Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

SISTEM PENCATATAN DAN


PELAPORAN PROGRAM
KESEHATAN LANJUT USIA

Pertemuan
Pengembangan Sistem Pelaporan Lansia
Di Kabupaten/Kota Prov. Jateng
Tahun 2017
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUJUAN
UMUM
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
melaksanakan pencatatan dan pelaporan program
kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

KHUSUS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
POKOK BAHASAN

1. Pengertian, tujuan, manfaat


pencatatan dan pelaporan
2. Pencatatan dan Pelaporan
Kesehatan Lanjut usia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENGERTIAN
3 KOMPONEN PENCATATAN DAN PELAPORAN :
1.Pencatatan : kegiatan memasukkan dan
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari
semua pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
2.Pelaporan : kegiatan untuk melaporkan hasil
pencatatan dari unit yang lebih rendah kepada unit
yang lebih tinggi.
3.Analisis dan Evaluasi : suatu kegiatan untuk
menganalisis setiap kegiatan yang menjawab
pertanyaan 5 W - 1 H

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUJUAN DAN MANFAAT
PENCATATAN DAN PELAPORAN

 Tujuan Pencatatan dan Pelaporan : untuk


mendapatkan data-data hasil kegiatan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan mulai dari kegiatan di
masyarakat, kelompok lanjut usia dan kegiatan di
Puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan yang rapi akan
menghasilkan data yang dapat digunakan sebagai
bahan advokasi, komunikasi dan sosialisasi suatu
program.
 Upaya-upaya advokasi akan lebih efektif dan berhasil
bila disertai dukungan fakta dalam bentuk data atau
informasi yang akurat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENCATATAN
6
1. Rekam Medik / 2. Buku Kesehatan Lansia
Status Pasien (dipegang pasien)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
REKAM MEDIK
1. Pencatatan Hasil pemeriksaan meliputi :
a. Anamnesis
b. Status Fisik
c. Status fungsional,
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,
d. Status mental dan kognitif
• Mini Cog dan clock drawing test,
• Mini Mental State Examination
• Geriatric Depression Scale
e. Status Nutrisi
- MNA
f. Status Sosial Ekonomi
Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek
hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia.
2. Diagnosa dan Tata laksana

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PELAPORAN

1. LB 1 atau form SIP yg ada


2. Form Laporan Pelayanan Kesehatan
Lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DATA YANG DILAPORKAN

Kegiatan di Luar gedung


• Jumlah dan nama kelompok lanjut usia
• Jumlah kunjungan Lansia di kelompok
• Tingkat kemandirian Lansia
• Hasil pemeriksaan (gangguan ME, gizi, Tekanan Darah,
Hb, kolesterol, gula darah, asam urat, ggn ginjal, ggn
kognitif, ggn penglihatan, ggn pendengaran)
• Jumlah Lansia yang diobati/dirujuk
• Jumlah Lansia yang diberikan konseling
• Frekuensi penyuluhan
• Jumlah pemberdayaan Lansia
• Jumlah Lansia dengan kunjungan rumah
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DATA YANG DILAPORKAN

Kegiatan Dalam gedung


• Jumlah sasaran pra lansia dan lansia
• Jumlah kunjungan pasien baru dan lama
• Tingkat kemandirian lansia
• Jumlah lansia dengan kelainan (ME, Gizi lebih/Kurang, DM, Asam
Urat, Ggn ginjal, ggn Kognitif, ggn penglihatan, ggn pendengaran)
• Jumlah lansia yang diobati/dirujuk
• Jumlah lansia yang diberikan konseling
• Frekuensi penyuluhan
• Jumlah Pemberdayaan Lansia
• Jumlah panti wredha yang dibina
• Jumlah kunjungan rumah
• 10 penyakit terbanyak pada lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Hasil pencatatan Puskesmas dilaporkan ke Dinas
kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.
• Hasil kegiatan yang dilaporkan merupakan penggabungan
dari hasil kegiatan didalam dan diluar gedung
• Untuk memantau kesehatan lanjut usia digunakan Buku
Kesehatan Lansia dengan memindahkan hasil pemeriksaan
di Rekam Medik ke dalam Buku tersebut, kemudian hasil
pencatatan dipindahkan ke dalam fomulir pelaporan.
• Setiap lansia yang dilayani baik di dalam maupun di Luar
gedung Puskesmas harus memiliki Buku Kesehatan lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
FORM LAPORAN (Poksila)
(1) FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Penyulu Pemberda
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
1 No Urut : Sudah jelas

