Anda di halaman 1dari 61

Oleh :

Rini Kristianti

Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja


KEMENAKERTRANS R.I
RUANG LINGKUP : TEMPAT KERJA
Tenaga Kerja :
-Tetap

a ? -Temporary
Ap

ke r at
mp
ja
Te

usaha
Sumber bahaya
Barang/Jasa
TEMPAT KERJA
1. Adanya tempat dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha
(bersifat ekonomis/sosial)
Tempat kerja sosial : Tempat bengkel praktek, Tempat rekreasi,
Rumah sakit, Tempat ibadah, Pusat hiburan.
2. Adanya tenaga kerja (terus menerus/sewaktu-waktu)
3. Adanya sumber bahaya :
 Mesin, pesawat, alat, bahan, energi
 Lingkungan
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Proses produksi
suatu kejadian (event) yg tdk
dikehendaki dan tdk diduga
semula yg dpt menimbulkan
korban manusia dan atau
harta benda.

KECELAKA
AN KERJA
Mesin, Pesawat,
Alat Kerja dan
Bahan

Proses
Produksi Sifat
APA ITU Pekerjaan
POTENSI
BAHAYA……….?

Lingkungan
Cara Kerja
Kerja
FAKTOR FAKTOR BAHAYA
LINGKUNGAN KERJA

1. Faktor Fisika
(Kebisingan, Iklim kerja, Getaran, Radiasi
non mengion, Pencahayaan);
2. Faktor Kimia
(Partikel/padatan, Asap, Uap dan Gas);
3. Faktor Biologi
(zat patogen (virus, bakteri, jamur,dll));
4. Faktor Ergonomi;
5. Faktor Psikologi.
A. FAKTOR FISIKA
1. IKLIM
KERJA
 Iklim kerja merupakan keadaan lingkungan
kerja yang diukur dari perpaduan antara
suhu udara, kelembaban udara, kecepatan
aliran udara, dan suhu radiasi.
 Tekanan panas (heat stress) adalah beban
iklim kerja yang diterima oleh tubuh. Kapan
tubuh harus mengeluarkan panas dan kapan
tidak, ketahanan tubuh tetap stabil core-
temperatur sekitar 37º C, ini diatur oleh kulit
tubuh dan kelenjar keringat.
 Pajanan Suhu Rendah dan suhu Tinggi
 Tekanan udara rendah
 Tujuan pencahayaan :
◦ Memberi kenyamanan dan efisiensi dalam melaksanakan
pekerjaan
◦ Memberi lingkungan kerja yang aman

 Efek pencahayaan yang buruk: mata tidak nyaman, mata lelah,


sakit kepala, berkurangnya kemampuan melihat, dan
menyebabkan kecelakaan.

 Keuntungan pencahayaan yang baik : meningkatkan semangat


kerja, produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan
housekeeping, kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi
kecelakaan kerja.
 Bising adalah
suara atau bunyi yang tidak diinginkan.
Terdapat dua hal yang menentukan
kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan
intensitasnya.

 Pajanan kebisingan yang tinggi (>85


dBA) pada jangka waktu tertentu dapat
menyebabkan tuli yang bersifat
sementara maupun kronis.
Getaran dapat diartikan sebagai gerakan dari
suatu sistem bolak-balik.
 Getaran banyak di timbulkan dari lingkungan
kerja dengan pengoperasian mesin mesin,
alat-alat berat (excavator, bull doser, chain saw
dll).
Dampak yang di timbulkan dari getaran
adalah berupa kerusakan yang mengarah pada
tulang-tulang dan sistem cardiovascular juga
berefek pada struktur bangunan tempat kerja.
Pekerjaan manual menggunakan “powered
tool” berasosiasi dengan gejala gangguan
peredaran darah yang dikenal sebagai “
Raynaud’s phenomenon “ atau “ vibration-
induced white fingers”(VWF).
 Radiasi non mengion antara lain : radiasi ultraviolet, visible
radiation, inframerah, laser, medan elektromagnetik
(microwave dan frekuensi radio) .
 Radiasi infra merah dapat menyebabkan katarak.
 Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan kulit.
 Medan elektromagnetik tingkat rendah dapat
menyebabkan kanker.
 Contoh :
◦ Radiasi ultraviolet : pengelasan.
◦ Radiasi Inframerah : furnaces/ tungku pembakaran
◦ Laser : komunikasi, pembedahan .
B. FAKTOR KIMIA

• Padat : debu (logam, mineral, padi,


tumbuhan), serat, partikel (kabut,
fume)
• Cair (iritasi, allergi, korosif,
keracunan sistemik)
• Gas dan uap (simple asfiksian,
chemical asfiksian, iritasi, allergi,
korosif, keracunan sistemik)
 Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:

