Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN TUMOR OTAK DAN


BEDAH KRANIAL

KELOMPOK II
DEFINISI TUMOR OTAK DAN BEDAH
KRANIAL
TUMOR OTAK BEDAH KRANIAL
Tumor otak atau tumor intracranial adalah Bedah kranial atau Kraniotomi adalah
neoplasma atau proses desak ruang (space
tindakan membuat sebuah bukaan ke
occupying lesion atau space
dalam tengkorak secara pembedahan.
taking lision) yang timbul didalam rongga
Kraniektomi (pengambilan sebagian
tengkorak baik didalam kompartemen
supratentotrial maupun infratentorial.
cranium) dapat dilakukan untuk
dekompresi
(Satyanegara)
ANATOMI DAN FISIOLOGI OTAK

1) Lobus frontalis berperan sebagai pusat


fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti :
kemampuan berpikir abstrak dan nalar,
bicara, (area broca di hemisfer kiri), pusat
penghidu, dan emosi.
2) Lobus parietal merupakan daerah pusat
kesadaran sensorik di gyrus post sentralis
(area sensorik primer) untuk rasa raba dan
pendengaran.
3) Lobus temporal berfungsi untuk mengatur
daya ingat verbal, visual, pendengaran dan
berperan dalam pembentukan dan
perkembangan emosi.
4) Lobus oksipital berfungsi untuk pusat
penglihatan dan area asosiasi penglihatan.
a. Otak kecil (cerebellum) Otak kecil
merupakan bagian otak yang dibawah
lobus okspital dan di belakang batang
otak. Meskipun berukuran kecil, otak
kecil menyumbang lebih dari 50% dari
jumlah total neuron atau unit kerja
system saraf pusat.
b. Fungsi : mengendalikan Gerakan
anggota tubuh dan keterampilan
motoric halus. Misalnya, Gerakan jari
saat melukis atau melakukan operasi.
berfungsi mengontrol keseimbangan
dan koordinasi otot bekerjasama.
Batang otak
Batang otak merupakan bagian otak yang
terletak dibawah otak besar dan di depan
otak kecil. Batang otak menghubungkan
otak ke sumsum tulang belakang dan
mengontrol banyak fungsi penting yang
terkait dengan detak jantung, tekanan
darah, dan pernapasan
Batang otak terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu :
 Pons (koordinasi Gerakan mata dan
wajah, sensasi wajah, pendengaran dan
keseimbangan)
 Midbrain atau otak tengah (kontrol
Gerakan mata, memproses informasi
visual dan pendengaran
 Medulla oblongata (pusat kendali
fungsi jantung dan paru-paru,bernapas
bersin, menelan)
ETIOLOGI TUMOR OTAK

• Tidak ada factor etiologi jelas yang telah ditemukan untuk tumor otak primer.
Walaupun tipe sel yang berkembang menjadi tumor seringkali dapat
diidentifikasi, mekanisme yang menyebabkan sel bertindak abnormal tetap
belum diketahui. Meskipun demikian ada beberapa faktor yang perlu ditinjau
yaitu : Radiasi,virus, bahan bahan karsinogenik, trauma kepala, herediter.
MANIFESTASI KLINIS
• Perubahan status mental
• Sakit kepala
• Mual dan muntah
• Papilledema (pembengkakan saraf optic mata karena adanya tekanan pada
otak)
• Kejang
PATHOFISIOLOGI

Instabilitas genetic sel terjadi ANGIOGENESIS METASTASIS


dan akhirnya dapat menimbulkan edema otak dan peningkatan
intracranial.
PEMERIKSAAN FISIK

