kurangnya Penguatan APIP
Alokasi Minimal 10% dari Infrastruktur Sebesar
0,34% Untuk Pemerintah
Anggaran Total Belanja Daerah yang
Bersumber Dari Dana Provinsi Dan Sampai Dengan
0,3%
Fungsi
Sekurang-kurangnya diluar Gaji Transfer Umum Untuk
0,16% Pemerintah 0,9% Dari
Pendidikan
20% dari APBD (DAU+DBH) Sebesar Kabupaten/Kota Dari Total Belanja Daerah
25% Total Belanja Daerah

Dalam hal Daerah tidak memenuhi alokasi belanja, menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran
Dana Transfer Umum, setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis
terkait.
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DAERAH
PP No. 12 Tahun Permendagri No. 86 Tahun 2017
01 05 (REVISI)
2019
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pengelolaan Keuangan Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda
Daerah Tentang RJPD Dan RPJMD, Serta Tata Cara
Perubahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD

PP No. 13 Tahun Permendagri No. 99


2019 02 06 Tahun 2018
Laporan dan Evaluasi Pembinaan dan Pengendalian
Penyelenggaraan Penataan
Pemerintahan Daerah Perangkat Daerah
PP No. 12 Permendagri No. 70
03 07
Tahun 2017 Tahun 2019
Pembinaan dan Pengawasan UU 23 Tahun Sistem Informasi Pemerintah Daerah
Penyelanggaraan 2014
Urusan Pemerintahan Konkuren
PP No. 18 Tahun 2016 jp PP 72 Pemerintahan Permendagri No. 90
Tahun 2019 04 Daerah 08 Tahun 2019
Klasifikasi, Kodefikasi &
Perangkat
Nomenklatur Perencanaan
Daerah
Pembangunan & Keuangan Daerah
Permendagri 18
KEMENTERIAN DALAM 09
Tahun 2020
Permendagri 40 Tahun
kewenangan
NEGERI melakukan
memiliki 12
Laporan dan Evaluasi
2020
pemerintah
sinkronisasi daerah kebijakan
mulai dari Penyelenggaraan
Pedoman Penyusunan
penyelenggaraan Rencana Kerja
Pemerintahan Daerah
Permendagri No. 77
atas pelaksanaan
urusan, pelaksana urusan,urusan, Permendagri 27 Tahun
10
11 Tahun 2020
pengawasan
pengelolaan keuangan
pembinaan hingga laporan
dan 2021 Pedoman Teknis Pengelolaan
penyelenggaraan
dan urusan
evaluasi Pedoman Penyusunan Keuangan Daerah
1 PENGELOLA
KEUANGAN
DAERAH
Kuasa Pengguna
PERTIMBANGAN BESARAN
Anggaran
• PA dapat melimpahkan sebagian kewenangannya ANGGARAN
Kepala SKPD kepada kepala Unit SKPD selaku Kuasa Pengguna dilakukan oleh SKPD yang mengelola besaran
sebagai PA
Anggaran (KPA). anggaran Kegiatan/sub kegiatan yang kriterianya
• Pelimpahan kewenangan berdasarkan ditetapkan oleh kepala daerah.
pertimbangan besaran
 Tindakan yg Mengakibatkan Pengeluaran atas beban APBD
anggaran kegiatan/sub kegiatan, lokasi, dan/atau
 Anggaran unit SKPD yg Dipimpinnya PERTIMBANGAN LOKASI DAN/ATAU
Kepala Unit SKPD Melaksanakan/
rentang kendali.
sebagai KPA melakukan
 Pengujian atas Tagihan & memerintahkan Pembayaran RENTANG KENDALI
 Pemungutan Retribusi Daerah
 Tugas KPA Lainnya dilakukan terhadap SKPD yang membentuk cabang
dinas, Unit Pelaksana Teknis Daerah, dan/atau
Mengadakan Perikatan/Perjanjian Kerja sama dengan pihak lain kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya
 Pelimpahan sebagian kewenangan ditetapkan
Menandatangani SPM-TU dan SPM-LS oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD.
 Dalam hal mengadakan ikatan untuk
Menetapkan PPTK pengadaan barang dan jasa, KPA bertindak
sebagai pejabat pembuat komitmen sesuai
PPK-UNIT SKPD
dengan ketentuan peraturan perundang-
Pejabat Lainnya undangan.
1 PENGELOLA KEUANGAN
DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 77 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan  PA/KPA dalam melaksanakan kegiatan/sub
kegiatan menetapkan pejabat pada
 menyusun jadwal pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan; SKPD/Unit SKPD selaku PPTK.
 memonitoring dan evaluasi pelaksanaan Kegiatan/Sub
kegiatan; dan  PPTK bertugas membantu tugas dan
 melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan/Sub
wewenang PA/KPA.
kegiatan kepada PA/KPA. PPTK pada SKPD bertanggung jawab kepada
PA.
Mengendalikan & Melaporkan
Perkembangan Pelaksanaan PPTK
Teknis PPTK pada Unit SKPD bertanggung jawab
kepada KPA
Menyiapkan Dokumen dalam Menyiapkan Dokumen Dalam hal PPTK berhalangan sementara
rangka Pelaksanaan Anggaran Pengadaan Barang dan Jasa
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, PA/KPA mengambil alih mandat
 menyiapkan laporan kinerja pelaksanaan Kegiatan/Sub
kegiatan; yang dilaksanakan oleh PPTK.
 menyiapkan dokumen administrasi pembayaran sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan
perundang-undangan; dan
 menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan.
PENGELOLA KEUANGAN
1 DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 77 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN
TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK merupakan Pegawai
ASN yang menduduki
jabatan struktural sesuai Pegawai ASN yang menduduki jabatan
Pertimbangan penetapan PPTK dengan tugas dan fungsinya struktural merupakan pejabat satu tingkat
didasarkan atas pelaksanaan tugas dan di bawah kepala SKPD selaku PA dan/atau
fungsi. memiliki kemampuan manajerial dan
berintegritas.
Penetapan PPTK berdasarkan
Dalam hal PA melimpahan kepada
pertimbangan kompetensi jabatan,
KPA, PPTK merupakan Pegawai
besaran anggaran Kegiatan/sub
ASN yang menduduki jabatan
kegiatan, beban kerja, lokasi,
struktural satu tingkat di bawah KPA
rentang kendali, dan/atau
dan/atau memiliki kemampuan
pertimbangan objektif lainnya
manajerial dan berintegritas.
yang kriterianya ditetapkan kepala
daerah.

PA/KPA dapat menetapkan lebih dari 1 Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN
(satu) PPTK di lingkungan SKPD/Unit yang menduduki jabatan struktural,
SKPD PA/KPA dapat menetapkan pejabat
fungsional selaku PPTK yang kriterianya
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran
Daerah dalam bentuk uang dianggarkan dalam kebutuhan penyelenggaraan
APBD secara bruto. Urusan Pemda
urusan Pemda
DIKLASIFIKASIKA
N APBD DISUSUN
SESUAI
kewenangan Daerah
organisasi

kemampuan Pendapatan Daerah

Pengeluaran
Penerimaan Daerah Daerah

Pendapatan Belanja Daerah


Daerah
terukur kepastian
tersedianya dana
Penerimaan Pengeluaran
rasional Pembiayaan Pembiayaan memiliki dasar
Daerah Daerah hukum
dapat dicapai
APBD merupakan dasar Pengelolaan Keuangan Daerah dalam
sesuai PUU masa 1 (satu) tahun anggaran sesuai dengan undang-undang
mengenai keuangan negara. 28
Pengawasan dan Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan

MANAJEMEN RISIKO
(10 TERBESAR)
PERKARA TIPIKOR BERDASARKAN WILAYAH

Jumlah
No Wilayah
1 Pemerintah Pusat 409
2 Jawa Barat 115
3 Jawa Timur 103
4 Sumatera Utara 79
5 Riau dan Kepulauan Riau 68
6 DKI Jakarta 64
7 Sumatera Selatan 55
8 Jawa Tengah 51
Sumber : Data Statistik KPK 2004 –
2021,
https://www.kpk.go.id/id/statistik/pe
nindakan/
9 Lampung 34
10 Kalimantan Timur 28
KO MPETEN SIYAN G AKAN
D IBAN GUN
Pasal 63 UU ASN membangun
integritas
moral & kejujuran

motivasi &
semangat
nasionalisme &
kebangsaan
karakter kepribadian yang
unggul & bertanggungjawab

memperkuat profesionalisme &


kompetensi bidang
• Pengertian dan Tujuan Pengawasan
• Azas-azas pengawasan

KONSEPSI PENGAWASAN
• Jenis-jenis pengawasan
• Tahapan Pengawasan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
PE NGA

WA SAN
PENGERTIAN PENGAWASAN
HERUJITO -- pengawasan (controlling) ialah
mengamati dan mengalokasikan dengan tepat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

TERRY DAN LESLIE -- Pengawasan adalah


mengevaluasikan
proses pelaksanaan kerja dengan
membandingkan pelaksanaan aktual dengan apa
yang diharapkan (goal and objectives) serta
mengambil tindakan yang perlu.

PROFESIONAL PEDULI
PENGERTIAN PENGAWASAN
SURIANSYAH -- pengawasan adalah suatu penilaian
yang merupakan suatu proses pengukuran dan verifikasi
dari serangkaian proses yang telah diselenggarakan
secara berkelanjutan

SIAGIAN -- pengawasan ialah keseluruhan upaya


pengamatan pelaksanaan kegiatan guna
menjamin bahwa berbagaioperasional
kegiatan tersebut sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya

PROFESIONAL PEDULI
Secara Umum: Untuk menghindari kemungkinan
adanya terjadinya penyelewengan atau penyimpangan,
baik yang bersifat anggaran (budgeting) ataupun proses
(prosedur), serta kewenangan (authority).
Siagian -- Pengawasan dilakukan untuk mencegah
terjadinya deviasi dalam operasionalisasi suatu
rencana sehingga berbagai kegiatan operasional yang
sedang berlangsung, terlaksana dengan baik, dalam
arti bukan hanya sesuai dengan rencana, akan tetapi
juga dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
setinggi mungkin
PROFESIONAL PEDULI
Wursanto – “Pengawasan atau controlling bertujuan
untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan menyangkut kegiatan
antara hasil nyata yang dicapai dengan standar
membandingkan
yang telah ditetapkan…”

Simbolon -- Pengawasan bertujuan agar hasil


pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna
(efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

PROFESIONAL PEDULI
SILALAHI
1. Mencegah terjadinya penyimpangan pencapaian tujuan
yang telah direncanakan.
2. Agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang
telah digariskan atau ditetapkan.
3. Mencegah dan menghilangkan hambatan dan kesulitan
yang
akan, sedang atau mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
4. Mencegah penyimpangan penggunaan sumber daya.
PROFESIONAL PEDULI
5. Mencegah penyalahgunaan otoritas dan kedudukan.
Berdasarkan sifat pengawasan:
1.Pengawasan preventif, yaitu pengawasan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan atau
pelanggaran.
2.Pengawasan represif, yaitu pengawasan yang
dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan
dalam pelaksanaan kegiatan.
3.Pengawasan detektif, adalah pengawasan untuk
mendeteksi terjadinya penyelewengan/
penyimpangan/pelanggaran.

PROFESIONAL PEDULI
Berdasarkan cakupan pengawasan:
1) Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan
aparat pengawas intern pemerintah (APIP) dalam dari
instansi yang sama;
2) Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang
dilakukan oleh pihak/lembagadari luar instansi,
BPK, lembaga legislatif, dan masyarakat
misalnya;
umum.
PROFESIONAL PEDULI
Berdasarkan metode yang digunakan:
1.Pengawasan melekat adalah pengawasan yang secara
tugas dan fungsi melekat pada setiap pimpinan dalam
suatu unit organisasi.
2.Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang
dilakukan oleh aparat/unit organisasi yang
secara
fungsi dan tugasnya untuk melakukan pengawasan
dalam lingkungan instansinya.

PROFESIONAL PEDULI
CAKUPAN
PENGAWASAN
a. Aspek pengelolaan keuangan/anggaran;
b. Aspek barang/aset milik negara/daerah;
c. Aspek efisiensi dan penggunaan
efektivitas
keuangan/anggaran;
d. Aspek ketaatan pada peraturan;
e. Aspek pelaksanaan-kesesuaian dengan tugas dan fungsi;
f. Aspek SDM.

