Anda di halaman 1dari 14

K3LH

SMK FARMASI MUHAMMADIYAH


TANJUNG RAJA
LANJUTAN....
C. KECELAKAAN AKIBAT KERJA
• Kecelakaan akibat kerja adalah suatu keadaan yg tidak diduga
dan tidak dikehendaki, yg berkaitan atau disebabkan oleh faktor
pekerjaan dan dapat menyebabkan kerugian jiwa maupun harta
benda.
• Faktor-faktor yg mempengaruhi kecelakaan akibat kerja :
– Host, yaitu tenaga kerja yg melakukan pekerjaan.
Aspek yg meliputi umur, tingkat pendidikan dan keterampilan,
pengalaman kerja, sikap kerja, dan kondisi psikologi.
– Agent, yaitu jenis pekerjaan, meliputi giliran kerja (shift), dan
tingkat resiko bahaya.
– Environment, yaitu lingkungan kerja, meliputi lingkungan fisik
(pencahayaan,kebisingan), lingkungan kimia, lingkungan biologi.
Jenis kecelakaan akibat kerja menurut OSHA
tahun 1970

a. Perawatan ringan (first aid): tindakan yg dilakukan terhadap


luka kecil yg tidak memerlukan perawatan medis oleh tenaga
kesehatan profesional
b. Perawatan medis (medical treatment): tindakan terhadap luka
serius yg hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis profesional
c. Hari kerja yg hilang (lost work day): hari kerja ketika seorang
pekerja tidak dapat melaksanakan seluruh tugas rutinnya
akibat mengalami suatu luka yg mengharuskan dia beristirahat
atau menghentikan aktivitas pekerjaannya
d. Kematian (fatality): kecelakaan kerja dimana seorang pekerja
kehilangan nyawanya
CARA CARA PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT
KERJA

1. Penerapan peraturan K3 secara tegas untuk semua pekerja


di semua divisi lingkungan kerja
2. Perbaikan lingkungan kerja
3. Pemakaian APD, utk setiap pekerja
4. Orientasi pekerja, khususnya mengenai faktor resiko
bahaya ditempat kerja, terutama bagi pekerja baru
5. Pendidikan dan pelatihan secara berkala dan
berkelanjutan
6. Penetapan SOP yang baku utk menjamin keselamatan dan
kesehatan pekerja
D. PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat
kerja (KAK) dapat terjadi pada pekerja di bidang
pekerjaan apapun, kapanpun,dan dimanapun
• PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja
• Faktor resiko penyakit akibat kerja
 golongan fisika
 golongan kimia
 golongan infeksi
 golongan fisiologis
 golongan mental/psikis
 Golongan fisika
• Kebisingan merupakan suara yg timbul dr getaran getaran yg tidak
teratur dan periodik. Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan
frekuensi antara 16-20000 Hz, dan intensitas nilai ambang batas (NAB)
85 dB secara terus menerus. >85 dB dapat menimbulkan gangguan dan
batas ini disebut critical level of intensity
• Radiasi (sinar radio aktif) dapat mengakibatkan kelainan darah dan kulit
• Suhu udara yg tinggi dpt mengakibatkan heat stroke, heat cramps, atau
hiperpireksia. Sedangkan suhu udara yg rendah dpt mengakibatkan
frostbite, trenchfoot atau hipotermia
• Tekanan udara yg tinggi dapat mengakibatkan caison disease.
• Pencahayaan yg kurang dapat mengakibatkan kelelahan mata.
Pencahayaan yg tinggi dapat mengakibatkan timbulnya kecelakaan
 Golongan Kimia
 Debu dapat mengakibatkan pneumoconiosis
 Uap dapat mengakibatkan metal fume fever,
dermatitis dan keracunan
 Gas dapat mengakibatkan keracunan CO dan H2S
 Larutan dapat mengakibatkan dermatitis
 Insektisida dapat mengakibatkan keracunan
 Golongan Infeksi
 Anthrax
 Brucell
 HIV/AIDS
 Golongan fisiologis: disebabkan oleh kesalahan konstruksi,
mesin, sikap badan yg kurang baik, misalnya melakukan suatu
pekerjaan yg dapat mengakibatkan kelelahan fisik bahkan
dapat menyebabkan perubahan fisik pd tubuh pekerja
 Golongan mental/psikis: hubungan kerja yg tidak baik tau
keadaan pekerjaan yg monoton yg menyebabkan kebosanan
Jenis penyakit akibat kerja
Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No
PER-01/MEN/1981 dan KepPres RI No 22/1993 terdapat 31
jenis penyakit akibat kerja

• Tugas cari penyakit penyakit akibat kerja, minggu depan


kita diskusikan
Diagnosis penyakit akibat kerja
Secara teknis penegakan diagnosis dilakukan dengan cara berikut ini:
a) tentukan diagnosis klinis dg anamnesis yg baik, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang
b) Tentukan pajanan terhadap faktor resiko dg melakukan anamnesis
mengenai riwayat pekerjaan secara cermat dan teliti
c) Membandingkan gejala penyakit sewaktu bekerja dan dalam keadaan
tidak bekerja
d) Pemeriksaan fisik yg dilakukan dengan catatan
e) Pemeriksaan laboratorium khusus atau pemeriksaan biomedis, seperti
pemeriksaan spirometri, rontgen, audiometrik
f) Pemeriksaan atau pengujian lingkungan kerja atau data higiene
perusahaan
g) Konsultasi keahlian medis dan keahlian lain seperti dokter spesialis, ahli
toksikologi
h) Pencegahan
Penerapan konsep five level of prevention disease pada PAK:
– peningkatan kesehatan (health promotion), mis: penyuluhan K3,
pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yg baik, perusahaan yg
sehat dan memadai, lingkungan kerja yg memadai, dan
pemeriksaan kesehatan periodik
–Perlindungan khusus (spesific protection), mis:imunisasi, hygiene
perorangan, menggunakan APD
–Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera
–Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation)
–Pemulihan kesehatan (rehabilition). Mis: rehabilitasi dan
mepekerjakan kembali para pekerja yg menderita cacat
• Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan utk
mencegah PAK :
– Menyingkirkan atau mengurangi resiko pada sumbernya,
mis: menggantikan bahan kimia yg berbahaya dg bahan
yg tidak berbahaya
– Mengurangi resiko dg pengaturan mesin atau
menggunakan APD
– Menetapkan SOP secara aman utk mengurangi resiko
lebih lanjut
– Menyediakan, memakai, dan merawat APD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai