Anda di halaman 1dari 27

Mata kuliah : Ilmu komunikasi

Sejarah komunikasi
&
ilmu komunikasi
Mata kuliah : Ilmu komunikasi

nama kelompok
Ardian Revalina
Alicia Hendi
Adi
.1 Sejarah Perkembangan Ilmu
KomunikaSi
Ilmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk
dalam kelompok ilmu-ilmu pengetahuan sosial. Secara
umum, sejarah perkembangan ilmu komunikasi dapat
dibagi menjadi empat (4) periode, yaitu:
a. Periode tradisi retorika
Perkembangan lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri
sejak peradaban Yunani Kuno beberapa ratus tahun
sebelum Masehi. Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti
yang berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu.
Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah “retorika”.
Pengertian “retorika” menurut Aristoteles, menunjuk kepada
segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih
lanjutAristoteles menyatakan bahwa retorika mencakup tiga
unsur yakni:
 “ethos” (kredibilitas sumber),
 “pathos” (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan 
“logos” (hal yang menyangkut fakta).
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles menuntut tiga (3)
faktor yakni kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan
kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari
pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-
fakta yang mendukung (logika).
Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh
Cicero dan Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi
lima
(5) unsur:
1. “invetio” (urutan argumentasi),
2. “dispesitio” (pengaturan ide),
3. “eloqutio” (gaya bahasa),
4. “memoria (ingatan), serta
5. “pronunciatio” (cara penyampaian pesa).

Back to Agenda
Kelima unsur ini, menurut Quintilian dan Cicero
merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan
upaya persuasi yang dilakukan seseorang. Tokoh-
tokoh retorika lainnya yang dikenal pada zaman
itu adalah Corax, Socrates, dan Plato.
b.Periode pertumbuhan: 1900
Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial
barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke 19. Sedikitnya ada
tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Pertama, adalah
penemuan-penemuan teknologi komunikasi seperti, telepon, telegrap,
radio, televisi, dan lain-lain. Kedua, proses industrialisasi dan
modernisasi yang terjadi di negara-negara Eropa Barat dan Amerika.
Ketiga, pecahnya Perang Dunia I dan II.
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmu
komunikasi yang terjadi di masa ini. Secara umum bidang-bidang studi
komunikasi yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan
komunikasi dengan institusi dan masalah- masalah politis kenegaraan,
peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial
komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian
komunikasi komersial.
c. Periode konsolidasi: Perang
Dunia II-1960-an

Pada periode ini disebut sebagai periode konsolidasi. Karena


pada masa ini konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi
sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi.
Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3) hal:
Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3) hal:

1) adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam.

2) Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses


komunikasi.

3) Adanya konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses komunikasi.


istilah mass communication
Istilah “Mass Communication” (komunikasi massa) dan “Communication
Research” (Penelitian Komunikasi) mulai banyak digunakan. Cakupan bidang
studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran:
komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan
organisasi, komunikasi makro-sosial serta komunikasi massa. Lebih lanjut,
sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk
negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dan kontribusi
komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, mulai banyak
dilakukan.
D. Periode teknologi komunikasi:
1960-an sekarang.
Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks
dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan
studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode
“take off” (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional
kepesatan perkembangan ilmu komunikasi pada masa sekarang ini
antara lain tercermin dalam beberapa indikator sebagai berikut: .
(1) jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidikan
komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara
maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia, Amerika
Latin dan Afrika; (2) asosiasi-asosiasi profesional di bidang ilmu
komunikasi juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga
cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional., dan (3)
semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan pengembangan
komunikasi. Dalam bidang keilmuan, kemajuan disiplin komunikasi ini
juga tercermin dengan
semakin banyaknya literatur komunikasi
seperti buku-buku, jurnal- jurnal, hasil-hasil
penelitian ilmiah ataupun terapan, monografis,
dan bentuk-bentuk penerbitan lainnya.
2. Definisi Ilmu
Komunikasi
Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi,
yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar
menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan karena banyaknya
disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap
perkembangan ilmu komunikasi, misalnya, psikologi, sosiologi,
antropologi, ilmu politik, matematika, elektro, dll.
Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris
berasal dari kata Latin communis yang berarti sama communico,
communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama”
(to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling
sering
disebut sebagai asal-usul kata komunikasi. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama.
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi-
definisi yang diberikan para ahli pun menjadi semakin banyak
dan beragam. Masing-masing punya penekanan arti, cakupan,
dan konteksnya yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini
merupakan hal yang wajar, karena tidak ada definisi yang benar
ataupun yang salah. Tetapi yang harus dilihat adalah
kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang
didefinisikan dan mengevaluasinya.
Tahun 1976, Frank Dance & Carl Larson telah
mengumpulkan 126 definisi komunikasi.

Beberapa diantara definisi komunikasi tersebut:


Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak)

hovland, Janis & Kelley; 1953


definisi yang dikemukakan tentunya belum
mewakili semua definisi komunikasi yang telah
dibuat oleh banyak pakar,
3. Tiga Konseptualisasi
Komunikasi
Sebagaimana dikemukakan oleh John R. Wenburg dan
William W. Wilmot, Kenneth K.Soreno dan Edwar M.
Bodaken (Deddy Mulyana, 2000:61) setidaknya ada
tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yaitu
antara lain:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
 komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara
langsung (tatap-muka) ataupun melalui media.
 Berorientasi sumber ( Michael Burgoon)
 Komunikasi sebagai suatu tindakan yang disengaja (intentional act) untuk
menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator (hak ini
mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja).
 Beberapa contoh definisi komunikasi:
2. Komunikasi sebagai interaksi

 Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat


atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
 Sedikit lebih dinamis dibandingkan komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Namun, pandangan ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim
dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun
peran tersebut dilakukan secara bergantian
 Unsur lain yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah
umpan balik (feedback).
3. Komunikasi sebagai transaksi
Dalam pandangan ini komunikasi bersifat dinamis. Kelebihan
konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa
komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang
disengaja atau respons yang dapat diamati. Artinya, komunikasi
terjadi apakah para pelakunya sengaja atau tidak. Gaya pakaian dan
rambut, ekspresi wajah nada suara itu mengkomunikasikan sesuatu.
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila
seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik verbal maupun non
verbal. Selain itu Semakin banyak orang berkomunikasi semakin rumit
transaksi komunikasi yang terjadi.
Contoh:
- Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss:
“Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau
lebih”.
- John R. Wenburg dan William W. Wilmot:
“ Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai