Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN

DAN PENUGASAN
AUDIT
Angelina oktafiani zai (7203342022)
Anisa septia (7203342003)
Ahmad Idris Suaidi Lubis (7193342010)

Dosen Pengampu :

Andri Zainal, M.Si., Ph.D., Ak, CA


Rini Herliani, SE., M.Si., Ak,CA
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

TAHAPAN DALAM PENERIMAAN


01 PENGAUDITAN 02 PENUGASAN
LAPORAN KEUANGAN

SURAT PENUGASAN
03 AUDIT 04 PERENCANAAN AUDIT
TAHAPAN DALAM PENGAUDITAN
LAPORAN KEUANGAN
Pelaksanaan Penerimaan
Pengujian Audit Perikatan Audit

Pelaporan Audit Perencanaan


Proses Audit
PENERIMAAN PENUGASAN

Mengidentifikasi Menilai Kemampuan


Mengevaluasi Integritas Keadaan Khusus dan Untuk Memenuhi Standar
Manajemen Risiko Tidak Biasa Umum Auditing

Langkah-langkah penerimaan penugasan

Menyiapkan Surat Menentukan kemampuan


untuk menggunakan Menilai independensi
Penugasan Audit
kemahiran Profesionalnya
dengan Kecermatan dan
Keseksamaan
SURAT PENUGASAN AUDIT
Isi Pokok Surat Penugasan Pada Umumnya:

• Tujuan audit atas laporan keuangan.


• Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan.
• Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan
profesional yang harus dianut oleh auditor.
• Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikan hasil perikatan.
• Fakta bahwa karena sifat pengujian dan keterbatasan bawaan lain suatu audit, dan dengan
keterbatasan bawaan pengendalian intern, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari
tentang kemungkinan beberapa salah saji material tidak dapat terdeteksi.
• Akses yang tidak dibatasi terhadap catatan, dokumentasi, dan informasi lain apa pun yang
diminta oleh auditor dalam hubungannya dengan audit.
• Pembatasan atas tanggung jawab auditor.
• Komunikasi melalui e-mail.
Contoh Surat Perikatan Audit
TAHAPAN PERENCANAAN AUDIT & PERENCANGAN
PENDEKATAN AUDIT
Menerapkan materialitas, Penerimaan Klien Dan
menilai risiko yang dapat Pembuatan Rencana
diterimaa dan resiko inheren 5 1
Audit Awal
(inheren risk)

Memahami pengendalian Memperoleh Pemahaman


internal dan menilai risiko 6 2 Tentang Bisnis & Industry
pengendalian (control risk) Klien

Mengumpulkan informasi Menilai Resiko Bisnis


7 3
untuk menilai resiko Klien
kecurangan
Melaksanakaan Prosedur
Menyusun strategi audit 8 4 Analitis Pendahuluan
keseluruhan dan program audit
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
1 Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru dan mempertahankan klien

Menerima klien baru


Sebelum melakukan perikatan dengan klien baru auditor harus mengtahui / mengenal
calon kliennya, dengan cara :
- Survey
- komunikasi dengan auditor terdahulu
- informasi dari pihak ketiga lainnya.

Mempertahankan klien
Auditor mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dengan klien, terkait
- integritas klien
- memastikan kembali independensi auditor
- risiko yang tidak dapat di manage oleh auditor
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
2 Auditor mengidentifikasi alasan klien untuk penugasan audit

Beberapa contoh alasan klien :


- Laporan keuangan akan submit ke OJK / BE
- - hasil audit akan disampaikan ke primary office di luaar negeri
- - laporan evaluasi kinerja, dan lain-lain

- Auditor akan mengumpulkan bukti audit yanag lebih banyak jika


laporan keuangan akan digunakan secara ekstensif
(perusahaan terbuka)natau memiliki utang yang besar.
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
3 Menilai risiko bisnis klien

Risiko bisnis klien adalah risiko yang menghalangi klien untuk mencapai tujuannya.
Risiko bisnis klien berdasarkan pemehaman atas bisnis dan industri klien, misalnya:
kondisi eksternal ata strategi entitas dalam pendanaan.
Penilaian risiko bisnis klien dikaitkan dengan peningkatan salah saji material dilaporan
keuangan disebabkan oleh risiko bisnis klien tersebut.

Risiko bisnis klien yang berpengaruh terhadap salah saji, misalnya:

- Kondisi perekonomian yang membuat nilai tukar tinggi sehingga hutang entitas meningkat
apabila adalam mata uang domestik, dan berpengaruh terhadap kesinambungan (going
corncern) entitas.
- Entitas berinvestasi dalam sekuritas- sekuritas yang memiliki rating investasi rendah
Empat hal yang harus dilakukan oleh auditor
pada tahap perencanaan audit awal (initial audit
planning)
4 Auditor melakukan prosedur analitik pendahuluan untuk lebih memahami
bisnis klien dan menilai risiko bisnis klien

Salah satu prosedur tersebut membandingkan rasio klien dengantolak ukur


industri atau pesaing untuk memberikaan indikasi kinerja perusahaan.