Observasi keadaan umum


Pemeriksaan tanda-tanda vital :
B1 (Breathing) : Irama pernapasan dan pola napas
B2 (Blood) : Tekanan darah, irama jantung, nyeri dada.
B3 (Brain) : Pengecekan fungsi pancaindera
B4 (Bladder) : Fungsi sfinter urine
B5 (Bowel) : Fungsi Pencernaan
B6 (Bone) : Fungsi anggota gerak
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC DAN
INTERPRETASI
CTScan dan MRI Pemeriksaan yang menggunakan system penggambaran
digital dan sinar-X untuk memperoleh gambar yang jelas mengenai berbagai
sruktur tubuh, tulang, pembuluh darah dan jaringan lunak.
Elektroensefalogram (EEG) merupakan alat yang digunakan merekam aktivitas
elektrik dari otak manusia.
Angiografi adalah metode pemeriksaan dengan memasukan bahan kontras di
suntikan ke dalam tubuh manusia untuk melihat penyumbatan yang terjadi
didalam pembuluh darah baik pembuluh darah besar maupun pembuluh darah
kecil.
PENATALAKSANAAN
Pemberian Terapi: Antikonvulsan untuk epilepsy, Kortikosteroid
(dexamethasone) untuk peningkatan tekanan
intracranial.
Kemoterapi
Terapi radiasi
Tindakan operatif (bedah kranial)
DEFINISI
Bedah Kranial adalah Bedah kranial atau Kraniotomi adalah tindakan membuat
sebuah bukaan ke dalam tengkorak secara pembedahan. Kraniektomi
(pengambilan sebagian cranium) dapat dilakukan untuk dekompresi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUMOR OTAK

1. Nyeri berhubungan dengan adanya peningkatan TIK


2. Ketidakefektifan perfusi jaringan otaK
3. Ketidakefektifan pola napas
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan proses penyakit
(adanya infeksi)
DIAGNOSA KEPERAWATAN BEDAH KRANIAL

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah


berkurang
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
3. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan aktiv
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring, ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
5. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif.
NO Diagnosa NOC NIC

1 Nyeri Pain level, pain control, comfort level Pain Management :


berhubungan Kriteria hasil : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan adanya a. Mampu mengontrol nyeri (tahu komprehensif termasuk lokasi,
peningkatan TIK penyebab nyeri, mampu karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas dan
menggunakan tekhnik faktor presipitasi
nonfarmakologi untuk mengurangi 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mencari bantuan) ketidaknyamanan
b. Melaporkan bahwa nyeri 3. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
berkurang dengan menggunakan 4. Kontrol lingkungan yang dapat
manajemen nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
c. Mampu mengenali nyeri (skala, pencahayaan dan kebisingan
intensitas, frekuensi dan tanda 5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
nyeri) menentukan intervensi
d. Menyatakan rasa nyaman setelah 6. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan
nyeri berkurang dan tindakan nyeri yang tidak berhasil
Analgesic Administration :
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih rute pemberian analgesic secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
6. Berikaan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
7. Evaluasi efektifitas analgesic, tanda dan
gejala
No Diagnosa NOC NIC
2 Ketidakefektifan Circulation status Neurologic 1. Monitor status hemodinamik
perfusi jaringan status tissue prefusion 2. Monitor ukuran pupil, ketajaman,
otak cerebral : kesimetrisan dan reaksi
Ketidakefektifan perfusi 3. Monitor adanya diplopia,pandangan
jaringan serebral teratasi kabur nyeri kepala
dengan kriteria hasil : 4. Monitor level kebingungan dan orientasi
a. Tekanan systole dan 5. Monitor tonus otot pergerakan
diastole dalam rentang 6. Monitor tekanan intracranial dan respon
yang normal neurologis
b. Tidak ada ortostatik 7. Catat perubahan pasien dalam merespon
hipertensi stimulus
c. Komunikasi jelas 8. Monitor status cairan
d. Menunjukkan konsentrasi 9. Pertahankan parameter hemodinamik
dan orientasi 10. Tinggikan kepala 0-45◦ tergantung pada
e. Pupil seimbang dan kondisi pasien dan order medis
reaktif
No Diagnosa NOC NIC
3 Ketidakefektifan Respiratory status : Ventilation Airway management :
pola napas Respiratory Status: Airway 1. Buka jalan napas,gunakan tekhnik
patency Aspiration control. chin lift atau jaw thrust bila perlu
a. Mendemonstrasikan batuk 2. Posisikan pasien untuk
efektif dan suara nafas yang memaksimalkan ventilasi
bersih, tidak ada sianosis dan 3. Identifikasi pasien perlunya
dyspnea, mampu pemasangan alat jalan napas buatan
mengeluarkan sputum, 4. Auskultasi suara napas, catat adanya
bernapas dengan mudah, tidak suara tambahan
ada pursed lips. 5. Atur peralatan oksigenasi
b. Menunjukkan jalan nafas 6. Observasi adanya tanda-tanda
yang paten (klien tidak hipoventilasi
merasa tercekik, irama nafas, 7. Monitor TD,Nadi, suhu dan RR
frekuensi pernapasan dalam 8. Monitor sianosis perifer
rentang normal, tidak ada 9. Monitor respirasi dan status O2
suara nafas abnormal) oxygen Therapy.
c. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernapasan)
No Diagnosa NOC NIC

4 Ketidakseimbangan Nutritional Status : food and fluid Nutrition Management


nutrisi kurang dari intake 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh Nutritional Status : nutrient intake 2. Anjurkan pasien untuk
Kriteria hasil : meningkatkan protein dan vit. C
a. Berat badan pasien ideal sesuai 3. Yakinkan diet yang dimakan
dengan tinggi badan mengandung tinggi serat untuk
b. Mampu mengidentifikasi untuk mencegah konstipasi
kebutuhan nutrisi 4. Berikan informasi tentang
c. Tidak ada tanda-tanda kebutuhan nutrisi
malnutrisi 5. Kaji kemampuan pasien untuk
d. Tidak terjadi penurunan BB mendapatkan nutrisi yang
yang berarti dibutuhkan
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
No Diagnosa NOC NIC

5 Ketidakefektifan Hidration Rencanakan monitoring suhu secara


termoregulasi Adherence behavior continue
berhubungan dengan Immune status 1. Monitor TD, nadi, dan RR
proses penyakit Risk control, Risk Detection. 2. Tingkatkan intake cairan dan
(adanya infeksi) Kriteria hasil : nutrisi
a. Tidak ada kejang 3. Selimuti pasien untuk mencegah
b. Suhu tubuh dalam batas hilangnya kehangatan tubuh
normal 4. Berikan antipiretik bila perlu
ASKEP BEDAH KRANIAL
No Diagnosa NOC NIC
1 Ketidakefektifan Circulation status 1. Monitor status hemodinamik
perfusi jaringan Neurologic status tissue 2. Monitor ukuran pupil, ketajaman,
serebral prefusion cerebral : kesimetrisan dan reaksi
a. Ketidakefektifan 3. Monitor adanya diplopia,pandangan kabur
perfusi jaringan nyeri kepala
serebral teratasi dengan 4. Monitor level kebingungan dan orientasi
kriteria hasil : 5. Monitor tonus otot pergerakan
b. Tekanan systole dan 6. Monitor tekanan intracranial dan respon
diastole dalam rentang neurologis
yang normal 7. Catat perubahan pasien dalam merespon
c. Tidak ada ortostatik stimulus
hipertensi 8. Monitor status cairan
d. Komunikasi jelas 9. Pertahankan parameter hemodinamik
e. Menunjukkan 10. Tinggikan kepala 0-45◦ tergantung pada
konsentrasi dan kondisi pasien dan order medis
orientasi
f. Pupil seimbang dan
reaktif
g. Bebas dari aktifitas
kejang.
No Diagnosa NOC NIC
2 Bersihan jalan Respiratory status : Ventilation 1. Pastikan kebutuhan
nafas tidak Respiratory Status: Airway patency oral/tracheal suctioning
efektif Aspiration control. 2. Anjurkan pasien untuk istirahat
Pasien menunjukkan keefektifan jalan dan napas dalam
napas dibuktikan dengan kriteria hasil : 3. Posisikan pasien untuk
a. Mendemonstrasikan batuk efektif memaksimalkan ventilasi
dan suara nafas yang bersih, tidak 4. Keluarkan secret dengan batuk
ada sianosis dan dyspnea, mampu atau suction
mengeluarkan sputum, bernapas 5. Auskultasi suara nafas, catat
dengan mudah, tidak ada pursed lips. adanya suara tambahan
b. Menunjukkan jalan nafas yang paten 6. Monitor status hemodinamik
(klien tidak merasa tercekik, irama 7. Berikan terapi (antibiotic)
nafas, frekuensi pernapasan dalam sesuai anjuran dokter
rentang normal, tidak ada suara nafas 8. Atur intake untuk cairan
abnormal) mengoptimalkan keseimbangan
c. Mampu mengidentifikasi dan 9. Monitor respirasi dan status O2
mencegah faktor penyebab. 10. Pertahankan hidrasi yang
d. Saturasi O2 dalam batas normal adekuat untuk mengencerkan
e. Foto thorak tampak normal secret
No Diagnosa NOC NIC
3 Kekurangan volume Fluid balance Hydration 1. Pertahankan catatan intake dan output
cairan tubuh Nutritional Status : Food and yang akurat
berhubungan dengan Fluid intake. 2. Monitor status hidrasi (kelembaban
kehilangan cairan Kekurangan volume cairan membrane mukos, nadi adekuat,
aktiv teratasi dengan kriteria hasil : tekanan darah ortostatik jika
a. Mempertahankan urin output diperlukan)
sesuai dengan usia dan BB, 3. Monitor hasil laboratorium yang sesuai
BJ urine normal dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
b. Tekanan darah, nadi, suhu osmolalitas urin, albumin, total protein)
tubuh dalam batas normal 4. Monitor vital sign setiap 15 menit – 1
c. Tidak ada tanda dehidrasi, jam
elastisitas turgor kulit baik, 5. Kolaborasi dalam pemberian cairan IV
membrane mukosa lembab, 6. Monitor status nutrisi
tidak ada rasa haus yang 7. Berikan cairan oral
berlebihan 8. Dorong keluarga untuk membantu
d. Orientasi terhadap waktu dan pasien makan
tempat baik 9. Atur kemungkinan transfuse
e. Jumlah dan irama pernapasan 10. Pasang kateter jika perlu
dalam batas normal 11. Monitor intake dan urin output setiap 8
jam
No Diagnosa NOC NIC