PROFESIONAL PEDULI
Sumber daya
manusia

Tujuan Sarana dan


Pengawasan prasarana

Lingkup
Anggaran
Pengawasan

Teknik dan

mekanisme

PROFESIONAL PEDULI
1. Kebijakan
dan Pengawasan
Pembinaan
Pemerintahan Daerah
2. Bentuk Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah

MATERI
POKOK VII

3. Mekanisme Pembinaan dan Pengawasan


Pemerintahan Daerah

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
1. Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
• Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang ditujukan
untuk mewujudkan tercapainya tujuan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang ditujukan
untuk menjamin penyelenggaraan Pcmerintahan
Daerah berjalan sccara cfisicn dan efektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PROFESIONAL PEDULI
Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah, meliputi:
 Pembinaan dan pengawasan umum; dan
 Pembinaan dan Pengawasan teknis penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

Pembinaan dan pengawasan teknis


terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah,
upaya melaksanakan urusan dalam
dilakukan pemerintahan
konkuren. Namunnasional, pengkoordinasian
secara pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah ini,
dilakukan oleh menteri dalam negeri.
PROFESIONAL PEDULI
2. Bentuk Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
• Fasilitasi
• Konsultasi
• Pendidikan dan Pelatihan
• Penelitian dan Pengembangan

Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri (Dalam
Negeri).

PROFESIONAL PEDULI
3. Mekanisme Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2017, dinyatkan
bahwa “Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri”, yang dalam hal ini adalah
Menteri Dalam Negeri. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah
tersebut, dilaksanakan oleh Menteri Dalam Negeri untuk pembinaan umum,
dan oleh menteri teknis/kepala lembaga pemerintah nonkementerian, untuk
pembinaan teknis.

Dalam hal mekanisme pembinaan umum yang dilakukan oleh Menteri Dalam
Negeri, dilakukan terhadap Gubernur dalam hal urusan yang diserahkan
kepada Provinsi, dan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah pusat terhadap
Kabupaten/Kota dalam hal urusan yang diserahkan kepada Kabupaten/Kota.
PENGENDALIAN SEBAGAI BAGIAN DARI PROSES
MANAJEMEN

Organizing
SCOPE:
Pengawasan dan Pengendalian
Internal Organisasi
Planning MANAJEMEN Actuating TUJUAN:
1. Memastikan Visi, Misi dan
tujuan Organisasi tercapai
2. Memastikan pengelolaan
Controlling keuangan yang efisien, efektif ,
transparan dan akuntabel
3. Mencegah terjadinya Fraud
Sistem Pengendalian Intern (SPIP): Definisi & Tujuan
Pengamanan aset kepatuhan thdp peraturan
keandalan
pelaporan keuangan perundang-undangan

efisien efektif

Sumber Output,
ASSURANCE
Daya Outcome

Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui : 1. kegiatan yg efektif dan efisien,
2. keandalan pelaporan keuangan,
3. pengamanan aset negara, dan
4. ketaatan thdp peraturan perundang-undangan.

PP 60/2008, ttg Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Bab I Ps. 1 butir 1 dan 2
Peran SPIP: mencegah Fraud (1)
Fraud Triangle

Rasionalisasi/ Contoh:
Sistem 1) orang lain melakukan fraud, saya juga
Pengendalian Pembenaran
2) Saya kan hanya mengambil sedikit
Intern
Pemerintah

Adanya Peluang/ Tekanan : 1) karena kebutuhan


Kesempatan 2) karena keserakahan
Peran SPIP untuk mencegah Fraud (2)
Komitmen untuk menerapkan SPIP secara konsisten
Rasionalisasi/ Peluang/ Tekanan (kebutuhan atau
Pembenaran Kesempatan keserakahan)

5 Unsur SPIP Contoh:


1) Keteladanan Pimpinan (Tone at The Top)
Lingkungan Pengendalian
2) Peran APIP yang efektif

1) Identifikasi Risiko Business Process


Penilaian Risiko
2) Analisis Risiko (Dampak , Probabilitas, dsb)

Kegiatan 1) Pemisahan fungsi


Pengendalian 2) Penerapan SOP

1) Sistem IT yang mendukung Infokom


Informasi dan Komunikasi
2) Menjaga keandalan Sistem Infokom

1) Pemantauan berkelanjutan
Pemantauan
2) Evaluasi secara berkala
Budaya Peduli Risiko
Sasaran dari budaya peduli risiko adalah; penciptaan & pengembangan budaya pengambilan keputusan (strategis
maupun operasional) melalui pertimbangan yg matang & penuh kehati-hatian dgn cara memanfaatkan proses manajemen
risiko yang baik.
Untuk mendapatkan proses manajemen risiko yg baik, maka diperlukan:
- Proses Identifikasi dan Assesment Risiko harus dilakukan dengan benar dan ber-sungguh2;
- Mengkomunikasikan seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi, dan
- Mempertimbangkan risiko dan manfaat atas setiap pengambilan keputusan.

Bagaimana Kita Menyatakan Budaya Risiko?


Bahasa yang
Seperangkat umum? Suatu proses
aturan? bisnis?

Budaya Risiko bukan mengenai


Perilaku Apakah itu menghindari risiko tetapi
konsisten? merupakan? Alat yang efektif?
mengambil risiko yg
diperhitungkan
Sudut pandang Seperangkat nilai
yang umum? bersama?
Budaya Risiko yang Efektif Berada di Sekitar Proses
Budaya Risiko Yang Efektif Manajemen Risiko Terpadu

Menilai & Mengukur Risiko Menerapkan Etika dan nilai


•Praktik penilaian risiko • Praktik bersama
• Tone at the Top
•Alat dan proses risiko Manajemen Mengkomunikasikan Misi & Tujuan
Strategi
Risiko & • Strategi top-down
Kepemimpinan • Kebijakan dan panduan
Infrastruktur

Meningkatkan Kompetensi Meningkatkan Akuntabilitas &


• Kompetensi dan sumber daya Kompetensi Reinforcement Menetapkan Akuntabilitas Individu
• Pelatihan
• Menetapkan kepemilikan
• Menerapkan akuntabilitas
Membagikan Informasi & Pengetahuan
Mengukur & Menghargai Kinerja
• Kualitas informasi • Disiplin dan insentif
• Komunikasi top-down • Indikator kinerja
• Komunikasi antar proses • Pengawasan
MANAJEMEN
RISIKO

Manajemen risiko adalah usaha guna


menghindari risiko dengan cara memonitor
sumber risiko, melacak, dan melakukan
serangkaian upaya agar dampak risiko bisa
 meningkatkan kemungkinan
01 TUJUAN MANAJEMEN RISIKO pencapaian tujuan dan
peningkatan kinerja;
 mendorong manajemen yang
proaktif;
 memberikan dasar yang kuat
MANFAAT dalam pengambilan keputusan
02 MANAJEMEN RISIKO dan perencanaan;
 meningkatkan efektivitas alokasi
 berkurangnya kejutan (surprises);
dan efisiensi penggunaan sumber
 eksploitasi peluang;
daya organisasi;
 meningkatnya perencanaan, kinerja, dan efektivitas
 meningkatkan kepatuhan kepada
organisasi;
ketentuan;
 meningkatnya hubungan dengan pemangku kepentingan;
 meningkatkan kepercayaan para
 meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan
pemangku kepentingan; dan
keputusan;
 meningkatkan ketahanan
 meningkatnya reputasi;
organisasi.
 perlindungan bagi pemimpin; dan
 meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi.
Pemahaman tentang Manajemen Resiko
Risk Management is not an option, it’s a necessity!!!
Risk is like an iceberg & if not identified &
correctly assessed will result in disaster.

Known

Unknown

Semua Soal Ketidak Pastian.........


Tujuan Mengelola
TIDAK MENGELOLA Risiko
Resiko.......

Bertahan /
Collapse Tumbuh
MANAJEMEN RISIKO

1. Menciptakan & melindungi nilai


Mandat &
2. Bagian terpadu dari semua proses Penetapan Suatu
Komitmen Konteks
dalam ORGANISASI
3. Bagian dari pengambilan keputusan
4. Eksplisit ditujukan pada
Penilaian Risiko
ketidakpastian Rancangan kerangka
5. Sistimatik, terstruktur dan tepat kerja untuk

Pemantauan dan Tinjauan


Komunikasi & Konsultasi
pengelolaan risiko Indentifikasi Risiko
waktu
6. Berdasarkan informasi terbaik yang
tersedia
Perbaikan
7. Disesuaikan dengan penggunanya berkelanjutan Pengimplementasian Analisis Risiko
8. Mempertimbangkan faktor manusia terhadap suatu manajemen risiko
dan budaya kerangka kerja

9. Transparan dan Inklusif


10. Dinamis, berulang dan responsif Evaluasi Risiko
terhadap perubahan Pemantauan dan
11. Memfasilitasi perbaikan terus- tinjauan suatu
kerangka kerja
menerus dari ORGANISASI
Perlakuan Risko

PRINSIP MANAJEMEN RISIKO KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO PROSES MANAJEMEN RISIKO
KERANGKA KERJA MANAGEMEN RISIKO

01 02 03 04
Rancangan kerangka kerja Pengimplementasian Pemantauan & tinjauan Perbaikan berkelanjutan
untuk pengelolaan risiko manajemen risiko suatu kerangka kerja thd suatu kerangka kerja

7 langkah Penyusunan desain  Akuntabilitas


 Pelaksanaan program A. Penentuan penanggung jawab  Dasar dari proses perbaikan
kerangka kerja pengelolaan risiko:
1) Memahami organisasi manajemen perubahan untuk memantau pelaksanaan berkelanjutan
2) Menetapkan kebijakan risiko  Diklat & pengembangan MR & pereviu  Identifikasi hal-hal yang
3) Akuntabilitas SDM B. Apa yang harus dipantau
4) Integrasi ke dlm proses memerlukan perbaikan
 Rekruitmen SDM C. Informasi apa yang
organisasi  Cakupan dari upaya
 Penyusunan Rencana diperlukan
5) Sumber Daya perbaikan
6) Komunikasi internal & pelaksanaan D. Cara pelaksanaan
pelaporan pemantauan
7) Komunikasi eksternal & CATATAN: E. Pelaporan hasil pemantauan
Pelaporan  Dijelaskan pada Sesie
tersendiri

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PROSES MANAJEMEN RISIKO

01 KOMUNIKASI DAN PENETAPAN


02
KONSULTASI KONTEKS

PENILAIAN
03 RISIKO

PERLAKUAN PEMANTAUAN
04 RISIKO 05 DAN TINJAUAN

1. Identifikasi 2. Analisis 3. Evaluasi


Risiko Risiko Risiko
MANDAT DAN KOMITMEN
KOMPONEN KERANGKA
KERJA MANAJEMEN RISIKO
1. DISAIN KERANGKA KERJA PENGELOLAAN
RISIKO
1) MEMAHAMI ORGANISASI DAN KONTEKSNYA
2) MENETAPKAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
3) AKUNTABILITAS
4) INTEGRASI KE DALAM PROSES ORGANISASI
5) SUMBER DAYA
6) MEMBANGUN MEKANISME KOMUNIKASI INTERNAL
DAN PELAPORAN
7) MEMBANGUN KOMUNIKASI EKSTERNAL DAN MEKANISME
PELAPORAN

2. MENERAPKAN MANAJEMEN RISIKO


4. PERBAIKAN KERANGKA KERJA 1) MENERAPKAN KERANGKA KERJA UNTUK
MENGELOLA RISIKO
BERKESINAMBUNGAN 2) PELAKSANAAN PROSES MANAJEMEN RISIKO

3. PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN KERANGKA KERJA


MANAJEMEN RISIKO
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
dilaksanakan berdasarkan asas ;
1. fungsional,
2. kepastian hukum,
3. transparansi,
4. efisiensi,
5. akuntabilitas, dan
6. kepastian nilai.
UGAS INDIVIDU 1. Objek Penugasan (Kasi/Jafung di
Tanggal 29 September 2022
Kantor Camat)

2. Deskripsikan Tugas Pokok dan Fungsi


sebagai Kasi/ Jafung .

3. Deskripsikan Tugas Kepala Seksi /


Jafung selaku PPTK atau lainnya

4. Deskripsikan prediksi Risiko Jabatan


yang menjadi Tupoksinya

5. Identifikasi Program dan Kegiatan / Sub


Kegiatan yang akan di terapkan untuk
meningkatkan Kinerja dalam menjawab
Isu Organisasi
TUGAS INDIVIDU : WAS DAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
 NAMA INSTANSI : .......................................

JABATAN : ......................................

Tupoksi Jabatan Target IKU Camat


  Tugas sebagai PPTK, Program, Kegiatan dan
Kepala Seksi / Prediksi Risiko Jabatan dan IKI Jabatan saat
No Pejabat Pengadaan Sub Kegiatan
Jafung ini

           
           
           
           

kita diskusikan
TERIMAKASIH
budy1972125@gmail.com

SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai