1. Hidung
2. Tenggorokan / trakea
3. Bronkus
4. Bronkiolus
5. Alveolus Paru-paru
FISIOLOGI PERNAFASAN
Proses respirasi:
1. Ventilasi Pulmoner
2. Difusi Gas antara alveoli dan
Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui
darah ke sel – sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
Proses
pertukaran udara alveoli dan atmosfir / udara
luar.
Meningkat saat aktifitas dan dalam keadaan sakit.
Kecukupan
O2 di Udara Luar
Konsentrasi O2 pada tempat tinggi lebih rendah dari di
laut.
Kebersihan Jalan Nafas
3. Emosi / Emotions
6. Narcotics : Menurunkan rata – rata dan kedalaman pernafasan oleh karena depresi
pusat respirasi pada medulla.
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
FUNGSI RESPIRASI
HYPOXIA
Merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh,
PERUBAHAN POLA NAFAS
Tachypnea → nafas yang cepat ( penurunan O2 dalam darah ).
Bradypnea → nafas yang lambat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis
metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, →
injuri otak ).
Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sebab udara dalam
alveoli melebihi kebutuhan tubuh.
Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak
mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran
darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli,
obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
Ritme respirasi abnormal :
Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari
pernafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode
apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK dan overdosis obat.
Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan
1. Latihan Napas
Latihan napas merupakan cara
bernapas untuk memperbaiki
ventilasi alveoli atau memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasis,
meningkatkan efisiensi batuk, dan
mengurangi stres.
PROSEDUR KERJA
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi( duduk atau tidur terlentang )
4. Anjurkan untuk mulai latihan dengan cara
napas melalui hidung dengan mulut
tertutup.
5. Anjurkan untuk menahan napas selama 1-
1,5 detik, kemudian disusul dengan
menghembuskan napas melalui bibir
mencucu
6. Catat respon yang terjadi
7. Cuci tangan
2. Latihan Batuk Efektif
Postural drainage
Clapping
Vibrating
Alat dan Bahan :
1. Pot sputum berisi desinfektan
2. Kertas Tisu
3. Dua balok tempat tidur ( postural drainage )
4. Satu bantal ( postural drainage )
PROSEDUR KERJA
Postural Drainage
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Miringkan tubuh pasien ke arah kiri ( untuk membersihkan
paru bagian kanan )
4. Miringkan tubuh pasien ke arah kanan ( untuk
membersihkan paru bagian kiri )
5. Miringkan tubuh pasien ke kiri dan tubuh bagian belakang
kanan di sokong dengan satu bantal ( untuk
membersihkan bagian lobus tengah )
6. Lakukan postual drainage ± 10-15 menit
7. Observasi TTV selama prosedur
8. Setelah pelaksanaan postural drainage lakukan Clapping,
Vibrating, dan suction
9. Lakukan hingga lendir bersih
10. Cuci tangan
• Clapping
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya
4. Lakukan clapping dengan cara kedua tangan
perawat menepuk punggung pasien secara
bergantian untuk merangsang terjadinya batuk
5. Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan
anjurkan menampung sputum pada pot sputum
6. Lakukan hingga lendir bersih
7. Catat respon yang terjadi
8. Cuci tangan
• Vibrating
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisi
4. Lakukan vibrating dengan anjurkan pasien untuk menarik napas
dalam dan mengeluarkan secara perlahan. Kedua tangan
perawat diletakan di bagian atas samping depan cekungan
iga,kemudian getarkan secara perlahan dan lakukan berkali-kali
hingga pasien batuk
5. Bila pasien sudah batuk berhenti sebentar dan anjurkan untuk
menampungnya pada pot sputum
6. Lakukan hingga lendir bersih
7. Catat respon yang terjadi
8. Cuci tangan
• Pengisapan Lendir
Dilakukan saat pasien tidak mampu
mengeluarkan sekret sendiri untuk
membersihkan jalan napas dan memenuhi
kebutuhan oksigen
Alat dan bahan :
Alat pengisap lendir dengan botol berisi
larutan desinfektan
Kateter pengisap lendir
Pinset steril
Sarung tangan steril
Dua buah kom berisi larutan aquades atau
NaCl 0.9% dan larutan desinfektan
Kasa steril
Kertas Tissue
Prosedur Kerja Suction
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Atur pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring ke arah
perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungkan kateter pengisap dengan selang pengisap
6. Hidupkan mesin pengisap
7. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukan kateter pengisap ke
dalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9 % untuk mencegah trauma
mukosa
8. Masukan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
9. Tarik dengan memutar kateter pengisap kurang dari 3-5 detik
10. Bilas kateter dengan aguades atau NaCl 0,9%
11. Lakukan hingga lendir bersih
12. Catat respon yang terjadi
13. Cuci tangan
WSD ( Water Seal Drainage )
Pengertian
:
Merupakan tindakan invasif yang dialakukan
untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus)
dari rongga pleura, rongga thoraks, dan
mediastinum dengan menggunakan pipa
penghubung.
Indikasi dan tujuan pemasangan WSD :
pleura
reseksi segmental msalnya pada tumor, TBC
lobectomy, misal pada tumor, abses, TBC
Tujuan pemasangan WSD
Satu botol
Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel.
Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk ventilasi udara
dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar
botol. Keuntungannya adalah :
Penyusunannya sederhana
Kerugiannya adalah :
Saat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan yang
diperlukan
Untuk terjadinya aliran tekanan pleura harus lebih tinggi dari
tekanan botol
Campuran darah dan drainase menimbulkan busa dalam
Dua botol
Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol
penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem
dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air
dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.
Keuntungan :
Kerugian :
Menambah areal mati pada sistem drainage yang potensial untuk
tekanan botol.
Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara pada kebocoran
udara.
Lanjutan
Tiga botol
Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap
air
Keuntungan :
sistem paling aman untuk mengatur pengisapan.
Kerugian :
Lebih kompleks, lebih banyak kesempatan untuk terjadinya
kesalahan dalam perakitan dan pemeliharaan.
Sulit dan kaku untuk bergerak / ambulansi
Tempat pemasangan WSD