DAN PENUGASAN
AUDIT
Angelina oktafiani zai (7203342022)
Anisa septia (7203342003)
Ahmad Idris Suaidi Lubis (7193342010)
Dosen Pengampu :
SURAT PENUGASAN
03 AUDIT 04 PERENCANAAN AUDIT
TAHAPAN DALAM PENGAUDITAN
LAPORAN KEUANGAN
Pelaksanaan Penerimaan
Pengujian Audit Perikatan Audit
Mempertahankan klien
Auditor mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dengan klien, terkait
- integritas klien
- memastikan kembali independensi auditor
- risiko yang tidak dapat di manage oleh auditor
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
2 Auditor mengidentifikasi alasan klien untuk penugasan audit
Risiko bisnis klien adalah risiko yang menghalangi klien untuk mencapai tujuannya.
Risiko bisnis klien berdasarkan pemehaman atas bisnis dan industri klien, misalnya:
kondisi eksternal ata strategi entitas dalam pendanaan.
Penilaian risiko bisnis klien dikaitkan dengan peningkatan salah saji material dilaporan
keuangan disebabkan oleh risiko bisnis klien tersebut.
- Kondisi perekonomian yang membuat nilai tukar tinggi sehingga hutang entitas meningkat
apabila adalam mata uang domestik, dan berpengaruh terhadap kesinambungan (going
corncern) entitas.
- Entitas berinvestasi dalam sekuritas- sekuritas yang memiliki rating investasi rendah
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
4 Auditor melakukan prosedur analitik pendahuluan untuk lebih memahami
bisnis klien dan menilai risiko bisnis klien
Tes pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan perubahan rasio yang tidak
biasa dibandingkan ketahun-tahun sebelumnya, atau rata-rata industri, dan
membantu auditor mengidentifikasi bidang-bidang dengan peningkatan
rasiosalah saji yang membutuhkan perhatian lebih lanjut selama audit
Prosedur untuk memperoleh pemahaman
atas bisnis dan industri
Meriview informasi bisnis utama
Meriview data industri (membaca
(meriview anggaran dasar perseoan, publikasis industri, peraturan
membaca notulen rapat direksi dan pemeritaah terkaait industri,
pemegang saham, menganalisa
kontrak-kontrak dan kesepakatan)
laporaan keuangan interim, restitusi
pajak, dan SPT atau laporan lainnya.
Akan tetapi, dengan adanya konflik kepentingan antara pihak agent dengan principal, dan hubungannya dengan pihak luar,
memunculkan kebutuhan atas keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari kecurangan dan telah disajikan
dengan benar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU), PSA No. 2 SA Seksi 110 (IAI, 2001). Para
stakeholder tentu saja tidak dapat memperoleh suatu jaminan atas kebenaran laporan keuangan suatu perusahaan dengan
sendirinya, diperlukan pihak yang independen dan kompenten untuk melakukannya. Sikap independensi dibutuhkan pada
diri auditor ketika menjalankan tugas pengauditan yang mengharuskannya memberikan atestasi atas kewajaran laporan
keuangan kliennya. Sikap independensi bermakna bahwa auditor tidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan
melaporkan opini terhadap kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan oleh suatu perusahaan. Wijayani dan Januarti
(2011).
KESIMPULAN
Sebelum menerima suatu penugasan, auditor harus memastikan bahwa penugasan
tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan semua standar profesional, termasuk
standar auditing, kode etik akuntan, dan standar pengendalian mutu.
Tahap-tahap penting dalam penerimaan suatu penugasan meliputi: evaluasi integritas
manajemen, mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus dan resiko tak biasa,
menentukan kompetensi, menilai independensi, menentukan bahwa pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan cermat dan teliti, serta menerbitkan surat penugasan.
Penetapan perencanaan yang tepat merupakan pekerjaan yang cukup sulit dalam
melaksanakan audit yang efisien dan efektif. Tahapan-tahapan perencanaan meliputi
pekerjaan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien dan
melaksanakan prosedur analitis.