Anda di halaman 1dari 15

Genetika Dan Reproduksi

Sel
AMANDA DEA KARTIKA 2211312050
DWI RAFILGA 2211313063
FADEL AHMADI 2211312068
HASNATUL FUADIA 2211312060
NABILA AGUSTARINA 2211313064
NADIA ZAHRA 2211313061
TSABITAH FADHILAH 2211312058
WIDYA SEPTIA PUTRI 2211313070
Introduksi Sel
Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan.Semua organisme
terbentuk dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme tersebut. Robert Hooke, seorang saintis Inggris,
pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada tahun 1665,
ketika la meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon
oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran
30 kali, Walaupun meyakini bahwa kotak kecil, atau sel', yang
lalihat hanya dimiliki oleh potongan gabus tersebut, Hooke dak
pernah menyadari betapa pentingnya penemuannya lelis.
ULTRA STRUKTUR SEL
A. Membran sel
Membran sel, yang menyelubungi sel, merupakan strukturelastik pis, tebalnya hanya 7,5
sampai 10 nanometer. Membran sel ielis hampir seluruhnya terdin dariprotein dan lipid.
Perkiraan komposisi adalah protein 55%, fosfolipid 25%, kolesterol 13%, lipid lain 4%, dan
karbohidrat 3%.
B. Sitoplasma
Sitoplasma dipenuhi oleh partikel-partikel dan organel-organel berukuran besar dan kecil
yang tersebar, berkisar dari beberapa nanometer sampai beberapa smhiho smniel. Bagian
cairan bening dari sitoplasma yang merupakan tempat dimana partikel-partikel itu tersebar
disebut sebagai sitosol, yang terutama terdiri atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa,
serta sejumlah kecil senyawa lipid.
C. Retikulum Endoplasmik
Merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Vekitar Retikulumdisebu
Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm
(nanometer, 10 meter). Membran ielis berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau
nuclear envelope. Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan
ribosom atau ribosome.
Aparatus Golgi
Aparatus golgi biasanya terdiri atas empatatau lebih tumpukan
lapisan vesikel pis dan gepengyang terletak dekat dengan nukleus.
Aparatus ielis penting pada sel sekretoris. Pada sel sekretoris aparatus
golgi terletak di sebelah sel tempat substansi sekretorik akan
dikeluarkan. Aparatus golgnelis dalam fungsinya bekerjasama dengan
retikulum endoplasmk. Vesikel pengangkut kecil yang juga disebut
vesikel retikulum endoplasik atau secara singkat disebut sebagaivesikel
RE

Lisosom
Lisosom merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus
golgiyang kemudian tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom jelis
merupakan sistem pencernaan intraselular yang memungkinkan sel
untuk mencernakan bahan-bahan dan struktur intraseluler, khususnya
struktur sel yang telah rusak, partikel-partikel makanan yang telah
dicernakan sel, dan bahan-bahan yang dak diinginkan tubuh, misalnya
Peroksisom
Adalah organel yang terbungkus oleh membrane tunggal dari lipid
dwil apis yang mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom
dak memiliki genom dan mengandung sekitar 50 enzim, seperti
katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom
ditemukan pada semua sel eukariota.
Vesikel sekretoris
Salah satu fungsi penting dari banyaksel adalah menyekresi
substansi-substansi khusus. Hampir semua substansi sekretorik
dibentuk oleh retikulum endoplasik-sistem aparatus golgi dan kemudian
dilepaskan dari aparatus Golgi ke dalam sitoplasma didalam vesikel
penyimpan, yang disebut vesikel sekretoris atau granula sekretoris.
Mitokondria
Mitokondria sebagai tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk
hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
"pembangkit tenaga" bagi sel.
Struktur lamen dan tubular sel
Biasanya protein brilar sel disusun membentuk lamen atautubulus. Keduanya
merupakan molekul protein prekursor yang disintesis oleh ribosom didalam
sitoplasma. Molekul prekursor berpolimerisasi membentuk lamen. Sebagian besar
lamen aktin seringkali terdapat di sisi luar sitoplasma, yang merupakan daerah yang
disebut sebagai ektoplasma, untuk membentuk suatu penunjang elask bagi
membran sel. Juga, di dalam sel-selotot, lamen aktin dan miosin tersusun menjadi
suatu mesin kontraktil tihoouho biwik yang merupakan dasar timbulnya kontraksi
otot diseluruh tubuh.
Nukleus
Nukleus merupakan pusat pengaturan sel. Vieignih singkat, nukleus mengandung
sejumlah besar DNA, yang telah kita sebut bertahun-tahun sebagai gen. Gen
menentukan karakteristik protein sel, termasuk enzim-enzim sitoplasma yang
mengatur aktivitas sitoplasma. Nukleus juga mengatur reproduksi.
Membran nukleus
Membran nukleus, yang juga disebut selubung inti, sebenarnya merupakan dua
membran yang terpisah, satu membran terdapat di dalam membranyan lain.
Membran luar bersambung dengan retikulum endoplasik, dan ruang antara kedua
membran nukleus juga bersambung dengan ruang di sebelah dalam retikulum
endoplasik.
Nukleoli
Nukleus sebagian besar sel memiliki satu atau lebih struktur yang
terpulas pucat disebut nukleoli. Nukleolus, dak seperti organel lainnya,
dak memiliki sebuah membran pembatas, sebaliknya, nukleoli hanya
merupakan suatu struktur yang mengandung sejumlah besar RNA dan
protein.
Jenis Jenis Sel

Sel saraf (Neuron)


Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang
terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. Sel-sel
neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badan sel,
dendrit, dan neurit (akson) yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda. Ketiga bagian sel saraf
tersebut membentuk satu kesatuan yang menyusun sel
saraf dan membuatnya bekerja dengan baik.  Komponen-
komponen neuron adalah sebagai berikut
Sel otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan
karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat
berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot
dapat memanjang dan memendek.Jaringan otot dapat dibedakan
menjadi 3 macam :
Jaringan otot polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang
homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau
tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.
Otot polos terdapat pada saluranpencernaan, dinding pembuluh darah,
saluran pernafasan
Jaringan otot lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian
besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya
menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar
Jaringan otot jantung/meokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding
jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik,meskipun begitu kontraksi
otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Sel tulang
Pembentukan tulang dimulai dari osteoblas (sel tulang) yang
merupakan sel-sel mesenkim khusus. Osteoblas mensekresi substantia
intersel, osteoit yang pada mulanya terdiri atas substantia dasar yang
lembut dan serabut-serabut kolagen. Osteoblas berkembang menjadi
osteosit-osteosit, sel-sel tulang defenitif. Pada masa yang sama,
osteoklas multinuclear berkembang, sel-sel yang berkaitan dengan
reabsorpsi dan pembentukan kembali tulang. Membezakan ossificasi
langsung atau intermembranosa adalah dari ossificasi indirect atau
ossificasi chondral ( klasifikasi pengganti ).
Sel darah
Tubuh manusia tersusun dari milyaran sel darah yang memiliki
fungsi yang vital. Terdapat tiga tipe sel darah pada manusia, sel
darah merah yang merupakan jumlah sel darah terbanyak, sel darah
putih, dan trombosit, yang masing-masing memiliki fungsi dan
kadar yang berbeda dalam tubuh. Salah satunya adalah
penghitungan jumlah sel darah dimana terdapat standar jumlah sel
darah untuk mengindikasikan kondisi tubuh manusia. Standar
jumlah sel darah tergantung beberapa faktor, yaitu jenis kelamin,
usia, dan lain-lain.
Reproduksi Sel

Pembelahan sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri atau


yang disebut dengan proses reproduksi sel. Fungsi dari pembelahan
sel yaitu sebagai cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang.
Jenis Pembelahan Sel :
PEMBELAHAN SEL LANGSUNG/AMITOSIS
Pembelahan amitosis didahului dengan pembelahan inti tanpa didahului
pembentukaan benang spindel, penampakan kromosom, peleburan membran inti dan
biasanya terjadi pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler) atau pada prokariota
misalnya pada Amoeba, Paramecium, Alga biru dan lain-lain. Pada proses pembelahan
amitosis, inti terbelah dahulu menjadi dua bagian, yang mana inti tersebut langsung
didistribusikan pada sel anak, dan kemudian diikuti dengan pembelahan pada
sitoplasmanya dan membran sel. Pembelahan ini bertujuan untuk reproduksi atau
memperbanyak diri, dimana antara sel induk dan sel anak mempunyai kesamaan sifat.
PEMBELAHAN SEL TIDAK LANGSUNG
1.MITOSIS
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang masing masing
sel anak tersebut, mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Tujuan Pembelahan Mitosis
Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus.
Pertumbuhan (perbanyakan sel sehingga baik kuantitas dan kualitasnya bertambah).
Membentuk jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk sama dengan
sifat anakannya, artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Spermatogenesis Dan
Oogenesis
SPERMATOGENESIS : Berlangsung pada kelamin pria, yaitu testis.
Spermatogonium bersifat diploid (2n), dalam pertumbuhannya spermatogonium membentuk sel
spermatosit primer yang bersifat diploid pula, kemudian sel ini akan melakukan meiosis. Pada meiosis I,
dihasilkan dua sel anakan yang bersifat haploid. Pada meiosis II, setiap sel tersebut menghasilkan dua sel
anakan, hingga pada meiosis II terbentuk empat sel anakan yang disebut spermatid. Spermatid bersifat
haploid, yang dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk spermatozoon. Sel spermatid
dilengkapi dengan ekor sehingga spermatozoon dapat bergerak bebas bila berada pada medium cair.
Hasil akhir dari spermatozoon (jamak: spermatozoa) fungsional dari satu sel induk yang mengalami
meiosis.
OOGENESIS : Berlangsung pada kelamin perempuas, yaitu ovarium.
Sel primordial (asal) dalam ovarium yang bersifat diploid ialah oogonium, dalam pertumbuhannya
terbentuk oosit primer yang bersifat diploid. Sel ini mengalami meiosis I sehingga terbentuk dua sel
anakan, yang satu selnya kecil disebut badan kutub primer. Keduanya bersifat haploid karena telah
terjadi reduksi pada kromosom. Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit sekunder juga
dihasilkan dua sel anakan, yang satu kecil di sebut sel badan kutub, yang satu lagi ootid yang berlangsung
pada meiosis I juga berlangsung pada meiosis II, dan hasil anakan berupa dua sel badan kutub. Namun
sel badan kutub mengalami degenerasi dalam perkembangannya hingga akhirnya mati, sedangkan ootid
mengalami perkembangan menjadi ovum. Dengan demikian pada oogenesis, satu induk akhirnya
membentuk satu ovum yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak fungsional (tidak terlibat
dalam pembuahan).
Konsep Genetika
Genetika merupakan cabang ilmu dari biologi yang mencoba menjelaskan
persamaan dan perbedaan sifat yang diturunkan pada makhluk hidup.
Selain itu, genetika juga mencoba menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan apa yang diturunkan atau diwariskan dari induk
kepada turunan nya, bagaimana mekanisme materi genetika itu
diturunkan, dan bagaimana peran materi genetika tersebut.
Konsep Genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang
bagaimana sifat diturunkan menjadi lebih luas lagi yakni ilmu yang
mempelajari tentang materi genetik.

Anda mungkin juga menyukai