Anda di halaman 1dari 9

KEKERASAN PADA WANITA

By :
NURHALIMA HARAHAP (21030019)
SITI MARGUNA SIMBOLON (21030035)
AHMAD RIZALDI (21030003)
 Pengertian gender dan Seksualitas
Gender adalah pembagian peran dan tanggung jawab
keluarga dan masyarakat ,sebagai hasil kontruksi sosial yang
dapat berubah ubah sesuai dengan tuntunan zaman. Seks
adalah pembagian jenis kelamin yang terdiri dari perempuan
dan laki laki yang telah ditentukan tuhan ( kodrat tuhan).
Peran jenis kelamin adalah pembagian jenis laki laki dan
perempuan secara gender tersebut berjalan dari tahun ke tahun
.lama kelamaan ,masyarakat tidak lagi mengenali mana seks
mana gender .akhirnya ,terciptalah pembagian gender tersebut
bahkan oleh masyarakat diyakini sebagai ketentuan
sosial .peran gender tersebut bahkan oleh masyarakat diyakini
sebagai kodrat tuhan.
Kesetaraan gender adalah sebuah keadaan dikeadaan dimana perempuan dan
laki laki memiliki status kondisi yang sama dalam pemenuhan hak haknya sebagai
manusia dan mewujudkan kemampuannya untuk berperan aktif dalam
pembangunan. Keadilan gender merupakan proses yang adil terhadap perempuan
dan laki laki .agar proses menjadi adil dan terwujud ,diperlukan banyak langkah
untuk menghentikan hal hal yang secara sosial menurut sejarah penghambat
perempuan dan laki laki untuk bisa berperan serta menikmati hasil dan peran yang
dimainkan ,keadilan gender akan membawa pada kesetaraan gender .
Seks berarti jenis kelamin, segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin disebut dengan seksualitas, menurut Masters,jhonson ,dan kolodry ( 1992)
,seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas ,diantaranya dimensi
biologis, dimensi psikologis, dimensi sosial, dimensi kultural.
Dimensi biologis ,berdasarkan prespektif biologis ( fisik) seksualitas
berkaitan dengan anatomi dan fungsional alat reproduksi atau alat kelamin
manusia ,serta dampaknya bagi kehidupan fisik atau biologis manusia. Termasuk
didalamnya menjaga kesehatannya dari gangguan seperti penyakit menular
seksual ,infeksi, saluran reproduksi (ISR) ,bagaimana memfungsikn seksualitas
sebagai alat reproduksi sekaligus alat reaksi secara optimal ,serta dinamika
munculnya dorongan seksual secara biologis.
Menurut Blanch dan Collier ( 1993) ,seksualitas meliputi lima area :
 Sensualitas adalah kenikmatan yang merupakan bentuk interaksi anata
pikiran dan tubuh umumnya adalah sensualitas melibatkan
pancaindra( aroma ,rasa, penglihatan, pendengaran, sentuhan ,) dan otak
( organ yang paling kuat terkait dalam seks dan fungsi
fantasi ,antipasti,memori dan pengalaman)
 Intimacty ,ikatan emlosinal atau kedekatan dalam relasi
interpersonal ,biasanya mengandung unsur unsur kepercayaan ,keterbukaan
diri dan saling menghargai)
 Identitas , peran jenis kelamin yang mengandung pesan oesan gender
perempuan dan laki laki dan mitos-mitos ,serta orientasi sekssualitas
menyangkut bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin sesuai
dengan peran jenis kelaminnya.
 Lingkaran kehidupan , aspek biologis dari seksualitas yang terkait dengan
anatomi seksual.
 Eksploitasi ( exploitation) unsur kontrol dan manipulasi terhadap seksualitasi
seperti : kekerasan seksual, pornografi ,pemerkosaan dan pelecehan seksual .
 Budaya yang Berpengaruh Terhadap Gender
Kondisi yang diciptakan atau direkayasa oleh norma adat-istiadat yang
Membedakan peran dan fungsi laki-laki dan perempuan yang berkaitan
dengan kemampuan. Adapun beberapa contoh budaya yang berpengaruh
terhadap gender misalnya : a. Masyarakat di Indonesia khususnya di
Jawamenganut budaya patriaki, dimana seorang kepala keluarga adalah
laki-laki sehingga budaya laki-laki dicap sebagai orang yang berkuasa di