2 Nama Lansia : Sudah jelas


3 Kunjungan B = Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama kali
dalam tahun berjalan
L = lama adalah pasien yang berkung untuk yang kedua dan
seterusnya dalam tahun berjalan
Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
4 Umur ditulis umur pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur
lansia dan diberi tanda diberi tanda Laki2(L) atau Perempuan (P)
5. Kemandirian : Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL
Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang
lain (mandiri)
Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri,
hingga kadang-kadang perlu bantuan (Ketergantungan Ringan
dan Ketergantungan Sedang)
Kategori C: apabila lanjut usia sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehinga sangat tergantung
(Ketergantungan Berat dan Ketergantungan Total)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
6. Mental : Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan
emosional keadaan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan.
Pertanyaan tahap 1:
1. Apakah anda mengalami sukar tidur ?
2. Apakah anda sering merasa gelisah?
3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?

Bila ada 1 atau lebih jawaban “ya” lanjutkan pada pertanyaan


tahap 2
Pertanyaan tahap 2:
1. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam sebulan ?
2. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran
3. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan
keluarga atau orang lain ?
4. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas
anjuran dokter?
5. Apakah anda cenderung mengurung diri didalam kamar ?
Bila 1 atau lebih jawaban “ya” maka lanjut usia mempunyai
masalah emosional
Bila ada gangguan mental emosional beri tanda positif (+) pada
kolom
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
7 IMT : Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara garis
bantu yang menghubungkan berat badan yang sudah diukur dengan
L (lebih) tinggi badan. Atau dengan menggunakan rumus:
N (normal)
K (kurang) BB (kg)
2
TB (m)

Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerahgrafik dengan warna merah (IMT
lebih dari 25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring (IMT
kurang dari 18.5)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
8 Tekanan : Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
Darah T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas
T (tinggi) normal
N (normal) N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R (rendah) R: bila sistole atau diastole dibawah normal.

9 Hb : Pemeriksaan hemoglobin :
N (normal) Bila menggunakan sahli maka :
K (kurang) N: nilainya 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk wanita.
10 Kolesterol : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
11 Gula Darah : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Tinggi : Bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL
12 Asam Urat : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7 mg/dL) dan
P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
Tinggi : Bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL
13 Gangguan : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik :
Ginjal Beri tanda (+) apabila ada gejala gangguan ginjal ditemukan
Beri tanda (-) apabila tidak ada gejala gangguan ginjal ditemukan
14 Gangguan : Dengan menggunakan instrumen Mini Cog dan Clock Drawing
Kognitif Test
Beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
Beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi kognitif
15 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
penglihatan gangguan penglihatan (katarak, glaukoma, presbiop dll)
Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
16 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
pendengaran gangguan pendengaran
Beri tanda (+) : apabila ada keluhan dari lansia bahwa dia sulit
untuk mendengar atau waktu pemeriksaan lansia sulit mengerti
apa yang dibicarakan atau hasil tes pendengaran ada gangguan
pendengaran
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan pendengaran
17 Diobati : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia diobati
(-) : bila lanjut usia tidak diobati
18 Dirujuk : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
(-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di Puskesmas
19 Konseling Beri tanda angka jumlah kasus pada kolom yang sesuai apakah
pasien diberikan konseling sesuai dengan masalah kesehatannya
Baru : apabila konseling diberikan untuk kasus baru
Lama: apabila konseling diberikan untuk kasus lama
Selesai : apabila pasien sudah selesai diberikan konseling untuk
satu kasus
20 Penyuluhan Apabila ada penyuluhan beri tanda positif (+)

21 Pemberdayaa Apabila Lansia dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan


n Lansia kesehatan keluarga beri tanda positif (+)
Apabila Lansia tidak dilakukan pemberdayaan dalam
meningkatkan kesehatan keluarga beri tanda positif (-)
22 Ket Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
FORM LAPORAN (Puskesmas) (2)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :

Sasaran Lansia Kunjungan Lansia Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu
Wredha Diobati Dirujuk an Wredha
L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P LPLPL P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

JUMLAH

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia

________________ ________________

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
ADL

Mengendalikan rangsang BAB 2


Mengendalikan rangsang BAK 2
Membersihkan diri (seka,sisir,skt gigi) 1
Penggunaan WC [in/out,lepas/pakai celana,siram] 2
Makan 2
Transfer 3
Mobilisasi = ambulasi 3
Mengenakan pakaian 2
Naik turun anak tangga 2
Mandi 1

20 : Mandiri (A)
12-19 : Ketergantungan ringan (B)
9-11 : Ketergantungan sedang (B)
5- 8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
INSTRUMEN EVALUASI STATUS MENTAL MINI (MMSE)
Nomor identifikasi :Nama Responden :………………………………... Umur : ………………. Tahun: …..
Pendidikan : ………………………………………… Dominansi hemisfer : kinan / kidal*
Pemeriksa : ……………………………………….... Tgl …………………………………..

NILAI NILAI
BUTIR TES
MAKS  
  ORIENTASI    
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5  
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang) (tanyakan 5  
  pada responden)
  REGISTRASI    
3 Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik 3  
  (misal apel, uang, meja), responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk
tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai responden dapat menyebutkan
 
dengan benar dan catat jumlah pengulangan

  ATENSI DAN KALKULASI    


4 Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk tiap jawaban 5  
yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau responden diminta mengeja
terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum
kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)

  MENGINGAT KEMBALI (RECALL)    


5 Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas 3  

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
INSTRUMEN EVALUASI STATUS MENTAL MINI (MMSE)
Nomor identifikasi :Nama Responden :………………………………... Umur : ………………. Tahun: …..
Pendidikan : ………………………………………… Dominansi hemisfer : kinan / kidal*
Pemeriksa : ……………………………………….... Tgl …………………………………..
NILAI NILAI
BUTIR TES
MAKS  
  BAHASA    
6 Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan 2  
(perlihatkan pensil dan jam tangan )
7 Responden diminta mengulang kalimat:” tanpa kalau dan atau tetapi” 1  
8 Responden diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan 3  
  anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”.
9 Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya: 1  
“Pejamkanlah mata anda”
10 Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan 1  
11 Responden diminta menyalin gambar 1  
 

  
  Skor Total 30  
Tandailah tingkat kesadaran responden pada garis aksis:

       
Sadar Somnolen Stupor Koma

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Interpretasi :
Skor 0-10 : fungsi kognitif global buruk
Skor 11-20 : fungsi kognitif global sedang
Skor 21 – 30: fungsi kognitif global masih relatif baik

Catatan : Pemberian skor nilai sesuai jumlah jawaban


yg benar

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
INSTRUMEN
PEMERIKSAAN MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Cara pemeriksaan Mini Cog:


•Mintalah pasien untuk mendengarkan dengan cermat, mengingat, dan kemudian mengulangi
tiga kata yang tidak berhubungan (bola, melati, kursi) yang akan disampaikan oleh pemeriksa.
•Instruksikan pasien untuk menggambar jam pada selembar kertas kosong atau berikan pasien
dengan lingkaran yang telah disediakan pada selembar kertas (sesuai cara pemeriksaan
pemeriksaan CDT di bawah ini)
•Pasien diminta untuk menggambar jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit
(pukul 11.10).
•Minta pasien untuk menyebutkan kembali tiga kata yang telah disebutkan di awal pemeriksaan.
•Bila pasien tidak mampu menyebutkan kata-kata yang pertama kali diucapkan pada awal
pemeriksaan, maka tidak perlu ditanyakan kembali . Karena hal tersebut telah menunjukkan
hendaya kognitif.

Interpretasi hasil pemeriksaan Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4)
Dikatakan curiga fungsi kognitifnya menurun apabila tidak dapat mengingat satu
atau lebih kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu menggambar jam
dengan sempurna (skor 4)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
INSTRUMEN
PEMERIKSAAN MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Cara pemeriksaan Clock Drawing Tes Skor 4 (CDT 4):


•Mintalah responden untuk menggambar sebuah jam bundar lengkap dengan angka-
angkanya
dan jarum jamnya yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit (11.10)
•Siapkan bahan:
•Selembar kertas putih kosong, atau selembar kertas dengan gambar lingkaran,
untuk pasien yang tidak mampu menggambar lingkaran)
•Pensil tanpa penghapus

Penilaian Skor penilaian Clock Drawing Test Skor 4 (modifiksi) (CDT4) :


1. Beri Skor 1 (satu) untuk masing –masing poin di bawah ini jika benar :
Jika poin tersebut dilakukan tidak sesuai maka diberikan skor 0
2. Interpretasi :
•Skor CDT 4 : kemungkinan fungsi kognitif dalam batas normal
•skor CDT kurang dari 4 : curiga penurunan fungsi kognitif

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Penilaian Skor penilaian Clock Drawing Test Skor 4 (modifiksi) (CDT4) :
1. Beri Skor 1 (satu) untuk masing –masing poin di bawah ini jika benar :
Jika poin tersebut dilakukan tidak sesuai maka diberikan skor 0

1. Gambar lingkaran utuh 1


2. Menulis angka lengkap 1-12 1
3. Angka berurutan dan tepat letaknya 1
4. Jarum jam menunjukkan pukul 1
11.10
Jumlah Total 4
2 Interpretasi :
•Skor CDT 4 : kemungkinan fungsi kognitif dalam batas normal
•skor CDT kurang dari 4 : curiga penurunan fungsi kognitif

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
BUKU KESEHATAN LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OUTLINE
• BAB 1 • BAB 4
IDENTITAS CATATAN
PERKEMBANGAN
KESEHATAN
• BAB 2
PRA- LANSIA/ LANSIA
RIWAYAT
KESEHATAN • BAB 5
PEMANTAUAN
• BAB 3 PENGGUNAAN OBAT
CATATAN KEADAAN • BAB 6
KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN /
KELUHAN KIE

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kasus,
Seorang pasien dengan Nama Ny Sutinah, dengan usia : 72 tahun dengan alamat :
Jakarta Pusat, datang pertama kali ke Posyandu Lansia Melati.
Pasien datang dengan keluhan : Kepala sering pusing.
Tidak ada keluhan gangguan penglihatan dan pendengaran.
Hasil pemeriksaan fisik pasien:
TSB, CM, TD: 150/90 mmHg, TB/BB: 162 cm/54 kg
Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
Napas : 20 x/menit, regular
Suhu : 36,5 OC
Mulut : oral higiene baik
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Leher : JVP 5-2 cmH20
KGB : tidak teraba pembesaran
Paru : vesikuler, rh -/-, wh-/-
Jantung : BJ I dan II normal, murmur-, gallop –
Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Hasil pemeriksaan Score ADL Barthel : 20, dan hasil penilaian status mental dengan
metode 2 menit negatif. Hasil pemeriksaan dengan metode Mini Cog dan Clock Drawing
Test mampu menyebutkan tiga kata kembali dan CDT : 4.
Hasil pemerikaan laboratorium sederhana : Hb : 13,5, Kolesterol darah total 205 mg/dL,
Gula darah sewaktu : 120 mg/dL dan Asam urat : 5 mg/dL.
Di rumah ibu tersebut merawat cucunya yang berusia 4 tahun.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Pertanyaan :

1.Apa yang dapat Saudara lakukan terhadap pasien tersebut.


2.Tuliskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan ke
dalam format pencatatan dan pelaporan di Posyandu Lansia.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Jawaban :

1.Pasien menderita hipertensi dan mempunyai kolesterol tinggi


-Pasien dirujuk ke Puskesmas diharapkan untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut
-Pasien diberikan konseling untuk melakukan kontrol
hipertensi dan kolesterol darahnya
-Ibu ini dikelompokkan kepada Lansia yang mempunyai Balita
dan diberikan materi penyuluhan mengenai peningkatan
kesehatan Balita.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
2 JAWABAN
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Pemberda
Penyulu
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 Ny. Sutinah B 72 A - N T N T N N - - - - + 1 + +

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri

Anda mungkin juga menyukai