◦ Pernapasan ( inhalation ),

◦ Kulit (skin absorption )

◦ Tertelan ( ingestion )
 Bahan kimia yang bersifat korosif
menyebabkan kerusakan pada permukaan
tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata
dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh
yang paling umum terkena.
 Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.
 Iritasi menyebabkan peradangan pada
permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bisa
menyebabkan reaksi seperti eksim atau
dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan yang
hebat dapat menyebabkan sesak napas,
peradangan dan oedema ( bengkak )
 Contoh :
◦ Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .
◦ Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia,
nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine,
ozone.
 Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan
reaksi alergi pada kulit atau organ pernapasan
 Contoh :
◦ Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam
seperti chromium atau nickel, epoxy hardeners,
turpentine.
◦ Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes,
formaldehyde, nickel.
 Asfiksian yang sederhana adalah inert gas
yang mengencerkan atmosfer yang ada,
misalnya pada kapal, silo, atau tambang
bawah tanah.
 Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak

boleh kurang dari 19,5% volume udara.


 Contoh :

◦ methane, ethane, hydrogen, helium, carbon


monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide,
hidrogen sulphide
 Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia
yang secara jelas telah terbukti pada manusia.
 Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah
bahan kimia yang secara jelas sudah terbukti
menyebabkan kanker pada hewan .
 Contoh :
◦ Terbukti karsinogen pada manusia : benzene
( leukaemia); vinylchloride ( liver angiosarcoma); 2-
naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih );
asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma);
◦ Kemungkinan karsinogen pada manusia :
formaldehyde, carbon tetrachloride, dichromates,
beryllium
 Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan
seksual dari seorang manusia.
 Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat
memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang
terpapar, sebagai contoh :aborsi spontan.
 Contoh :
◦ Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl
ethers dari ethylene glycol, mercury, .Organic mercury
compounds, carbonmonoxide, lead, thalidomide, pelarut.
 Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka
pada organ atau sistem tubuh.
 Contoh :
◦ Otak : pelarut, lead,mercury, manganese
◦ Sistem syaraf peripheral : n-hexane, lead,
arsenic, carbon disulphide
◦ Sistem pembentukan darah: benzene,ethylene
glycol ethers
◦ Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated
hydrocarbons
◦ Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara
( pneumoconiosis )
C. FAKTOR BIOLOGI
 Bahaya biologi berasal dari sumber-sumber
biologi antara lain virus, bakteri, jamur,
protein dari binatang atau bahan-bahan dari
tumbuhan. spora dan mycotoxins; Racun
biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan
bakteri.

 Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif


tidak umum dijumpai. Pekerja yang potensial
mengalaminya a.l.: pekerja di rumah sakit,
laboratorium, jurumasak, penjaga binatang,
dokter hewan dll.

 Contoh : Hepatitis B, tuberculosis, anthrax,


brucella, tetanus, salmonella, chlamydia,
psittaci.
D. FAKTOR ERGONOMI
 Ergonomi: ilmu pengetahuan
yang mencocokkan kondisi
tempat kerja dan kebutuhan
pekerjaan terhadap
kemampuan karyawan ( U.S.
Dept.of Health)
 Pedekatan praktis yang
mempertimbankan penyesuaian
antara orang , peralatan yang
dipergunakan didalam proses
kerja dan lingkungan kerja.
E. FAKTOR PSIKOLOGI

 Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang


sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan
atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu
berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
 Gangguan emosional yang di timbulkan : cemas,
gelisah, gangguan kepribadian, penyimpangan
seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika.
 Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung
koroner, tekanan darah tinggi, gangguan
pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan,
asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
1. Cukup luas dan besar untuk
memungkinkan pekerja masuk
dan bekerja di dalamnya

2. Mempunyai akses
keluar/masuk yang terbatas,
dan

3. Tidak dirancang untuk tempat


kerja berkelanjutan atau terus
menerus
POTENSI BAHAYA BEKERJA
DIRUANG TERBATAS

1. Kekurangan dan 4. Perangkap /


Kelebihan Oksigen Engulfment
◦ Substansi cair atau
2. Bahan Mudah padat yang tersimpan
Terbakar dan 5. Struktur
Meledak Ruang/Konfigurasi
Uap atau debu dalam ◦ Dinding atau lantai,
konsentrasi yang cukup undakan dll
3. Bahan Beracun 6. Sumber Energi
Gas, Uap, dan fumes ◦ Energi mekanis, elektrik
dari peralatan kerja atau
sumber panas lainnya
19.5 % Batas minimum yang dapat ditoleransi
15 - 19% Penurunan kemampuan untuk
bekerja berat, Gangguan sistem
koordinasi, Gejala awal
12-14% Napas menjadi cepat dan dangkal.
Penurunan kemampuan penilaian
10-12% Napas menjadi cepat dan dangkal.
Bibir menjadi biru
8-10% Gangguan SSP. Lemas. Mual. Muntah.
Tidak sadarkan diri
6-8% 8 menit - fatal, 6 minutes - 50% fatal
4-5 minutes –dapat pulih
4-6% Koma dalam 40 detik. Kematian
Aspiksia Fisik dan Aspiksia Kimia

Kurangnya oksigen dalam Ruang Terbatas


dapat diakibatkan oleh konsumsi atau
perpindahan. Konsumsi oxygen dapat terjadi
selama
◦ Pembakaran unsur flammable.
◦ Proses bakterial, seperti dalam proses fermentasi.
◦ Reaksi kimia seperti dalam pembentukan karat 
Volume Oksigen di udara lebih dari 23,5%.
 Memicu kebakaran dan peledakan
Hair, clothing, oil soaked materials

 Jangan pernah menggunakan O2 murni


untuk ventilasi.

 Jangan menyimpan tanki gas bertekanan


didalam ruang terbatas
Faktor yang mempermudah:
◦ Oksigen
◦ Gas, uap dan debu mudah terbakar
◦ Sumber pemantik
 Welding
 Electric Tools
 Sparks
 Smoking
Caused by…
◦ Enriched oxygen atmospheres
◦ Vaporization of flammable liquids
◦ By-products of work
◦ Chemical reactions
◦ Concentrations of combustible dusts
◦ Fumes from chemicals on inner surfaces
 Terdapat di alam, di rawa atau lumpur
 Akibat kebocoran gas atau pembusukan
bahan organik
 Tidak berwarna, tidak berbau dan mudah
terbakar
 BRDM = 5%; BADM = 15%
 Bahan yang alamiah di RT
 Bahan absorbsi menyebabkan “gas off”.
 Bahan dekomposisi organik
 Pekerjaan yang dilakukan di RT
 Welding, cutting, brazing, soldering.
 Painting, scraping, sanding, degreasing.
 Sealing, bonding, melting.
 Cleaning, descaling
Lingkungan yg korosif tidak hanya akan
merusak saluran pernafasan, akan tetapi
juga merusak kulit dan sistim persyarafan
Contoh bahan Korosif
 Bleach
 Ammonia
 Acids
 Tidak berbau dan berwarna
 Sedikit lebih ringan dari udara
 Penyebab asfiksia kimia
 Sumber utama: pembakaran tidak sempurna

dari bahan organik


 Gasoline-hasil pembakaran mesin
 Gas pada saluran pembuangan, berbau
(seperti telur busuk)
 Bau terdeteksi pada: 0.02-0.2 ppm
 Tidak berwarna, mudah terbakar
 Lebih berat dari udara
Physical
Hazards
Terperangkap atau tenggelam karena
bahan/substansi yang tersimpan di RT seperti:
 Cairan
 Partikel padat yang relatif kec
 Air pasang atau banjir
 Aliran air
RT harus dipastikan telah kosong dari substansi

Selalu gunakan lifelines, alat bantu mekanis dan


alat penahan jatuh
Kondisi dan bentuk ruang dapat
menimbulkan bahaya al:
 Penggunaan tangga dan Scaffolding
 Permukaan yang basah dan licin
 Dasar yang tidak jelas
 Area yang sempit dapat
mengakibatkan tenaga kerja terjebak
 Pencahayaan yang kurang memadai
Slippery, Wet or Damp Surfaces
 Slips & Falls
 Chemical Exposure
 Possible increased chance of
electric shock
 Uneven surfaces
Peralatan kerja di Ruang Terbatas yang
tidak berpelindung seperti:
 Paddles
 Blades
 Shafts
 Chain or belt drives
All equipment must be Locked and Tagged
before entry
Sengatan listrik dapat merupakan bahaya di
dalam confined space
Sumbernya a.l.:
 Broken lighting
 Electrical sensing devices
 Limit switches
 Level indicating devices
 Hazards from equipment taken
inside
Suhu ruangan yang tinggi atau terlalu rendah
dapat mengakibatkan:
Luka bakar
Frosbite
Heat Stress
Penggunaan pakaian pelindung dapat
meningkatkan risiko Heat Stress

Suhu dalam Ruang Terbatas Lama Pajanan


30°C 3 Jam
32°C 2 Jam
35°C 1 Jam
37°C 30 Menit
41°C 20 Menit
44°C 15 Menit
Noise creates a hazard by  Vibration of the body can cause
damage to the body
 Causing hearing loss
 Preventing  Using Vibrating tools can cause
communication damage to fingers & hand
 Lowering worker's
effectiveness  Eliminate equipment vibrations
prior to entry
Eliminate noise sources prior
to entry
 Use Vibration dampening tools &
Use proper hearing gloves
protection
Biological
Hazards
Health dan
Psychological
Hazards
 Sakit sawan atau epilepsi
 Penyakit jantung atau
gangguan jantung
 Asma, bronchitis atau sesak
napas
 Gangguan pendengaran
 Sakit kepala seperti migrain
ataupun vertigo yang dapat
menyebabkan disorientasi
 Klaustropobia, atau
gangguan mental lainnya
 Gangguan atau sakit tulang
belakang
 Kecacatan penglihatan
permanen
 Penyakit lainnya
 Termasuk klaustrofobia
atau masalah lain yang
berkaitan dengan
berada di ruangan yang
gelap, sempit atau
terisolasi
 Dapat diperparah oleh
kondisi fisik pekerja

 Pekerja dalam kondisi


fisik tidak prima mudah
mengalami kelelahan
Syarat kesehatan :
• Epilepsi
• Gangguan kardiovaskuler
• Asthma
• Sakit kepala vaskuler (migrain)
• Gangguan keseimbangan
• Claustrophobia/takut ruang tertutup atau gangguan mental
lainnya
• Gangguan penglihatan permanen yang tidak dapat dikoreksi
• Penyakit lainnya yang membahayakan keselamatan selama
bekerja
1. Oksigin deficiency
2. Jatuh
3. Psikologi (takut ketinggian)
4. Gangguan keseimbangan
 Hazard : Hypobaric – O2
deficiency
 Unit Kerja
◦ Penerbangan, pegunungan
 Akibat
◦ Cerebral haemorragic
◦ Fatigue
◦ Mengantuk
◦ Sakit kepala - pening
◦ Pandangan kabur
◦ Kehilangan kesadaran
◦ Ear blocks and sinus blocks
EXPOSURE berlebihan terhadap panas

- Heat cramp

- Penyesuaian kerja terhadap suhu setelah


bekerja selama 1 minggu di daerah tersebut

- Kinerja menurun pada suhu > 30o C

- Kelembaban juga mempengaruhi kinerja

- Ventilasi optimal mempengaruhi kinerja


TIP untuk suhu kerja :

1. Suhu kerja nyaman 21 - 26oC


2. Kecepatan udara 12 m/menit
3. Kelembaban udara 50 - 65 %
4. Masa istirahat kerja tergantung beban
panas yang diterima
5. Bekerja pada lingkungan panas harus
banyak minum cairan
6. Tidak dapat dikendalikan harus memakai
APD
PENGARUH KETINGGIAN
TERHADAP KESEHATAN
Beberapa ganguan kesehatan

1.Hipoksia (hypoxia) sindrom yang biasanya bersifat akut dan


disebabkan karena kurangnya oksigen dalam
jaringan. gejala subyektif berupa rasa penat, malas,
mengantuk, pusing, sesak napas kehilangan
kesadaran. gejala obyektif dapat berupa, kelainan
pada indera-indera khusus di mana terjadi
kemunduran dalam ketajaman pandangan
2.Dekompresi meliputi berbagai manifestasi faal akibat
pengembangan gas yang timbul karena turunnya
tekanan. dapat menimbulkan rasa sakit, biasanya
rasa sakit di perut, telinga, sinus, gigi,
3.Bends rasa sakit pada sendi dan jaringan yang terkait
PENGARUH KETINGGIAN
TERHADAP KESEHATAN
Beberapa ganguan kesehatan

yaitu rasa sakit di dada (disebabkan karena


4.Chokes sumbatan pembuluh darah paru-paru sehingga
menimbulkan rasa seperti terbakar di bawah tulang
dada) rasa tebal di kulit (paresthesi), rasa gatal, rasa
dingin dan hangat pada kulit
5.Sinusitis kronik apabila tekanan udara rendah sinus dengan cukup
deras, sehingga hal ini mudah terjadi masuknya
virus dan bakteri yang berada di luar sinus masuk
ke dalam sinus
6.Gangguan diakibatkan olehkurangnya oksigen dalam jaringan.
Dapat diatasi dengan memakai lensa kolimasi 6
penglihatan
dioptri dan 8 dioptri.
7.barodontalgia Sakit gigi karena perubahan tekanan udara yang
ekstrem
PENGARUH KETINGGIAN
TERHADAP KESEHATAN
Beberapa gangguan kesehatan

8.Gangguan proses gangguan pada intelektual, Berpikir berlangsung


lambat, ingatan kacau, Tingkah laku aneh, dapat
mental timbul perasaan eforia, kegembiraan, suka
berkelahi, percaya diri yang berlebihan atau
murung.
9. Gangguan psychomotor
10. dll
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai