Anda di halaman 1dari 9

IBADAH Kelompok 1 :

Kayla Afra Salsabilah / 2102040095


Dimas Cahya Fakhrur Rozi / 2102040098
DEFINISI IBADAH
Pengertian ibadah secara Bahasa
Adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara’, ibadah merupakan
suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada
Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah
ridhai, baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin.
Pada dasarnya ibadah dapat di bagi dalam tiga kategori utama antara lain:
1. Ibadah hati (qalbiah) adalah Ketika seseorang telah memiliki rasa takut, rasa cinta
(mahabbah), mengharap (raja’), senang (raghbah), ikhlas dan tawakkal.
2. Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) adalah dalam bentuk dzikir, tasbih, tahlil, tahmid,
takbir, syukur, berdoa, membaca ayat Al-qur’an.
3. Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah)adalah yang dilaksanakan dalam
bentuk sholat, zakat, mengaji, berjidah dan berpuasa
DEFINISI IBADAH
● Secara Etimologis, Kata Ibadah merupakan bentuk mashdar dari kata abada
yang tersusun dari huruf 'ain, ba, dal. Arti dari kata tersebut memiliki dua
arti pokok yang tampak bertentangan atau bertolak belakang. Pertama,
mengandung pengertian Iin wa zull yakni : kelemahan dan kerendahan.
Kedua, mengandung pengertian syiddat wa qilazh yakni : kekerasan dan
kekasaran.

● Secara Terminologis, ditemukan dalam ungkapan yang berbeda-beda.


Contoh pendapat dari Ulama akhlaq yang memiliki arti "mengerjakan
segala tha'at badaniyah dan menyelenggaran sesuai syariat (hukum)."
PENDAPAT - PENDAPAT ULAMA

Secara Etimologis :
1. Prof. Dr. H. Abd. Muin. Salim = Makna pertama diperoleh kata 'abd yang
bermakna mamluk (yang dimiliki) dan mempunyai bentuk jamak 'abid dan 'ibad.
Bentuk pertama menunjukan makna budak-budak dan yang kedua makna
"hamba-hamba Tuhan".
2. Guru besar Tafsir UIN Alauddin = Kata ibadah mengandung ke-mujmalan dan
kemudahan, ayat-ayat al-qur'an yang menggunakan kata 'abd dan yang serupa
dan dekat maknanya adalah seperti khada' (tunduk merendahkan diri) ; khasya'a
(khusyuk) ; atha' a (menaati), dan Zal (menghinakan diri)
3. Prof. TM. Hasbi. Ash-Shiddieqy = "taat, menurut, mengikuti, tunduk, do'a"
PENDAPAT - PENDAPAT ULAMA
Secara Terminologis :
1. Ulama Tauhid mengartikan ibadah dengan = " Meng Esakan Allah, mentha' dimkan-
Nya dengan sepenuh-penuhnya ta'dhim serta menghinakan diri kita menundukan jiwa
kepada-Nya (menyembah Allah sendiri-Nya) “
2. Ulama Tasawuf mengartikan ibadah dengan = " Seorang Mukallaf mengerjakan
sesuatu yang berlawanan dengan ke-inginan nafsunya untuk membesarkan Tuhannya“
3. Ulama Fikih / Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA = " Suatu bentuk ketundukan dan
ketaatan yang mencapai puncaknya sebagai dampak dari rasa pengagungan yang
bersemai dalam lubuk hati seseoranh terhadap siapa yang kepadanya ia tunduk. Rasa
itu lahir akibat adanya keyakinan dalam diri yang beribadah bahwa obyek yang
kepadanya ditujukanditujukan ibadah itu memiliki kekuasaan yang tidak dapat
terjangkau hakikatnya.
DEFINISI IBADAH MAHDHAH dan GHAIRU
MAHDHAH
IBADAH MAHDHAH
Adalah penghambaan yang murni hanya hubungan hamba dengan Allah.
Memiliki 4 prinsip, yaitu :
• Keberadaan nya harus berdasarkan adanya dalil perintah yang berdasarkan
baik dari Al-Quran dan As-Sunnah.
• bersifat Supra rasional (diatas jangkauan akal)
• azaznya " Taat yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini
adalah kepatuhan dan ketaatan“
• hamba wajib meyakini bahwa apa yang di perintahkan Allah.
● Contoh dari ibadah mahdhah yaitu seperti sholat, puasa, zakat, dan haji.
Lanjutan
IBADAH GHAIRU MAHDHAH

Adalah segala amalan yang diizinkan oleh Allah yang tata cara dan perincian-
perinciannya tidak di tetapkan dengan jelas. Dengan prinsip : Keberadaanya
didasarkan atas tidak ada dalil yang melarang, selama Allah dan RasulNya tidak
melarang maka ibadah bentuk ini boleh di lakukan.
• Contoh dari Ibadah Ghairu Mahdah yaitu seperti masalah sholat subuh dengan
qunut atau tidak, dzikir, dakwah

Oleh karena itu, ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah juga dikenal dengan
sebutan ad-diin (urusan agama) untuk ibadah mahdhah, dan ad-dunya (urusan
duniawi) sebagai sebutan ibadah ghairu mahdhah
DAFTAR PUSTAKA

Kallang, Abdul, ‘KONTEKS IBADAH MENURUT AL-QURAN’, 1–13

Nasuha, Nasuha, Muh Fadli Fajrin, and Muhammad Arsyam, ‘Ibadah


Sebagai Aspek Ritual Ummat Islam’, Ddi, 1–9
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai