TANJUNG RAJA LANJUTAN.... C. KECELAKAAN AKIBAT KERJA • Kecelakaan akibat kerja adalah suatu keadaan yg tidak diduga dan tidak dikehendaki, yg berkaitan atau disebabkan oleh faktor pekerjaan dan dapat menyebabkan kerugian jiwa maupun harta benda. • Faktor-faktor yg mempengaruhi kecelakaan akibat kerja : – Host, yaitu tenaga kerja yg melakukan pekerjaan. Aspek yg meliputi umur, tingkat pendidikan dan keterampilan, pengalaman kerja, sikap kerja, dan kondisi psikologi. – Agent, yaitu jenis pekerjaan, meliputi giliran kerja (shift), dan tingkat resiko bahaya. – Environment, yaitu lingkungan kerja, meliputi lingkungan fisik (pencahayaan,kebisingan), lingkungan kimia, lingkungan biologi. Jenis kecelakaan akibat kerja menurut OSHA tahun 1970
a. Perawatan ringan (first aid): tindakan yg dilakukan terhadap
luka kecil yg tidak memerlukan perawatan medis oleh tenaga kesehatan profesional b. Perawatan medis (medical treatment): tindakan terhadap luka serius yg hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis profesional c. Hari kerja yg hilang (lost work day): hari kerja ketika seorang pekerja tidak dapat melaksanakan seluruh tugas rutinnya akibat mengalami suatu luka yg mengharuskan dia beristirahat atau menghentikan aktivitas pekerjaannya d. Kematian (fatality): kecelakaan kerja dimana seorang pekerja kehilangan nyawanya CARA CARA PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA
1. Penerapan peraturan K3 secara tegas untuk semua pekerja
di semua divisi lingkungan kerja 2. Perbaikan lingkungan kerja 3. Pemakaian APD, utk setiap pekerja 4. Orientasi pekerja, khususnya mengenai faktor resiko bahaya ditempat kerja, terutama bagi pekerja baru 5. Pendidikan dan pelatihan secara berkala dan berkelanjutan 6. Penetapan SOP yang baku utk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja D. PENYAKIT AKIBAT KERJA • Penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK) dapat terjadi pada pekerja di bidang pekerjaan apapun, kapanpun,dan dimanapun • PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja • Faktor resiko penyakit akibat kerja golongan fisika golongan kimia golongan infeksi golongan fisiologis golongan mental/psikis Golongan fisika • Kebisingan merupakan suara yg timbul dr getaran getaran yg tidak teratur dan periodik. Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan frekuensi antara 16-20000 Hz, dan intensitas nilai ambang batas (NAB) 85 dB secara terus menerus. >85 dB dapat menimbulkan gangguan dan batas ini disebut critical level of intensity • Radiasi (sinar radio aktif) dapat mengakibatkan kelainan darah dan kulit • Suhu udara yg tinggi dpt mengakibatkan heat stroke, heat cramps, atau hiperpireksia. Sedangkan suhu udara yg rendah dpt mengakibatkan frostbite, trenchfoot atau hipotermia • Tekanan udara yg tinggi dapat mengakibatkan caison disease. • Pencahayaan yg kurang dapat mengakibatkan kelelahan mata. Pencahayaan yg tinggi dapat mengakibatkan timbulnya kecelakaan Golongan Kimia Debu dapat mengakibatkan pneumoconiosis Uap dapat mengakibatkan metal fume fever, dermatitis dan keracunan Gas dapat mengakibatkan keracunan CO dan H2S Larutan dapat mengakibatkan dermatitis Insektisida dapat mengakibatkan keracunan Golongan Infeksi Anthrax Brucell HIV/AIDS Golongan fisiologis: disebabkan oleh kesalahan konstruksi, mesin, sikap badan yg kurang baik, misalnya melakukan suatu pekerjaan yg dapat mengakibatkan kelelahan fisik bahkan dapat menyebabkan perubahan fisik pd tubuh pekerja Golongan mental/psikis: hubungan kerja yg tidak baik tau keadaan pekerjaan yg monoton yg menyebabkan kebosanan Jenis penyakit akibat kerja Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No PER-01/MEN/1981 dan KepPres RI No 22/1993 terdapat 31 jenis penyakit akibat kerja
• Tugas cari penyakit penyakit akibat kerja, minggu depan
kita diskusikan Diagnosis penyakit akibat kerja Secara teknis penegakan diagnosis dilakukan dengan cara berikut ini: a) tentukan diagnosis klinis dg anamnesis yg baik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang b) Tentukan pajanan terhadap faktor resiko dg melakukan anamnesis mengenai riwayat pekerjaan secara cermat dan teliti c) Membandingkan gejala penyakit sewaktu bekerja dan dalam keadaan tidak bekerja d) Pemeriksaan fisik yg dilakukan dengan catatan e) Pemeriksaan laboratorium khusus atau pemeriksaan biomedis, seperti pemeriksaan spirometri, rontgen, audiometrik f) Pemeriksaan atau pengujian lingkungan kerja atau data higiene perusahaan g) Konsultasi keahlian medis dan keahlian lain seperti dokter spesialis, ahli toksikologi h) Pencegahan Penerapan konsep five level of prevention disease pada PAK: – peningkatan kesehatan (health promotion), mis: penyuluhan K3, pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yg baik, perusahaan yg sehat dan memadai, lingkungan kerja yg memadai, dan pemeriksaan kesehatan periodik –Perlindungan khusus (spesific protection), mis:imunisasi, hygiene perorangan, menggunakan APD –Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera –Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation) –Pemulihan kesehatan (rehabilition). Mis: rehabilitasi dan mepekerjakan kembali para pekerja yg menderita cacat • Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan utk mencegah PAK : – Menyingkirkan atau mengurangi resiko pada sumbernya, mis: menggantikan bahan kimia yg berbahaya dg bahan yg tidak berbahaya – Mengurangi resiko dg pengaturan mesin atau menggunakan APD – Menetapkan SOP secara aman utk mengurangi resiko lebih lanjut – Menyediakan, memakai, dan merawat APD TERIMA KASIH