4 Intoleransi aktivitas Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
Toleransi aktivitas melakukan aktivitas
konservasi energi. 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
Pasien bertoleransi kelelahan
terhadap aktivitas dengan 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
kriteria hasil : adekuat
a. Berpartisipasi dalam 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
aktivitas fisik tanpa dan emosi secara berlebihan
disertai peningkatan 5. Monitor respon kardiovaskuler terhadap
tekanan darah, nadi aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,
dan RR diaphoresis, pucat, perubahan hemodinamik)
b. Mampu melakukan 6. Monitor pola tidur dan lamanya tidur /
aktvitas sehari-hari istirahat pasien
(ADLs) secara mandiri 7. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
c. Keseimbangan yang mampu dilakukan
aktivitas dan istirahat 8. Bantu untuk mendapatkan alat bantu
aktivitas seperti kursi roda, krek.
9. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
No Diagnosa NOC NIC

5 Resiko infeksi Immune Status Knowledge : 1. Pertahankan tekhnik aseptif


berhubungan dengan Infection control, risk control 2. Batasi pengunjung bila perlu
prosedur infasif Pasien tidak mengalami 3. Cuci tangan setiap sebelum dan
infeksi dengan kriteria hasil : sesudah tindakan keperawatan
a. Klien bebas dari tanda dan 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
gejala infeksi alat pelindung
b. Menunjukkan kemampuan 5. Ganti letak IV perifer dan dressing
untuk mencegah timbulnya sesuai dengan petunjuk umum
infeksi 6. Gunakan kateter intermiten untuk
c. Jumlah leukosit dalam menurunkan infeksi kandung kemih
batas normal 7. Tingkatkan intake nutrisi
d. Menunjukkan perilaku 8. Berikan terapi antibiotic (sesuai
hidup sehat anjuran dokter)
e. Status imun, 9. Monitor tanda dan gejala infeksi
gastrointestinal, sistemik dan local
genitourinaria dalam batas 10. Monitor adanya luka
normal. 11. Dorong masukan cairan

Anda mungkin juga menyukai