Tes pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan perubahan rasio yang tidak
biasa dibandingkan ketahun-tahun sebelumnya, atau rata-rata industri, dan
membantu auditor mengidentifikasi bidang-bidang dengan peningkatan
rasiosalah saji yang membutuhkan perhatian lebih lanjut selama audit
Prosedur untuk memperoleh pemahaman
atas bisnis dan industri
Meriview informasi bisnis utama
Meriview data industri (membaca
(meriview anggaran dasar perseoan, publikasis industri, peraturan
membaca notulen rapat direksi dan pemeritaah terkaait industri,
pemegang saham, menganalisa
kontrak-kontrak dan kesepakatan)
laporaan keuangan interim, restitusi
pajak, dan SPT atau laporan lainnya.

Meminta keterangan kepada komite


audit untuk membicarakan lingkup Mengunjungi fasilitas operasi klien
audit, kekuatan dan kelemahan
pengendalian internal dan informasi
penting lainnya.
Prosedur untuk memperoleh pemahaman
atas bisnis dan industri

Meminta keterangan kepada Meriview kertas kerja tahun


Menentukan apakah ada
manajemen tentang aktivitas sebelumnya untuk mengetahui
bisnis utama, perubahan pihak-pihak yang masalah yang terjadi pada
dalam pengendalian internal memiliki hubungan periode audit tahun
atau isu lainnya yang berguna istimewah sebelumnya yang mungkin
dalam audit berulang di periode audit kini
Contoh Kasus
Kasus audit laporan keuangan PT. Inovisi Infracom Tbk (INVS) yang diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto, dan
rekan pada tahun 2014.PT. Inovisi mendapat sanksi penghentian sementara (suspen) perdagangan saham oleh PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) karena ditemukannya delapan kesalahan dalam laporan keuangan sembilan bulan 2014. Salah satu
kesalahan yang ditemukan adalah adanya salah kaji pada laporan posisi keuangan, pelunasan utang berelasi Rp 124 miliar,
tapi di laporan arus kas hanya diakui pembayaran Rp 108 miliar. Pada tahun 2014 perusahaan investasi tersebut menunjuk
Kreston International (Hendrawinata, Eddy Siddharta, Tanzil, dan rekan) untuk mengaudit laporan kinerja keuangannya. PT.
Inovisi memutuskan untuk melakukan pergantian KAP agar kualitas penyampaian laporan keuangan perseroan dapat
meningkat sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. Akuntan publik memiliki peran dan tanggung jawab untuk
membatasi kewenangan agent dalam hubungan kontraktualnya dengan principal, yaitu dengan melakukan pemeriksaan
terhadap penerapan prosedur laporan keuangan dan apabila terjadi manipulasi informasi laporan keuangan perusahaan yang
dilakukan oleh agent. Laporan keuangan merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi para stakeholder untuk
pengambilan keputusan.

Akan tetapi, dengan adanya konflik kepentingan antara pihak agent dengan principal, dan hubungannya dengan pihak luar,
memunculkan kebutuhan atas keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari kecurangan dan telah disajikan
dengan benar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU), PSA No. 2 SA Seksi 110 (IAI, 2001). Para
stakeholder tentu saja tidak dapat memperoleh suatu jaminan atas kebenaran laporan keuangan suatu perusahaan dengan
sendirinya, diperlukan pihak yang independen dan kompenten untuk melakukannya. Sikap independensi dibutuhkan pada
diri auditor ketika menjalankan tugas pengauditan yang mengharuskannya memberikan atestasi atas kewajaran laporan
keuangan kliennya. Sikap independensi bermakna bahwa auditor tidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan
melaporkan opini terhadap kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan oleh suatu perusahaan. Wijayani dan Januarti
(2011).
KESIMPULAN
Sebelum menerima suatu penugasan, auditor harus memastikan bahwa penugasan
tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan semua standar profesional, termasuk
standar auditing, kode etik akuntan, dan standar pengendalian mutu.
Tahap-tahap penting dalam penerimaan suatu penugasan meliputi: evaluasi integritas
manajemen, mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus dan resiko tak biasa,
menentukan kompetensi, menilai independensi, menentukan bahwa pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan cermat dan teliti, serta menerbitkan surat penugasan.
Penetapan perencanaan yang tepat merupakan pekerjaan yang cukup sulit dalam
melaksanakan audit yang efisien dan efektif. Tahapan-tahapan perencanaan meliputi
pekerjaan mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien dan
melaksanakan prosedur analitis.

Anda mungkin juga menyukai