Pasar Sekunder
Pasar Sekunder adalah pasar tempat terjadinya transaksi perdagangan efek
di antara para investor setelah efek yang dijual atau ditawarkan pada Pasar
Perdana dicatatkan pada bursa efek tertentu. Di pasar ini efek-efek
diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya. Harga yang
terbentuk pada pasar sekunder sangat tergantung kepada jumlah permintaan
dan penawaran suatu efek yang ada diantara para penjual dan pembeli efek
SISTEM PERDAGANGAN
Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
Jakarta Automated Trading System atau biasa disebut JATS yang pertama
kali digunakan sejak tanggal 22 Mei 1995, JATS memiliki fungsi Untuk
mengotomasi perdagangan efek secara real time berdasarkan time priority
dan price priority atau biasa juga disebut dengan continous auction atau
lelang berkesinambungan selama waktu perdagangan. Namun seiring
perjalanan waktu untuk mendukung sekaligus mengantisipasi perkembangan
pasar modal Indonesia kedepanya, sejak 14 Mei 2012 Bursa Efek Indonesia
telah melakukan pengembangan pada sistem perdagangan di Bursa, dimana
sebelumnya BEI mengunakan sistem perdagangan JATS-NextG Versi 1.11
menjadi JATS-NextG versi 2.0, pengembangan ini memiliki beberapa
perbaikan dari sistem sebelumnya seperti beberapa fungsi perdagangan
ekuitas, password policy, order management, informasi pasar dan spesifikasi
data feed.
MEKANISME
PERDAGANGAN EFEK
Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang
artinya investor harus menghubungi perusahaan sekuritas,
membuat perjanjian tertulis dan membuka Rekening Efek
atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan
order yang diminta nasabah. Sebuah perusahaan sekuritas
juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan
saham atas nama mereka sebagai bagian dari portofolio
perusahaan.
Proses perdagangan saham di Pasar Modal melibatkan banyak pihak,
diantaranya adalah:
1. SRO Pasar Modal: BEI, KSEI dan KPEI sebagai regulator perdagangan
efek di Indonesia
2. Perusahaan Efek Anggota Bursa yang telah memperoleh izin usaha dari
OJK sebagai Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
(UUPM) dan telah memperoleh persetujuan Keanggotaan Bursa untuk
mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa dalam rangka melakukan
kegiatan perdagangan Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa
3. Nasabah
4. Biro Administrasi Efek
5. Lembaga Kustodian dan/atau Bank Kustodian
Proses & Prosedur Jual Beli
Efek
1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek
2. Pelaksanaan Order Nasabah