1 Atmosfer
1 Atmosfer
Pengertian Atmosfer
• Atmosfer berasal dari kata Yunani “atmos”
yang berarti uap dan “sphaira” berarti
bulatan.
• Atmosfer adalah lapisan gas yang
menyelimuti bulatan bumi.
• Gas yang membentuk atmosfer disebut
udara. Udara natural terdiri dari udara
kering, uap air dan aerosol.
• Udara bersifat mobile, compressible, tidak
berbau, tidak berwarna, tidak mempunyai
rasa dan tidak bisa dirasakan kecuali udara
bergerak (angin).
• Fenomena atmosfer yang mudah diamati,
dari cuaca cerah yang menyenangkan
sampai cuaca buruk yang menegangkan :
shower, lightning – thunder, tornado.
• Atmosfer menyebabkan gesekan bagi
benda langit (meteorit) yang bergerak
melaluinya sehingga terbakar.
Komposisi Atmosfer
Gas yang
jumlahnya tetap/permanen
(nitrogen, oksigen,
Hidrogen, helium, dan
gas-gas kecil lainnya)
Gas Pembentuk
Atmosfer
Gas yang
jumlahnya berubah
(uap air, karbondioksida,
dan ozon)
Stratosfer
- Terdapat lapisan ozon.
Mesosfer
Lapse rate 0,4oC/100 m
KENDALI IKLIM
L 900 mb
Fp
H 1000 mb
Gambar 8. Gaya gradien tekanan Fp
Pergerakan Angin
• Karena bumi berotasi maka muncul gaya Coriolis :
Fc = 2 sin . v
• Jika Fp diimbangi oleh Fc maka terjadi angin geostrofik,
terdapat pada ketinggian di sekitar 1500 m dimana efek
gesekan permukaan bumi dapat diabaikan.
Klasifikasi awan
• Menurut metode pembentukan :
Stratiform dan Cumuliform
• Menurut tinggi dasar awan (h) :
awan rendah, h < 2 km; Ns, Sc dan St
awan menengah, h = 2 – 6 km; Ac dan As
awan tinggi, h > 6 km, Cs, Cc, dan Ci.
Foto genus awan : Atas : Altocumulus, dan Altostratus, bawah :
Cumulus dan cumulonimbus (Susilo, 1996).
Curah hujan
• Bentuk presipitasi adalah hujan, gerimis, salju dan batu es.
Di Indonesia pada umumnya presipitasi berbentuk tetes
hujan, tetapi akhir-akhir ini sering terjadi batu es hujan dari
awan Cb.
Gambar 16. Foto penampang batu es. Sumber Rogers and Yau,
1989
Ada 4 jenis hujan :
a.Hujan konvektif
b.Hujan orografik
c.Hujan konvergensi
d.Hujan frontal
(b)
Lihat : gambar 17 : (a) dan (b)
gambar 18 : (c)
dan (d)
Gambar 17
Gambar 18
Hujan Konvektif
Hujan Orografik
Hujan Konvergensi
Hujan Frontal
Pola curah hujan utama di Indonesia :
a.Jenis monsunal, dipengaruhi oleh monsun, distribusi curah
hujan bulanan berbentuk V atau U.
b.Jenis ekuatorial, dipengaruhi oleh ekinoks, distribusi curah
hujan bulanan menunjukkan maksima ganda.
c.Jenis lokal, dipengaruhi oleh kondisi lokal, distribusi curah
hujan bulanan kebalikan jenis monsunal.
h O) + n O
n CO2 + n H2O (CH 2 n 2
Gambar 22. Konsentrasi (ppm) CO2 dan CH4 selama 300 tahun yang
lalu menunjukkan kenaikan cepat sejak dimulainya
industrialisasi (Houghton, 2001).
Kontribusi Gas-Gas terhadap
Pemanasan Global