keluarga. Budaya patriaki bisa berakibat anggapan bahwa kesehatan
reproduksi adalah masalah perempuan sehingga berdampak kurangnya
pertisipasi, kepedulian laki- laki dalam kesehatan reproduksi.
 Diskriminasi Gender
Diskriminasi gender adalah perlakuan tidak setara antara perempuan
dan laki laki yang mempengaruhi pengalaman hidup suatu
individu .menurut defenisi kamus dasar bahasa Indonesia ( KBBI) daring,
diskriminasi kelamin merupakan pembedaan sikap dan perlakuan terhadap
sesame manusia berdasarkan pembeda jenis kelamin .
Bentuk bentuk Ketidakadilan Gender
Ketidakadilan gender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan
alas an gender, seperti pembatasan peran ,penyingkiran, atau pilih kasih yang
mengakibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya ,persamaan
antara laki laki dan perempuan maupun hak dasar dalam bidang sosial ,politik,
ekonomi, budaya, dan lain lain, ketidakadilan gender bersifat sebagai berikut :
 Langsung ,yaitu pembedaan perlakuan secara terbuka
 Tidak langsung , yaitu seperti peraturasama tetapi pelaksanaannya menguntungkan
jenis kelamin tertentu .
 Sistematik, yaitu ketidakadilan yang berakar dalam sejarah ,norma atau sturuktur
masyarakat.
Bentuk Bentuk ketidakadilan gender :
Marginalisasi perempuan
1. Subordinasi
2. Pandangan stereotip
3. Kekerasan
4. Beban kerja
 Pengertian kekerasan pada wanita
Kekerasan adalah penggunaan kekurangan fisik dan kekuatan ancaman atau
tindakan terhadap diri sendiri ,perorangan, sekelompok orang atau masyarakat
yang menyebabkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar atau
trauma ,kematian, kerugian psikologis ,kelainan perkembangan ,atau perampasan
hak(WHO , 1999).
 Bentuk Bentuk kekerasan Terhadap Wanita
Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dalam berbagai bentuk ,yaitu
tindak kekerasan fisik ,tindak kekerasan psikologis ,tindak kekerasan seksual dan
kekerasan nonseksual ,dan tindak kekerasan ekonomi tindak kekerasan domestik
dan kekerasan publik.
 Faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap wanita
1. Struktur sosial
2. Interpretasi agama
3. kehidupan sosial ,ekonomi, politik
4. Budaya
Tindak Lanjut dan Pencegahan
Melaporkan pelaku kekerasan kepada aparat
setempat sehingga pelaku mendapat hukuman yang
sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan
Melakukan terapi rehabilitas pada pelaku dengan
konseling .
Melakukan pendampingan korban,memberi
dukungan sosial kepada korban ,memberi
dukungan sosial kepada korban ,dan mengobati
segera luka yang ada .
Melakukan terapi rehabilitasi kepada korban agar
juga korban sembuh secara psikis.
 Aspek Hukum Mengenai Kekerasan Pada Wanita
Istilah kekerasan terhadap perempuan tidak dikenal dalam hukum Indonesia
,kasus yang ada hanya dijaring terbatas tindakan pidana umur( korban
lelaki atau perempuan) sepert:
kesusilaan,pemerkosaan ,penganiayaan ,pembunuhan dan lain
lain .tindakan pemberatan pidana ( sanksi hukuman) bila perbuatan tersebut
dilakukan dalam hubungan keluarga seperti terhadap ibu, istri,atau anak .
1. Bila penganiayaan dilakukan terhadap keluarga dekat atau orang yang
seharusnya dilindungi ,maka hukumannya ditambah sepertiga dari jumlah
hukuman apabila penganiayaan dilakukan terhadap orang lain.
2. Dalam kasus istri di bawah umur 16 tahun, maka suami yang
menyebabkan luka luka dalam proses hubungan seksual bisa didakwa
pasal 288 KUHP ( Triningtyasasih ,1997)
 Tindakan kesusilaan tercantum dalam pasal 281 KUH pidana yang berisi :
1. Barang siapa dengan sengaja merusak kesopanan dimuka umum;
2. Barang siapa denhgan sengaja merupakan kesopanan dimuka orang lain
yang kehadirannya disana tidak dengan kemauannya .

Anda mungkin juga menyukai